838 1243 1 PB
838 1243 1 PB
1. JUDUL
Pada judul jurnal terdiri dari 12 kata, tidak sesuai dengan panduan, judul
maksimal 14-20 kata.
5. METODE PENELITIAN
Pencarian sumber data dan istilah yang akan dijadikan referensi dalam
membuat review article dilakukan dengan penelusuran pustaka menggunakan mesin
pencari (search engine) yaitu google.com, kemudian mengetik kata yang
berhubungan dengan jurnal/artikel/text book yang akan dicari. Sumber yang dipilih
berupa jurnaljurnal publikasi ilmiah yang terpercaya, juga menggunakan beberapa text
book. Situs jurnal yang dipakai merupakan situs yang sudah terpercaya dalam
publikasi ilmiahnya, seperti google scholar, ncbi, Elsevier yang dapat diakses secara
online melalui www.sciencedirect.com, dan situs penyedia jurnal lainnya.
6. HASIL
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marjan dan Marliyati (2013) telah
dilakukan pemeriksaan kepadatan tulang dengan bone densitometer pada subjek
sebanyak 37 orang wanita lanjut usia yang berusia diatas 55 tahun.
7. PEMBAHASAN
Pada penelitian yang dilakukan oleh Marjan dan Marliyati (2013), untuk
mendiagnosis osteoporosis dilakukan pemeriksaan kepadatan tulang dengan bone
densitometer yang merupakan pemeriksaan akurat dan presisi untuk menilai
kepadatan tulang, sehingga dapat digunakan untuk menilai prediksi fraktur.
Berdasarkan Anlene Bone Health Check yang sesuai dengan Harvey dan Cooper
(2004), diketahui bahwa bagi individu yang berusia lanjut, nilai normal densitas
tulang (t-score) adalah - 1≤SD<2.5. Subjek dengan nilai densitas tulang ≤-2.5
Berdasarkan hasil analisis antara subjek yang memiliki status gizi lebih
dengan status gizi normal menunjukkan bahwa status gizi normal cenderung
berpeluang menjadi faktor risiko terhadap kejadian osteoporosis dibandingkan status
gizi lebih. Individu dengan berat badan lebih tinggi cenderung untuk mempunyai
kepadatan tulang lebih tinggi dibandingkan individu yang berat badannya rendah. Hal
ini diduga karena cadangan lemak berfungsi sebagai bahan baku hormon androgen
untuk diubah menjadi hormon estrogen.
8. KESIMPULAN
Berdasarkan data primer yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat
kecukupan kalsium lebih mempengaruhi terjadinya osteoporosis jika dibandingkan
dengan asupan pangan lainnya. Karena konsumsi kalsium memiliki keterkaitan yang
cukup konsisten dengan kesehatan tulang. Semakin kurang melakukan aktivitas fisik
maka berpeluang mengalami patah tulang 2 kali lebih besar daripada yang sering
melakukan aktivitas fisik. Selain itu, orang yang mengkonsumsi teh hijau Jepang
memiliki KMT (Kepadatan Mineral Tulang) yang lebih tinggi, sehingga dapat
mencegah terjadinya osteoporosis.
9. DAFTAR PUSTAKA
Pada daftar pustaka terdapat banyak daftar pustaka yang mana pada daftar
pustaka yang dibuat telah sesuai dengan penulisan ejaan yang benar.