Anda di halaman 1dari 4

IV.

FERTILISASI
Fertilisasi pada manusia diawali dengan terjadinya persetubuhan (koitus).
Fertilisasi merupakan proses peleburan sperma dan ovum yang
berlangsung di dalam saluran telur (oviduk atau tuba fallopi). Hasil
fertilisasi berupa zigot dengan kromosom diploid. Zigot mengalami
pertumbuhan dan perkembangan melalui 3 tahap.
V. KEHAMILAN
Kehamilan adalah proses berkembangnya embrio dalam uterus sejak
terjadi fertilisasi hingga dilahirkan. Waktu kehamilan manusia berkisar
rata-rata 266 hari atau 38 minggu. Zigot mengalami pertumbuhan dan
perkembangan melalui 3 tahap.
tahap-tahap ini meliputi periode preimplantasi (7 hari pertama), periode
embrionik (7 minggu berikutnya), dan periode fetus (7 bulan berikutnya).
1) Proses Preimplantasi
Selama 2 sampai 4 hari pertama pasca pembuahan, zigot berkembang
dari 1 sel menjadi kelompok 16 sel (morula). Morula kemudian
tumbuh dan berdiferensiasi menjadi 100 sel. Selama periode ini, zigot
berjalan di sepanjang oviduk, setelah itu masuk ke uterus dan tertanam
dalam endometrium uterus. Morula kemudian membentuk bola
berongga yang disebut blastosit. Blastosit mempunyai lapisan luar
yang disebut tropoblas yang akan berkembang membentuk
membrane embrio, korion, dan amnion. Blastosit berdiferensiasi
menjadi 3 bagian, yaitu :
 Tropoblas adalah sel-sel terluar yang mengeluarkan enzim
proteoletik.
 Embrioblas adalah sel-sel bagian dalam yang akan
membelah diri menjadi bintik benih.
 Blastosoel adalah rongga berisi cairan.
Korion mengalami perkembangan lebih lanjut membentuk vili (yang
akan tumbuh menjadi plasenta). Fungsi plasenta adalah sebagai
berikut.
 Memungkinkan oksigen (O2) dan makanan dari darah ibu
berdifusi ke darah janin.
 Memungkinkan CO dan sisa metabolisme janin berdifusi ke
darah ibu.
 Melindungi tubuh janin dari mikroorganisme yang masuk.
 Menyuplai makanan seperti karbohidrat, protein, kalsium,
dan zat besi ke tubuh janin.
 Menghasilkan beberapa hormon untuk memelihara
kehamilan.

Selanjutnya bintik benih mengalami pertumbuhan dan membagi diri


menjadi beberapa lapisan sel anak selain ectoderm (lapisan luar),
endoderm (lapisan dalam), dan mesoderm (lapisan tengah).

2) Periode embrionik
Membran embrio terbentuk selama beberapa periode embrionik.
Membran-membran ini berada di luar embrio. Membran berfungsi
untuk melindungi dan memberi makan embrio. Membran-membran
tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Kantong kuning telur yang berfungsi menyediakan tempat mula-
mula bagi pembentukan darah.
b. Amnion merupakan membran pelindung yang tebal. Cairan amnion
berfungsi melindungi embrio dari gesekan dan membantu regulasi
tubuh embrio.
c. Korion merupakan bagian utama plasenta yang menyelubungi
amnion dan kantong kuning telur.
d. Alantois yang berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan
ekskresi.
Tahap embrionik didominasi oleh pembentukan kepala. Ciri wajah
semakin terlihat jelas. Telinga, mata, hidung, dan leher sudah
terbentuk secara normal. Pada tahap ini juga terbentuk lengan yang
diawali dengan pembentukan jari-jari. Daerah kepala dan jantung akan
mengalami pembesaran. Hati juga tumbuh dengan cepat hingga
mendominasi organ-organ perut. Ekor akan memendek dan paha akan
mengalami perkembangan. Embrio pada akhir periode ini disebut
fetus.

3) Periode fetus
Selama 6 bulan pada periode fetus akan terjadi perkembangan yang
sangat cepat dan terjadi perbaikan proporsi komponen tubuh melalui
diferensiasi jaringan. Pada bulan ke-4, wajah sudah menunjukkan
seperti wajah manusia normal. Mata sudah mengarah ke lateral dan ke
bagian depan wajah. Telinga juga sudah terletak sejajar dengan mata.
Lengan bawah tumbuh lebih lambat daripada lengan atas. Osifikasi
sebagian besar terpusat pada tulang. Jenis kelamin fetus sudah terlihat
secara eksternal pada bulan ke-3. Pada bulan ke-5, kulit yang keriput
akan tertutup oleh rambut. Selama bulan ini, pergerakan fetus akan
terasa oleh si ibu. Glandula sebasea terbentuk aktif tepat sebelum bayi
dilahirkan (bulan ke-7 dan 8). Pada 2 bulan terakhir kehidupan fetus,
lemak terdeposit mengisi keriput pada kulit dan mengisi berat badan
bayi pada saat kelahiran.

VI. KELAHIRAN ATAU PERSALINAN


Proses persalinan dalam ilmu kedokteran dibagi ke dalam 4 tahap.
a. Tahap I mulai terjadi pembukaan jalan lahir dari 1 cm sampai lengkap
10 cm. Dalam persalinan normal tahap ini memerlukan waktu 20 jam
untuk anak pertama.
b. Tahap II yaitu setelah pembukaan jalan lahir lengkap sampai bayi
lahir. Tahapan ini memerlukan waktu 2 jam.
c. Tahap III yaitu mulai saat bayi lahir sampai keluar ari-ari. Pada tahap
ini otot rahim berkontraksi dan bayi didorong keluar. Pada saat
berkontraksi amnion pecah dan cairan amnion keluar bersama bayi
untuk melicinkan jalan keluar.
d. Tahap IV, beberapa saat setelah bayi lahir dilakukan pemotongan tali
pusar. Keluarnya plasenta terjadi kira-kira 30 menit setelah bayi
keluar karena dinding rahim berkontraksi lagi. Adapun hormone yang
berperan dalam proses ini adalah sebagai berikut.
1) Hormon Relaksin memengaruhi fleksibilitas simfisis pubis.
2) Hormon Esterogen berperan mengatasi pengaruh hormone
progesteron yang menghambat kontraksi dinding rahim.
3) Hormon Prostaglandin berfungsi untuk mengatasi pengaruh
hormone progesteron.
4) Hormon Oksitosin memengaruhi kontraksi dinding uterus.

Anda mungkin juga menyukai