Anda di halaman 1dari 2

Teori belajar konstruktivis lebih dari "memanusiakan" siswa dibandingkan teori belajar

Behavoristik. Setujukan Anda, beri penjelasan!

Jawaban Penyelesaian :

Menurut saya “Ya” pembelajaran konstruktivistik lebih memanusiakan siswa dibanding teori
belajar behavioristik, dalam penerapannya teori behavioristik menggap siswa sebagai object
pasif yang seperti robot dan masih ada penerapan hukuman. Sedangkan teori belajar
konstruktifistik menekankan keterlibatan siswa dalam mencari dan memahami konsep,
menggugah keaktifan siswa.

Penjabaran lain menurut saya sebagai berikut :

Menurut B.F. Skinner teori belajar behaviorisme adalah hubungan antara stimulus dengan
respon yang ditunjukkan individu atau subyek terjadi melalui interaksi dengan
lingkungan. Teori ini menekankan bahwa tingkah laku yang ditunjukkan seseorang
merupakan akibat dari interaksi antara stimulus dengan respon. Teori ini berkembang dan
cenderung mengikuti aliran psikologi belajar, lantas menjadi dasar pengembangan teori
pendidikan dan pembelajaraan saat ini. Ciri dari implementasi sukses teori belajar
behavioristik ini adalah adanya perubahan perilaku yang ditunjukkan seseorang setelah
mengalami kejadian di masa lampau. Seseorang dinyatakan belajar jika telah merespon suatu
kejadian dan menjadikannya pembelajaran untuk tidak menggunakan respon yang sama di
masa depan, guna menghindari akibat yang pernah dialaminya.

Pembelajaran Behavioristik dalam Pembelajaran

 Menekankan pada keterampilan-keterampilan dasar peserta didik mulai dari bagian-


bagian menuju keseluruhan kurikulum yang disajikan.
 Taat kepada kurikulum yang ditetapkan.
 Kegiatan pembelajaran banyak mengandalkan pada buku teks dan soal-soal.
 Peserta didik dianggap sebagai kertas putih kosong yang dapat dicoret apapun oleh
guru dan umumnya guru menggunakan cara diktaktik dalam memberikan informasi
kepada peserta didiknya.
 Hasil belajar peserta didik menjadi bagian dari pembelajaran dan dilakukan ketika
pembelajaran berakhir.
 Peserta didik bekerja sendirian tanpa ada kelompok belajar dan diskusi

Implementasi teori belajar behavioristik dalam dunia pendidikan ini terlihat dari beberapa
contoh. Misalkan: penerapan hukuman membersihkan halaman bagi siswa yang datang ke
sekolah terlambat, siswa disuruh lari lapangan jika tidak mengerjakan tugas atau PR. Teori ini
cukup menakutkan karena penekanan prinsip pemberian hukuman (punishment), akan tetapi
teori ini tak selamanya buruk. Pada kondisi tertentu siswa juga akan mendapatkan
penguatan (reinforcement) berupa pujian, hadiah atau penghargaan lainya jika menunjukkan
sikap positif dalam pembelajaran. Sehingga, teori behaviorisme dianggap merupakan pilihan
metode pembelajaran yang tepat dan dianggap mampu menghasilkan output yang
diharapkan

Sedangkan pembelajaran konstruktivistik menekankan perubahan perilaku pada pelajar,


contohnya dari yang tidak diketahui akan menjadi diketahui. Dalam teori ini menekankan
pada peserta didik untuk dapat aktif membangun konsep baru. Teknik ini membebaskan
peserta didik untuk memanfaatkan teknik belajar, asalkan tujuan belajarnya dapat tercapai.
Teori ini lebih menekankan pada proses daripada hasil. Dalam proses belajar Hasil belajar
akan mempengaruhi perkembangan pola pikir seseorang. Belajar menurut teori ini tidak
hanya dengan menghafal melainkan mengkonstruksi pengetahuan. Pengetahuan bukanlah
hasil dari pemberian orang lain melainkan pengetahuan adalah proses yang didapatkan
dalam belajar.

Ciri – ciri teori konstruktivisme

1. Proses belajar harus mendorong adanya kerjasama


2. Peserta didik harus lebih aktif
3. Menyusun pembelajaran yang menantang bagi peserta didik
4. Memunculkan masalah yang relevan

Anda mungkin juga menyukai