Anda di halaman 1dari 6

Sejak lahir hingga umur 1 tahun terjadi perkembangan kemampuan gerak-motorik kasar yang

sangat dramatis dimulai dari bagian kepala terlebih dahulu kemudian ke kaki. Bayi secara
bertahap akan mampu melakukan gerakan mengangkat kepala, berguling tengkurap, duduk,
merangkak, berdiri, berjalan dengan dibantu hingga berjalan sendiri. Ketrampilan koordinasi
gerakan mata – tangan dan motorik halus lainnya juga berkembang dengan pesat. Pada
mulanya bayi memiliki gerak refleks untuk menggenggam, mampu mengontrol gerakan
menggenggam volunteer, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain, menjumput
benda-benda, menunjuk dengan jari, makan sendiri hingga membuat goresan dengan krayon.
Bayi terlahir dengan kemampuan membentuk ingatan bawah sadar (implisit), sedangkan
kemampuan membentuk ingatan yang disadari (ekspilisit) akan terbentuk ketika anak
berumur 2 tahun yang terikat pada perkembangan bahasa.

Lalu apa saja yang sudah dapat dilakukan anak anda pada periode tumbuh kembang ini,
berikut beberapa kemampuan yang normalnya sudah dikuasai anak usia 1-2 tahun:

1. Meniru tingkah laku orang disekitarnya


2. Mencari mainan yang hilang
3. Menunjukkan letak benda-benda
4. Memahami kata-kata dan perintah dengan baik
5. Melakukan eksperimen dengan benda-benda disekitarnya : seperti memasukkan benda
ke dalam botol, menyusun benda berbaris, menyusun vertikal, dsb.
6. Mengenali kepemilikan barang
7. Menunjukkan dan menyebutkan nama-nama benda dan gambar
8. Mencorat-coret di kertas saat diberi pensil atau pulpen.
9. Mampu menyelesaikan tugas sederhana jika dimintakan tolong
10. Mengucapkan beberapa kata bersamaan. Umur 1 tahun bisa mengucapkan 3 kata
selain “dada” dan “mama”. Umur 13 – 14 bulan mulai mengoceh lebih banyak dan
bisa mengucapkan 6+ kata. Umur 15 – 16 bulan bisa menggunakan 2 kata dalam
kalimat dan bertanya “apa itu?”. Umur 17 – 19 bulan menguasai 20+ kata. Anak yang
sering diajak bicara dan dibacakan cerita akan menguasai sekitar 200 kata di umur 2
tahun.
11. Umur 1 tahun belajar minum dengan cangkir. Umur 13 – 14 bulan sudah bisa lebih
baik saat minum dengan cangkir, lebih sedikit tumpah
12. Mulai bisa makan sendiri. Umur 13 – 14 bulan bisa mulai menggunakan sendok
sendiri dengan lebih baik.
13. Umur 1 tahun bisa berdiri sendiri dengan lebih baik dan berjalan rambatan di mebel
atau benda sekitarnya. Umur 13 – 14 bulan sudah bisa berjalan mundur. Umur 17 – 18
bulan bisa melangkah naik tangga. Umur 20 – 23 bulan sudah bisa melompat di satu
tempat.
14. Menikmati jika diceritakan dongeng atau dibacakan buku
15. Menikmati bernyanyi sedehana bersama-sama
16. Mulai mampu mebangun relasi pertemanan
17. Umur 17 – 19 bulan bisa main lempar bola dan menyodorkan mainan ke tangan orang
dewasa untuk minta tolong saat tidak bisa memainkannya. Umur 20 – 23 bulan bisa
menendang bola ke depan
18. Mulai bisa bermain peran
19. Bangga jika berhasil melakukan sesuatu
20. Meniru melipat (satu lipatan) walaupun hasilnya belum baik
21. Menjawab pertanyaan sederhana
22. Memahami berakhirnya aktivitas dengan adanya ucapan “terima kasih”, “sudah” dan
sebagainya.

Perlu diperhatikan juga peran orang tua untuk selalu berada di dekat anak, menemani mereka,
memberi arahan, terutama pada periode tumbuh kembang anak usia 1-2 tahun ini. Periode
emas ini hanya berlangsung sekali saja dalm kehidupan mereka, mempersiapkan dan
memberi yang terbaik adalah langkah tepat agar anak tumbuh cerdas dan kreatif.

Di usia 3 tahun, anak yang sehat, bergizi baik dan tumbuh di lingkungan yang baik memiliki
1.000 trilyun sinapsis di otaknya. Aktivitas otak anak sudah tidak seaktif umur 0 – 3 tahun.
Beberapa sinapsis ini akan menjadi semakin kuat terbentuk namun banyak sinapsis akan
menghilang perlahan selama masa pertumbuhan anak. Pada masa remaja biasanya tinggal
separuh saja sinapsis yang tetap ada.

Anak umur 3 tahun memiliki energi yang melimpah dan rasa ingin tahu yang sangat besar.
Dia ingin mengetahui tentang segala sesuatu sehingga kita akan sering mendengar dia
bertanya: “Ini apa?”

 Anak mampu melakukan banyak hal sekarang: berjalan, berlari, memanjat,


menendang dan melompat dengan mudah. Anak mampu turun tangga dengan baik.
 Bisa naik sepeda sendiri
 Bisa memakai baju sendiri
 Bisa menggambar garis
 Bisa membuka pintu sendiri saat pintu tidak dikunci
 Mengenali dan mengidentifikasi benda dan gambar dengan menunjuk

 Banyak bicara dan sering bertanya


 Menguasai sekitar 900 kata. Membuat kalimat dengan dua atau tiga kata. Memahami
kalimat dengan 2 anak kalimat (“Sampai rumah kita bisa bermain bola.”)
 Menyebutkan nama dan umurnya sendiri
 Menyebutkan warna
 Memahami angka
 Bisa bermain peran “pura-pura seolah-olah” dengan benda/mainannya
 Makan sendiri
 Bisa memperhatikan sesuatu lebih lama
 Memiliki ketrampilan berpikir yang lebih baik untuk menyelesaikan permasalahan
yang dia hadapi: anak dapat mengingat kejadian yang telah berlalu “kemarin”, bisa
mengarang cerita, bisa mulai berpikir logis.
 Mengetes kemampuan fisik dan keberaniannya dengan kehati-hatian
 Mengungkapkan ekspresi cinta kasih sayang.
 Senang bermain bersama temannya tapi seringkali suka berebut, tidak senang berbagi
dan mengembalikan barang milik teman lain. Mulai memiliki 1 – 2 teman dekat.
Memahami setiap orang itu sama meski memiliki perbedaan: tua-muda, besar-kecil.

 Umur 4 tahun biasanya anak sudah mulai bisa berbagi dengan orang lain
 Anak sudah bisa menggunakan toilet sendiri

 Umur 4 tahun anak sudah bisa menggunting, menangkap 2 dari 3 lemparan bola

Batasi anak melihat televisi:


Semakin sering anak melihat TV akan semakin sering dia meminta snack/jajan yang dia lihat
di iklan TV. Ini akan berisiko merusak kebiasaan makan-baiknya. Pastikan acara yang dilihat
adalah acara yang sesuai untuk anak. Terlalu banyak melihat TV juga akan mengurangi
waktunya untuk bermain-belajar hal yang lain.

 Sering mengajak anak membaca dan melihat buku; ajak anak bercerita tentang
gambar yang terlihat di buku yang dibaca
 Bacakan kisah dongeng, ajak anak berdendang lagu-lagu sederhana
 Berikan anak piring atau mangkuknya sendiri saat makan
 Ajak dan beri semangat anak untuk makan, berikan anak waktu makan sesuai yang
dia inginkan
 Bantu anak untuk memakai baju, menggunakan toilet, mencuci tangan dengan sabun
setelah dari toilet dan setiap akan makan.
 Beri perhatian pada stimulus perkembangan motorik halus
 Dengarkan dan jawab pertanyaan anak
 Beri semangat anak untuk bermain, menggambar dan membuat sesuatu sesuai
kreativitasnya.
 Berikan anak tugas sederhana seperti mengembalikan mainan di tempatnya,
merapikan sandal, dll untuk mengenalkan rasa tanggung jawab
 Batasi menonton televisi dan pastikan anak tidak melihat adegan kekerasan.
 Latih untuk bekerja sama dengan saling membantu dan berbagi
 Beritahukan serta beri semangat anak untuk berperilaku positif dan orang tua
membuat batasan yang jelas.
 Berikan curahan cinta dan kasih sayang yang konsisten setiap hari.
 Jika memungkinkan maka orang tua bisa mendaftarkan anak di tempat pendidikan
anak usia dini supaya anak bisa beraktivitas sambil belajar bersama teman-teman
sebayanya.

Saudara kandung adalah teman-pertama bagi anak, meskipun terkadang mereka bertengkar
heboh. Hubungan persaudaraan akan mengajarkan anak untuk berbagi dan bekerja sama juga
bersaing dan saling mengasihi.
Jika ada bayi baru di rumah biasanya kakak batita akan cemburu. Maka pastikan ibu dan ayah
menyampaikan kepada anak bahwa dia tetap disayangi, dicintai dan adil dalam berbagi
perhatian. Luangkan waktu khusus bersamanya. Libatkan anak yang lebih besar dalam
mengurus adik bayi.

Segera bawa anak ke klinik tumbuh kembang jika:

 Anak tidak tertarik untuk bermain


 Sering terjatuh
 Sulit bermain dengan benda-benda kecil
 Gagal atau tidak bisa memahami pesan atau perintah sederhana
 Tidak bisa berbicara menggunakan beberapa kata dalam kalimat
 Sulit atau susah makan

Bagi anak 4 tahun:

 Tidak mampu melempar bola dengan tangan


 Tidak mampu lompat di tempat
 Tidak mampu naik sepeda
 Tidak mampu memegang krayon dengan jempol dan telunjuk
 Sulit menumpuk 4 balok susun
 Sangat sulit berpisah dari orang tua untuk ditinggal sementara
 Tidak tertarik diajak bermain
 Tidak tertarik bermain bersama anak lain
 Tidak merespons orang selain keluarga inti
 Sulit terlibat saat diajak bermain peran
 Kesulitan memakai baju, tidur dan menggunakan toilet sendiri
 Sulit mengontrol emosi saat nangis atau mengamuk
 Tidak mampu menirukan gambar lingkaran
 Tidak bisa membuat kalimat lebih dari 3 kata
 Tidak bisa membedakan istilah “saya” dan “kamu”
 Mendadak kehilangan ketrampilan yang semula telah dikuasainya

Anda mungkin juga menyukai