Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANATOMI HEWAN
AMFIBI

Disusun Oleh:

Nama : Fitri Choirul Muttaqin

NIM : K4316032

Kelas :B

Kelompok : 10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017
Laporan Resmi Praktikum

Anatomi Hewan

I. Judul : Amfibi
II. Tujuan :
a. Mengetahui topografi organ-organ pada amfibi
b. Mengetahui fungsi organ-organ pada amfibi
c. Mengetahui berbagai sistem pada amfibi

III. Alat dan Bahan :


a. Alat: Papan seksi, jarum pentul, cutter/pisau, alat tulis, gunting, pinset,
lup, lateks, masker
b. Bahan: Bufo sp, Rana sp, Katak Pohon

IV. LangkahKerja :
1. Meletakkan amfibi pada papan seksi
2. Mengamati bentuk morfologi katak amfibi kemudian mencatatnya
pada lembar laporan sementara serta mendokumentasikannya
3. Memotong amfibi untuk melihat topografi ikan yang dimulai dari anus
hingga bagian bawah kepala dengan gunting
4. Menggunting bagian bawah kepala hingga ke atas sampai daging
amfibi bisa diangkat, kemudian mengamati organ yang ada pada
amfibi
5. Mengamati sistem organ yang terdapat pada amfibi, mencatatnya pada
lembar laporan sementara dan mendokumentasikannya
V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Morfologi Rana sp, Bufo sp, katak pohon

Keterangan
Gambar Pengamatan
Gambar

1. Rana sp

2. Bufo sp

3. Katak Pohon
Gambar Referensi

1. Rana sp

http://www.flickriver.com/photos/botumato/350
8363152/

2. Bufo sp

http://sadushop.com/ban-coc-tu-nhien-luong-
lon-lien-0128-78910-69.html

3. Katak pohon

https://www.flickr.com/photos/pahakyy/287022
6610
Deskripsi
1. Morfologi Katak pohon
Tubuh katak pohon terbagi menjadi caput yang terdapat sepasang mata, rima
osris, sepasang liang telinga dan sepasang lubang hidung. Bagian badan
terdapat extremitas anterior dan posterior. Extremitas posterior mempunyai 4
digiti dimana masing-masing digiti dilekatkan oleh selaput kaki yang
menutupi hanya setengah dari jari. Terdapat pula sebuah bintik pada digitu
untuk memudahkannya memanjat dan menempelkan diri pada pohon. Pada
extremitas posterior terdapat 5 digiti yang masing-masing dihubungkan oleh
selaput. Extremitas posterior lebih panjang daripada anterior. Ia mempunyai
kulit yang licin tanpa tonjolan dan kulitnya selalu basah. Ia mempunyai
ukuran tubuh yang lebih ramping daripada bufo. Panjang total katak pohon
adalah 21 cm. Lidahnya bercabang berwarna putih.
2. Morfologi Bufo sp
Bufo mempunyai tubuh yang besar dan seperti menggembung. Bufo
mempunyai kepala yang langsung menyatu dengan badan tanpa ada leher.
Bufo mempunyai kulit atas yang berbintil-bintil dan berlendir. Kulit disertai
dengan kelenjar rasun yang memproduksi zat abnoxious yang berfungsi
untuk melindungi diri dari musuh. Pada bagian caput terdapat sepasang mata
dan lubang hidung. Terdapat pula sepasang membran timpani yang
digunakan sebagai organ pendengaran. Mata dilindungi oleh kelopak mata
yang terlihat menonjol seperti tulang. Selain itu mata dilindungi membran
niktitans untuk melindungi mata dari tekanan saat berada didalam air. Ia
mempunyai lidah panjang namun tidak bercabang. Pada bagian badan
terdapat sepasang extremitas anterior dengan tiap extremitas terdapat jari
yang jumlahnya 4 jari tanpa selaput. Terdapat pula sepasang extremitas
posterir yang masing-masingnya terdapat 5 jari yang tidak terdapat selaput.
Pada telapak extremitasnya berwarna hitam. Pada digiti dilengkapi alat
perekat untuk memudahkannya memanjat. Dibagian ujung belakang
dijumpai kloaka yang berupa lubang kecil untuk pembuangan sisa-sisa
makanan, urin dan sebagai alat pengeluaran telur atau sperma.
3. Morfologi Rana sp

Sumber
Topografi Rana sp, Bufo sp, katak pohon

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

1. Rana sp

2. Bufo sp

3. Katak Pohon

Gambar Referensi

1. Rana sp

https://www.youtube.com/watch?v=K0A9-
wrX50w

2. Bufo sp
http://fahmi-rahma.blogspot.co.id/2011/03/bufo-
sp.html

3. Katak Pohon

https://kamriantiramli.wordpress.com/2013/05/2
4/praktikum-zoologi-
vertebrata/20130524_151944/
Deskripsi
1. Topografi Katak pohon
Saat pembedahan terdapat jantung yang berada diatas hati yang
ditutupi membran perikardium. Paru-paru berada di sebelah kanan dan
kiri jantung yang berada dibawah hati, warnanya agak orange yang
dibungkus pleure. Ditemukan juga hati yang berwarna merah coklat
tepat dibawah jantung, didalamnya terdapat empedu berwarna hijau.
Terdapat pula ginjal yang memanjang disamping kiri hati yang
diteruskan ke saluran lebih kecil yaitu usus yang warnanya kekuningan.
Diatas ginjal terdapat ovarium berdinding tipis dan bening yang
didalamnya terdapat telur rana berwarna kuning dan bentuknya bulat-
bulat kecil. Terdapat rektum yang merupakan saluran lanjutan dari
usus. Pada dinding ovarium dan dinding lambung terdapat kapiler
darah yang berdinding tipis. Ditemukan juga kloaka sebagai tempat
pembuangan dan tempat reproduksi
2. Topografi Bufo sp
Saat pembedahan terdapat jantung yang berwarna merah yang terletak
diantara pulmo yang dibungkus perikardium. Terdapat pulmo yang
berjumlah sepasang dengan warnanya merah tua yang teletak di
sebelah kanan dan kiri jantung. Terdapat pula hati yang berwarna
merah maron yang letaknya di dekat pulmo bagian bawah. Ditemukan
pula usus yang panjang yang merupakan sambungan dari lambung
yang mengarah ke kloaka. Terdapat lambung yang memanjang yang
terletak di samping hati. Pada sekat lobus hati terdapat empedu yang
warnanya hijau tua. Semua organ tersebut dibungkus selaput tipis yang
disebut peritonium.
3. Topografi Rana sp
Sumber
Sistem Respirasi Rana sp, Bufo sp, katak pohon

Keterangan
Gambar Pengamatan
Gambar

1. Rana sp

2. Bufo sp

3. Katak Pohon

Gambar Referensi

1. Rana sp

http://blogahmadabbas.blogspot.co.id/2015/04/per
bandingan-sistem-respirasi-pada.html
2. Bufo sp

https://artikel-
kependidikan.blogspot.co.id/2011/04/sistem-
pernapasan-pada-hewan.html

3. Katak Pohon

https://verastuti.wordpress.com/materi/

Deskripsi
1. Respirasi Rana sp

2. Respirasi Bufo sp
Bufo mempunyai organ utama respirasi berupa pulmo yang merupakan
kantong elastis, permukaan paru-paru berwana merah karena terdapat
banyak kapiler darah. Bronkus pada bufo sangat pendek. Bufo tidak
mempunyai trakea. Pernasafan pada bufo dimulai dari udara yang
masuk melalui nostril yang terdapat pada anterior caput yang kemudian
diteruskan ke faring dan dilanjutkan ke laring lalu ke paru-paru dan
terjadi pertukaran gas di alveolus pada paru-paru. Lalu karbon dioksida
diteruskan ke celah mulut. Pernafasan pada bufo juga terjadi melalui
kulitnya yang selalu lembab dan basah. Udara langsung mengalami
difusi pada kulit karena pada kulit terdapat kapiler-kapiler yang
mampu mengikat oksigen dan karbon dioksida sehingga gas tersebut
lebih mudah berdifusi.
3. Respirasi Katak pohon

Sumber
Sistem Pencernaan Rana sp, Bufo sp, katak pohon
Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

1. Rana sp

2. Bufo sp

3. Katak Pohon

Gambar Referensi

1. Rana sp

http://pengetauan-alam.blogspot.co.id/
2. Bufo sp

http://ilmukaula.blogspot.co.id/2015/06/sistem-
organ-pada-hewan.html

3. Katak Pohon

Deskripsi
1. Pencernaan Rana sp
Alat pencernaan pada Rana sp tediri dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus, dan kloaka. Makanan dari mulut masuk ke dalam lambung melalui
kerongkongan. Lambung memanjang dan berbelok ke samping kiri dan
berotot. Di dalam lambung makanan dicerna kemudian masuk ke dalam
usus. Di dalam usus makanan diserap, sisa makanan dikeluarkan melalui
kloaka. Makanan rana berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara
berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
 Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang
mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa.
 Esofagus: berupa saluran pendek setelah rongga mulut.
 Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar.
 Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya
esofagus dan lubang keluar menuju usus.
 Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal.
 Usus halus, meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum
jelas batas-batasnya.
 Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka
 Kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan
makanan, saluran reproduksi, dan urine.

Kelenjar pencernaan pada rana, terdiri atas hati dan pankreas. Hati
berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi
menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan
dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna
Kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari
(duadenum). Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang
bermuara pada duodenum. Namun pada saat prraktikum, pankreas tidak
ditemukan karena mungkin ukurannya yang kecil.

2. Pencernaan Bufo sp

3. Pencernaan katak pohon

Sumber
Sistem Peredaran Darah Rana sp, Bufo sp, katak pohon

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


1. Rana sp

2. Bufo sp

3. Katak Pohon

Gambar Referensi

1. Rana sp

http://anatomyhumanchart.com/circulatory-
system-of-frog/

2. Bufo sp
3. Katak Pohon

https://dosenbiologi.com/hewan/sistem-
peredaran-darah-pada-katak

Deskripsi
1. Peredaran darah Rana sp

2. Peredaran darah Bufo sp

3. Peredaran darah katak pohon


Sumber
Sistem Urogenitalia Rana sp, Bufo sp, katak pohon

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

1. Rana sp

2. Bufo sp

3. Katak Pohon

Gambar Referensi
1. Rana sp

2. Bufo sp

3. Katak Pohon

Deskripsi
1. Urogenital Rana sp
Pada sistem urogenitalia yang dimiliki oleh katak pohon terdiri dari 2
sistem organ yaitu :
a. Organon uropoeticum
- Ren (ginjal) : terletak di kanan kiri columna vertebralis, berjumlah
sepasang, memanjang cranio caudal , berwarna merah tua agak
coklat.
- Ductus mesonephridicus (ureter):sepasang saluran halus , masing-
masing keluar dosolateral menuju caudal dan bermuara didasar
kloaka.
- Vesica urinaria : merupakan tonjolan putih berupa gelembung tipis,
yang bagian tonjolan dari kloaka.
b. Organon genital
Pada betina (feminimum)
- Ovarium ;terletak pada katak betina yang sudah dewasa, pada
ovarium terdapat banyak telur bewarna kuning.
- Oviduct : terletak setelah ovarium dimana berhubungan ovarium
karena berfungsi sebagai penyalur telur keluar tubuh.
- Kloaka : terletak di posterior truncus yang berfungsi sebagai lubang
bermuaranya reproduksi, ekskresi, dan pencernaan.

Pada jantan (masculinum)

- Testis :sepasang gonad berwarna putih kuning yang digantung oleh


suatu selubung tipis (mesorchium.)
- Vasa defferentia : saluran halus meninggalkan testis,bermuara pada
saluran kencing.
- Vesicullar seminalis :menghasilkan kelenjar, untuk hidup sperma
- Kloaka : terletak di posterior truncus yang berfungsi sebagai lubang
bermuaranya reproduksi, ekskresi, dan pencernaan.

c. Urogenital Bufo sp

d. Urogenital katak pohon

Sumber
Sistem Ekskresi Rana sp, Bufo sp, katak pohon

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

4. Rana sp

5. Bufo sp

6. Katak Pohon

Gambar Referensi
4. Rana sp

5. Bufo sp

6. Katak Pohon

Deskripsi
1. Ekskresi Rana sp

2. Ekskresi Bufo sp

3. Ekskresi katak pohon

Alat ekskresi pada katak ditemukan di retroperitoneal (di luar peritonium)


meliputi :
a. Ren
Ren (mesonephros) pada amphibi yang berjumlah sepasang, ditemukan
pada bagian kiri tulang belakang., dan berwarna merah kecoklatan.
Ginjal pada ampbihi berfungsi untuk menyaring zatzat yang akan
dikeluarkan berupa garam mineral dan cairan yang berasal dari darah.
Saluran ekskresi katak merupakan sepasang saluran yang akan bermuara
di kloaka. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnnya
menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.
b. Ductus mesonephridicus (ureter) berupa saluran halus yang akan
membawa sekret keluar dari dorsolateral menuju ke caudal dan berakhir
di dorsal cloaca. Saluran ini dikenal juga dengan nama ductuc woffii.
Ampbihi betina memiliki muara yang berada di sebelah mediocaudal
dari muara-muara uterus.
c. Vesica urinaria (kantung kemih) berupa sebuah kantung tipis yang
berasal dari tonjolan pada dinding cloaca.

Alat ekskresi lain pada amphibi antara lain:


 Paru-paru, kulit, dan insang yang berfungsi untuk mengeluarkan gas
CO2.
 Hati yang berfungsi untuk mengeluarkan empedu.

Sumber
Sistem Saraf Rana sp, Bufo sp, katak pohon

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


1. Rana sp

2. Bufo sp

3. Katak Pohon

Gambar Referensi

1. Rana sp

2. Bufo sp

3. Katak Pohon

Deskripsi
1. Sistem Saraf Rana sp
Sistem saraf berdasarkan topografinya dibedakan menjadi sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi.
a. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang.
Otak pada amfibi dilindungi oleh tulang tengkorak sedangkan
didaerah medulla spinalis dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang dan juga 2 selaput meninges lapisan meninges pada
amfibi terdiri dari durameter (jaringan ikat dan melekat pada
tulang) serta araknoid .
Otak berfungsi sebagai pusat koordinasi seluruh tubuh. Pada
amfibi, otak dibagi menjadi beberapa bagian yaitu lobus
olfaktorius, otak besar dan juga otak tengah. Namun pada
pengamatan yang kami lakukan, kami tidak dapat membedakan
bagian tersebut, dikarenakan kendala saat pembedahan bagian
otak. Sistem syaraf sumsum tulang belakang pada Rana sp
mengalami pembesaran dibagian servikalis. Sumsum tulang
belakang berfngsi untuk menghantarkan implus sensori dari
saraf perifer keotak.
b. Sistem saraf tepi
Pada pengamtan kali ini kami tidak melakukan pembedahan
sampai kebagian pengamatan system saraf tepi yang dimiliki
Rana sp.
2. Sistem Saraf Bufo sp
a. Sistem saraf pusat, terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Mereka dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter
yang berbatasan dengan tulang dan pipi yang berbatasan dengan
jaringan saraf. Otak berfungsi untuk mengatur keseimbangan.
Pada pengamatan kali ini tidak dilakukan secara mendetail
mengenai system saraf pada Bufo sp karena keterbatasan alat
untuk membelah bagian kepala.
3. Sistem Saraf katak pohon
Sistem sarafnya hampir mirip dengan Bufo sp, terdapat sistem saraf
pusat, terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Mereka dibungkus
oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan
tulang dan pipi yang berbatasan dengan jaringan saraf. Otak berfungsi
untuk mengatur keseimbangan. Namun pada otak sebelah tengah
memiliki kekuatan yang tajam sehingga penglihatan katak pohon lebih
tajam. Pada pengamatan kali ini tidak dilakukan secara mendetail
mengenai system saraf pada Bufo sp karena keterbatasan alat untuk
membelah bagian kepala.

Sumber

VI. Kesimpulan
Perbandingan Rana sp, Bufo sp, katak pohon
Rana sp Bufo sp Katak pohon
Jari terdapat selaput Jari tidak dilengkapi Jari kaki terdapat selaput
penuh untuk berenang selaput dan pada telapak yang tidak penuh dan
berwarna hitam dilengkapi perekat pada
jari pada ujung jari
Ujung urostyle tidak Ujung urostyle Ujung urostyle tidak
menempel pada tulang menempel pada tulang menempel pada tulang
panggul sehingga panggul panggul sehingga
memudahkan saat memudahkan saat
melompat melompat
Lidah bercabang Lidah tak bercabang Lidah bercabang
Kulit tubuh rata dan Kulit tubuh berbintil Kulit tubuh rata dan
halus disertai kelenjar racun di halus
bagian caput
Lebih banyak melompat Lebih banyak berjalan Lebih banyak melompat
Urogenitalia mempunyai Urogenitalia mempunyai Urogenitalia mempunyai
telur berwarna hitam telur berwarna hitam telur berwarna kuning
menggerombol di menggerombol di menggerombol di
ovarium ovarium ovarium
Tubuh mempunyai Tubuh mempunyai Tubuh mempunyai
pinggul ramping pinggul yang besar dan pinggul ramping
agak membulat

VII. DaftarPustaka
VIII. Lampiran
Lembar foto praktikum 2 lembar

IX. LembarPengesahan

Surakarta, 13
November 2017

Asisten Praktikum Praktikan

() (Fitri Choirul
Muttaqin)
NIM. K4314019 NIM.K4315034

Anda mungkin juga menyukai