Bab 2
Bab 2
BAB II
KAJIAN TEORI
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. 1 Sedangkan
Jadi dari dua pengertian tersebut apabila disatukan maka arti strategi
pembelajaran adalah suatu taktik atau trik yang harus dikuasai dan diterapkan
Pembelajaran Khusus (TPK) yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Menurut Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo dalam Strategi Belajar Mengajar
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan
Pernyataan tersebut tidak jauh berbeda dengan ungkapan Drs. Muhibbin Syah,
1 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 1996), 5
2 Muhaimin, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya : CV. Citra Media Karya Anak Bangsa,
1996), 99
19
20
pengajaran tertentu.3
Jadi, dari kedua pendapat diatas dapat diambil sebuah persamaan bahwa
terciptanya suatu suasana yang menjadikan peserta didik untuk belajar, sehingga
secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar
ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan
3Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung : PT. Remaja
Rosda Karya, 1995), 215
4Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :
Kencana, 2006), 177
21
pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan
mengarah kepada tujuannya dan dapat diajarkan atau dicontohkan dalam waktu
yang relatif pendek. Ia merupakan suatu "keharusan" dalam semua lakon atau
merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini. oleh karena itu sering orang
disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta,
konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk
berpikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu
5Kardi S. dan Nur M., Pengajaran Langsung, (Surabaya : Unipres IKIP Surabaya, 1999), 3
22
peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi
prinsip yang harus diperhatikan oleh guru. Setiap prinsip tersebut dijelaskan
dibawah ini :7
inilah yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini.
Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu, guru harus
laku yang dapat diukur dan berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai
oleh siswa. Hal ini penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik
pembelajaran.
b. Prinsip komunikasi
7Ibid., 179-181
24
yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir
dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses
komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai
penerima pesan.
menerima sama sekali pesan yang ingin disampaikan. Sebagai suatu strategi
Artinya, bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar setiap guru dapat
komunikasi.
c. Prinsip Kesiapan
hukum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan
merespon dengan cepat dari setiap stimulus yang muncul manakala dalam
25
akan merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum
memiliki kesiapan. Yang dapat kita tarik hukum belajar ini adalah agar siswa
dapat menerima informasi setiap stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu
kita harus memosisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun
psikis untuk menerima pelajaran. Jangan mulai kita sajikan materi pelajaran,
d. Prinsip Berkelanjutan
berlangsung pada saat ini, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.
terlebih dahulu diuraikan beberapa hal yang harus dipahami oleh setiap guru yang
8Ibid., 181
26
bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil
belajar. Tujuan yang spesifik, seperti yang telah dijelaskan diatas, dapat
tujuan yang jelas selain dapat membimbing siswa dalam menyimak materi
pelajaran juga akan diketahui efektifitas dan efisiensi penggunaan strategi ini.
akan mudah mengelola kelas. Ia akan bebas bergerak, berani menatap siswa,
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan guru agar dapat menguasai
materi pelajaran yang akan disampaikan untuk memadu dalam penyajian agar
tidak melebar.
pencapaian
yang harus dikenali diantaranya : pertama, latar belakang siswa yang akan
sesuai dengan materi yang akan disampaikan, minat, dan gaya belajar siswa,
dan lain sebagainya. Kedua, kondisi ruangan, baik menyangkut luas dan
9
ruangan itu sendiri:
ekspositori, yaitu :
1. Persiapan (preparation)
2. Penyajian (presentation)
3. Menghubungkan (correlation)
4. Menyimpulkan (generalization)
9Ibid., 182
28
5. Penerapan (application)10
1. Persiapan (preparation)
diantaranya adalah :
a. Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negatif Memberikan
10 Ibid., 183
29
harus mereka kuasai serta mau dibawa ke mana mereka. dengan demikian,
tujuan merupakan "pengikut" baik bagi guru maupun bagi siswa. Langkah
penting ini sering terlupakan oleh guru. Dalam pembelajaran, guru langsung
pelajaran yang dibahas. Bahkan, sering terjadi untuk siswa tertentu proses
adaptasi memerlukan waktu yang cukup lama. Artinya, walaupun sudah lama
guru bicara tetapi mereka belum mengerti apa yang hendak dicapai oleh
pembicaraan guru.
pelajaran yang sama sekali asing bagi kita, artinya materi itu sama sekali
belum kita kenal. Pasti kita sulit menerima materi yang disampaikan oleh
guru, apalagi jika dalam menyampaikan materi itu guru menggunakan istilah-
sudah tersedia filenya. Demikian juga otak siswa, materi pelajaran akan bisa
sudah tersedia file atau kapling yang sesuai. Artinya sebelum kita
menyampaikan materi pelajaran maka terlebih dahulu kita harus membuka file
2. Penyajian (presentation)
sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan, yang harus dipikirkan oleh
setiap guru dalam penyajian adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat
mudah dipahami oleh siswa. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus
b) Intonasi suara
hanya saja merasa dihargai oleh guru, akan tetapi mereka seakan-akan
diajak terlibat dalam proses penyajian. Oleh karena itu guru perlu
kelas tetap hidup dan segar melalui penggunaan kalimat atau bahasa joke
yang sedang dibahas. Kedua, sebaiknya joke muncul tidak tertalu sering.
konsentrasinya yang bisa dilihat dari cara mereka duduk yang tidak
3. Korelasi (correlation)
4. Menyimpulkan (generalization)
5. Penerapan (application)
dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa digunakan
disampaikan.11
yang diterbitkan tahun 1945 berjudul how to instruct yang memuat beberapa ide
11 Ibid., 188
34
ekspositori. Dalam hal ini akan dideskripsikan tiga teori tradisional yang
ekspositori yaitu : Teori tingkah laku, teori pembelajaran sosial dan penelitian
beharioral atau tingkah laku awal termasuk psikolog Rusia Ivan Pavlov (1849-
(1874-1949) dan yang terakhir B.F. Skinner (1904-1990). Teori ini dinamakan
aliran tingkah laku (behaviorism) sebab para pencetus teori dan penelitian
dalam tradisi ini lebih tertarik mengkaji tingkah laku manusia yang dapat
belajar dan bertindak dalam cara-cara spesifik sebagai suatu hasil dari
penguatan memiliki satu makna khusus dalam teori behavioral. Ini berarti
yang menyakitkan.
35
proses tiga tahap yang meliputi : Atensi, retensi dan produksi. Dalam
langkah tersebut :
1) Atensi
membangkitkan perilaku berikut ini pada waktu suatu pelajaran dan juga
siswa.
2) Retensi
3) Produksi
penelitian. salah satu cara yang dapat dilakukan guru yang menggunakan
dari beberapa bidang, tetapi penelitian yang paling jelas mendukung model
keefektifan guru yang beralaku khususnya pada tahun 1970-an dan 1980-an,
yaitu suatu tipe penelitian yang mengkaji hubungan antara tingkah laku guru
pengajaran yang lebih informal yang berhubungan dengan gerak ruang kelas
terbuka dalam waktu yang sama. Stalling dan rekannya ingin menemukan
Perilaku guru dari 166 kelas diobservasi dan siswa mereka dites untuk prestasi
studi atau kajian yang besar dan kompleks ini, dua pertemuan yang paling
tegas atau nyata dan bertahan lama adalah temuan bahwa waktu yang
prestasi akademis dan bahwa guru menggunakan strategi teratur atau teratur
atau praktis dan strategi pembelajaran ekspositori jauh lebih sukses dalam
Menyusul kerja awal ini, secara lengkap ratusan kajian yang berlaku
rasio siswa tugas tepat waktu lebih tinggi dan prestasi siswa lebih tinggi
kelompok studi yang dilakukan oleh Tom Good dan kawan-kawan yang juga
informasi.
bagian sistem pemrosesan. Informasi masuk dalam pikiran lewat indra dan
disimpan sementara dalam ruang kerja yang disebut memori jangka pendek.
a. Keunggulan
yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki
pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara ini waktu yang
4) Strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran
b. Kelemahan
siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi
yang lain.
2) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik
3) Karena strategi ini lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan
1. Pemahaman Siswa
12 Ibid., 188-190
43
14
Taksonomi (penggolongan) ranah kognitif ada enam tingkatan yaitu :
memahami atau mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu
generalisasi atau abstraksi yang sesuai dengan situasi konkrit dan situasi
baru.
13 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999), 201
14 Ibid., 202
44
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
keterampilan dan kemampuan untuk bertindak. Ada enam aspek dalam ranah
15
gerakan ekspresif dan interpretatif.
yang sangat dominan yang dinilai oleh guru dalam lembaga sekolah. Karena
menguasai isi bahan pengajaran (materi pelajaran yang disajikan dalam proses
belajar mengajar).
menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang dibacanya atau
15 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya, 1995), 22-23
45
bahasa Indonesia.
siswa dapat dikatakan paham apabila siswa mengerti serta mampu untuk
16 Ibid., 24
46
ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata simbol. Adapun fungsi
seleksi (jenis jabatan, jenis pendidikan), untuk kenaikan kelas dan untuk
penempatan siswa.17
baik secara individual atau kelompok (nilai ulangan harian atau nilai
raport).
18
telah dicapai oleh siswa baik secara individual maupun kelompok.
Kedua macam tolak ukur diatas adalah dapat digunakan sebagai acuan
skripsi ini.
antara lain :
1) Tes formatif
serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan
tertentu.
2) Tes subsumatif
3) Tes sumatif
atau satu cawu. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf
keberhasilan belajar siswa dalam satu periode belajar. Hasil tes ini
20
(meningkatkan mutu pendidikan).
19 Ibid., 120
20 Oemar Hamalik, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung : PT. Trigenda
Karya, 1994), 98
49
siswa.21
Dengan melihat data yang terdapat dalam format daya serap siswa
maka dapat diketahui keberhasilan dalam proses belajar mengajar yang telah
dilakukan siswa dan guru. Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan
dapat dicapai. Oleh karena itu perlu dilakukan ulangan harian (tes formatif),
agar lebih cepat diketahui kemampuan daya serap (pemahaman) siswa dalam
sebagai berikut :
1) Tujuan
dalam pembelajaran.
siswa.
keberhasilan belajar.
hasil belajar (perilaku) anak yang bervariatif pula. Jika siswa telah mampu
menguasai TIK melalui tes formatif maka bisa dikategorikan bahwa anak itu
2) Guru
satu berbeda dengan yang lainnya nantinya akan mempengaruhi pula dalam
keberhasilan belajar. Dalam keadaan yang demikian ini seorang guru dituntut
3) Anak didik
25
Anak didik adalah orang yang dengan sengaja datang ke sekolah.
Maksudnya adalah anak didik disini tidak terbatas oleh usia muda, usia tua
atau telah lanjut usia. Anak didik yang berkumpul disekolah mempunyai
pelajaran yang diberikan oleh guru, karena itu dikenallah adanya tingkat
Untuk itu, dapat diketahui bahwa anak didik adalah unsur manusiawi
pemahaman siswa.
4) Kegiatan pengajaran
26
dengan anak didik dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan pengajaran
belajar mengajar.
yang sudah dipelajari siswa dalam rangka ulangan (evaluasi). Alat evaluasi
dari satu alat evaluasi. Hal ini utuk melengkapi kekurangan-kekurangan dari
bahan evaluasi yang diberikan guru kepada siswa. Hal ini berarti jika siswa
telah mampu mengerjakan atau menjawab bahan evaluasi dengan baik, maka
siswa dapat dikatakan paham terhadap materi yang diberikan waktu lalu.
terhadap tingkat pemahaman siswa pada materi (soal) ujian yang berlangsung,
53
terhadap jawaban yang diberikan siswa jika tingkat pemahaman siswa tinggi,
(1) Faktor jasmaniah (fisiologi) meliputi: keadaan panca indera yang sehat,
tidak sempurna.
(2) Faktor budaya, meliputi: adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan
kesenian.
27 Moh. Uzer Usman, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya, 1993), 10
54
1) Memperbaiki proses
(materi) pelajaran, metode dan media yang tepat serta pengadaan evaluasi
belajar, yang mana evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Evaluasi ini dapat
kepada individu tertentu (siswa) agar dapat mencapai taraf perkembangan dan
28
kebahagiaan secara optimal. Ini menunjukkan bahwa bimbingan belajar ini
adalah:
28 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,
1996), 188
55
kelompok belajar yang sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan dan lain-
lain.
3) Penambahan waktu belajar dan pengadaan feed back (umpan balik) dalam
belajar
mengatakan bahwa bakat untuk bidang studi tertentu ditentukan oleh tingkat
belajar siswa menurut waktu yang disediakan pada tingkat tertentu. 30 Ini
mengandung arti bahwa seseorang siswa dalam belajarnya harus diberi waktu
dengan demikian siswa dapat belajar dan mencapai pemahaman yang optimal.
belajar. Hal ini dapat memberikan kepastian kepada siswa apakah kegiatan
29 Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1991),
105
30 Mustaqim, Abdul Wahid, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1991), 113
56
belajar telah atau belum mencapai tujuan. Bahkan dengan adanya feed back
jika terjadi kesalahan pada anak, maka anak akan segera memperbaiki
31
kesalahan.
4) Motivasi belajar
Motivasi belajar adalah suatu jiwa yang mendorong individu untuk
32
sekitarnya. Motivasi ini dapat memberikan dorongan yang akan menunjang
kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini guru bertindak sebagai "motivator"
terhadap siswa. Motivasi belajar dapat berupa: Motivasi ekstrinsik dan
tujuan yang datang dari luar dirinya. Misalnya: guru memberikan pujian
kegiatan belajar atas dasar keinginan dan kebutuhan serta kesadaran diri
5) Kemauan belajar
Adanya kemauan dapat mendorong belajar dan sebaliknya tidak
hal yang penting dalam belajar. Karena kemauan merupakan fungsi jiwa
31 Ibid., 116
32 Ibid., 72
33 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algesindo,
1998), 160-161
57
untuk dapat mencapai tujuan dan merupakan kekuatan dari dalam jiwa
optimal sehingga jika ternyata siswa belum berhasil. Maka diperlukan suatu
b) Siswa yang sedikit kurang atau telah mencapai bakat maksimal dalam
36
yang lebih tinggi lagi.
dalam penggunaan media dan metode belajar, serta variasi pola interaksi guru
dan murid.37
akan ditemukan suasana belajar yang "hidup" artinya antara guru dan murid
saling berinteraksi, tidak ada rasa kejenuhan dalam belajar. Dengan keadaan
Istilah aqidah akhlak terdiri dari dua suku kata yang masing-masing
mempunyai arti sendiri. Akidah berasal dari bahasa arab 'aqidah yang berbentuk
38
Louis Ma'luf ialah sesuatu yang mengikat hati dan perasaan. Sedangkan secara
37 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,
1990), 84-88
38 Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Studi Islam, (Surabaya : IAIN Sunan
Ampel Press, 2004), 75
59
akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang artinya budi pekerti,
maupun akhirat.
Dasar mata pelajaran Aqidah Akhlak ini dapat dilihat dari tiga segi,
yaitu:
1) Segi yuridis/hukum
2) Segi religius
40
3) Segi sosial psychologi
Dari dasar yang dapat dilihat dari tiga segi di atas akan diuraikan
sebagai berikut:
39 Ibid., 108
40 Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya : Biro Ilmiah Fakulats
Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Malang, 1981), 19
60
Segi yuridis/hukum
berikut:
a) Dasar ideal, yakni dasar dari falsafah negara kita, yaitu pancasila
kepercayaan itu.
negeri.
61
☺
☺
☺
Artinya : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar.42
c) Dalam surat Al-Baqarah ayat 285, yang berbunyi :
☺
☺
41 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Surabaya : Ramsa Putra, 2002), 281
42 Ibid., 63
62
43 Ibid., 49
63
yang bersumber pada perasaan jiwa manusia akan adanya suatu Dzat
Nya.
semacam ini terjadi baik pada masyarakat yang masih primitif maupun
masyarakat yang sudah modern. Oleh karena itu maka manusia akan
selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, hanya saja cara
agama dan yang dianutnya. Oleh sebab itulah bagi orang-orang muslim
berikutnya, maka orang akan semakin jauh dari agama yang benar.
yang baik dan yang jahat, agar manusia memegang teguh perangai-
45
ada persengkataan antara hamba Allah.
sopan dalam bicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku dan
46
jujur dan suci.
yang buruk.48
oleh para ahli diatas, maka disini penulis dapat mengambil kesimpulan
berikut :
kehidupan sehari-hari.
yang berbudi pekerti luhur, sopan santun, berlaku baik dan sabar, serta
rajin dan ikhlas beribadah kepada Allah SWT. agar menjadi muslim
yang sejati.
akhlak secara garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian antara
lain :
mulia, yaitu sebagai abdi atau hamba dan sekaligus wakil atau khalifah di
bumi. Untuk tujuan inilah Allah SWT kemudian memberi bekal kepada
49
pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia.
buruk, maka Allah akan memberikan balasannya. Entah itu diberikan pada
saat di dunia ketika masih hidup ataukah ketika di akhirat kelak. Disinilah
manusia mustahil akan dapat bertahan hidup di dunia ini tanpa ada orang
jenis. Dengan pemberian Allah yang berupa syahwat inilah, tersirat tujuan
kehidupannya di muka bumi selain manusia diberi naluri atau insting serta
akal. Dengan ini manusia akan merasa butuh pengakuan dan kasih sayang
dari orang lain dan tidak jarang jika naluri ini tidak terpenuhi maka
Allah tentang akhlak dan perilaku manusia terhadap manusia lain haruslah
salig menyayangi dan tidak ada kehidupan yang tinggi dihadapan Allah
segala sesuatu telah diciptakan Allah di bumi ini adalah untuk kelestarian
lain, juga karena kelangsungan hidup alam atau lingkungan yang ada
flora dan fauna serta semua kekayaan alam, manusia dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Allah memberikan semua ini bukan karena tanpa tujuan semua itu
1) Metode ceramah
dan pendapat dalam waktu yang singkat kepada jumlah pendengar yang
diajukan guru atau sebaliknya. Metode ini bertujuan agar anak didik
secara langsung perilaku yang baik dan tidak baik yang diperankan oleh
tokoh, misal kita contohkan berbakti kepada ayah dan ibu, adab makan
dan minum.
pokok bahasan, karena selain aspek kognitif, tujuan mata pelajaran ini
adalah aspek afektif yang secara garis besar berupa tertanamnya aqidah
5) Metode demonstrasi
Pelaksanaan metode ini adalah dengan jalan guru atau orang lain
tujuan tersebut dalam hal ini merupakan tugas seorang guru, salah satu tujuan
yang ingin dicapai oleh seorang guru adalah pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran.
efisien apabila disertai dengan strategi pembelajaran yang tepat, sesuai dan
variatif. Pernyataan ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Roesfiyah N.K
dicapai secara maksimal. Sehingga siswa dapat belajar dengan efektif dan efisien
selangkah.
73
untuk mencapai tujuan yaitu pemahaman siswa. Karena materi tersebut adalah
materi pelajaran yang sudah jadi yang berupa konsep yang harus dihafal sehingga
tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. Jadi dengan adanya strategi
benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
terhadap tingkah laku. Dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran aqidah
akhlak, bila guru tidak menggunakan suatu strategi pembelajaran maka suatu
materi pelajaran tidak akan berproses secara efektif dan efisien dalam kegiatan
tepat. Oleh karena itu strategi pembelajaran ekspositori yang digunakan oleh guru
dapat berdaya guna dan berhasil jika mampu digunakan untuk mencapai tujuan.
(pengetahuan tentang sesuatu) agar siswa dapat melakukan kegiatan dengan baik
dan berhasil.
pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar terutama pemahaman
siswa dapat tercapai secara optimal. Dari uraian di atas, maka strategi