Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Obesitas adalah bertumpuknya lemak dalam tubuh sebagai akibat dari

pilihan makanan yang tidak tepat, kurangnya gerak badan dan olahraga

(Kurniadi, 2007: 35). Adapun obesitas merupakan keadaan seseorang jika

berat badannya lebih dari standar BBI (Berat Badan Ideal), atau juga keadaan

jika seseorang mempunyai berat badan yang tidak seharusnya pada usianya.

Obesitas menjadi masalah di seluruh dunia karena prevalensinya yang

meningkat pada orang dewasa dan anak baik negara maju maupun

berkembang. Obesitas biasanya disebabkan karena tidak dapat mengontrol

makanannya, makan dalam jumlah berlebih sehingga berat badannya

melebihi ukuran normal (Ibrahim, 2012: 197). Obesitas pada anak dapat

mengakibatkan masalah kesehatan dan sosial dalam jangka pendek maupun

jangka panjang. Obesitas pada masa anak-anak akan berlanjut menjadi

obesitas pada masa dewasa dan berisiko terkena berbagai penyakit

degeneratif seperti Diabetes Mellitus tipe 2, penyakit kardiovaskuler,

hipertensi dan kanker (Dhyanaputri, dkk., 2011: 32).

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2009-2012

dan Canada pada tahun 2009-2013 melaporkan bahwa baik di Amerika Serikat

maupun di Canada, mengalami peningkatan obesitas yakni dari 16,6% pada

tahun 2001-2004 meningkat menjadi 17,5 % pada tahun 2009-2012 di

1
2

Amerika Serikat dan dari 12,4% pada tahun 2004 meningkat menjadi 13,0%

pada tahun 2009-2013 di Kanada. Peningkatan angka prevalensi terhadap

kasus obesitas pada anak tersebut tidak hanya terjadi di negara maju, tetapi

juga terjadi di negara berkembang (De Onis dalam Hadi et al., 2015: 250).

Berdasarkan data Riskesdas (2013), prevalensi obesitas paling banyak

ditemukan pada anak usia 5-12 tahun (8,8%) dibandingkan pada anak usia 13-

15 tahun (2,5%) dan remaja usia 16-18 tahun (1,6%). Sehingga dapat

diketahui bahwa prevalensi obesitas tertinggi terdapat pada rentang usia anak

sekolah dasar dan salah satu kelompok umur yang berisiko terjadinya gizi

lebih adalah kelompok umur usia sekolah.

Sejak sekitar umur 5 tahun, anak-anak cenderung makan bedasarkan

isyarat-isyarat sosial seperti orang dewasa dan tidak meregulasi asupan energi

mereka menurut kebutuhannya seperti kebanyakan bayi dan balita. Ini berarti

mereka makan ketika orang lain makan, walaupun mereka tidak sedang

merasa lapar dan makan lebih banyak makanan yang mereka sukai (More,

2014: 370).

Dari hal tersebut untuk merubah perilaku anak dalam upaya

pengontrolan dan pencegahan adalah memberikan edukasi terhadap anak ,

mengenai cara pengontrolan makanan dan pencegahan makanan yang

menyebabkan resiko obesitas . Pengontrolan ini dapat dilakukan dengan :

1) Mengatur Pola Makan : makan 3x seharin dan sncak 3x disela jam

makan, porsi makanan yang sesuai,mengurangi makanan berlemak tinggi

atau mengandung gula tinggi.


3

2) Mengatur Pola Aktivitas Fisik : Banyak bergerak, Olahraga minimal

seminggu 2 kali

3) Mengatur Pola Hidup Sehat : Mengurangi makanan berlemak tinggi atau

mengandung gula yang berlebihan, menghindari junkfood, pola tidur

minimal 8 jam sehari, olahraga teratur minimal seminggu 2 kali.

Edukasi tersebut akan berjalan dengan baik apabila anak dapat memahami

dan menerapkan, sehingga melalui penelitian ini ingin mengetahui sejauh

mana pengetahuan dan sikap anak tentang tubuhnya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut : “Bagaimana perilaku pengontrolan pada anak usia SD

dengan obesitas?”

1.3.Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui perilaku pengontrolan pada anak dengan kelebihan berat

badan di usia SD .

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk menganalisis bentuk kognitif anak SD mengenai obesitas.

2. Untuk menganalisis bentuk keputusan anak SD terhadap tindakan

mengenai obesitas.

3. Untuk menganalisis bentuk behavior anak SD dalam melakukan

pengontrolan mengenai obesitas.


4

1.4. Manfaat

1.4.1. Bagi Responden

Manfaat yang didapatkan oleh responden adalah sebagai pengetahuan

dalam pengontrolan terhadap obesitas untuk hidup lebih sehat.

1.4.2. Bagi Tempat Penelitian

Manfaat bagi tempat penelitian adalah dapat digunakan sebagai

sumber ilmu dan upaya menyusun rencana dalam mengurangi perilaku

pengontrolan makanan yang berlebihan karena dampak kesehatan

yang akan ditimbulkannya jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang

lama.

1.4.3. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menberikan tambahan pengetahuan

berkaitan dengan perilaku pengontrolan tentang obesitas pada anak

usia SD.

Anda mungkin juga menyukai