Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN ANAK


DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)

A. KONSEP DASAR PENYAKIT


1 Defenisi
Demam Dengue/DF dan demam berdrah Dengue/DBD (Dengue
Haemorrhagic Fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang
disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia,
Dengue Haemorrhagic Fever adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypty. (Suriadi dkk, 2010, hal : 57).

2 Etiologi
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang
termasuk dalam genus Flaviviru, keluarga flavivirida. Flavivirus merupakan virus
dengan diameter 30 nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat
molekul 4x106.
Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang
semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue.
Keempat serotype ditemukan di Indonesia dengan DEN-3 merupakan serotype
terbanyak. Terdapat reaksi silang antara serotipe dengue dengan Flavivirus lain
seperti yellow fever, Japanese encephalitis dan west Nile virus. (Suhendro, dkk,
2006 hal :1709)

3 Patofisiologidan Pathway
Virus dengue akan masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes
aegypty dan kemudian akan bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks
virus antibody, dalam sirkulasi akan mengaktivasi sistem komplement. Akibat
aktivasi C3 dan C5 akan dilepas C3a dan C5a, dua peptide yang berdaya untuk
melepaskan histamin dan merupakan mediator kuat sebagai faktor meningginya
permeabilitas dinding pembuluh darah dan menghilangkan plasma melalui endotel
dinding itu.
Terjadinya trombositopenia, menurunnya fungsi trombosit dan menurunnya
faktor koagulasi (protrombin, faktor V, VII, IX, X dan fibrinogen) merupakan
faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat, terutama perdarahan saluran
gastrointestinal pada DHF.Yang menentukan beratnya penyakit adalah
meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah, menurunnya volume plasma,
terjadinya hipotensi, trombositopenia dan diathesis hemoragik. Renjatan terjadi
secara akut. Nilai hematokrit meningkat bersamaan dengan hilangnya plasma
melalui endotel dinding pembuluh darah. Dan dengan hilangnya plasma klien
mengalami hipovolemik. Apabila tidak diatasi akan terjadi anoksia jaringan,
asidosis metabolik dan kematian. (Suriadi, dkk, 2010 hal : 57)

Derajat DHF dikelompokkan dalam empat derajat menurut Depkes RI (2005),


yaitu:
Derajat I : Demam disertai dengan gejala klinis tidak khas, satu-satunya
gejala perdarahan adalah uji bendung tourniquet positif
Derajat II : Gejala yang timbul pada DBD derajat 1, ditambah perdarahan
spontan, biasanya dalam bentuk perdarahan dibawah kulit dan atau bentuk
perdarahan lainnya.
Derajat III : Kegagalan sirkulasi, yaitu ditandai dengan denyut nadi cepat
dan lemah, tekanan nadi menurun (< 20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit
yang dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah.
Derajat IV : Syok berat dengan nadi yang tidak teraba dan tekanan darah
tidak dapat diukur.
4 ManifestasiKlinis
Kasus DHF ditandaiolehmanifestasiklinik, yaitu: demamtinggidanmendadak yang
dapatmencapai 400C ataulebihdanterkadangdisertaidengankejang, demam,
sakitkepala,anoreksia, mualmuntah, epigastrik, discomfort,
nyeriperutkananatasatauseluruhbagianperutdanpendarahan,
terutamapendarahankulit, walaupunhanyaberupauji tourniquet positif. Selainitu,
pendarahankulitdapatterwujudmemarataujugaberupapendarahanspontanmulaidari
petekiepadaektremitas, tubuh, danmuka,
sampaiepistaksisdanpendarahangusi.Sementarapendarahan gastrointestinal
masihlebihjarangterjadidanbiasanyahanyaterjadipadakasusdengansyok yang
berkepanjanganatausetelahsyok yang
tidakdapatteratasi.Pendarahanlainsepertipendarahan sub
konjungtivaterkadangjugaditemukan.
Padamasakonvalisenseringkaliditemukaneritemapadatelapak kaki
danhepatomegali.Hepatomegalibiasanyadapatdirabapadapermukaanpenyakitdanpe
mbesaranhatiinitidaksejajardenganberatnyapenyakit.Nyeritekanseringkalidit
emukantanpaiktersmaupunkegagalanpendarahan.

5 Pemeriksaanpenunjang
a. PemeriksaanLaboratorium :
1. Trombositmenurun
2. Hematokritmeningkat 20% ataulebih
3. Leukositmenurunpadaharikeduadanketiga
4. Kadar albumin menurundanbersifatsementara
5. Hipoproteinemia( Protein darahrendah )
6. Hiponatremia( NA rendah )
b. PemeriksaanRadiologi
Padafotothorax(pada DHF grade III/ IV dansebagianbesar grade II) di
dapatkanefusipleura.

6 Penatalaksanaan
a. Tirahbaring
b. Pemberianmakananlunak
c. Minumbanyak (2-2,5 liter/24 jam)
d. Pemberiancairanmelalui infuse
e. Pemberianobat-obtan; antibiotic, antipiretik
f.Antikonulsijikaterjadikejang
g. Monitor TTV
h. Monitor adanyatanda-tandarenjatan
i. Monitortanda-tandapendarahanlanjut
j. Periksa HB, HT, dantrombositsetiaphari

7 Komplikasi
Adapunkomplikasidaripenyakitdemamberdarahdiantaranya :
a. Perdarahanluas.
b. Shock ataurenjatan.
c. Effusi pleura
d. Penurunankesadaran.

B. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS DBD (DHF)


1. Pengkajian( Nurarif, Amin Huda Kusuma, Hardhi, 2013)
1. Identitas Klien.
Nama, umur (Secara eksklusif, DHF paling sering menyerang anak –
anak dengan usia kurang dari 15 tahun. Endemis di daerah tropis Asia,
dan terutama terjadi pada saat musim, jenis kelamin, alamat,
pendidikan, pekerjaan.
2. Riwayat
a. Keluhan utama :panasataudemam
b. Riwayat penyakit sekarang.
Ditemukan adanya keluhan panas mendadak yang disertai
menggigil dengan kesadaran kompos mentis. Turunnya panas
terjadi antara hari ke 3 dan ke 7 dan keadaan anak semakin lemah.
Kadang disertai keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual,
diare/konstipasi, sakit kepala, nyeri otot, serta adanya manifestasi
pendarahan pada kulit
c. Riwayat kehamilan dan kelahiran
 Pre natal : kondisi kehamilan dan ante natal care
 Intra natal : riwayat persalinan klien,ditolong petugas
kesehatan,dan adanya penyulit selama proses persalinan
 Paska persalinan : adanya kelainan setelah bayi lahir,
apakahimunisasinyalengkap
d. Riwayat kesehatan masa lampau
 Penyakit waktu kecil
Penyakit yang pernah diderita waktu kecil (bila ada),
apakahpernahmengalamiseranganulang DHF
 Pernah dirawat di RS
Jenis penyakit,tempat dirawat,apakah sembuh
 Obat-obatan yang digunakan
Tanyakan Dan kaji obat-obatan yang dikonsumsi rutin (bila
ada)
 Tindakan operasi
Tanyakan apakah klien pernah mengalami prosedur
operasi,kapan,jenis operasi,keberhasilan.
 Alergi
Kaji adanya riwayat alergi terhadap makanan,obat dan lain
sebagainya
 Kecelakaan
Tanyakan apakah klien pernah mengalami kecelakaan
 Imunisasi
Kaji pelaksanaan imunisasi dasar dan kelengkapannya
e. Riwayat kesehatan keluarga
 Penyakit yang pernah di derita anggota keluarga
Kaji penyakit yang pernah diderita anggota keluarga
meliputi penyakit kronis,menular dan penyakit keturunan.
 Penyakit yang sedang di derita anggota keluarga
Penyakit yang saat ini sedang diderita oleh salah satu atau
lebih anggota keluarga.
 Genogram
Penggambaran silsilah keluarga klien tiga generasi di sertai
dengan keterangan
f. Riwayat sosial
 Yang mengasuh
Klien sehari-hari diasuh oleh ibu,pembantu,nenek penitipan
anak dan sebagainya
 Hubungan dengan anggota keluarga
Kaji hubungan anak dengan orang tua,saudara kandung dan
anggota keluarga lain.
 Hubungan dengan teman sebaya
Tanyakan kepada klien dan atau keluarga mengenai
hubungan klien dengan teman sebayanya.
 Pembawaan secara umum
Kaji pembawaan secara umum klien,apakah
pemalu,pemberani,periang dan sebagainya.
 Lingkungan rumah (disertai denah rumah)
Kaji kondisi lingkungan rumah klien,gambarkan denah
rumah.
a. Pola Gordon
a) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Kebiasaan klien dalam mengatasi masalah kesehatan
b) Pola nutrisi/ metabolik
 Pengkajian nutrisi
 Antropometri : kaji berat badan,tinggi badan,IMT
 Biokimia : pemeriksaan Hb,albumindll.
 Clinical sign : kaji adanya mual,penurunan nafsu
makan
 Diit : kaji pengaturan jenis dan jumlah
makanan klien
 Pengkajian pola nutrisi
- Kaji pola makan klien sebelum sakit dan saat
sakit,meliputi frekuensi,jenis,porsi dan keluhan yang
berhubungan dengan nutrisi.
- Kajiadakahkeluhanmual, muntah, anoreksia,
sakitsaatmenelan
c) Pola eliminasi
 B.A.B
Kaji adanya peningkatan frekuensi b.a.b/kostipasi,
melena,konsistensi feses, warna,jumlah,apakah disertai
darah,lendir.
 B.A.K
Kaji adanya kemungkinan oliguria sampai anuria.
d) Pola aktifitas dan latihan
Kaji kemampuan perawatan diri dan mobilitas meliputi :
mandi,makan/minum,toileting,berpakaian,mobilitas ditempat
tidur,berpindah,ambulasi/ROMdankajiadanyakeluhannyeripada
anggotabadan, punggung, sendidankepala.
e) Pola istirahat tidur
Kaji pola tidur sebelum sakit dan saat sakit serta keluhan tidur
selama dirawat.
f) Pola kognitif – perseptual
Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakit
sekarang,kemampuan penginderaan,dan pengkajian nyeri.
g) Pola persepsi konsep diri
Kaji adanya perubahan gambaran diri,ideal diri,harga diri,peran
diri serta identitas diri.
h) Pola hubungan peran
Memungkinkan adanya perubahan peran dalam keluarga
maupun teman sebaya.
i) Pola seksualitas dan reproduksi
Kaji pola seksual sesuai perkembangannya.
j) Pola mekanisme koping
Kaji kebiasaan klien dalam memecahkan masalah sesuai
dengan usia perkembangannya.
k) Pola nilai keyakinan
Kaji keyakinan klien dan kebiasaan menjalankan ibadah

b. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Kaji tingkat kesadaran
Berdasarkan tingkatan (grade) DHF keadaan umum adalah
sebagai berikut :
1) Grade I : Kesadaran kompos mentis, keadaan
umum lemah, tanda – tanda vital dan nadi lemah.
2) Grade II : Kesadaran kompos mentis, keadaan umum
lemah, ada perdarahan spontan petekia, perdarahan gusi dan
telinga, serta nadi lemah, kecil, dan tidak teratur.
3) Grade III : Keadaan umum lemah, kesadaran apatis,
somnolen, nadi lemah, kecil, dan tidak teratur serta tensi
menurun.
4) Derajat IV
Naditidakteaba, tekanandarahtidakteatur (denyutjantung ³
140x/mnt) anggotagerakterabadingin,
berkeringatdankulittampakbiru.
b) TB/BB
Ukur berat badan,tinggi badan,IMT
c) Lingkar kepala (<2 tahun)
Ukur lingkar kepela apabila klien berumur kurang dari 2 tahun
d) Wajah : Kemerahan pada muka, pembengkakan sekitar mata,
lakrimasi dan fotobia, pergerakan bola mata nyeri.
e) Mulut : Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor,
(kadang-kadang) sianosis.
f) Mata
Kaji adanya mata cekung
g) Hidung
Kaji adanya sekret dan pernafasan cuping hidung, epitaksis
h) Tenggorokan : Hiperemia
i) Telinga
Kaji kebersihannya
j) Leher : Terjadi pembesaran kelenjar limfe pada sudut atas
rahang daerah servikal posterior.
k) Dada
Kaji frekuensi nafas dan pengembangan dada,Nyeri tekan
epigastrik, nafas dangkal
Pada Stadium IV :
Palpasi : Vocal – fremitus kurang bergetar.
Perkusi : Suara paru pekak.
Auskultasi : Didapatkan suara nafas vesikuler yang lemah.
l) Jantung
Kaji frekuensi denyut jantung
m) Paru-paru
Auskultasi bunyi nafas
n) Perut ( abdomen)
Palpasi : Terjadi pembesaran hati dan limfe, pada keadaan
dehidrasi turgor kulit dapat menurun, suffiing dulness, balote
ment point (Stadium IV).
o) Punggung
Kaji kondisi kulit punggung
p) Genetalia dan anus
Kaji kebersihan dan fungsi genetalia,serta adanya iritasi sekitar
anus.
Eliminasi alvi : Diare, konstipasi, melena.
Eliminasi uri : Dapat terjadi oligouria sampai anuria.
q) Ekstremitas
Kaji kebersihan kuku,CRT
Stadium I : Ekstremitas atas nampak petekie akibat RL
test.
Stadium II – III : Terdapat petekie dan ekimose di kedua
ekstrimitas.
Stadium IV : Ekstrimitas dingin, berkeringat dan
sianosis pada jari tangandan kaki.
r) Kulit
Kaji turgor kulit,kebersihan
s) Pemeriksaan neurologis
Kaji fungsi neurologis dan reflek
t) Tanda vital
Kaji suhu badan,frekuensi nadi,respirasi
c. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan tinja
b) Analisa gas darah
c) Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin
d) Pemeriksaan elektrolit darah
e) Pada pemeriksaan darah klien DHF akan dijumpai :
a. Hb dan PCV meningkat ( ≥20%).
b. Trambositopenia (≤100.000/ml).
c. Leukopenia.
d. Ig.D. dengue positif.
e. Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan :
hipoproteinemia, hipokloremia, dan hiponatremia.
f. Urium dan Ph darah mungkin meningkat.
g. Asidosis metabolic : Pco2<35-40 mmHg.
h. SGOT/SGPT mungkin meningkat.

2. DiagnosaKeperawatan(Herdman, T. Heather. 2009)


a. Hipertermi b/d proses infeksi virus dengue
b. Nyeriberhubungandengandengan proses patologispenyakit
c.
Risikogangguanpemenuhankebutuhannutrisikurangdarikebutuhantubuhberhubung
an dengan intake nutrisi yang tidakadekuatakibatmualdannafsumakan yang
menurun.

3. Intervensi(Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern,2012)


N
Diagnosa NOC NIC
o
1 Hipertermi b/d proses NOC : NIC :
infeksi virus dengue Thermoregulation Fever treatment
KriteriaHasil : § Monitor
v suhuseseringmungkin
Suhutubuhdalamr § Monitor IWL
entang normal § Monitor
v Nadidan RR warnadansuhukulit
dalamrentang § Monitor tekanandarah,
normal nadidan RR
v § Monitor
Tidakadaperubaha penurunantingkatkesadara
nwarnakulitdantida n
kadapusing, § Monitor WBC, Hb,
merasanyaman danHct
§ Berikan anti piretik
§ Selimutipasien
§ Berikancairanintravena
§
Komprespasienpadalipat
pahadanaksila
Temperature regulation
§ Monitor suhu minimal
tiap 2 jam
§ Monitor tanda-
tandahipertermidanhipote
rmi
§ Tingkatkan intake
cairandannutrisi
§ Berikan anti
piretikjikaperlu

Vital sign Monitoring


§ Monitor TD, nadi,
suhu, dan RR
2 Nyeriberhubungandengan NOC : NIC :
proses patologispenyakit Pain Level, Pain Management
Pain control, § Lakukanpengkajiannyer
Comfort level isecarakomprehensifterma
KriteriaHasil : suklokasi, karakteristik,
Mampumengontroln durasi, frekuensi,
yeri kualitasdanfaktorpresipita
(tahupenyebabnyer si
i, § Observasireaksi
Melaporkan bahwa nonverbal
nyeri berkurang dariketidaknyamanan
dengan § Kurangifaktorpresipitas
menggunakan inyeri
manajemen nyeri § Pilih dan lakukan
Mampu mengenali penanganan nyeri
nyeri (skala, (farmakologi, non
intensitas, farmakologi dan inter
frekuensi dan personal)
tanda nyeri) § Kaji tipe dan sumber
Menyatakan rasa nyeri untuk menentukan
nyaman setelah intervensi
nyeri berkurang § Ajarkantentangteknik
Tanda vital non farmakologi
dalamrentang § Berikananalgetikuntuk
normal menguranginyeri
§ Evaluasikeefektifankont
rolnyeri
§ Tingkatkanistirahat
Analgesic
Administration
§ Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
§ Cek instruksi dokter
tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
§ Cekriwayatalergi
§ Pilihanalgesik yang
diperlukanataukombinasi
darianalgesikketikapembe
rianlebihdarisatu
§ Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara
teratur
§ Monitor vital sign
sebelumdansesudahpemb
eriananalgesikpertama
kali
§ Evaluasiefektivitasanal
gesik, tandadangejala
(efeksamping)

3 Risikogangguanpemenuha NOC : NIC :


nkebutuhannutrisikurangda Nutritional Status : Nutrition Management
food and Fluid § Kajiadanyaalergimakan
rikebutuhantubuh b/d Intake an
intake nutrisi yang KriteriaHasil : § Kolaborasidenganahligi
Adanyapeningkatan ziuntukmenentukanjumla
tidakadekuatakibatmualdan
beratbadansesuaide hkaloridannutrisi yang
nafsumakan yang menurun ngantujuan dibutuhkanpasien.
Beratbadan ideal § Anjurkan pasien untuk
sesuaidengantinggi meningkatkan protein dan
badan vitamin C
Mampumengidentifi § Yakinkan diet yang
kasikebutuhannutri dimakan mengandung
si tinggi serat untuk
Tidakadatandatanda mencegah konstipasi
malnutrisi § Ajarkanpasienbagaiman
Tidak terjadi amembuatcatatanmakana
penurunan berat nharian.
badan yang berarti § Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
§ Kajikemampuanpasienu
ntukmendapatkannutrisi
yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring
§ BB pasiendalambatas
normal
§ Monitor
adanyapenurunanberatbad
an
§ Monitor kulit kering
dan perubahan pigmentasi
§ Monitor turgor kulit
§ Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
§ Monitor
mualdanmuntah
§ Monitor kadar albumin,
total protein, Hb, dan
kadar Ht
§ Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
§ Catatadanya edema,
hiperemik,
hipertonikpapilalidahdanc
avitas oral.
§ Catat jika lidah
berwarna magenta, scarlet

4, Evaluasi
Pada tahap akhir proses keperawatan adalah mengevaluasi respon
pasien terhadap perawatan yang diberikan untuk memastikan bahwa hasil
yang diharapkan telah dicapai,
Evaluasi merupakan proses yang interaktif dan kontinyu, karena
setiap tindakan keperawatan, respon pasien dicatat dan dievaluasi dalam
hubungannya dengan hasil yang diharapkan kemudian berdasarkan respon
pasien, revisi, intervensi keperawatan/hasil pasien yang mungkin
diperlukan. Pada tahap evaluasi mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan yaitu : jalan nafas efektif, pola nafas efektif, pertukaran gas
adekuat, masukan nutrisi adekuat, infeksi tidak terjadi, intolerans aktivitas
meningkat, kecemasan berkurang/hilang, klien memahami kondisi
penyakitnya.
DaftarPustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2005). Pencegahan dan


Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Bakti Husada
Herdman, T. Heather. 2009. Diagnosa Keperawatan Nanda Internasional. EGC.
Jakarta
Suriadi, dkk. (2010). Asuhan Keperawatan Pada AnakEdisi 2. Jakarta : Sagung
Seto
Kozier, et all. (2011). Buku Ajar Fundamental Keperawatan konsep, proses dan
praktik Edisi 7 volume 1. Jakarta : EGC
Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern,(2012), Diagnosa Keperawatan Nanda
NIC NOC, Jakarta, EGC
Nurarif, Amin Huda Kusuma, Hardhi, (2013), Aplikasi Asuhan Keperawatan
NANDA NIC-NOC, Jakarta, Medi Action Publishing.
LAPORAN PENDAHULUAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN ANAK
DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)

Disusun oleh
ROHMADI
NIM : SN 181146

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai