Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Persaingan global telah melahirkan standar kompetisi baru. Pada kondisi ini setiap perusahaan yang
ingin tetap survive dan growth harus dapat menciptakan dan mempertahankan competitive
advantage yang dimilikinya dengan terus-menerus meningkatkan daya saing. Persaingan bisnis yang
semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam
organisasi/perusahaan. Salah satu cara untuk mewujudkan kesuksesan tersebut dapat dilakukan
dengan cara mengintegrasikan sistem informasi, peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk
Tidak sedikit perusahaan perusahaan yang belum mengintegrasikan sistem informasi, dimana dalam
prosesnya hanya didukung oleh aktivitas individual pada lokasi kerja masing-masing. Kondisi ini
menyebabkan terjadinya kesalahpahaman dalam komunikasi data antara lokasi kerja satu dengan lokasi
kerja lainnya, sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk koordinasi dalam penyediaan
yang diintegrasikan ini dapat membantu proses bisnis yang efesien dan memudahkan pengambilan
Tak heran jika manajemen sekarang dituntut untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang
mampu mengantisipasi berbagai kendala yang muncul sehubungan dengan pendistribusian informasi
ke berbagai pihak yang membutuhkan data-data bisnis untuk dikelola sesuai dengan yang dibutuhkan
sehubungan dengan kompleksnya kegiatan ekonomi yang menangani berbagai ragam jenis usaha.
Pemahaman informasi manajemen sangat diperlukan untuk menangani berbagai masalah yang
ditemukan dalam mengelola suatu usaha. Informasi di sini dapat diartikan sebagai data yang telah
diolah sedemikian rupa, menjadi bentuk yang dapat dipergunakan dan bernilai (meaningfull form).
Untuk mendapatkan, mengolah data serta mendapatkan informasi yang penting dan relevan diperlukan
suatu sistem tersendiri. Sistem ini yang dinamakan sistem informasi (information system). Agar
manajemen tidak keliru dalam mengolah setiap informasi yang dibutuhkan, maka perlu didukung oleh
sistem informasi manajemen yang akurat pula. Dukungan oleh data, SDM serta paket pengolahnya
(Software dan Hardware) yang dipadu dalam sistem informasi manajemen yang baik, maka
perusahaan-perusahaan telah mampu mengatasi banyak kendala informasi untuk mencapai tujuan
perusahaan yang diinginkan. Oleh karenanya, penyusun mencoba untuk menggambarkan suatu pola
pendistribusian informasi pada suatu perusahaan retail, yang sekiranya dapat memperjelas mengenai
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang
menyediakan informasi untuk para manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan
keputusan dalam sebuah organisasi. Pada sistem informasi manajemen, masukan yang diberikan
berupa data transaksi yang telah diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan data.
Kemudian data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan laporan-laporan
yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari query yang diberikan. Sistem informasi
dibuat dan dibangun dengan baik agar meningkatkan produktivitas, menghilangkan kegiatan yang tidak
memiliki manfaat, meningkatkan layanan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan serta
meningkatkan kualitas kebijakan dalam manajemen. Dalam era persaingan global dan kompetisi yang
semakin ketat saat ini, setiap perusahaan harus mampu melakukan terobosan-terobosan dan inovasi
baru serta menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk dapat tetap hidup dan
Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat
berwujud yang secara fakta dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan maupun organisasi bisnis. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang
berdampak pada peningkatan pendapatan dengan meningkatnya penjualan dalam pasar, serta
mengalami perluasan pasar. Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk
penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang
diperlukan oleh manajemen, karena dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat
dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan tepat
terhadap dinamika pasar yang ada. Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis
faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam bisnis, pengurangan
biaya operasional seperti pasokan maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang,
pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal.
Di sisi lain terdapat pula manfaat yang tidak berwujud yang didapatkan dari penerapan sistem informasi
peningkatan mutu dan jumlah informasi, peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen. Hal ini
lah yang menyebabkan berbagai perusaahan ritel di Indonesia berlomba-lomba dalam menerapkan
sistem informasi yang canggih, aktual, dan cepat. Preferensi masyarakat kini telah berubah dalam hal
Pola berbelanja yang mulai pindah ke pasar moderen terutama ritel karena waktu pembayaran yang
terbilang singkat di samping informasi-informasi yang tersedia sudah terintegrasi dalam suatu sistem
informasi yang moderen. Hal ini yang membuat Giant hipermarket dan supermarket semakin
berkembang dan dapat ditemui hampir di seluruh kota besar di pulau Jawa dan Sumatera.
Dalam persaingan industri usaha ritel saat ini yang semakin ketat, sistem informasi merupakan salah
satu komponen penting dalam menentukan strategi usaha, mengingat informasi merupakan peralatan
yang sangat strategis bagi perusahan dan memerlukan biaya yang besar untuk pengadaan maka
penerapannya harus dilakukan dengan perencanaan dan studi yang matang. Giant hipermarket dan
supermarket merupakan suatu perusahaan di bidang ritel, dan dalam kegiatan operasionalnya
Bahan penelahaan untuk mengetahui penerapan sistim informasi dipilih Giant Supermarket Padjajaran
Bogor. Giant Supermarket Pajajaran Bogor merupakan salah satu toko ritel barang-barang yang
dibutuhkan oleh kebanyakan orang setiap harinya. Perhatian utama atau fokus sasaran dari Giant
Ekspress ini adalah pelayanan optimal terhadap konsumen dan pengadaan barang yang cepat dan tepat.
Suatu sistem tersendiri telah dilakukan oleh pihak manajemen Giant Supermarket guna menjamin
kegiatan penjualan produk, termasuk di dalamnya berbagai kebijaksanaan yang berkaitan erat dengan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk melihat penerapan sistem informasi manajemen di Giant
hipermarket dan supermarket, mengidentifikasi sumberdaya yang digunakan dalam penerapan sistem
informasi manajemen, serta menggambarkan penerapan tersebut dalam suatu matriks komponen
sistem informasi.
PEMBAHASAN
Giant pada awalnya merupakan toko asal Malaysia yang didirikan oleh keluarga Teng di Sentul, Malaysia.
pada tahun 1944. Toko Giant menjual berbagai macam produk dengan harga terjangkau, sehingga pada
masa itu Toko Giant menjadi salah satu toko dengan harga produk yang kompetitif sehingga berjaya
Melihat keberhasilan Giant di Malaysia, perusahaan asal Hongkong Dairy Farm, mengambil alih
kepemilikan Giant pad atahun 1999. Dairy Farm merupakan perusahaan besar yang bergerak di bidang
retail dan memiliki fokus utama yaitu pada melakukan konsistensi pada tata letak gerai. Sejak Giant
dimiliki leh Dairy Farm, Giant mendapatkan perombakan seperti tata ulang menggunakan tanda-tanda
petunjuk dengan warna yang lebih menarik, serta membuat tempat berbelanja menjadi lebih nyaman.
Giant yang tadinya hanya menjual produk makanan mulai menjual prduk-produk non makanan seperti
pakaian dan peralatan rumah tangga. Imlementasi standar ritel internasional meliputi keselamatan,
kebersihan, sistem operasional dan lainnya terus ditingkatkan oleh Dairy Farm untuk meningkatkan
Kesuksesan Giant Hipermarket ternyata membuat jaringan bisnis ritel raksasa Idonesia, PT. Hero
Supermarket Tbk, tergiur untuk melakukan aliansi strategis dengan Dairy Farm Internasional. Dengan
adanya kerjasama ini, beberapa eksekutif Dairy Farm ikut memperkuat jajaran manajemen PT. Hero
Supermarket Tbk dan berkontribusi dengan berbagi pengalaman dan keahlian internasional yang
Hero Supermarket Tbk. Gerai Giant Ekspres sudah dibuka sebanyak 108 toko mulai tahun 2012 gerai
yang dibuka sudah melebarkan area meliputi wilayah luar pulau Jawa.
Giant Hipermart dibuka untuk pertama kalinya di Indonesia pada tahun 2002 di daerah Serpog,
Tangerang. Slogan yang diangkat oleh Giant Hipermarket adalah “Banyak Pilihan Harga Lebih Murah”
karena menyediakan berbagai macam jenis produk yang hampir seluruhnya berasal dari produk lokal.
Dengan adanya strategi aliansi ini, PT. Hero Supermarket Tbk menjadi sangat terbantu untu
kerjasama tersebut. Dalam waktu delapan tahun, Giant Hipermarket telah memiliki 46 gerai
Banyak perusahaan yang kini menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem lintas
fungsi bisnis perusahaan terintegrasi, yang mampu melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis
agar dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi
perusahaan. Organisasi-organisasi ini melihat sistem perusahaan lintas fungsi sebagai cara strategis
untuk menggunakan TI dalam berbagi sumber daya informasi dan meningkatkan efisiensi serta
efektivitas proses bisnis, dan mengembangkan hubungan strategis dengan para pelanggan, pemasok,
Teknologi sistem informasi yang digunakan Giant supermarket khususnya berbasis komputer yang
1. Hardware
Perangkat hardware Giant Pajajran terdiri dari satu buah server, modem, PC menggunakan
system Point of Sales (POS), Bar Code, Optical Scanner. Komputer utama sebagai server dihubungkan
dengan internet melalui telephone line untuk akses internet yang berfungsi untuk menerima dan
mengirimkan informasi dua arah antara Giant Pajajaran dengan Giant Pusat. Dari server dihubungkan
ke bank data komputer tempat semua data baik data penjualan, persediaan, nama barang, harga
2. Software
3. Netware
4. Dataware
Data yang digunakan adalah data penjualan barang, data persediaan barang, nama barang, harga
barang, data pegawai dan sebagainya. Untuk data penjualan, barang yang dijual yang mempunyai bar
code kemudian ketika terjadi transaksi pembelian di kassa, bar code diidentifikasi dengan
menggunakan scanner optic untuk mengetahui sekaligus mengakses data bank mengenai nama barang
5. Humanware
Giant Pajajaran termasuk end user artinya pengguna sistem informasi, programmer hanya terdapat di
Giant pusat dan diperlukan apabila terjadi kerusakan-kerusakan program. Semua pegawai di Giant
Pajajaran mengenal dan mengetahui serta familiar dengan sistem informasi yang digunakan. Pihak
manajemen mengharuskan semua pegawai untuk mengerti dan mengetahui serta menggunakan
Bank data komputer terhubung dengan satu buah komputer untuk informasi dan administrasi pegawai
termasuk untuk absensi pegawai dan 6 buah point of salesseperti tampak pada Gambar 1 di atas.
Sistem penyimpanan data (basis data) dimulai dengan proses input data, data processing, dan output.
Input data didapat dari hasil transaksi penjualan di kassa antara pelanggan dengan kasir meliputi data
penjualan barang, nama barang yang dijual, harga barang dan stok barang yang tersisa akan langsung
terhitung. Proses penyimpanan data terjadi ketika kasir memasukan input data-data tersebut kemudian
mengeksekusinya. Data akan langsung tersimpan secara otomatis di bank komputer. Output hasil
penjualan atau persediaan barang dapat dilihat di monitor komputer dan dapat berupa hasil print out
struck belanja. Untuk melihat bagaimana proses pemasukan dan penyimpanan data yang terjadi di
Giant Pajajaran
TPS yang digunakan oleh Giant Ekspress. adalah Point of Sale (POS) System. Barang-barang yang dibeli
oleh konsumen dibayar melalui Point Of Sale atau kasir dan pada saat itulah dilakukan pencatatan atas
transaksi yang sedang terjadi dengan menggunakan Axapta dan SAP, dimana data yang diinput
Sebagai perusahaan ritel, Giant Ekspres. melakukan pembelian dengan membeli barang-barang dari
pemasok untuk menunjang kegiatan usahanya. Kegiatan pembelian tersebut dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu menentukan kebutuhan, mencari penjual yang memiliki barang yang sesuai
dengan kebutuhan pembeli, penyelesaian harga dan syarat-syarat lainnya. Berutu (2008) menyebutkan
bahwa penentuan kebutuhan penjualan dilakukan dengan melihat informasi pasar tentang produk-
produk yang akan dijual. Kemudian Giant Ekspres. melakukan kegiatan penjualan dengan menjual
produk-produk yang ada di gerainya. Produk yang dijual harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
b. Menjual barang yang dijual di toko pesaing dengan melihat informasi pasar.
berlokasi di Cibitung-Bekasi. Pusat distribusi ini berdiri sejak tahun 2006. Produk-produk segar yang
berada di pusat distribusi ke masing-masing gerai PT. Hero Supermarket Tbk. Proses interaksi tukar-
menukar informasi antara gerai cabang dengan kantor pusat melalui internet dan telepon dalam
pelaporan keluar masuknya barang serta pemesanan barang seperti yang tampak pada gambar di
bawah ini:
Sebagai perusahaan ritel, Giant Supermarket Pajajaran mengadakan interaksi tukar-menukar informasi
dengan Giant pusat melalui internet dan telepon dalam pelaporan keluar masuknya barang serta
pemesanan barang
Alur interaksi Giant Pajajaran, Giant Pusat, Gudang dan Supplier selengkapnya dijelaskan sebagai
berikut:
Gerai Cabang berinteraksi dengan Giant Pusat di CBD Bintaro, Tanggerang setiap saat.
Transfer data dilakukan setelah toko tutup (malam hari) untuk memberi dan menerima
informasi mengenai jumlah penjualan, unit yang terjual, jenis barang yang terjual, jenis
barang yang perlu dibeli dan perubahan harga barang. Data yang terkumpul dan tersimpan
dalam basis data bank kemudian diakses dari komputer server yang selanjutnya dikirim ke
Kantor Pusat yang akan ditangani oleh team CPO (Centralize Procesing Order) dengan
internet menggunakan telephone line. Sistem informasi terjadi dalam dua arah yaitu pihak
CPO di Kantor Pusat dan Gerai Cabang. Informasi yang disampaikan berupa perubahan-
perubahan harga yang terjadi ataupun informasi lainnya yang dibutuhkan oleh Gerai Cabang.
Kantor Pusat berinteraksi dengan Distribution Center (DC), untuk memberi dan menerima
informasi mengenai jenis barang yang perlu dikirim ke tiap gerai di seluruh Indonesia, jumlah
tiap jenis barang yang masih tersedia di gudang dan jenis barang yang perlu dipesan/ beli.
Gerai Cabang berinteraksi timbal balik dengan DC untuk memberi dan menerima informasi
mengenai jenis dan jumlah barang yang perlu dikirim ke Gerai Cabang.
Giant Supermarket Pajajaran berinteraksi dengan Giant Pusat di Jalan Gatot Subroto Jakarta
Pusat setiap saat. Transfer data dilakukan setelah toko tutup (malam hari) untuk memberi
dan menerima informasi mengenai jumlah penjualan, unit yang terjual, jenis barang yang
terjual, jenis barang yang perlu dibeli dan perubahan harga barang. Data yang terkumpul
dan tersimpan dalam basis data bank kemudian diakses dari komputer server yang
selanjutnya dikirim ke Giant pusat dengan internet menggunakan telephone line. Sistem
informasi terjadi dalam dua arah yaitu Giant Pajajaran ke Giant Pusat dan Giant Pusat ke
Giant Pusat berinteraksi dengan Pusat Gudang Giant, untuk memberi dan menerima informasi
mengenai jenis barang yang perlu dikirim ke tiap toko Giant di seluruh Indonesia, jumlah tiap
jenis barang yang masih tersedia di gudang dan jenis barang yang perlu dipesan/ beli.
Giant Supermarket Pajajaran berinteraksi timbal balik dengan Pusat Gudang Giant untuk
memberi dan menerima informasi mengenai jenis dan jumlah barang yang perlu dikirim ke
Giant Supermarket.
Gerai Cabang berinteraksi dengan pihak supplier, dengan memberikan daftar barang yang
Giant Pusat mendapatkan informasi tagihan dari Supplier atas pengiriman barang yang
Sistem informasi yang terjadi antara Giant Pajajaran dan Giant Pusat serta Gudang Giant menggunakan
jaringan internet sedangkan sistem informasi yang terjadi antara Giant Pusat dengan Supplier, Giant
Pajajaran dengan Supplier dan Gudang Giant dengan Supplier menggunakan telepon.
Sistem informasi yang terjadi antara Gerai Cabang dan Kantor Pusat serta Gudang menggunakan
jaringan internet sedangkan sistem informasi yang terjadi antara Kantor Pusat dengan Supplier, Gerai
Cabang dengan Supplier dan Gudang dengan Supplier menggunakan jaringan internet.
Sistem informasi di Giant memungkinkan untuk melakukan kontrol terhadap barang-barang di Giant
dan juga harga-harga barang di Giant. Setiap barang yang dibeli dan telah melewati point of sale di
bagian kasir akan dicatat sebagai barang yang keluar dan secara otomatis system akan mengurangi
persediaan dari barang tersebut yang ada di Giant. Proses kontrol juga terjadi dalam pemberian bar
code oleh karyawan terhadap barang-barang di Giant. Pegawai akan melakukan proses kontrol ketika
melakukan tagging atau penempelan bar code pada barang-barang yang akan dijual.
Proses kontrol lainnya terjadi pada saat barang yang dibeli oleh konsumen dibayar di kasir. Terlebih
dahulu kasir akan mencocokan jenis fisik barang dengan yang diinformasikan di komputer kasir baik
menyangkut harga ataupun nama barang. Proses kontrol dilakukan oleh kasir ketika terjadi
transaksi. Jika barang tersebut sesuai dengan yang diinformasikan oleh komputer, proses transaksi
akan terus berlanjut, tetapi jika tidak sesuai maka proses transaksi akan dihentikan oleh kasir
sementara dan akan disesuaikan kembali berdasarkan informasi yang diperoleh dari basis data Giant di
bagian bank komputer yang terhubung langsung dari point of salesdi kasir. Setelah proses penyesuaian
dan pelacakan informasi ulang dilakukan ketika terjadi kesalahan, kemudian kegiatan transaksi
Dalam rangka mengatur inventori barang dagang agar dapat memperkirakan besarnya persedian setiap
barang yang dikelolanya dengan tepat. PT. Hero Supermaket Tbk menggunakan Online Analytical
Processing (OLAP) untuk menganalisis data inventori. Aplikasi ini dibangun dalam lingkungan Microsoft
SQL Server ditujukan untuk membantu manajemen dalam memperoleh informasi mengenai manajemen
inventori yang dikelolanya. Aplikasi yang dibangun terdiri dari tiga modul utama, yaitu modul untuk
migrasi data sumber, modul penciptaan data warehouse penjualan, dan modul pembuatan laporan.
Modul migrasi data berfungsi untuk memindahkan data penjualan yang disimpan dalam komputer kasir
modul pembuatan laporan dibangun dengan memanfaatkan SQL Server Analysis Services, Microsoft
Excel, dan SQL Server Reporting Services untuk menampilkan informasi hasil analisis. Dengan
tersedianya aplikasi yang telah berhasil dibangun, memungkinkan pihak manajemen untuk langsung
melakukan pemesanan pembelian suatu barang bilamana barang tersebut telah mencapai nilai
persediaan minimumnya. Selain itu, pergerakan inventori dari setiap barang yang dikelolanya dapat
digambarkan, sehingga bagian pembelian akan dapat memberikan perhatian khusus pada barang yang
tren penjualannya bergerak dengan cepat agar tidak sampai kehabisan persediaan barang tersebut.
Kemampuan aplikasi untuk menampilkan daftar barang-barang yang dikategorikan tidak laku jual dapat
sistem barcodedengan mobilecomputingbarcodepada setiap item yang dijual dan akan terhubung
dengan sistem scan komputer(barcode scanner) yang dapat melacak barcode pada setiap item. Data-
data barcode setiap item yang ada akan segera diproses melalui komputer, sistem ini membantu pada
sistem pencatatan dan pendataan mengenai jumlah barang yang masuk dari supplier dan data
penjualan produk. Selanjutnya data tersebut akan diolah melalui suatu sistem yang akan mengahasilkan
output berupa data laporan berkala mengenai barang masuk dari para supplier dan laporan penjualan
berkala. Sistem ini akan membantu pihak management melakukan analisis mengenai jumlah barang
yang laku terjual serta target penjualan berkala sudah tercapai atau belum.
Giant Ekspress menggunakan sistem komputerisasi untuk sistem supply chain management yang ada
di setiap cabang. Seluruh item yang masuk dan akan dijual akan diberi barcode untuk pendataan barang
masuk dan barang yang laku terjual. Hasil output berupa data data pelangga, data produk, data gross
profit, data transaksi, data inventori, data stock on hand, data penjualan, informasi produk, data entry
display danstatus display. Laporan berkala ini akan dijadikan bahan analisis dalam Decision Support
System (DSS) para manajer cabang mengenai supply chain management barang yang ada di Giant
Ekspress. Data ini nantinya akan digunakan untuk mengetahui barang mana yang tidak laku terjual,
barang yang sangat laku terjual dan dibutuhkan konsumen serta membantu manajer dalam
menentukan jumlah stock barang yang harus tersedia dan penentuan jadwal pengiriman barang dari
para supplier. Hal ini akan membantu para manajer cabang dalam menentukan pemecahan dari
Sistem Informasi yang digunakan pada setiap cabang Giant Ekspress akan tehubung kepada kantor
pusat yang berada di Jakarta. Hasil output data berupa laporan periodik penjualan, permintaan pasar,
dan data lainnya akan diterima oleh pihak manajer pusat melalui user (divisi IT). Penerapan sistem
informasi yang ada membantu para top management untuk dapat mengakses informasi seperti
ringkasan hasil olahan data serta grafik-grafik hasil dari data yang telah diproses. Hal tersebut
membantu para eksekutif untuk mengidentifikasi informasi penting dari performa setiap cabang Giant
Ekspress dan membandingkan dengan performa para kompetitor dari industri sejenis serta bereaksi
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara
satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu
bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan
keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem
Dalam Sistem Penunjang Operasi, sistem pendukung operasi adalah sistem komputer yang digunakan
untuk menggambarkan proses pendukung seperti memelihara jaringan, konfigurasi komponen jaringan,
dan kesalahan pengelolaan. Sistem pendukung bisnis biasanya mengacu pada “sistem usaha” yang
berurusan dengan pelanggan, mendukung proses seperti mengambil pesanan, pengolahan tagihan, dan
mengumpulkan pembayaran. Tujuan sistem pendukung operasi adalah untuk mengefisienkan proses
transaksi dalam bisnis, mengontrol dalam proses industri, mendukung komunikasi untuk berkolaborasi
Suatu sistem terdiri dari sejumlah elemen/komponen yang saling berinteraksi, saling bekerjasama
membentuk suatu sistem kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem juga memiliki subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Berikut ini adalah
1. Spesialis
2. Pengguna
1. Mesin
2. Media
1. Program
2. Prosedur
1. Deskripsi Produk
2. Customerrecords
3. Data Pegawai
4. Database inventaris
1. Media Komunikasi
2. Pemroses Komunikasi
3. Aksesibilitas jaringan
Informasi Produk
Manajemen pelaporan
Dokumen bisnis
Respon audio
Kertas label
Berikut ini adalah identifikasikan bagian-bagian yang termasuk dalam sumberdaya manusia,
hardware, software, data, serta sumberdaya network dan produk informasi dalam perancangan TI dan
SI Giant Ekspress:
Sumberdaya manusia
1. Terminal POS
9. Timbangan digital
1. Magnetic stripe
3. ATM Card
4. Bar tags
5. Kertas laporan
6. Kertas laporan
10. LAN
3. Pemrosesan penjualan
4. NOS
7. Analisis penjualan
8. Oracle
9. Sybase
1. Pemasukan data
2. Transaksi penjualan
4. Prosedur back up
5. Prosedur pengendalian
7. Data pelanggan
8. Data produk
9. Data transaksi
PENUTUP
Kesimpulan
Giant sampai saat ini belum menggunakan internet untuk bertransaksi langsung. Mungkin alasan
teknologi dan alasan keamanan yang mejadi faktor pembatas kenapa Giant belum menggunakan
internet sebagai media transaksi langsung (pembelian dan pembayaran barang). Di lain pihak banyak
perusahaan-perusahaan luar negeri yang telah memanfaatkan internet sebagai media transaksi
langsung menyangkut pembelian dan pembayaran barang. Teknologi kemaanan menyangkut rekening
menanggulangi para hacker yang nakal yang berusaha untuk berbuat curang dan licik. Dengan
mengimplementasikannya langsung dengan menyediakan sarana untuk proses transaksi langsung via
internet, dengan terlebih dahulu menemukan teknologi yang dapat melindungi pelanggan dari orang
Sistem informasi merupakan suatu hal wajib dipunyai oleh setiap perusahaan dalam menghadapi
persaingan bisnisnya terhadap perusahaan yang sejenis. Dengan adanya sistem informasi ini, tidak
hanya membuat proses menjadi otomatis, tetapi juga menciptakan tingkat akurasi yang tinggi,
kecepatan dalam pelayanan, dan menjadi pelengkap dalam kegiatan bisnis perusahaan. Dalam jangka
panjang, pola tersebut akan membuat sisi operasional suatu perusahaan menjadi lebih efisien,
terstruktur dan mempunyai fleksibilitas. Sistem informasi yang digunakan oleh Giant Ekspress, dari top
level management hingga kasir memakai sistem informasi terpadu dan saling berintegrasi dalam
berkomunikasi sehingga produk (inventory) tidak ada yang kurang ataupun sudah usang karena terlalu
lama (kadaluarsa). Produk yang dijual di gerai cabang harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
Menjual barang yang dijual di toko pesaing dengan melihat informasi pasar
bersaing dengan kompetitor dalam bisnis yang sama terbukti dengan semakin eksis keberadaanya.
DAFTAR PUSTAKA
O’Brien JA, 2002. Management Information Systems : Managing Information Technology in the E-