Anda di halaman 1dari 15

Lembar Belajar Mahasiswa 3

Title : “Bingung Memilih Metode Kontrasepsi”

Scenario

Seorang perempuan usia 35 tahun G3P3A0 post partum 3 bulan yang lalu datang ke
puskesmas untuk berkonsultasi pengunaan kontrasepsi. Sebelum bertemu dengan dokter,
perempuan ini dilakukan penkajian dan pemeriksaan TTV oleh perawat didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, RR 20 X/Menit, Nadi 70 X/Menit, suhu 370C. Hasil anamnesis yang
dilakukan oleh Dokter didapatkan riwayat pernah menderita Chlamydiasis, tidak ada riwayat
menderita hepatitis, Fibroadenoma disangkal, DM disangkal, penggunaan obat-obat anti
kejang juga disangkal. Dokter bertanya ke bagian farmasi apakah ada sediaan obat
kontrasepsi oral yang terbaru. Saat ini pasien masih menyusui dan mendapatkan terapi
griseofulvin dari dokter keluarga. Perempuan ini bertanya kepada dokter, kontrasepsi yang
paling sesuai dengan kondisinya dan apakah ada hubungannya penyakit-penyakit dan obat-
obat yang dikonsumsinya dengan pemilihan kontrasepsi?

.
STEP 1

1. Griseofulvin :

Antibiotik yang bersifat fungistatik, secara in vitro, efektif terhadap berbagia jenis jamur
spt trichophyton, epidermopphyton, dan mikrosporum. Sediannya tablet PO.

STEP 2
1. Mengapa dokter menanyakan riwayat DM ?
2. Mengapa dokter menanyakan riwayat Hepatitis ?
3. Mengapa dokter menanyakan riwayat Fibroadenoma ?
4. Mengapa dokter menanyakan riwayat penggunaan obat2an anti kejang ?
5. Bagaimana hubungan riwayat pernah menderita Chlamydiasis dengan pemilihan
kontrasepsi ?
6. Apa hubungan penggunaan obat griseofulvin dengan pemilihan kontrasepsi ?
7. Apa hubungan post partum 3 bulan dengan pemilihan kontrasepsi ?
8. Apa persyaratan menggunakan kontrasepsi ?
9. Apa saja metode dari kontrasepsi ? (indikasi dan efek samping)
10. Bagaimana hubungan pemilihan kontrasepsi dengan ibu yang masih menyusui ?
11. Apa jenis kontrasepsi yang disarankan untuk pasien di skenario ?
STEP 3

1. Definisi dan tujuan dari KONTRASEPSI !


2. Mengapa dokter menanyakan riwayat DM ?

Pemilihan alat kontrasepsi -> meningkatkan kadar gula darah -> penggunaan implan
dapat meningkatkan gula darah 10%, penggunaan IUD 5%.

Dari penelitian,
tubuh memiliki reseptor estrogen pada beta pankreas -> akan mengularkan insulin
(hormon penting dalam homeostasis gula darah).
Progesteron -> sifat anti insulin, sehingga bisa menyebabkan terjadinya resistensi
insulin dalam tubuh.

KB yang progesteron -> nanti resistensi insulin -> insulinnya tinggi -> DM.

Pil KB -> Mempengaruhi proses metabolisme karbohidrat -> menyebabkan gangguan


toleransi fruktosa dan resistensi thdp insulin. Efek : hanya sementara.
Pemakainya biasanya memiliki riwayat DM.

Steroid -> liver produksi glukosa banyak -> resistensi insulin.

3. Mengapa dokter menanyakan riwayat Hepatitis ?

Hepatitis disebabkan oleh virus. Hepar fungsinya metabolisme obat2an atau lemak
dsb. Kontrasepsi masing2nya adalah golongan steroid -> kalau ttp diberikan pada
orang yang hepatitis, nanti kontrasepsinya gagal di metabolisme di hepar.

Jadi lebih baik menggunakan yang tidak hormonal supaya kerja hepar tidak
bertambah berat.

Produksi dari estrogen :


- Beta estradiol : dari ovarium
- Estron : sekresi korteks adrenal
- Estriol : hasil beta estradiol dan estron yang dimetabolisme di hepar.

Hepatitis termasuk penyakit menular seksual.

Hormonal dapat merusak metabolisme di hepar. Jika ada pemberian obat ->
metabolisme di hepar terganggu -> merusak fungsi2 lain -> peradangan -> hepatitis.
Metabolisme lipid terganggu -> aliran empedu tidak bisa dikeluarkan dengan baik ->
menumpuk -> kerusakan.

4. Mengapa dokter menanyakan riwayat Fibroadenoma ?


Mekanisme aksi estrogen -> berpengaruh pad ajalur lintasan mitosis dan
apoptosis terhadap jaringan epitel.
Metabolisme estrogen :
- Fase I : Jalur Katekol, melibatkan enizm sitokrom P450, yang berfungsi
mengkatalisasi sebagian besar metabolisme oksidatif estron dna estradiol
terhadap estrogen 4-hidroxikatekol, yang secara normal di ekspresikan di
payudara, ovarium, kelenjar adrenal dan uterus yang hasilnya adalah 3,4 quinon -
> membentuk adduksi tidak stabil dengan adhenin dan guanin pada DNA ->
menyebabkan depurinasi dan mutasi in vitro dan in vivo.
Penggunaan estrogen -> menyebbakan reduksi quinon menjadi hidrokuinon dan
katekol, yang menghasilkan hasil oksigen reaktif yang dapat menyebabkan
kerusakan oksidatif pada lipid dan DNA.

- Fase II : Jalur detoksifikasi. Fungsinya merusak jalur kerusakan.


Metilasi katekol diperankan oleh katekol o methyl transferase, yang pada
pemberian hormon estrogen dapat menghambat detoksifikasi enzim oleh
katekol o methyl transferase.

Fibromaadenoma -> yang mempengaruhi kelebihan dari homron estrogen -> KB


yang mengandung estrogen -> estrogen tambah tiniggi -> FAM semakin ganas ->
estrogen menginduksi proliferasi dari sel2 tumor dan mutasi DNA -> lebih ganas
dan menyebar kemana mana.

Jurnal hubungan FAM dengan kontraspsi hormonal.

5. Mengapa dokter menanyakan riwayat penggunaan obat2an anti kejang ?

Obat anti kejang -> Dopamin (terapi hiperprolaktinemia) -> Prolaktin tinggi,
menjadikan kontrasepsi alami.
Kejang -> kontraindikasi dari kontrasepsi MANTAP ( tubektomi, dan vasektomi ) ->
ada kejang epilepsi atau engga.

6. Bagaimana hubungan riwayat pernah menderita Chlamydiasis dengan pemilihan


kontrasepsi ?

Chlamidiasis -> penyakkit akibat bakteri chlamydia.


Menularnya melalui person to person sexual dan oral -> kalau punya chlamydia diberi
kontrasepsi yang tidak berhubungan dengan kontak seksual.

Estrogen semakin tinggi -> kekentalan mukus akan meingkat


Bakterinya bisa menyarang tuba fallopi -> menyerang distal tuba falloppi -> mengganggu
anatomis dari tuba -> penyempitan dan fimbraenya kaku -> mengganggu fungsinya.

Chalmydia mampu mengaktifkan enzim glukosa katabolis (yg biasa buat energi) -> glukosa
yang dihasilkan akan di makan sama chlamydia -> jadi kontraindikasi dari pengobatan
chlamydianya.
7. Apa hubungan penggunaan obat griseofulvin dengan pemilihan kontrasepsi ?

Griseofulvin -> AB yang bersifat fungistatik, golongan penisilium, yang bersifat larut
lemak.
Hubungannya ? Memiliki hubungan interaksi obat dimana jika diberikan golongan
estron/estriol -> memperburuk obat dari griseofulvin.
Mekanisme memppengaruhinya gimana ?

8. Apa hubungan post partum 3 bulan dengan pemilihan kontrasepsi ?


Pasca melahirkan, ada 2 metode :
- Non Hormonal : MAL Metode Amenore Laktasi, Kondom, AKDR, Kontrasepsi
MANTAP (Vasek dan tubektomi)
- Hormonal : progestin(pil, injeksi atau implan) ,kombinasi (pil dan injeksi)

Post partum 3 bulan -> naik turun hormonnya, shg pemilihan kontrasepsinya yang tidak
meningkatkan hormon yg terlalu tinggi.

FISIOLOGI HORMONAL YANG BERKAITAN DENGAN KONTRASEPSI ?

9. Apa persyaratan menggunakan kontrasepsi ?


Ada 2 klasifikasi :
- Tidak permanen :
1) Kondiisi dimana tidka ada pembatasan apapun dalam metode pengugunaan
kontrasepsi
2) Penggunaaan kontrasepsi lebih besar manfaatnya dari resiko yang
diperkirakan akan terjadi.
3) Tidak dianjurkan, kecuali cara yang terpilih ditolak aatau cara yang dianjurkan
tidak tersedia.
4) Resiko akan terjadi bila etode kontraspsi tersebut akan digunakan.
- Khusus
a) Tidak ada alasan medis yang merupakan kontraindikasi dilakukannya
kontraspsi mantap
b) Tindakan kontrasepsi mantap dapat dilakukan tetapi dengan pesiapan dan
kewaspadaan khusus
c) Sebaiknya tindakan kontrasepsi mantap ditunda sampai kkondisi medis
diperbaiki, sementara diberikan metode kontrasepsi lain
d) Tindakan kontrasepsi mantap hanya dilakukan oleh tenaga yan sangat
berpengalaman serta perlengkapan anastesi yang tersedia. Demikian pula
fasilitas lainnya diperlukan pula kemampuan menentukan prosedur klinik
serta anastesi yang tepat.

SYARAT :
- Aman, tidak akan menimbulkan komlikasi berat bila digunakan
- Berdaya guna, bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah
terjadinya kehamilan.
- Dapat diterima bukan hanya oleh klien tetapi juga oleh lingkunga, budaya di
masyarakat.
- Harganya terjangkau leh masyarakat.
- Bila metode tsb dihentikan penggunaannya,a akan segera kembali kesuburannya
kecuali oleh kontraspsi mantap.
- Pemakaiannya yang sederhana
- Efeknya jangka lama.

5) Apa saja metode dari kontrasepsi ? (indikasi+ kontraindikasi dan efek


samping) dibuat TABEL,
Jenis KB Indikasi KI ES Efektivitas
1. kondom Pria : Absolut : pria dengan Alergi Ilmiah :
penyakit ereksi yg tdk baik karet/lubrica anga
genitalia, Riwayat shock septik n kegagalan
ejakulasi Alergi pada karet Kurangnya sedikit 2-
prematur, atau lubrican pada sensivitas dari 12/100
sensitivitas partner seksual glans penis wanita
penis Interupsi seksual hamil.
terhadap foreplay Cukup
sekret menghalangi minat efektiv jika
vagina seksual dipakai
Wanita : Relatif : interupusi secara
vaginitis seksual menghalangi benar bila
dlm/tdk ekspresi seksual berhubunga
pengobata n seksual
n, IMS
2. implan/susuk 1. Hamil atau Gangguan Sangat
diduga hamil siklus haid, efektif, 0.2-
2. Perdarahan keluar 1%
pada vagina bercak” darah
yg tidak atau
diketahui perdarahan
sebabnya yg lebih
3. Kanker banyak
payudara selama
4. Perempuan menstruasi,
dengan hematoma
mioma uterus dan nyeri.
Perubahan BB
3. Suntik Hamil, tumor, Tidak mens Sangat
sedang menyusui < 6 selama 3 tinggi, 0.3%
mgg, perdarahan di bulan jika
vagina, penyakit pertama, penyuntikan
jantung, hepar, keputihan, teratur
hipertensi dan DM perubahan sesuai
BB, kadang” jadwal
perdarahan
lebih banyak
saat mens
4. Pil tidak Menyusui, sakit Spoting(berca Sangat
kombinasi jantung, tumor, k saat haid) efektiv,
varises dan pada awal 98,5%
hipertensi, migrain,pemakaian,
perdarahan vagina ASI berkurang
yg tidak diketahui pada pil
penyebabnya estrogen,
perubahan BB
IUD/ AKDR Hamil, gangguan Perdarahan
perdarahan, lebih lama
peradangan alat dan banyak
kelamin, tumor jinak saat mens,
rahim, pelvicitis spoting
setelah 1-2
hari
pemasangan,
dismenore,
keputihan
Bagaimana mekanisme dari masing masing efek samping metode kontrasepsi?

10. Bagaimana hubungan pemilihan kontrasepsi dengan ibu yang masih menyusui ?
11. Apa jenis kontrasepsi yang disarankan untuk pasien di skenario ?
STEP 4
STEP 7
1. Definisi dan tujuan dari KONTRASEPSI !

# Definisi :
Usaha- usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha tersebut dapat
bersifat sementara maupun permanen. (Wiknjasastro). Ada juga definisi lain, yaitu
pencegahan terbuahinya sel telur oleh sperma (konsepsi) atau mencegahnya
menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. (Nugroho&Utama)

# Tujuan :
a. Menunda kehamilan : Pil kombinasi, IUD, Metde sederhana, suntikan atau implan.
b. Menjarangkan kehamilan : Semua kecuali metode Mantap
c. Tidak hamil lagi : metode mantap, IUD, Implan, suntik, sederhana, dan pil kombinasi.

Kontrasepsi hormonal.
Ada faktor2 yang dipengaruhi :
- Faktor hipotalamus
Menghambat ritme gondatropin (merangsang hipofis anterior untuk produksi
FSH dan LH) -> mempengaruhi dari ovarium.
- Ovarium dan endometrium.
Ovarium : mengganggu pembentukan folikel -> berpengaruh pembentukan
ormon estrogen dan progesteron (Ada sel2 granulosa).
Endometrium : mempercepat berjalannya ovum, menghambat implantasi pada
implantasi.

Estrogen -> lebih dominasi unutuk menekan FSH nya.


Progesteron -> lebih menghambat ke LH, sehingga tidak terjadi ovulasi.

Efeknya ada 3 :
- Membuat lendir serviks uteri lebih kental, sehingga menghalangi penetrasi dari
sperma untuk masuk ke dalam uetrus.
- Kapasitasi sperma terganggu (menembus sel telur/zona pelusida)
- Beberapa jenis progesteron efek anti-estrogenik terhadap endometrium (ganggu
proses implantasi)

2. Mengapa dokter menanyakan riwayat DM ?

Pemilihan alat kontrasepsi -> meningkatkan kadar gula darah -> penggunaan implan
dapat meningkatkan gula darah 10%, penggunaan IUD 5%.

Dari penelitian,
tubuh memiliki reseptor estrogen pada beta pankreas -> akan mengularkan insulin
(hormon penting dalam homeostasis gula darah).
Progesteron -> sifat anti insulin, sehingga bisa menyebabkan terjadinya resistensi
insulin dalam tubuh.
KB yang progesteron -> nanti resistensi insulin -> insulinnya tinggi -> DM.

Pil KB -> Mempengaruhi proses metabolisme karbohidrat -> menyebabkan gangguan


toleransi fruktosa dan resistensi thdp insulin. Efek : hanya sementara.
Pemakainya biasanya memiliki riwayat DM.

Steroid -> liver produksi glukosa banyak -> resistensi insulin.

3. Mengapa dokter menanyakan riwayat Hepatitis ?

Hepatitis disebabkan oleh virus. Hepar fungsinya metabolisme obat2an atau lemak
dsb. Kontrasepsi masing2nya adalah golongan steroid -> kalau ttp diberikan pada
orang yang hepatitis, nanti kontrasepsinya gagal di metabolisme di hepar.

Jadi lebih baik menggunakan yang tidak hormonal supaya kerja hepar tidak
bertambah berat.

Produksi dari estrogen :


- Beta estradiol : dari ovarium
- Estron : sekresi korteks adrenal
- Estriol : hasil beta estradiol dan estron yang dimetabolisme di hepar.

Hepatitis termasuk penyakit menular seksual.

Hormonal dapat merusak metabolisme di hepar. Jika ada pemberian obat ->
metabolisme di hepar terganggu -> merusak fungsi2 lain -> peradangan -> hepatitis.
Metabolisme lipid terganggu -> aliran empedu tidak bisa dikeluarkan dengan baik ->
menumpuk -> kerusakan.

4. Mengapa dokter menanyakan riwayat Fibroadenoma ?

Mekanisme aksi estrogen -> berpengaruh pad ajalur lintasan mitosis dan
apoptosis terhadap jaringan epitel.
Metabolisme estrogen :
- Fase I : Jalur Katekol, melibatkan enizm sitokrom P450, yang berfungsi
mengkatalisasi sebagian besar metabolisme oksidatif estron dna estradiol
terhadap estrogen 4-hidroxikatekol, yang secara normal di ekspresikan di
payudara, ovarium, kelenjar adrenal dan uterus yang hasilnya adalah 3,4 quinon -
> membentuk adduksi tidak stabil dengan adhenin dan guanin pada DNA ->
menyebabkan depurinasi dan mutasi in vitro dan in vivo.
Penggunaan estrogen -> menyebbakan reduksi quinon menjadi hidrokuinon dan
katekol, yang menghasilkan hasil oksigen reaktif yang dapat menyebabkan
kerusakan oksidatif pada lipid dan DNA.

- Fase II : Jalur detoksifikasi. Fungsinya merusak jalur kerusakan.


Metilasi katekol diperankan oleh katekol o methyl transferase, yang pada
pemberian hormon estrogen dapat menghambat detoksifikasi enzim oleh
katekol o methyl transferase.

Fibromaadenoma -> yang mempengaruhi kelebihan dari homron estrogen -> KB


yang mengandung estrogen -> estrogen tambah tiniggi -> FAM semakin ganas ->
estrogen menginduksi proliferasi dari sel2 tumor dan mutasi DNA -> lebih ganas
dan menyebar kemana mana. Meursak DNA juga.

Jurnal hubungan FAM dengan kontraspsi hormonal.

Kalau pemakaiannya : Lebih dari 1 tahun atau sampai dengan 4 tahun.


i) Estrogen -> menumpuk di tubuh -> kandungan estrogen akan lebih penimbunan
adiposit -> obesitas -> sintesis estrogen meningkat lebih banyak -> terjadi
peningkatan proliferasi sel payudara.
ii) Gabungan estrogen dan progestin : sama kaya di atas, dan bisa terjadi penurunan
protein pengikat estorogen (sbhg) -> berikatan dg reseptor di payudara -> tjd
peningkatan aktivitas gen CYP17 dan 19 meningkat -> menyebabkan splicing
mRNA.
iii) Progestin : berikatan dg reseptor -> membentuk kompleks progesteron reseptor
elemen (PRE) -> PRE induksi dg EGF/Heregulin -> aktivitas transkrip dan post
translasi -> peningkatan yg tdk normal -> efeknya menyebabkan aktivas gen error
(Brca1, 2, HER2/NEU/P53) -> Terjadi atipikal hiperplasia ->menjadi lebih buruk/Ca
Mammae

Aktivasi reseptor estrogen dan prgesteron -> transkripsi gen -> mutasi -> yg
estrogen reseptor aja -> sel targetnya berubah -> terjadi keganasan.

5. Mengapa dokter menanyakan riwayat penggunaan obat2an anti kejang ?

Obat anti kejang -> Dopamin (terapi hiperprolaktinemia) -> Prolaktin tinggi,
menjadikan kontrasepsi alami.

Kejang -> BOLEH dilakukan kontrasepsi MANTAP tapi butuh persiapan dan kewaspadaan
khusus.

Ibu yang konusmsi obat anti kejang (Fenitoin) - > dibarengin dengan kontrasepsi
hormonal -> perdarahan saat haidnya akan makin banyak. Jadi lebih baik menggunakan
yang non hormonal jika menggunakan obat anti kejang. Fentoin menghambat kanal ion na -
> memungkinkan Na di darah makin banyak.

6. Bagaimana hubungan riwayat pernah menderita Chlamydiasis dengan pemilihan


kontrasepsi ?

Chlamidiasis -> penyakkit akibat bakteri chlamydia.


Menularnya melalui person to person sexual dan oral -> kalau punya chlamydia diberi
kontrasepsi yang tidak berhubungan dengan kontak seksual.

Estrogen semakin tinggi -> kekentalan mukus akan meingkat


Bakterinya bisa menyarang tuba fallopi -> menyerang distal tuba falloppi -> mengganggu
anatomis dari tuba -> penyempitan dan fimbraenya kaku -> mengganggu fungsinya.

Chalmydia mampu mengaktifkan enzim glukosa katabolis (yg biasa buat energi) -> glukosa
yang dihasilkan akan di makan sama chlamydia -> jadi kontraindikasi dari pengobatan
chlamydianya.

7. Apa hubungan penggunaan obat griseofulvin dengan pemilihan kontrasepsi ?

Griseofulvin -> AB yang bersifat fungistatik, golongan penisilium, yang bersifat larut
lemak.
Hubungannya ? Memiliki hubungan interaksi obat dimana jika diberikan golongan
estron/estriol -> memperburuk obat dari griseofulvin.
Mekanisme mempengaruhinya gimana ? di nomer terakahir.

8. Apa hubungan post partum 3 bulan dengan pemilihan kontrasepsi ?


Pasca melahirkan, ada 2 metode :
- Non Hormonal : MAL Metode Amenore Laktasi, Kondom, AKDR, Kontrasepsi
MANTAP (Vasek dan tubektomi)
- Hormonal : progestin(pil, injeksi atau implan) ,kombinasi (pil dan injeksi)

Post partum 3 bulan -> naik turun hormonnya, shg pemilihan kontrasepsinya yang tidak
meningkatkan hormon yg terlalu tinggi.

FISIOLOGI HORMONAL YANG BERKAITAN DENGAN KONTRASEPSI ?

Di hipotalamus ada 5 yg menghambat, salah satunya PROLACTIN. Ritme GnRh


digambat oleh pro laktin -> mempengaruhi pituitary produksi FSH dan LH -> Tidak terjadi
proses folikulogenesis -> folikel tidak ada yg matur -> tidak dapat ovulasi -> tidak terjadi
pembuahan.
Mempengaruhi endometrium juga (estrogendan progesteron ) -> tidak proliferasi,
dinidngnya tidak luruh maka tidak terjadi menstruasi.

9. Apa persyaratan menggunakan kontrasepsi ?


Ada 2 klasifikasi :
- Tidak permanen :
1) Kondiisi dimana tidka ada pembatasan apapun dalam metode pengugunaan
kontrasepsi
2) Penggunaaan kontrasepsi lebih besar manfaatnya dari resiko yang
diperkirakan akan terjadi.
3) Tidak dianjurkan, kecuali cara yang terpilih ditolak aatau cara yang dianjurkan
tidak tersedia.
4) Resiko akan terjadi bila etode kontraspsi tersebut akan digunakan.
- Khusus
a) Tidak ada alasan medis yang merupakan kontraindikasi dilakukannya
kontraspsi mantap
b) Tindakan kontrasepsi mantap dapat dilakukan tetapi dengan pesiapan dan
kewaspadaan khusus
c) Sebaiknya tindakan kontrasepsi mantap ditunda sampai kkondisi medis
diperbaiki, sementara diberikan metode kontrasepsi lain
d) Tindakan kontrasepsi mantap hanya dilakukan oleh tenaga yan sangat
berpengalaman serta perlengkapan anastesi yang tersedia. Demikian pula
fasilitas lainnya diperlukan pula kemampuan menentukan prosedur klinik
serta anastesi yang tepat.

SYARAT :
- Aman, tidak akan menimbulkan komlikasi berat bila digunakan
- Berdaya guna, bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat mencegah
terjadinya kehamilan.
- Dapat diterima bukan hanya oleh klien tetapi juga oleh lingkunga, budaya di
masyarakat.
- Harganya terjangkau leh masyarakat.
- Bila metode tsb dihentikan penggunaannya,a akan segera kembali kesuburannya
kecuali oleh kontraspsi mantap.
- Pemakaiannya yang sederhana
- Efeknya jangka lama.

10. Apa saja metode dari kontrasepsi ? (indikasi+ kontraindikasi dan efek samping)
dibuat TABEL,
Jenis KB Indikasi KI ES Efektivitas
1. kondom Pria : Absolut : pria Alergi karet/lubrican Ilmiah :
penyakit dengan ereksi yg Kurangnya anga
genitalia, tdk baik sensivitas dari glans kegagalan
ejakulasi Riwayat shock penis sedikit 2-
prematur, septik 12/100
sensitivita Alergi pada karet wanita
s penis atau lubrican pada hamil.
terhadap partner seksual Cukup
sekret Interupsi seksual efektiv jika
vagina foreplay dipakai
Wanita : menghalangi minat secara
vaginitis seksual benar bila
dlm/tdk Relatif : interupusi berhubung
pengobata seksual an seksual
n, IMS menghalangi
ekspresi seksual

2. implan/susu 1. Hamil atau Gangguan siklus Sangat


k diduga haid (Jarang/tdk efektif,
hamil haid, keluarnya 0.2-1 %
2. Perdarahan sedikit), keluar
pada bercak” darah atau
vagina yg perdarahan yg lebih
tidak banyak selama
diketahui menstruasi,
sebabnya hematoma dan
3. Kanker nyeri, perubahan BB
payudara
4. Perempuan
dengan
mioma
uterus

3. Suntik Hamil, tumor, Tidak mens selama Sangat


sedang menyusui < 3 bulan pertama, tinggi,
6 mgg, perdarahan keputihan, 0.3% jika
di vagina, penyakit perubahan BB, penyuntika
jantung, hepar, kadang” perdarahan n teratur
hipertensi dan DM lebih banyak saat sesuai
mens jadwal
3 bulan :
peningkatan BB,
perubahan
menstruasi, ada
bercak dan setelah
penggunaan 9-12
bulan terjadi
amenorrhea.
1 bulan :
peningkatan/penuru
nan BB, gejala hilang
jika pemakaiannya
dihentikan.
4. Pil tidak Menyusui, sakit Spoting(bercak saat Sangat
kombinasi jantung, tumor, haid) pada awal efektif,
varises dan pemakaian, ASI 98,5%
hipertensi, berkurang pada pil
migrain, estrogen,
perdarahan vagina perubahan BB, siklus
yg tidak diketahui mens terganggu,
penyebabnya amenorrhea

5. Pil kombinasi Bisa terjadi


perubahan BB, sakit
kepala ringan
(migrain dengan
aura), nyeri
payudara,dan mual.

6. IUD/ AKDR Hamil, gangguan Perdarahan lebih


perdarahan, lama dan banyak
peradangan alat saat mens, spoting
kelamin, tumor setelah 1-2 hari
jinak rahim, pemasangan,
pelvicitis dismenore, kram,
keputihan
Bagaimana mekanisme dari masing masing efek samping metode kontrasepsi?
Metode sederhana, modern, dan MAL
- Sederhana:
Tanpa alat:
 KB alamiah:
- Metode kalender(pantang berkala) menghitung hari pertama mulai subur atau
siklus hai terpendek ikurangi 18 dan hari subur terakhir(siklus haid terpanjang-
11) dilakukan selama 6 bulan sampai 12 bulan.
suhu badan
- lendir serviks: perubahan siklus lendir serviks karena kadar estrogen. Lendir
tipe E diproduksi di fase akhir pra ovulasi dan fase ovulasi. Cirinya banyak,
jernih, dan encer, jika dikeringkan akan seperti daun pakis, spermatozoa dapat
menembus lendir ini dan tipe G gestogenik, diproduksi pada fase awal pro
ovulasi dan setelah ovulasi, sifatnya kental, viskositas tinggi dan keruh,
spermatozoa tidak dapat menmbus lendir ini.
 Coitus interuptus
Dengan alat:
 Mekanisme: kondom pria dan barrier intravaginal(diafragma, servikal
cap, spons, kondom wanita)
 Kimiawi: spermacid, vaginal cream, vaginal foam

11. Bagaimana hubungan pemilihan kontrasepsi dengan ibu yang masih menyusui ?

Ibu yang menyusui -> memiliki hormon prolaktin yg tinggi -> berbanding
terbalik dengan estrogen -> jika diberikan kontrasepsi yang berhubungan dg
hormonal -> berhentinya pengeluaran air susu dari ibu )dianjurkan unutk memilih yg
non homronal).
ProLaktin -> menghambat gnRh untuk produksi FSH dan LH -> tidak bisa
proses folikuler sama lutienisasi nya -> tidak ovulasi -> tidak pembuahan.
Sisi endometrium : mempengaruhi hormon2 steroid (estrogen dan
progesteron) , jika tidak seimbang, mengganggu proses proliferasi dan sekresi
sehingga menstruasi tidak terjadi.
ProLaktin sangat efektif untuk tidak terjadinya kehamilan.
MAL metode amenorrhea laktasi ada 3 syarat
- Menyusui secara penuh/lebih efektif minimal 8x sehari
- Belum mendapatkan haid
- Umur bayi kurang dari 6 bulan
Efektivitas 98%
Wanita dan bayi yang tidak bisa menggunakan mal:
- Wanita paska melahirkan yang sudah mendapatkan haid
- Wanita yang tidak menyusui secara produktif
- Wanita yang bekerja dan berpisah dari bayinya lebih dari 6 jam
- Wanita yang habis menggunakan metode kontrasepsi tambahan
- Wanita yang menggunakan obat-obatan yang mengubah suasana hati
- Bayi yang berumur lebih dari 6 bulan
- Bayi yang punya ganggua metabolisme
- Ibu yang HIV, AIDS, TBC aktif

Rangsangan sensorik ketika puting ibu di hisap -> merangsang hipotalamus -> memicu
hipofisis anterior (pro laktin meningkat -> merangsang sl2 alveoli untuk produksi asi.
Aktivasinya juga bisa mengeluarkan oksitosin yg ikut ke bagian darah dan ke uterus shg
terjadi invoulusi shg mencegah keluruhan) dan pelepasan beta endorphin (menekan sekresi
gonadotropin-> FSH turun-> gabisa ovulasi karena folikelnya tidak matang dan beresiko
terjadi PCOS).

Jika terpaksa menggunakan hormonal -> pil yang progestin.


Injeksi boleh jika usia 6 bulan, (pake nya yg 3 bulan)

12. Apa jenis kontrasepsi yang disarankan untuk pasien di skenario ?

 Post Partum 3 bulan -> >6 minggu bisa diberikan pil progestin dan injeksi yang 3
bulan.
 Sedang dalam pengobatan griseofulvin -> obat yang menginduksi aktivitas hepatik
dan bersifat larut lemak -> bersaaing dengan pil ini -> menurunkan efektivitas
kontrasepsi oral (estrogen progesteron / progestin ) -> tidak disarankan kontrasepsi
oral.
Kalaupun oral diberikannya yg estrogen -> tp sedang menyusui (kontraindikasi)
Jadi rekomendasinya yaitu alami hormonal (MAL dan kontrasepsi kondom).
 IUD boleh tidak ? tidak karena, pasien mengalami chlamydiasis/infeksi yang
merupakan kontraindikasi dari pemasangan IUD.
 Injeksi juga sama kaya obat oral.

Griseofulvin selain bisa larut lemak, dia jg di metabolisme di hepar sedangkan


estrogen jg di metabolisme hepar. Karena griseofulvin akan menekan kontrasepsi estrogen -
-> Kalau diberikan bersamaan, si kontrasepsi oralnya akan kalah dan akan lebih dominan
yang griseofulvinnya.

Anda mungkin juga menyukai