Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan Dwiki Abdurrahman (161411036)

Pada praktikum kali ini telah dilakukan percobaan pertukaran panas menggunakan alat
Plate Heat Exchanger. Perpindahan panas dilakukan dari fluida air panas ke fluida air dingin untuk
mendinginkan fluida air panas tersebut. Sejumlah fluida air panas dan fluida air dingin dipompa
menuju alat Plate Heat Exchanger dan terjadi kontak antara kedua fluida tersebut secara tidak
langsung (konduksi dan konveksi) karena kedua fluida tidak bercampur. Proses perpindahan panas
pada alat PHE ini berlangsung dengan pola aliran counter-current.

Pada praktikum ini dilakukan percobaan dengan variasi variable bebasnya adalah laju alir
air dingin dan air panas serta variable terukurnya adalah suhu. Langkah awal yang dilakukan pada
praktikum ini adalah mengkalibrasi laju alir air dingin maupun panas dengan tujuan untuk
mengetahui laju alir sebenarnya sehingga diperoleh perhitungan yang tepat. Fluida air dingin
keluar hasil kalibrasi tidak dimasukan kedalam tangki lagi , agar fluida air dingin masuk tidak
mengalami perubahan suhu.

Saat melakukan percobaan, pastikan aliran air panas dan air dingin mengisi penuh pipa
agar temperatur air panas masuk, air panas keluar, air dingin masuk, dan air dingin keluar terukur
oleh termometer. Percobaan dilakukan dengan membuat nilai laju alir salah satu aliran konstan,
yaitu sebesar 300 L/jam (setengah harga maksimum rotameter) dan memvariasikan nilai laju alir
lainnya 100 – 500 L/jam dan dilakukan pada setiap masing-masing aliran untuk memperoleh
beberapa variabel percobaan.

Pada percobaan tersebut, perpindahan panas pada alat PHE sesuai dengan teori bahwa
perpindahan panas dapat terjadi akibat adanya driving force berupa perbedaan suhu, tekanan, atau
konsentrasi. Pada alat PHE terjadi perpindahan panas dari fluida air panas ke fluida air dingin
disebabkan adanya perbedaan suhu. Karena adanya perpindahan panas tersebut, menyebabkan
fluida air panas keluar temperaturnya lebih rendah daripada temperatur fluida air panas masuk,
sedangkan fluida air dingin keluar temperaturnya lebih tinggi daripada temperatur fluida air dingin
masuk.

Setelah dilakukan percobaan, didapat data laju alir serta temperatur masuk dan temperatur
keluar dari kedua fluida. Dari pengolahan data didapatkan kurva koefisien perpindahan panas
keseluruhan (U) terhadap laju alir dan kurva efisiensi perpindahan panas terhadap laju alir.
Berdasarkan literatur, koefisien perpindahan panas keseluruhan (U) berbanding lurus dengan laju
alir fluida karena semakin besar laju alir fluida maka semakin banyak kalor yang berpindah dari
fluida air panas ke fluida air dingin sehingga koefisien perpindahan panasnya juga meningkat.
Pada percobaan, didapatkan bahwa koefisien perpindahan panas keseluruhan (U) berbanding lurus
terhadap laju alir fluida, pada fluida air panas sedangkan pada fluida air dingin terlihat bahwa nilai
Q2 mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena kalor yang diteima fluida air air dingin
berkurangan karena suhu fluida air panas berkurang.

Berdasarkan pengolahan data diperoleh efisiensi perpindahan panas yang bervariasi.


Berdasarkan literatur, seharusnya semakin tinggi laju alir fluida maka semakin tinggi efisiensi
perpindahan panasnya. Pada percobaan variasi fluida air dingin, data yang didapatkan dari
percobaan telah sesuai dengan literatur, namun pada variasi fluida air panas, data yang diperoleh
tidak sesuai dengan literatur karena semakin besar laju alir air panas, efisiensi perpindahan
panasnya semakin rendah. Ketidaksesuaian tersebut dapat disebabkan karena adanya penurunan
suhu fluida air panas dalam tangka yang disebabkan oleh aliran fluida air panas yang keluar dari
PHE dengan suhu yang sudah turun masuk kembali kedalam tangki sehingga suhu didalam tangki
bercampur dan mengalami penurunan.

Anda mungkin juga menyukai