Anda di halaman 1dari 11

ORIENTASI ATAU PENGENALAN KARYAWAN DAN

RUANGAN PUSKESMAS AMPEL II KEPADA

CPNS PUSKESMAS AMPEL II

TAHUN 2019

Disusun Oleh :

Nama : Wulan Dita Suci, A.Md.Ftr

NIP : 199502112019022006

Jabatan : Fisioterapi Terampil


Latar Belakang

Menurut Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit pelaksana


teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan
pelayanan yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif
(pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan)
dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan
kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup
usia (Efendi, 2009).

Pengertian puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional


yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat
yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu.

Tahun 2018 pemerintah kabupaten Boyolali membuka banyak


lowongan untuk CPNS yang mana 7 orang diantaranya merupakan
petugas medis, paramedis, dan penunjang yang ditempatkan di
Puskesmas Ampel II. Dalam upaya agar pegawai baru dapat segera
beradaptasi dan melaksanakan tugasnya secara optimal maka perlu
diadakan suatu orientasi yang dilaksanakan oleh puskesmas.
Tujuan Puskesmas Ampel II

Puskesmas Ampel II adalah puskesmas yang berada di Jl. Ampel


Pantaran Km 5 Ds. Candisari, Kec. Ampel, Kab Boyolali, Jawa Tengah
dengan wilayah kerja meliputi 10 desa, yang mana pelayanan yang
diberikan meliputi upaya kesehatan puskesmas dan upaya kesehatan
masyarakat, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik setiap
pegawai baru selalu diberikan pembekalan mengenai tugas-tugasnya
termasuk sistem manajemen di Puskesmas Ampel II.

Manfaat Orientasi

Setelah melaksanakan kegiatan orientasi diharapkan pegawai baru


dapat bekerja dengan baik dan optimal sehingga tercapai program
indonesia sehat yang merupakan bagian dari nawa cita ke 5.

Isi Materi

a. Kegiatan 1:

Pengenalan kepada karyawan karyawati puskesmas Ampel II dan


pengenalan ruangan Puskesmas Ampel II kepada CPNS 2019

Lokasi:

Puskesmas Ampel II

Peserta:

CPNS 2019

Pembicara: Slamet Riyadi Heru Purwanto, AMKG

Isi Materi:

Orientasi CPNS 2019 dengan pengenalan ruangan-ruangan


puskesmas Ampel II dan pengenalan seluruh karyawan dan karyawati
Puskesmas Ampel II yang telah terlebih dahulu bekerja di puskesmas,
beserta dengan deskjob yang dijalani, dan ruangan tempatnya bekerja.
b. Kegiatan 2:

Orientasi Kepada CPNS 2019.

Lokasi:

Ruang Tata Usaha Puskesmas Ampel II

Peserta:

CPNS 2019

1) Materi 1:

Pembicara: dr. D.A.D. Andarwati

Isi Materi: Visi-Misi Puskesmas

Visi adalah tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan misi adalah


upaya yang dilakukan untuk mencapai visi. Visi-Misi Puskesmas
Ampel II mempunyai kesesuaian dengan Visi-Misi Bupati Boyolali, dimana
misi dari Puskesmas Ampel II adalah:

1. Memberikan pelayanan yang bermutu, merata, dan terjangkau


baik pasien umum, gigi, dan jiwa.
2. Memberikan pelayanan gizi, kesehatan ibu dan anak serta
lansia.
3. Mendorong kemandirian hidup sehat sebagai upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit.
4. Mengembangkan sumber daya secara profesional
5. Mengoptimalkan fungsi jejaring dan jaringan puskesmas.

Puskesmas Ampel II memiliki 5 tata nilai, yaitu:

1. Profesional dalam melayani pelanggan sesuai dengan


kompetensi.
2. Aman dalam memberikan pelayanan sesuai dengan SOP.
3. Santun dalam melayani pelanggan bersikap baik dalam perilaku
dan bertutur kata.
4. Tertib dalam melayani pelanggan sesuai dengan standart
pelayanan.
5. Informatif dalam bekerja selalu memberikan informasi yang
dibutuhkan.

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas harus


terdokumentasi dengan baik, sesuai dengan prinsip “kerjakan yang ditulis
dan tulis yang dikerjakan, bisa dibuktikan serta dapat ditelusuri dengan
buktinya”.

2) Materi 2:

Pembicara: Ngatimin Palildiharjo S.Kep

Isi Materi: Upaya Kesehatan Perseorangan

Puskesmas melaksanakan Upaya Kesehatan Puskesmas tingkat


pertama sesuai dengan pasal 37 permenkes no 75 tahun 2014,
disebutkan bahwa upaya kesehatan tingkat pertama dilaksanakan dalam
bentuk:

1. Rawat Jalan
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Home care di jam kerja
4. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan
kesehatan (persalinan).

UKP memiliki kebijakan tentang pelayanan klinis dan pedomannya,


memiliki SOP serta ada kerangka acuan terkait dengan program atau
kegiatan pelayanan klinis dan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.

Untuk itu maka puskesmas harus menyelenggarakan Manajemen


Puskesmas, Pelayanan kefarmasian, Pelayanan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat, dan Pelayanan Laboratorium.
Di bagian pendaftaran, dibutuhkan pegawai yang memiliki SK,
keterangan mengenai tarif pelayanan sesuai dengan SK, keterangan
mengenai alur pendaftaran, kertas informasi, dan nomor dengan warna
tertentu untuk membedakan kebutuhan pasien, informasi jam buka-tutup
pelayanan, informasi jenis-jenis pelayanan yang disediakan, hak dan
kewajiban pasien, denah ruangan, kotak saran, kursi tunggu, dan kursi
roda.

Data setiap pasien dimasukkan kedalam aplikasi komputer yang


bernama SIMPUS, pasien yang datang mendapatkan register pendaftarn,
bukti pembayaran, family folder, dan lembar jam pelayanan.

Ruang tunggu pelayanan poli Umum, Gigi, dan KIA hampir sama,
disana disediakan papan nama pelayanan, jam pelayanan, nama petugas
dan jadwal pelayanan, serta alur pelayanan.

Sementara di dalam poli terdapat petugas yang memiliki SK, ada


SOP klinis yang meliputi pemeriksaan, tindakan, pengobatan, alat-alat
sterilisasi, dalam poli juga terdapat kerangka acuan pelayanan, jadwal
jaga dan nama petugas, serta SIK.

Setiap tindakan yang disetujui maupun ditolak pasien selalu


menggunakan inform consent, SIK dalam bentuk aplikasi (SIMPUS),
keterangan perkembangan tindakan anastesi, register pasien yang
mendapat pelayanan, register pasien rujukan, register pasien sakit,
register keterangan sehat, pencatatan penggunaan alat-alat steril, kertas
waktu pelayanan, catatan penyuluhan, dan catatatn perkembangan dalam
pengobatan.
3) Materi 3:

Pembicara: Nur Wafiyah, S.Gz

Isi materi: Upaya Kesehatan Masyarakat

Sesuai dengan Permenkes No 75 Tahun 2014, puskesmas


memiliki peran sebagai gerbang pertama yang diharapkan bisa
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
komprehensif, tidak hanya melakukan pelayanan kepada perseorangan
tetapi juga kepada masyarakat yang lebih luas. Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) menjadi tugas utama puskesmas yang berfokus
kepada upaya pencegahan dan promosi kesehatan masyarakat. UKM
juga mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam peningkatan
kesehatan masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,
Puskesmas Ampel II memiliki UKM Esensial dan UKM Pengembangan.

UKM esensial merupakan upaya kesehatan masyarakat yang telah


ditentukan program dan cakupannya di seluruh puskesmas di Indonesia.
Upaya-upaya ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
pada 5 aspek mendasar dari kesehatan yang saling berkaitan satu
dengan yang lain, yaitu kesehatan ibu, anak dan KB; gizi; pencegahan
dan pengendalian penyakit; kesehatan lingkungan; dan promosi
kesehatan. Bagian dari upaya bersama antara UKP dan UKM bagi
masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah, Puskesmas Ampel II
menyediakan fasilitas perawatan kesehatan masyarakat.

UKM esensial terdiri dari:

1. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana:


Bentuk-bentuk kegiatan dari upaya kesehatan ini adalah penyuluhan KB,
kunjungan rumah pada ibu pasca salin dengan risiko, pelaksanaan
SDIDTK pada anak pra sekolah.
2. Upaya perbaikan gizi masyarakat: Beberapa contoh kegiatan
dalam upaya kesehatan ini adalah penanganan dan pendampingan pada
balita gizi buruk, penyuluhan ASI eksklusif, dan pemantauan tumbuh
kembang anak melalui Posyandu Balita di setiap desa.
3. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit: Upaya
pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan kegiatan
pemantauan dan pendampingan pasien TB, penyelidikan epidemiologi jika
ditemukan kasus demam berdarah, campak, diare atau penyakit lain yang
memungkinkan terjadinya penularan.
4. Upaya kesehatan lingkungan: Kesehatan lingkungan dicapai
melalui berbagai kegiatan, beberapa diantaranya adalah pemantauan
penggunaan air bersih, deklarasi stop BAB sembarangan, pemantauan
jentik secara berkala, pengelolaan sampah yang terstandar, dan
pemantauan tata kelola limbah di lingkungan rumah maupun instansi.
5. Upaya promosi kesehatan: Promosi perilaku hidup bersih dan
sehat merupakan kunci dari upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terdiri dari 10 indikator, yaitu :
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif,
menimbang balita setiap bulan di Posyandu, menggunakan air bersih,
mencuci tangan dengan sabun, penggunaan jamban sehat,
pemberantasan jentik nyamuk, mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari,
melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok. Kegiatan lain dari
upaya promosi kesehatan adalah pembinaan dan pendampingan
posyandu. Di Puskesmas Ampel II, terdapat posyandu balita dan
posyandu lansia di setiap desa.
6. Upaya perawatan kesehatan masyarakat: Untuk pasien atau
masyarakat yang membutuhkan perawatan di rumah, Puskesmas Ampel II
menyediakan pelayanan kunjungan rumah oleh tenaga kesehatan yang
sesuai dengan permasalahan pasien. Upaya kesehatan ini juga bertujuan
untuk menjangkau pasien yang kesulitan mengakses layanan dalam
gedung.
4) Materi 4:

Pembicara: Atik Widyastuti, AMKL

Isi Materi: UKM pengembangan dan Jejaring

UKM pengembangan terdiri dari:

1. Upaya kesehatan lansia: Pelayanan kesehatan lanjut usia


(lansia) bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan lanjut usia yang
bermutu dan berkesinambungan di puskesmas. Ketersediaan pelayanan
ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para lanjut usia untuk
membina kesehatannya secara mandiri, meningkatkan kemampuan dan
peran serta keluarga dan masyarakat dalam menghayati dan mengatasi
kesehatan, serta meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan
lanjut usia.
2. Upaya kesehatan remaja: Tahap remaja merupakan tahapan
perkembangan yang unik dimana terjadi masa peralihan dari seorang
anak menjadi seorang dewasa. Tahapan yang penuh dengan tantangan
ini seringkali diikuti dengan munculnya berbagai permasalahan, seperti
pergaulan bebas yang mengarah pada kehamilan di usia remaja,
penggunaan NAPZA, ataupun kenakalan remaja lainnya.
3. Upaya kesehatan jiwa: Permasalahan kesehatan jiwa menjadi
keprihatinan bersama karena menimbulkan beban psikologis, ekonomi,
dan sosial pada individu maupun keluarga. Namun permasalahan ini
relatif belum mendapat penanganan yang maksimal oleh tenaga
kesehatan. Oleh karena itu, Pelayanan kesehatan jiwa dirasa perlu
diinisiasi untuk membantu memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan jiwa individu, keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.
Upaya yang dilakukan antara lain upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif kepada pasien gangguan jiwa, keluarga dan masyarakat.
4. Upaya kesehatan indera: Kesehatan indera merupakan aspek
penting untuk menunjang individu menjalankan peran dan tanggung
jawabnya secara optimal. Puskesmas Ampel II menyediakan fasilitas
pelayanan kesehatan indera untuk membantu masyarakat menyadari
pentingnya menjaga kesehatan indera dan mengetahui upaya pengobatan
yang tepat untuk mengatasi permasalahan kesehatan indera.
5. Upaya kesehatan sekolah: upaya kesehatan sekolah bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan siswa dan lingkungan sekolah.
6. Upaya kesehatan Olahraga: Saat ini , perhatian masyarakat
tidak hanya tertuju pada pengendalian penyakit menular tetapi juga
pencegahan dari penyakit tidak menular, seperti hipertensi dan diabetes
mellitus. Penyakit tidak menular ini sebagian besar disebabkan oleh faktor
gaya hidup individu yang tidak sehat. Salah satu upaya untuk mengatasi
hal ini adalah dengan memiliki kebiasaan berolahraga secara rutin.
7. Upaya kesehatan tradisional komplementar: untuk memberikan
pengetahuan pada masyarakat agar mampu memberikan pertolongan
pertama untuk mengatasi gangguan kesehatan secara mandiri melalui
TOGA.

Jejaring adalah perpanjangan tangan dari Puskesmas Ampel II,


jejaring terdiri dari BPM, klinik, dan Poli di lingkungan Puskesmas Ampel
II.

5) Materi 5:

Pembicara: Slamet Riyadi Heru Purwanto, AMKG

Isi Materi: Manajemen Mutu Puskesmas

Agar puskesmas bisa menjalankan fungsinya dengan optimal


diperlukan adanya pengelolaan organisasi puskesmas secara baik yang
meliputi kinerja pelayanan, proses pelayanan, serta sumber daya yang
digunakan. Hal ini diperlukan dalam rangka upaya peningkatan mutu,
manajemen resiko dan keselamatan pasien di puskesmas, serta
menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang aman
dan bermutu.
Manajemen mutu beranggotakan ketua tim mutu yang membawahi
4 tim, yaitu tim survey, tim manajemen resiko, tim komplain, dan tim audit
eksternal.

Anda mungkin juga menyukai