Anda di halaman 1dari 12

Standar Prosedur Operasional

SPO PELAYANAN RESEP DI APOTEK


APOTEK NOVA FARMA
Halaman :
Nomor : SPO-ANF-001
1/2

Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan

Operasional
Asrini Arsyad,
S.Si,Apt.

Pengertian Pelayanan Resep adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien
yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien.

Tujuan a. meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian;


b. menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan
c. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional
dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).

Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Prosedur 1. Apoteker menerima resep


2. Lakukan skrining resep meliputi administratif, farmasetik, dan klinik
3. Bila ada obat yang diganti (dengan merek lain) minta persetujuan dari pasien
terlebih dahulu.
4. Hitung nominal harga dan mintalah persetujuan dari pasien
5. Siapkan obat sesuai resep
6. Obat yang disiapkan dimasukkan kedalam buku stok obat
7. Beri etiket sesuai dengan penandaan di resep lengkap dengan indikasi obat
8. Teliti kembali resep sebelum diserahkan
9. Pada saat menyerahkan wajib memberikan informasi minimal mengenai kegunaan
dan aturan pakai.
Ruang Apoteker dan Asisten Apoteker
Lingkup/Unit
terkait

Tabel No. Revisi No. Revisi Rangkuman Revisi


Rangkuman Lama Baru
Revisi
Apabila ada revisi pada SPO sebelumnya, maka harus dicantumkan dalam table ini.
Standar Prosedur Operasional

SPO PELAYANAN RESEP DI APOTEK YANG


MENGANDUNG NARKOTIKA DAN PSIKOTOPIKA
APOTEK NOVA FARMA
Halaman :
Nomor : SPO-ANF-002
1/2

Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan

Operasional
Asrini Arsyad,
S.Si,Apt.

Pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongangolongan sebagaimana
terlampir dalam Undang-Undang tentang Narkotika.
Psikotropika adalah zat/bahan baku atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Tujuan a. meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian;


b. menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan
c. melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam
rangka keselamatan pasien (patient safety).

Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang
Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika dan
Prekursor Farmasi.

Prosedur 1. Apoteker menerima resep


2. Lakukan skrinning resep meliputi administrasi, farmasetik, dan klinik
3. Mengisi kelengkapan untuk data pasien meliputi no.resep, nama pasien, umur,
alamat, item obat, jumlah obat, dan dokter yang menuliskan resep.
4. Bila ada obat yang akan diganti dengan merek lain mintakan persetujuan pasien
terlebih dahulu.
5. Hitung nominal harga dan mintalah persetujuan kepada pasien.
6. Siapkan obat sesuai dengan resep.
7. Obat yang disiapkan dimasukkan kedalam buku stok obat
8. Beri etiket sesuai dengan penandaan di resep lengkap dengan indikasi obat
9. Teliti kembali resep sebelum diserahkan
10. Pada saat menyerahkan wajib memberikan informasi minimal mengenai kegunaan
dan aturan pakai.

Ruang Apoteker dan Asisten Apoteker


Lingkup/Unit
terkait

Tabel No. Revisi No. Revisi Rangkuman Revisi


Rangkuman Lama Baru
Revisi
Apabila ada revisi pada SPO sebelumnya, maka harus dicantumkan dalam table ini.
Standar Prosedur Operasional

SPO PELAYANAN OBAT TANPA RESEP


APOTEK NOVA FARMA
Halaman :
Nomor : SPO-ANF-003
1/2

Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan

Operasional
Asrini Arsyad,
S.Si,Apt.

Pengertian Pelayanan obat tanpa resep adalah upaya masyarakat mengobati diri sendiri.

Tujuan Pelayanan obat tanpa resep bertujuan untuk meningkatkan kesehatan diri sendiri,
mengobati penyakit ringan dan mengelola pengobatan rutin dari penyakit kronis setelah
pemantauan dokter. Fungsi dan peran pengobatan sendiri lebih terfokus pada penanganan
terhadap gejala secara cepat dan efektif tanpa intervensi sebelumnya oleh konsultan medis
seperti apoteker atau asisten apoteker.

Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Prosedur 1. Pasien datang


2. Menyapa pasien dengan ramah dan menanyaan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan.
3. Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian bantu
pasien untuk mendapatkan obat yang tepat, jika tidak dapat ditangani dengan
swamedikasi disarankan untuk konsultasi ke dokter. Jika bisa diswamedikasi maka
menyarankan terapi obat yang bisa diberikan.
4. Menghitung harga dan minta persetujuan terhadap nominal harga.
5. Bila sudah terjadi persetujuan ambilkan obat yang diminta oleh pasien. Serahkan obat
kepada pasien disertai dengan informasi mengenai kegunaan dan aturan pakai.
Ruang Apoteker dan Asisten Apoteker
Lingkup/Unit
terkait

Tabel No. Revisi No. Revisi Rangkuman Revisi


Rangkuman Lama Baru
Revisi
Apabila ada revisi pada SPO sebelumnya, maka harus dicantumkan dalam table ini.
Standar Prosedur Operasional

SOP MERACIK OBAT


APOTEK NOVA FARMA
Halaman :
Nomor : SPO-ANF-004
1/1

Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan

Operasional
Asrini Arsyad,
S.Si,Apt.

Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Prosedur 1. Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik
2. Buatlah instruksi meracik meliputi no.resep, nama pasien, jumlah, dan cara
mencampur.
3. Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersama obat dan instruksinya untuk
diracik.
4. Cucilah tangan bila perlu gunakan sarung tangan, masker.
5. Siapkan obat sesuai resep dan cocokkan dengan yang harga obat.
6. Jika ada obat yang harus ditimbang maka persiapkan terlebih dahulu.
7. Bacalah instruksi meracik dengan seksama dan lakukanlah dengan hati-hati.
8. Pastikan hasil racikan sesuai dengan instruksinya.
9. Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket.
10. Bersihkan peralatan dan meja meracik setelah selesai.
11. Cucilah tangan dengan bersih.

Ruang Apoteker dan Asisten Apoteker


Lingkup/Unit
terkait

Tabel No. Revisi No. Revisi Rangkuman Revisi


Rangkuman Lama Baru
Revisi
Apabila ada revisi pada SPO sebelumnya, maka harus dicantumkan dalam table ini.
Standar Prosedur Operasional

SOP MENIMBANG
APOTEK NOVA FARMA
Halaman :
Nomor : SPO-ANF-005
1/1

Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan

Operasional
Asrini Arsyad,
S.Si,Apt.

Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Prosedur 1. Bersihkan timbangan.


2. Serahkan timbangan terlebih dahulu sebelum mulai menimbang.
3. Ambil bahan-bahan sesuai dengan permintaan resep.
4. Ambil anak timbangan sesuai dengan berat yang diminta dan letakkan pada ring
timbangan sebelah kiri (timbanagan dalam keadaan off)
5. Buka dan on kan timbangan kemudian diliat apakah timbangan sudah seimbang atau
belum.
6. Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang
ditunjukkan oleh letak jarum pada posisi nol.
7. Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama bahan.
8. Cek ulang apakah bahan yang diambil salah sesuai dengan resep kemudian
dikembalikan ketempatnya.

Ruang Apoteker dan Asisten Apoteker


Lingkup/Unit
terkait

Tabel No. Revisi No. Revisi Rangkuman Revisi


Rangkuman Lama Baru
Revisi
Apabila ada revisi pada SPO sebelumnya, maka harus dicantumkan dalam table ini.
Standar Prosedur Operasional

SOP PENERIMAAN OBAT


APOTEK NOVA FARMA
Halaman :
Nomor : SPO-ANF-006
1/1

Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan

Operasiona
Asrini Arsyad,
S.Si,Apt.

Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Prosedur 1. Periksa keabsahan faktur meliputi nama dan alamat PBF serta tandatangan
penanggungjawab dan stempel PBF.
2. Mencocokkan faktur dengan obat yang datang meliputi jenis dan jumlah serta
no.batch sediaan.
3. Memeriksa kondisi fisik obat meliputi kondisi wadah dan sediaan serta tanggal
kadaluarsa. Bila rusak maka obat dikembalikan dan minta diganti.
4. Setelah selesai periksa, faktur ditandatangani dan diberi tanggal serta stempel. Faktur
yang asli diserahkan kepada sales sedang salinan faktur disimpan oleh apotek sebagai
arsip.

Ruang Apoteker dan Asisten Apoteker


Lingkup/Unit
terkait

Tabel No. Revisi No. Revisi Rangkuman Revisi


Rangkuman Lama Baru
Revisi
Apabila ada revisi pada SPO sebelumnya, maka harus dicantumkan dalam table ini.
Standar Prosedur Operasional

SOP PEMESANAN OBAT


APOTEK NOVA FARMA
Halaman :
Nomor : SPO-ANF-007
1/1

Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan

Operasional
Asrini Arsyad,
S.Si,Apt.

Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Prosedur 1. Pemesanan obat dilakukan pada PBF resmi


2. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP) rangkap 2. Lembar yang asli
diberikan kepada sales sedang salinannya disimpan sebagai arsip.
3. Untuk pemesanan obat-obat narkotik dan psikotopika menggunakan SP khusus.
4. Jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan dengan kebutuhan.
5. SP ditandatangani oleh apoteker dan diberi stempel apotek.

Ruang Apoteker dan Asisten Apoteker


Lingkup/Unit
terkait

Tabel No. Revisi No. Revisi Rangkuman Revisi


Rangkuman Lama Baru
Revisi
Apabila ada revisi pada SPO sebelumnya, maka harus dicantumkan dalam table ini.
Standar Prosedur Operasional

SOP PETUGAS SECARA GARIS BESAR TIAP SHIFT


APOTEK NOVA FARMA
Halaman :
Nomor : SPO-ANF-008
1/2

Standar Prosedur Tanggal Berlaku : Revisi : Ditetapkan

Operasiona
Asrini Arsyad,
S.Si,Apt.

Kebijakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Prosedur 1. Shift pagi (08.00-15.00)


a. Memeriksa resep-resep dari shift siang untuk memastikan semua resep yang telah
diterima telah masuk dalam kartu stock.
b. Memeriksa kesediaan obat yang ada diapotek, jika jumlah jumlah kurang maka
petugas melakukan pengisian obat tersebut dari stock persediaan apotek.
c. Semua obat yang diambil dari stock persediaan harus diperiksa meliputi keadaan
fisik dan Expired date.
d. Obat yang dikeluarkan harus dipastikan sesuai dengan prinsip FEFO dan FIFO.
e. Semua obat yang dikeluarkan harus dicatat dikartu stock obat.
f. Melayani resep-resep atau permintaan obat bebas (upaya pengobatan sendiri)
disertai dengan edukasi pasien.
g. Merapikan semua hal yang berkaitan dengan tugas saat akhir shift dan
memberikan informasi kepada petugas shift selanjutnya.

2. Shift siang (15.00-22.00)


a. Memeriksa resep-resep dari shift pagi untuk memastikan semua resep yang telah
diterima telah masuk dalam kartu stock.
b. Memeriksa kesediaan obat yang ada diapotek, jika jumlah jumlah kurang maka
petugas melakukan pengisian obat tersebut dari stock persediaan apotek.
c. Semua obat yang diambil dari stock persediaan harus diperiksa meliputi keadaan
fisik dan Expired date.
d. Obat yang dikeluarkan harus dipastikan sesuai dengan prinsip FEFO dan FIFO.
e. Semua obat yang dikeluarkan harus dicatat dikartu stock obat.
f. Melayani resep-resep atau permintaan obat bebas (upaya pengobatan sendiri)
disertai dengan edukasi pasien.
g. Merapikan semua hal yang berkaitan dengan tugas saat akhir shift dan
memberikan informasi kepada petugas shift selanjutnya.

Ruang Apoteker dan Asisten Apoteker


Lingkup/Unit
terkait

Tabel No. Revisi No. Revisi Rangkuman Revisi


Rangkuman Lama Baru
Revisi
Apabila ada revisi pada SPO sebelumnya, maka harus dicantumkan dalam table ini.

Anda mungkin juga menyukai