161415
2019
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ekstremitas.
b. Paraplegia merupakan Spinal Cord Injury, segmen torak, lumbal
atau sakral.
S4-S5
b. Inkomplit : fungsi sensorik masih baik, tetapi fungsi motorik
industri, atau kecelakaan lain seperti jatuh dari pohon atau bangunan, luka
atau merobek jaringan. Lokasi cedera umumnya mengenai C1, C2, C4 dan
C6 dan T11 atau L2. Mekanisme terjadinya Spinal Cord Injury adalah :
C5 dan C6. Jika mengenai torakalis dan lumbalis, terjadi pada T12 dan L1.
Fraktur lumbal adalah fraktur yang terjadi pada daerah tulang belakang
Injury.
fraktur vertebra dan menekan Spinal Cord. Lumbal dan torak vertebra
biasanya akan mengalami cedera serta menyebabkan edema dan
1) Level Neurologis
Level neurologis mengacu pada level rendah kerusakan pada
a. Pemeriksaan Rontgen
b. Pemeriksaan CT Scan terutama untuk fragmentasi, pergeseran
sebagai berikut :
a. Neurogenik Syok, keadaan gawat darurat yang menyebabkan
normal.
b. Hipoksia, keadaan dimana oksigen didalam otak mengalami
kekurangan
c. Gagal Nafas, keadaan dimana pasien mengalami kegagalan
respirasi
d. Pneumonia, penyakit infeksi paru yang menyerang paru yang
(NANDA, 2014)
Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,
1. Pengkajian
2009)
a. Promosi Kesehatan
Kesadaran tentang kesehatan atau normalitas fungsi dan strategi
produksi energi.
c. Eliminasi dan Pertukaran
Sekresi dan ekskresi produk sisa dari tubuh.
d. Aktivitas atau Istirahat
Produksi, konservasi, penggunaan atau keseimbangan sumber
energi
e. Presepsi atau Kognisi
Sistem pemrosesan informasi manusia termasuk
dan keamanan
l. Kenyamanan
Rasa sejahtera atau nyaman secara mental, fisik atau sosial
m. Pertumbuhan atau Perkembangan
Peningkatan sesuai usia pada dimensi fisik, maturasi sistem organ,
yaitu meliputi :
1) Identitas Pasien
Meliputi dari nama, alamat, umur, agama, status, diagnosa
keperawatan tertentu.
b. Batasan Karakteristik
Merupakan tanda yang menggambarkan tingkah laku pasien baik
kerusakan neuromuskular
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
d. Konstipasi yang berhubungan dengan gangguan persarafan
diri
3. Perencanaan
yang meliputi proses penentuan prioritas dan metode yang akan digunakan
perbaikan status kesehatan pasien. Data ini diperoleh dari keluhan pasien
diperhatikan :
a. Menentukan Prioritas
Dalam menentukan perencanaan perlu menyusun “system” untuk
keterampilan perawat.
Pedoman penulisan kriteria hasil :
S (Spesifik) yaitu harus pesifik dan tidak menimbulakn arti ganda
M (Measurable) yaitu dapat diukur
A (Achiveable) yaitu tujuan harus dapat dicapai
R (Reasonable) yaitu tujuan harus dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah
T (Time) yaitu tepat waktu.
Tabel 1.1 Rencana Keperawatan Pada Pasien Dengan Spinal Cord Injury
faktor risiko
4. Kolaborasi dengan
individu atau
kelompok untuk
merencanakan
aktivitas
pengurangan risiko
2. Hambatan Setelah dilakukan Peningkatan Mekanika
tentang pentingnya
benar untuk
mencegah terjadinya
kelelahan,
ketegangan atau
injuri
4. Kolaborasi dengan
fisioterapi dalam
mengembangkan
peningkatan
mekanika tubuh
sesuai dengan
indikasi
3. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
dengan agen cedera selama 3x24 jam Kontrol pasien faktor yang
pasien untuk
memilih tindakan
penurunan nyeri
non farmakologi
dan farmakologi
sesuai dengan
kebutuhan
4. Gangguan Setalah dilakukan Manajemen Konstipasi
pasien/keluarga
serat
5. Konsultasikan
dengan dokter
mengenai
penurunan /
peningkatan
frekuensi bising
usus
5. Risiko kerusakan Setelah dilakukan Pengecekan Kulit
tanda tanda
kerusakan kulit
6. Defisit perawatan Setelah dilakukan Bantuan Perawatan Diri
memelihara
kebersihan diri
4. Kolaborasi dengan
keluarga untuk
melakukan
perawatan diri
7. Ansietas Setelah dilakukan Pengurangan
berhubungan tindakan keperawatan Kecemasan
yang tepat
4. Implementasi Keperawatan
asuhan keperawatan.
keperawatan
b. Kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya untuk meningkatkan
pasien
d. Melakukan supervisi terhadap tenaga pelaksana keperawatan di