Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Smartphone terhadap Interaksi Sosial

I. PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
Sejak pertengahan abad ke-20 hingga kini, dunia mengalami perkembangan
teknologi yang sangat deras. Berbagai macam penemuan menghiasi kehidupan masyarakat
modern. Keinginan dan ketidakpuasan merupakan salah satu faktor pendorong perubahan
sosial terutama perkembangan teknologi.
Sebuah teknologi pada hakikatnya diciptakan untuk membuat hidup manusia
menjadi semakin mudah dan nyaman. Kemajuan teknologi yang semakin pesat saat ini
membuat hamper tidak ada bidang kehidupan manusia yang bebas dari penggunaannya,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Seiring arus globalisasi dengan tuntutan
kebutuhan pertukaran informasi yang cepat, peranan teknologi komunikasi menjadi sangat
penting.
Ada banyak varian gadget yang kini tersebar di Indonesia khususnya seperti
smartphone, tablet, komputer, dan laptop. Pengguna gadget yang membludak di Indonesia
bisa dilihat langsung di tempat-temat umum seperti sekolah, stasiun, terminal, halte bahkan
di bus sekalipun. Pengguna alat sosial media ini seakan telah membudaya di masyarakat
Indonesia.
Saat ini, siapa pun, kapan pun, dan di mana pun kita akan melihat setiap orang
sedang berinteraksi dengan smartphone-nya. SMS, telepon, internet, game, email, dan lain-
lain akan dilakukan dalam interval waktu yang ukup singkat. Berapa menit sekali kita
mengecek ponsel kita? Berapa lama waktu yang kita habiskan ketika sedang bersama ponsel
kita? Bandingkan dengan berapa lama kita berbincang langsung dengan orang sekitar?
Memperhatikan keadaan sekitar kita?

B. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh smartphone
terhadap interaksi sosial mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA Unlam?
C. Manfaat dan Tujuan Penelitian
Manfaat dan tujuan penelitian ini adalah:
 Mengetahui apa saja pengaruh smartphone terhadap interaksi sosial mahasiswa Ilmu
Komputer FMIPA Unlam.
 Mengetahui bagaimana penggunaan smartphone dapat berpengaruh terhadap
interaksi sosial.

D. Batasan Penelitian
Batasan masalah dari penelitian ini yaitu pengambilan sampel hanya dilakukan pada
mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA Unlam angkatan 2011.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Manusia adalah makhluk yang mempunyai sifat sosial. Sehingga dengan begitu
manusia akan membutuhkan komunikasi dengan satu individu dengan individu lainnya.
Selain itu, manusia juga mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir. Oleh karena itu, dari
kedua aspek tersebut, digabungkan menjadi satu dan menjadilah sebuah Teknologi
komunikasi.
Dalam konteks TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) atau ICT (Information and
Communication Technology) Teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah
konsep yang tidak terpisahkan. Tetapi jika kedua jenis teknologi tersebut definisinya dipisah,
keduanya memiliki definisi yang berbeda. Maka dapat didefinisikan bahwa teknologi
informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer
data dari perangkat yang satu ke yang lainnya.
Di era yang maju sangat pesat ini, banyak sekali macam perangkat atau alat yang
dapat digunakan sebagai komunikasi. Banyak Teknologi Komunikasi yang berkembang
dengan cepat dengan dukungan teknologi yang ada saat ini. Banyak sekali contoh media
komunikasi yang berperan dalam kehidupan manusia, seperti internet, handphone maupun
gadget seperti smartphone dan sebagainya.
Kemajuan teknologi pada hakikatnya merupakan suatu hal positif yang menghasilkan
banyak manfaat. Mempermudah setiap aktivitas manusia, tidak hanya tetntang efisiensi
jarak, waktu, dan biaya, tapi juga berbagai kemudahan lainnya. Teknologi yang kian hari kian
canggih pun pada perkembangannya menciptakan berbagai varian baru produk-produk
teknologi, seperti ponsel.
Ponsel bukan lagi menjadi alat komunikasi belaka, tapi juga alat pembantu pekerjaan
manusia lain dalam bidang apa pun. Apalagi dengan lahirnya smartphone, ponsel cerdas
yang bias melakukan apa saja sesuai keinginan para penggunanya. Ponsel menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari tangan manusia zaman sekarang. Namun, ada satu sisi bahaya
ponsel yang perlu diketahui.
Orang-orang yang sudah kecanduan ponsel akan merasa tidak nyaman jika tidak
berada didekat ponselnya. Banyak penelitian yang sudah melakukan percobaan terhadap
para responder untuk tidak bersama ponselnya dalam rentang waktu tertentu. Hasilnya,
mereka akan gelisah, tidak tenang, dan bahkan seperti kehilangan sesuatu yang paling
berharga lainnya.
Selain itu, dampak kecanduan ponsel atau smartphone juga dapat mengakibatkan
meningkatnya ruang individual karena telah memperoleh informasi melalui media
komunikasi yang canggih, misalnya internet. Orang akan lebih menyukai duduk di depan
computer yang berinternet maupun mengutak-atik smartphone-nya daripada bersosialisasi
dengan orang lain di dunia nyata. Dengan demikian, social space akan menyempit dan
digusur dengan individual space tersebut.

III. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara
holistik dan dengan deskripsi kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi dasar dan aturan berpikir yang
akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir tersebut selanjutnya
diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan pengolahan data untuk memberikan
penjelasan dan argumentasi. Dalam penelitian kualitatif informasi yang dikumpulkan dan
diolah harus tetap obyektif dan tidak dipengaruhi oleh pendapat peneliti sendiri.
Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode non-probabilitas. Metode
ini melakukan pengambilan sampel secara tidak acak dengan melakukan beberapa
pertimbangan, yaitu mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA Unlam yang memiliki smartphone
dan sering melakukan interaksi sosial di wilayah Kampus FMIPA Unlam. Dengan kata lain,
siapa pun bisa menjadi sampel asalkan memenuhi pertimbangan tersebut. Hal ini
dikarenakan tidak semua mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA Unlam memiliki smartphone dan
juga sering berkumpul-kumpul di wilayah kampus. Oleh karena itu, penelitian ini tidak bisa
dilakukan dengan metode pengambilan sampel secara acak.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Dari hasil kuisioner dan wawancara 8 responden mahasiswa Ilmu Komputer FMIPA
Unlam angkatan 2011, berikut akan saya lampirkan pertanyaan beserta analisis jawaban dari
responden.

1. Berapa banyakkah handphone/smartphone yang anda miliki? Sebutkan!


Sebagian besar responden memiliki lebih dari satu handphone, baik itu handphone
biasa maupun smartphone. Jenis smartphone yang mereka miliki seperti Blackberry,
Motorola, dan smartphone dengan OS Android lainnya.

2. Seberapa sering biasanya anda menggunakannya dalam sehari? (Sering/biasa


saja/jarang)
Hampir semua responden menggunakan handphone maupun smartphone-nya dengan
intensitas sering.

3. Apakah hal yang sering anda lakukan pada smartphone anda?


Kebanyakan responden menggunakannya untuk social media dan browsing. Beberapa
responden lainnya menggunakan fitur SMS, mendengarkan musik, menonton video,
dan fitur-fitur lainnya yang terdapat pada smartphone mereka.

4. Di mana saja biasanya anda mengoperasikan smartphone anda?


Hasil dari kuisioner menyebutkan bahwa responden menggunakan smartphone mereka
di manapun mereka memerlukannya dan tidak ada larangan menggunakan gadget di
tempat itu.
5. Apakah anda sering mengoperasikan smartphone anda saat sedang berinteraksi
dengan orang lain? (Ya/Tidak)
Dari hasil kuisioner, hanya 1 dari 8 responden yang sering mengoperasikan smartphone-
nya ketika sedang berinteraksi dengan orang lain.

6. Berdasarkan pertanyaan no. 5. Jika


a. Ya, mengapa anda menggunakan smartphone anda ketika sedang berinteraksi
dengan orang lain? Apakah smartphone anda lebih menarik daripada berbincang
dengan lawan bicara anda? Jelaskan!
b. Tidak, bagaimana perasaan anda ketika lawan bicara sibuk mengoperasikan
smartphone-nya ketimbang berbincang dengan anda?
Responden yang menjawab tidak pada pertanyaan no. 5, banyak yang mengeluhkan
fenomena pada pertanyaan di atas. Mereka merasa risih, kesal, jengkel, merasa tidak
diperhatikan, merasa diabaikan, maupun merasa tidak dihormati. Tetapi, ada juga yang
santai dan tidak terlalu menghiraukan hal tersebut. Mereka beralasan, itu urusan
mereka yang sedang menggunakan smartphone.
Sedangkan responden yang menjawab ya menjelaskan bahwa notifikasi pada
smartphone mereka mengundang perhatian dan mengalihkan fokus.
7. Apakah menurut anda penggunaan smartphone berpengaruh terhadap interaksi
sosial manusia saat ini? Jelaskan pendapat anda!
Tanggapan responden antara lain :
 Smartphone bisa membuat orang menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
 Memudahkan komunikasi, tidak seperti dulu, dan lebih murah.
 Bisa mempengaruhi pergaulan yang hanya ada di internet.
 Kita bisa menggunakannya untuk berinteraksi melalui situs jejaring sosial. Kita tidak
harus berinteraksi secara langsung dengan tatap muka.
 Tergantung dilihat dari sudut pandangnya. Kalau dilihat negatifnya, dulu waktu
belum ada handphone apalagi smartphone, interaksi sosial kebanyakan dan mau
tidak mau harus tatap muka, dan akhirnya hubungan silaturrahmi pun lebih lekat.
Beda dengan keadaan sekarang, orang lebih memilih silaturrahmi lewat
smartphone yang dinilai lebih efisien dan fleksibel ketimbang harus face to face
yang lebih butuh waktu, biaya (transport misalnya). Tapi kalau dilihat dari sisi
positif, dengan adanya smartphone untuk interaksi manusia dengan kehidupan
yang sibuk cukup membantu silaturrahmi. Setidaknya ada cara untuk silaturrahmi
sesibuk mungkin walaupun tidak bertemu langsung.

8. Bagaimana saran anda agar penggunaan smartphone tidak menimbulkan dampak


yang negatif bagi kedua pihak? (dari pertanyaan no. 5)
Saran-saran dari responden berupa
 Tumbuhkan kesadaran diri sendiri dulu, biar orang lain merasa perubahan yg
terjadi kemudian mereka sadar akan hal tersebut.
 Lebih baik utamakan yang ada di hadapan anda dulu, siapa tahu itu penting,
kemudian baru mengoperasikan smartphone-nya. Kecuali memang yang ada
di smartphone itu lebih penting dan mendesak. Kalau perlu beritahu untuk
tunggu sebentar jika ada yang ngajak bicara sewaktu menggunakan
smartphone itu.
 Penggunannya disesuaikan, pengguna harus bijak. jangan sampai merugikan
diri sendiri dan orang lain.
 Sebaiknya menggunakan smartphone seperlunya saja.
 Lebih mengutamakan etika, jika harus juga membuka smartphone sebaiknya
minta izin dulu.
 Pergunakan dengan sebaik-baik dan sebijak-bijaknya. Kemudian, jangan asyik
dengan gadgetmu ketika sedang berinteraksi dengan orang-orang di
sekitarmu. Hormati mereka.
 Pada dasarnya sesuatu yang berlebihan, apapun itu pasti ujungnya tidak baik.
Jadi, pergunakan sewajarnya saja. Jangan sampai semua aktifitas dibarengi
dengan penggunaan smartphone. Lihat dulu sikonnya.

B. Pembahasan
Penggunaan smartphone memang berpengaruh dalam kehidupan manusia. Seperti
hasil kuisioner di atas, semua responden merasa perlu menggunakan smartphone mereka
setiap saat, baik itu di kampus, rumah, maupun tempat-tempat umum lain.
Namun dalam penggunaan smartphone tersebut harus melihat situasi dan kondisi
sekitar. Apakah anda sedang berbicara dengan teman anda, atau mungkin keluarga anda.
Seperti kata responden, secara tidak langsung gadget (dalam bahasan ini berupa
smartphone) dapat membuat orang menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
Smartphone juga mempengaruhi batasan komunikasi kita yang dulunya lebih sering
bertemu secara langsung, sekarang hanya sebatas social media maupun SMS. Walaupun
dinilai dari sisi positifnya, kita bisa berinteraksi saat sedang sibuk-sibuknya.
Dengan kata lain, smartphone berpengaruh terhadap interaksi sosial dengan
mengubah pola pikir manusia agar tidak perlu melakukan hal yang memerlukan usaha yang
besar dan waktu maupun biaya yang banyak. Fenomena ini menghilangkan budaya tatap
muka manusia dan dengan perlahan menghapus prinsip bertemu langsung itu lebih
menyenangkan.
Selain itu, smartphone juga mengubah pola pikir manusia bahwa mengoperasikan
smartphone lebih menarik ketimbang berinteraksi dengan lawan bicara secara langsung.
Pengguna smartphone aktif ini terkadang tidak menyadari bagaimana perasaan lawan
bicaranya yang hanya terdiam meliat mereka sibuk menggunakan smartphone-nya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu smartphone mempengaruhi interaksi manusia
denngan mengubah interaksi secara langsung (face to face) menjadi tidak langsung
(menggunakan gadget/smartphone). Smartphone juga mempengaruhi pola pikir manusia
untuk lebih tertarik mengoperasikan smartphone dibandingkan berinteraksi langsung
dengan lawan bicaranya.

B. Saran
Seperti saran-saran dari responden pada hasil kuisioner di atas, kita sebaiknya
menggunakan seperlunya saja. Saat sedang berbincang dengan orang lain, utamakan dan
hargai lawan bicara. Selain itu, usahakan bertemu secara langsung dengan orang lain tanpa
tergantung dari smartphone.

DAFTAR PUSTAKA

1) M. Ghojali Bagus A.P., S.Psi. “Buku Ajar Psikologi Komunikasi”. Fakultas Psikologi
Unair, 2010.
2) I. Fatmi Utari, “Pengaruh Teknologi Komunikasi terhadap Interaksi Manusia”, 2013

Anda mungkin juga menyukai