Anda di halaman 1dari 6

RESUME BAB III PERILAKU DALAM ORGANISASI

NAMA : Mohammad Hardiyansah (160810301075)

KELAS : Sistem Pengendalian Manajemen (Kelas D)

1. Keselarasan Tujuan

Tujuan utama sistem pengendalian manajemen adalah untuk memastikan (sejauh bisa
ditetapkan) “keterpaduan tujuan” semaksimal mungkin. Dalam melakukan evaluasi terhadap
praktik-praktik pengendalian manajemen ada dua pertanyaan penting yang harus dijawab :

1. Tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan oleh individu-individu terkait dalam


mengedepankan kepentingan-kepentingan mereka masing-masing?
2. Apakah tindakan-tindakan tersebut bermanfaat bagiorganisasi perusahaan ?

2. Faktor-Faktor Informal yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan

 Faktor-faktor Eksternal
Yaitu norma mengenai perilaku yang diyakini dalam suatu lingkungan social dimana
organisasi berada. Norma ini termasuk beberapa atitut, yang tercermin pada etika kerja,
yang mendorong karyawan loyal, membuat mereka bangga menjadi bagian dari organisasi.
 Faktor-faktor Internal
 Kultur
yaitu Keyakinan, nilai, norma dan asumsi yang diterima dalam suatu
organisasi yang tercermin pada setiap tindakan yang dilakukan anggota organisasi.
Pada umumnya kultur organisasi tidak berubah dalam jangka panjang. Beberapa
tindakan sudah merupakan kebiasaan dan dilakukan secara otomatis karena sudah
menunjukkan cara yang dilakukan dilingkungan tersebut.Kultur organisasi juga
dipewngaruhi kebijakan dan sifat dari pimpinan, dan juga anggota organisasi
lainnya.
 Gaya manajemen
Tindakan yang dilakukan anggota organisasi merefleksikan sikap yang dimiliki
pimpinannya. Terdapat tiga bentuk kepimpinan yaitu:
 Internal Control Style, yaitu kepemimpinan yang memberikan kesempatan
semua anggota organisasi untuk berpartisipasi dalam menentukan kegiatan
yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
 Eksternal Control Style, yaitu kepemimpinan yang bersifat otoriter, jadi
semua keputusan mengenai tindakan yang akan dilakukan ditentukan oleh
pimpinan.
 Mixed Control Style, yaitu kombinasi antara internal dan eksternal Control
style, setiap anggota organisasi mempunyai kesempatan berpartisipasi tetapi
masih diarahkan dari pimpinan.
 Organisasi informal
Yaitu organisasi yang terbentuk bukan karena adanya ketentuan formal,
tetapi karena adanya kontak individu. Komunikasi dapat terjadi tanpa mengikuti
ketentuan formal. Misalnya staf bagian pemasaran seharusnya hanya berkomunikasi
dengan pimpinan bagian pemasaran, tetapi dia bias berkomunikasi dengan anggota
organisasi lain yang tidak dari pemasaran.
 Persepsi dan Komunikasi
Dalam melakukan kegiatan untuk mencapai goal organisasi, manajer
operasional harus tahu mengenai goal organisasi dan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai goal tersebut. Manajer menerima informasi dari berbagai sumber baik
formal (anggaran dan berbagai dokumen resmi) maupun informal ( dari berbagai
pembicaraan). Seringkali informasi yang diterima tidak selalu mudah dipahami,
sehingga akan memberikan masalah dalam organisasi.Selain itu berbagai informasi
yang diterima dapat menimbulkan konflik, misalnya pimpinan diharapkan dapat
mencapai laba setinngi mungkin pada tahun ini, sehingga ada beberapa kegiatan
yang tidak dilakukan, misalnya pelatihan karyawan, karena tindakan ini akan
meningkatkan laba tahun ini, tetapi mungkin akan mengurangi laba tahun depan

3. Sistem Pengendalian Formal

 Rules (aturan), yaitu semua bentuk instruksi dan pengendalian formal seperti : perintah
kerja, diskripsi jabatan, prosedur operasional standard, manual dan pedoman etika.
 Pengendalian phisik, system keamanan, kunci gudang, password computer dll
 Manual, cara kerja yang dibuat secara tertulis
 Sistem Keamanan
 Pengendalian operasional

Proses Pengendalian Formal


Goal dan Berbagai
Aturan
Strategi informasi

Laporan,
Anggaran Pusat
Sesungguhn
Pertanggung
ya VS
jawaban rencana

4. Jenis-Jenis Organisasi Fungsional

Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat bergam, setidaknya mereka bisa dikelompokkan
ke dalam TIGA (3) kategori umum :

 Struktur fungsional, setiap manajer bertanggungjawab pada fungsi organisasi, misalnya


produksi, pemasaran.
 Struktur unit bisnis, setiap manajer mempertanggungjawaban aktivitas unitnya, dan unit
bisnis merupakan bagian organisasi yang semi independent.
 Struktur matriks, setiap fungsi mempunyai tanggung jawab ganda.

1) Organisasi-organisasi Fungsional

Pimpinan
Puncak

Staff

Manajer Manajer
Produksi Pemasaran

Staff Staff

Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer


Pabrik 1 Pabrik 2 Pabrik 3 Daerah A Daerah B Daerah C
Ada sejumlah kelemahan pada struktur fungsional :
 dalam sebuah organisasi fungsional terdapat ambiguitas dalam menentukan
efektivitas manajer fungsional secara terpisah (seperti manajer produksi dan manager
pemasaran) karena tiap-tiap fungsi tersebut sama-sama memberikan sumbangan pada
hasil akhirnya.
 jika organisasi teridiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi yang
pada gilirannya memberikan laporan ke sejumlah manajer pada level yang lebih
tinggi pada fungsi tersebut, maka terjadilah perselisihan antara para manajer dari
fungsi-fungsi berbeda yang hanya dapat dipecahkan pada tingkat atas, meskipun
perselisihan itu berasal dari level organisasi yang lebih rendah.
 struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan
produk dan pasar yang beragam.
2) Unit-unit Bisnis

Pimpinan
Puncak

Staff

Manjer unit Manajer Manajer


bisnis X unit Bisnis Y Unit Bisnis Z

Staff Staff Staff

Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer


Pabrik Pemasaran Pabrik Pemasaran Pabrik Pemasaran

Bentuk organisasi perusahaan unit bisnis dirancang untutk memecahkan problem-problem


yang terdapat pada struktur organisasi fungsional. Sebuah unit bisnis yang juga disebut
sebagai divisi, bertanggungjawab bagi seluruh fungsi yang ada dalam produksi dan
pemasaran sebuah produk.
Keuntungan dari bentuk perusahaan unit bisnis :
 ia bisa berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum.
 karena unit bisnis ini sangat dekat dengan pasar bagi produk-produknya daripada
kantor pusat, maka manajer unit bisnis biasa membuat keputusan-keputusan
produksi dan pemasaran secara lebih masuk akal daripada yang diputuskan oleh
kantor pusat dan unit bisnis inipun bisa memberikan reaksi terhadap ancaman-
ancaman atau peluang baru secara cepat.

Kerugian dari unit bisnis ini :

 kemungkinan masing-masing unit bisnis menduplikasi sejumlah pekerjaan dalam


sebuah organisasi fungsional, dikerjakan di kantor pusat.
 bahwa perselisihan yang terjadi diantara spesialis fungsional dalam organisasi
perusahaan fungsional digantikan oleh perselisihan diantara unit-unit bisnis dalam
organisasi perusahaan unit bisnis.
3) Organisasi Matriks

Pimpinan Puncak

Staff

Manajer Manajer
Fungsi A Projek X

Manajer Manajer
Fungsi B Projek Y

Manajer Manajer
Fungsi B projek Z

Struktur organisasi ini merupakan kombinasi antara struktur organisasi fungsional


dan unit bisnis, yang ditujukan untuk memanfaatkan keunggulan dari masing-masing
struktur organisasi. Struktur organisasi membentuk beberpa fungsi organisasi yang
bertanggung jawab untuk membantu beberapa unit bisnis yang dilakukan. Sehingga struktur
ini dapat memanfaatkan efisiensi setiap fungsi organisasi dan keputusan setiap unit bisnis
dapat dilakukan dengan sesuai dan cepat oleh masing-masing unit bisnis.

5. Fungsi Kontroler

Controler adalah individu yang bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan Sistem
Pengendalian Manajemen.

Kegiatan Controler meliputi:

 Merancang dan menjalankan system informasi dan pengendalian


 Membuat laporan dan pelaporan keuangan bagi pihak eksternal
 Menyajikan dan menganalisa laporan kinerja, mengiterpretasikan laporan pada manajer,
analisa program dan anggaran dari berbagai segmen yang ada dalam organisasi dan
mengkonsolidasikan menjadi anggaran organisasi secara keseluruhan
 Melakukan supervise pengendalian internal dan prosedur pengendalian akuntansi untuk
meyakinkan keabsahan informasi, membuat system keamanan asset dan informasi serta
menjalankan pemeriksaan operasional
 Mengembangkan SDM Controller organisasi

Controller Unit Bisnis

Controller unit bisnis mempunyai dua pimpinan, yaitu corporate controller yang
bertanggung jawab pada system pengendalian secara keseluruhan dalam organisasi dan disisi lain
dia juga mempunyai tanggung jawab pada manajer unit bisnis yang dibantunya. Pada beberapa
organisasi controller divisi melaporkan tugasnya pada manajer unit bisnis dan hubungannya dengan
corporate controller tidak langsung. Ada juga organisasi yang menetapkan controller divisi
melaporkan tugasnya pada corporate controller.

Corporate Controller Corporate Controller

Manajer Unit
Manajer
Bisnis
Unit Bisnis

Controller Unit Controller Unit


Bisnis Bisnis

Anda mungkin juga menyukai