Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul
“E-KOKAO (Electronic Commerce For Kopi and Kakao) SEBAGAI
OPTIMALISASI PEREKONOMIAN DI INDONESIA GUNA
MEWUJUDKAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0” Karya Tulis ini penulis susun
guna mengikuti kegiatan KATULISTIWA 11 yang diselenggarakan oleh Lingkar
Studi Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis telah berusaha untuk
mencapai hasil yang sempurna. Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada;
1. Bapak Widya Cahyadi, S.T., M.T selaku dosen pembimbing dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini, yang telah memberikan bimbingan, ide,
saran, dan meluangkan waktu agar terselesaikannya karya tulis ini.
2.. Bapak Sumardi, S.T., M.T selaku wakil dekan III Fakultas Teknik yang
memberikan dorongan dan semangat terhadap teknologi yang
diaplikasikan agar hasil yang digunakan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak.
3. Dosen dan seluruh pihak yang ikut membantu dalam menyelesaikan
penulisan karya tulis ilmiah ini.
Harapannya karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi khalayak umum baik
sebagai referensi yang dapat dijadikan pertimbangan atau alternatif dalam
implementasi teknologi tepat guna berbasis platform website pada aktivitas petani
kokao maupun yang lainnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga
dapat mempermudah dalam menyelesaikan tugas sehari-hari. Kritik dan saran juga
diharapkan dari penulis agar dapat menyempurnakan karya tulis ilmiah ini.

Jember, 02 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
E-KOKAO (ELECTRONIC COMMERCE FOR KOPI AND KAKAO)
SEBAGAI OPTIMALISASI PEREKONOMIAN DI INDONESIA GUNA
MEWUJUDKAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Fatah Ridha Baskara1), Rizqi Ramadhan2), Muhammad BagusSeputro3)
Universitas Jember

ABSTRAK
Latar Belakang: Komoditas perkebunan merupakan andalan bagi pendapatan
nasional dan devisa negara Indonesia. Kopi dan Kakao (KOKAO) merupakan salah
satu aset perkebunan terbesar yang dimiliki oleh pemerintah Jember dalam hal
industri perekonomian, bahkan dalam pengelolaannya Jember memiliki lembaga
khusus untuk mengkaji lebih lanjut terkait KOKAO. Namun, kurangnya kesadaran
dan pemanfaatan mengenai teknologi untuk mewadahi pemasaran maupun
pengelolaan KOKAO, mengakibatkan kurang maksimalnya pemasaran maupun
pengelolan KOKAO. Hal ini tentu menjadi permasalahan negera Indonesia jika
melakukan banding dengan mutu hasil para petani. Tujuan: Karena itu dibutuhkan
inovasi atau gagasan agar para petani maupun lembaga peneliti dapat menjual hasil
olahan, bibit unggulnya lebih maksimal, efektif dan memiliki efisiensi waktu lebih
baik. Karena itu penulis membuat sebuah platform berbasis website guna mewadahi
para petani KOKAO. Metode: Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan
metode study literatur berupa jurnal, text book, serta artikel ilmiah, dan pendekatan
pada lembaga terkait. Pembahasan: Adapun sub menu yang diunggulkan pada
website tersebut yakni e-commerce dengan memuat beberapa indikator mengenai
bagaimana untuk mendapatkan bibit olahan unggulan, memasarkan hasil olahan,
hasil kerajinan, kemudian memberikan informasi penanaman, perawatan, dan
monitoring konsumen agar perkembangan hasil dari bibit unggulan dapat diketahui
secara intensif. Kesimpulan : Dengan adanya inovasi ini diharapkan mampu
memberikan solusi bagi para petani dan peneliti KOKAO khususnya pada
pemerintah Jember.

Kata Kunci: Kokao, Website, E-Commerce, Pemasaran, Jember


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah karya tulis ini
adalah:
1. Bagaimana mekanisme perancangan website E-KOKAO?
2. Bagaimana cara kerja website E-KOKAO dalam proses mewadahi para
petani kokao?
3. Apa analisis keunggulan website E-KOKAO ditinjau penerapan di
lapangan?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pada penulisan karya tulis
ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan mekanisme perancangan website E-KOKAO
2. Menjelaskan cara kerja website E-KOKAO dalam proses mewadahi para
petani kokao.
3. Menjelaskan analisis keunggulan website E-KOKAO ditinjau penerapan
di lapangan.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah :
1. Manfaat Keilmuan.
Dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan dan referensi ilmiah
dalam pengembangan teknologi dalam sebuah platform berbasis website
guna mewadahi para petani kokao.
2. Manfaat Aplikatif.
Dapat dijadikan pertimbangan atau alternatif dalam implementasi
teknologi website pada aktivitas petani kokao sekaligus sebagai penerapan
tepat guna untuk memecahkan permasalahan terkait permasalahan petani
tradisional menuju petani yang modern di indonesia.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) didirikan pada 1 Januari
1911 dengan nama waktu itu Besoekisch Proefstation. Setelah mengalami beberapa
kali perubahan baik nama maupun pengelola, saat ini secara fungsional Puslitkoka
berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen
Pertanian Republik Indonesia, sedangkan secara struktural dikelola oleh Lembaga
Riset Perkebunan Indonesia – Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (LRPI –
APPI).
Puslitkoka adalah lembaga non profit yang memperoleh mandat untuk
melakukan penelitian dan pengembangan komoditas kopi dan kakao secara
nasional, sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.
786/Kpts/Org/9/1981 tanggal 20 Oktober 1981. Juga sebagai penyedia data dan
informasi yang berhubngan dengan kopi dan kakao.
Sejak berdiri pada tahun 1911, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
berkantor di Jl. PB. Sudirman No. 90 Jember. Namun mulai 1987 seluruh
kegiatan/operasional dipindahkan ke kantor baru berlokasi di Desa Nogosari,
Kecamatan Rambipuji, Jember berjarak + 20 km arah Barat Daya dari Kota Jember.
Pada tahun 2008 terakreditasi oleh Lembaga Sertfikasi KNAPPP dengan Nomor
Sertifikat: 006/Kp/KA-KNAPPP/I/2008;
Pada saat ini kita mempelajari bagaimana proses pengolahan kopi yang
dilakukan di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao ( Puslitkoka). Pada prinsipnya
pengolahan buah kopi terdiri dari dua cara yaitu; pengolahan basah (WIB) dan
pengolahan kering (OIB). Perbedaan kedua cara tersebut adalah ; pengolahan basah
menggunakan air untuk pengupasan maupun pencucian buah kopi, sedangkan
pengolahan kering setelah buah kopi dipanen langsung dikeringkan (pengupasan
daging buah, kulit tanduk dan kulit ari dilakukan setelah kering) (Najiyati et al.,
2004).
Pertama yaitu penyortiran terhadap biji basah yang bertujuan untuk
membedakan biji yang baik dan yang tidak setelah itu perlakuan pengupasan kulit
biji yang dilakukan dalam alat pulper kopi. Pada proses ini dilakukan penambahan
air pada alat agar lebih mempermudah proses pengupasan dan pengurangan pulper
pada biji kopi basah. Kemudian dilakukan fermentasi pada bak kecil, hal ini karena
pada saat kunjungan lapang sudah melewati waktu panen sehingga hanya melihat
proses pengolahan terhadap kopi yang akan diteliti. Bahan kopi yang digunakan
adalah kopi asal perkebunan di Malang sehingga ada beberapa kerusakan seperti
warna hitam pada biji dan kebusukan. Hal ini dikarenakan pada saat panen
dilakukan sesuai acuan sehingga saat di panen saat masak optimal jika disimpan
dalam jangka waktu lebih lama akan menyebabkan warna kopi menjadi kehitaman.
Fermentasi merupakan salah satu proses yang menentukan mutu dari biji
kopi. Fementasi juga bertujuan untuk mengurangi lendir pada saat setelah
pengupasan. Hal ini sesuai dengan pernyataan widyotomo dan yusianto (2013) yang
menyatakan bahwa Fermentasi bertujuan untuk menghilangkan lapisan lendir yang
tersisa di permukaan kulit tanduk biji kopi setelah proses pengupasan. Pada
fermentasi di puslitkoka dilakukan 1:1 antara bahan dan air. Dari pengolahan basah
ini dihasilkan kopi yang disebut biji kopi HS. Setelah proses fermentasi terjadi , biji
kopi HS di cuci kemudian dikeringkan dengan alat pengering yang suhunya sudah
diatur hingga 550C. Hal ini sesuai dengan pemahan yang diajarkan pleh dosen
pengampuh bahwa kisaran pengering antara 50oC – 55oC. Panas yang digunakan
ada hasil serapan matahari. Yang panasnya diserap kemudian di lanjutkan pada bak
pengeringan kemudian panasnya diatur pada suhu 55oC. Pada saat pengeringan
dilakukan pembalikan sekitar 1 jam 1 kali, pembalikan ini bertujuan untuk
pemerataan panas yang dihasilkan sehingga kopi bisa kering bersamaan.
Setelah proses pengeringan dilakukan pengupasan kulit tanduk dengan alat
yang bernama huller. Disini terjadi proses pemisahan kulit tanduk dengan biji kopi.
Pada saat penggerbusan KA biji kopi harus berkisar antar 8%-10% untuk robusta
sedangkan untuk kopi arabika berkisar dari 10 – 13 %. Pada saat penggerbusan ada
beberapa biji yang rusak hal ini kemungkinan terjadi karena kadar air yang terlalu
rendah atau penyetelan alatnya. Karena menurut afriliana (2016) semakin kadar air
rendah maka tingkat terpecahnya biji saat dilakukan pengerbusan akan semakin
besar. Setelah penggerbusan biji kopi langsung di sortir, penyortiran akhir ini
bertujuan untuk memilah biji kopi berdasarkan tingkatan mutunya. Pada
pengolahan di puslitkoka alat yang digunakan untuk sortir ini adalah jenis ayakan
yang kerjanya berdasarkan ukuran biji kopi. Sedangkan menurut afriliana (2016)
sortir pada kopi dapat dilakukan dengan dua metode sortir manual dan alat. Sortir
alat menggunakan catador dan ayakan sedangkan manual yaitu menggunakan
tenaga manusia. menurut pemateri di puslitkoka hasil sortasi itu yang terbaik adalah
yang nomer 2 . sedangkan menurut SNI mutu 1 merupakan mutu yang baik dan
bagus dibandingkan mutu 2. Setelah penyortiran akhir dilakukan penyimpanan
digudang.
Kadar air biji kering harusnya 12% , pada saat penyimpanan kelembapan di
ruang penyimpanan harus sesuai. Menurut orang puslit kopi arabika lebih mahal
dibandingkan kopi robusta karena spesial taste arabika lebih disukai, dan arabika
merupakan komoditi ekspor paling diminati eropa. Menurut orang puslitkoka kopi
arabika adalah yang paling baik tapi penjelasan dari dosen pengampuh mengatakan
bahwa kopi robusta lebih baik di bandingkan kopi arabika. Tapi kebanyakan kopi
arabika merupakan komoditi ekspor terbesar indonesia karena kopi spesial taste
dari indonesia hampir semuanya menngunakan kopi arabika sehingga arabika lebih
memiliki harga jual yang lebih tinggi dikarenakan arabika memiliki cita rasa khas
yang tidak dimiliki robusta.
Setelah proses penyimpanan akan dilakukan roasting pada biji kering. Proses
roasting ada 3 jenis light roasting ,medium roasting, dan dark roasting. Dari 3 jenis
roasting ini yang membedekan hanyalah waktu roasting serta suhu yang digunakan.
Dari 3 cara roating ini pun akan menciptakan rasa yang berbeda-beda. Pada tingkat
dark serbuk kopi akan memiliki cita rasa yang lebih pahit. Hal ini dikarenakan
kafein yang ada didalam kopi keluar sehingga menciptakan rasa pahit.

2.2 E-Commerce Indonesia


E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara
elektronik melalui media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat diartikan
sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang
menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk
transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis, dan informasi
secara elektronik. Dalam melakukan E-Commerce penggunaan internet menjadi
pilihan favorit oleh kebanyakan orang karena kemudahan-kemudahan yang dimiliki
oleh jaringan internet tersebut, yaitu:

a. Internet sebagai jaringan public yang sangat besar, cepat dan kemudahan
dalam mengaksesnya.
b. Internet menggunakan electronic data sebagai media penyampaian
pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi
secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog
maupun digital.
Sehingga kehadiran E-Commerce sebagai media transaksi yang baru, cepat
dan mudah ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik pihak
konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Dengan
menggunakan internet, proses jual beli dapat dilakukan dengan menghemat
biaya dan waktu.

2.3 Situs Website

Situs web (bahasa Inggris: website) adalah suatu halaman web yang saling
berhubungan yang umumnya berada pada peladen yang sama berisikan kumpulan
informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi.[1]Sebuah
situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat
diakses melalui jaringan seperti Internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN)
melalui alamat Internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs
yang dapat diakses publik di Internet disebut pula sebagai World Wide Web atau
lebih dikenal dengan singkatan WWW. Meskipun setidaknya halaman beranda
situs Internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada praktiknya tidak
semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa
situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota,
atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat
mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang
menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain.
Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan,
menghormati privasi, atau karena tujuan komersial tertentu.

Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa
(plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-
instruksi berbasis HTML atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan
sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban
web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer.

Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol


komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk
meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat
pula mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS.

(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Situs_web)

2.3.1 HTML

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang


digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi
di dalam sebuah Penjelajah web Internet dan formating hypertext sederhana yang
ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang
terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah
kata dan disimpan kedalam format ASCII normal sehingga menjadi home
page dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari sebuah bahasa yang
sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut
dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah
standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat
ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya
oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau
TIM dengan Berners-Lee Robert ketika mereka bekerja di CERN (lembaga
penelitian fisika energi tinggi di Jenewa) pada tahun 1989.

Tahun 1980, IBM memikirkan pembuatan suatu dokumen yang akan mengenali
setiap elemen dari dokumen dengan suatu tanda tertentu. IBM kemudian
mengembangkan suatu jenis bahasa yang menggabungkan teks dengan perintah-
perintah pemformatan dokumen. Bahasa ini dinamakan Markup Langiage, sebuah
bahasa yang menggunakan tanda-tanda sebagai basisnya. IBM menamakan
sistemnya ini sebagai Generalized Markup Language atau GML.

Tahun 1986, ISO menyatakan bahwa IBM memiliki suatu konsep tentang dokumen
yang sangat baik, dan kemudian mengeluarkan suatu publikasi (ISO 8879) yang
menyatakan markup language sebagai standar untuk pembuatan dokumen-
dokumen. ISO membuat bahasa ini dari GML milik IBM, tetapi memberinya nama
lain, yaitu SGML (Standard Generalized Markup Language).

ISO dalam publikasinya meyakini bahwa SGML akan sangat berguna untuk
pemrosesan informasi teks dan sistem-sistem perkantoran. Tetapi diluar perkiraan
ISO, SGML dan terutama subset dari SGML, yaitu HTML juga berguna untuk
menjelajahi internet. Khususnya bagi mereka yang menggunakan World Wide
Web. Versi terakhir dari HTML adalah HTML 4.01, meskipun saat ini telah
berkembang XHTML yang merupakan pengembangan dari HTML

Sumber : (https://id.wikibooks.org/wiki/Pemrograman_HTML)
BAB 3. METODE PENULISAN
Tahapan dalam pelaksanaan pembuatan website E-KOKAO ini dengan
menggunakan beberapa langkah yang telah dipaparkan dalam diagram alir berikut:

Adapun Penjelasan dari Flowchat pelaksanaan dapat dijelaskan sebagai berikut:


3.1 Pengumpulan Data dan Informasi
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber baik
melalui literatur maupun dengan diskusi bersama. Data yang digunakan
merupakan data terbaru dengan sumber resmi yang dapat dipercaya
keakuratan dan diakui secara nasional/internasional. Data ini berasal dari
tulisan-tulisan ilmiah yang berkaitan dengan judul serta datanya berasal dari
sumber terpercaya dan didukung data yang akurat. Contohnya seperti artikel
ilmiah, jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional, buku, serta
informasi data dari lembaga tertentu. Selain studi literatur, metode yang
digunakan lainnya yaitu dengan diskusi bersama dengan anggota kelompok
dan dosen pembimbing serta beberapa orang yang ahli dibidang ini.
3.2 Studi Lapangan
Identifikasi permasalahan di lapangan dilakukan dengan mengunjungi
desa yang mempunyai intensitas pertanian kopi dan kakao yang tinggi. Studi
lapangan dilakukan dengan mensurvei dan mencari informasi tentang
permasalahan yang dialami para petani kokao. Permasalahan yang dialami
para petani yaitu kurangnya pada sektor permodalan, kurang terfasilitasnya
pelayanan distribusi dalam menyalurkan barang hasil produksi petani yang
umumnya melewati rantai bisnis yang panjang serta kondisi petani kokao
yang masih tergolong tradisional dan konvensional juga menyebabkan
kegiatan manajemen agribisnis tidak berjalan dengan baik.
3.3 Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari hubungan antara masalah dan
kemungkinan jalan keluar yang sekiranya menjadi solusi yang mampu
diwujudkan dalam bentuk website untuk membantu permasalahan para petani
kokao. Literatur dipelajari untuk membuat applikasi bagi petani antara lain
kopi, kakao, e-commerce, dan bahasa pemrogramam HTML. Hasil studi
literatur berupa gambaran tentang platform website yang akan dibuat.
3.4 Perancangan Website E-KOKAO
Perancangan website merupakan hasil informasi yang didapatkan dari
studi lapangan dan studi literatur yang dilanjutkan dengan menentukan
spesifikasi masing-masing menu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
permasalahan para petani kokao hingga desain tampilan website menyeluruh.
3.5 Realisasi Website E-KOKAO
Setelah selesai dirancang, pembuatan website dimulai dengan
mengimplementasikan dasar-dasar bahasa pemrograman dan membuat
website sesuai spesifikasi menu-menu yang dibutuhkan untuk membantu
permasalahan para petani kokao yang telah ditentukan.
3.6 Pengujian Website E-KOKAO
Pengujian website harus dipastikan dapat berkerja dengan baik dan
konsisten sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan. Dengan adanya
pengujian tersebut maka dapat diketahui kevalidan fungsi dan data dalam
memberikan informasi secara real time. Pengujian dilakukan berulang-ulang
kemudian dibandingakan untuk mengetahui tingkat kekonsistensian dan
kevalidan kinerja website dalam melakukan fungsinya
3.7 Penyempurnaan Website E-KOKAO
Penyempurnaan website perlu dilakukan sebagai langkah penyesuaian
bagian yang rentan error sampai website mampu bekerja dengan baik dan
benar secara konsisten.
3.8 Sosialisasi Pengenalan Website E-KOKAO
Pemerintah desa dibantu dengan anggota koperasi setempat melakukan
sosialisasi sebagai wujud pengenalan teknologi tepat guna berbasis website
terhadap keuntungan yang didapatkan dari penggunaan website E-KOKAO
sebagai upaya untuk membantu mengatasi permasalahan para petani kokao
baik dalam bidang pertanian maupun kegiatan pascapanen.
3.9 Implementasi Website E-KOKAO
Pengimplementasian website E-KOKAO pada lingkungan yang
sebenarnya, diharapkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya dan dapat
memberikan seervice dan informasi data secara valid dan realtime. Sehingga
dapat sebagai solusi menyelesaikan permasalahan para petani koako dalam
melakukan kegiatan pertanian maupun kegiatan pascapanen agar
kesejahteraan petani lokal dapat meningkat.
3.10 Tahap Penulisan
Berikut adalah tahapan penulisan dari karya tulis ini :

Gambar 2. Skema Diagram Alir Tahap Penulisan


BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Website E-KOKAO.
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut :
1. E-KOKAO merupakan sebuah teknologi website tepat guna yang
digunakan sebagi solusi menjembarani antara para petani kakao dengan
masyarakat luas secara langsung melalui sebuah website E-KOKAO
(Electronic Commerce For Kopi and Kakao). Website yang ditujukan
kepada petani tradisional guna menuju petani yang modern di Indonesia.
2. E-KOKAO merupakan sebuah teknologi website tepat guna yang dikemas
kedalam bentuk koperasi online. E-KOKAO ini memiliki banyak menu
yang berguna untuk kegiatan petani kokao dalam pertanian dan juga dalam
kegiatan pascapanen.
3. Dengan adanya website E-KOKAO berbasis teknologi digital ini petani
dapat memasarkan hasil produknya langsung ke konsumen tanpa melewati
rantai pasok yang panjang sehingga biaya transaksi menjadi lebih mudah,
dan petani mendapatkan harga jual yang lebih baik serta konsumen juga
mendapatkan harga yang lebih murah.
4. Keberadaan website E-KOKAO ini diharapkan dapat menjawab
permasalahan pada sistem pertanian di Indonesia terhadap kondisi yang
dikeluhkan oleh petani saat ini yaitu kurangnya pada sektor permodalan
sehingga menyebabkan perkembangan petani yang berjalan lambat, dan
kurang terfasilitasinya pelayanan distribusi dalam menyalurkan barang
hasil produksi petani kokao.
5.2 Saran
Penerapan teknologi tepat guna berbasis website yang mudah digunakan
ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan para
petanni kokao khususnya diwilayah Jember baik dibidang pertanian maupun
dalam bidang pascapanen. Serta dapat memberikan service, dan informasi data
yang dibutuhkan para petani secara valid real time, dan konsisten. Kritik dan
saran pembaca sangat diharapakan demi kesempurnaan penulisan karya tulis
ilmiah di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai