Anda di halaman 1dari 6

1. Survei kapal baru ferry 5000 GT.

a. Welding check assembly block no.512, 513 dan joint erection


Pemeriksaan dilakukan secara visual yang lebih dikenal dengan visual test.Visual test
merupakan metode inspeksi yang cukup penting. VT digunakan untuk mengidentifikasi bad
welds sebagai pertimbangan pula untuk memutuskan jenis test yang lainnya.Peralatan-
peralatan yang dibutuhkan untuk inspeksi visual ini terdapat pada gambar 1 berikut ini.

Gambar 1-peralatan welding check

Biasanya peralatan yang digunakan adalah palu las dan kaca ekstensi.Pada dasarnya,
inspeksi visual hanya dapat memeriksa cacat las yang hanya bisa dideteksi dengan
pemeriksaan visual mata.Cacat las yang terlihat pada permukaan dapat terjadi hingga ke
dalam lasan.Oleh sebab itu cacat las harus dihilangkan.Setelah dihilangkan, harus diperiksa
kembali. Masalah-masalah ketidaksambungan las yang tidak dapat diterima beserta
rekomendasi perbaikannya adalah sebagai berikut :

Cacat las penjelasan perbaikan


Underfill Sebuah kondisi di mana weld face or Persiapkan permukaan
root surface meluas di bawah dengan digerinda, lalu
permukaan yang berdekatan dari dilas kembali.
logam dasar. Hal ini akan
menyebabkan lemahnya sambungan
dan juga mengawali karat pada
permukaan. Penyebabnya bias
dikarenakan teknik pengelasan yang
tidak benar.
Undercut Undercut pada lasan alur datar dapat Perbaikannya dengan
terjadi di kedua tepi lasan. Groove grinding atau routing.
dan fillet lasan yang dibuat dalam Hati-hati untuk tidak
posisi horizontal biasanya akan menghilangkan logam
lemah pada bagian atas las. Undercut dasar berdekatan dengan
di tepi lasan dapat menghadirkan undercut. Karena
Dirt, scale, and oxides di daerah perbaikan akan
undercut. Hal ini dapat menyebabkan memperluas ukuran logam
cacat lebih lanjut jika tidak asli, gunakan arus yang
dihilangkan sebelum mengelas lebih rendah dan kawat

1
perbaikan. cukup untuk mencegah
undercut tambahan.

Overlap Overlap adalah cacat las yang Bagian yang overlap harus
ditandai dengan weld face dihilangkan dengan cara
melampaui ujung lasnya. digerinda. Jika setelah
Penyebabnya adalah teknik digerinda weld face malah
pengelasan yang tidak benar. berkurang, maka harus
Biasanya dikarenakan sudut dilas kembali.
elektroda dan kecepatan pengelasan
yang tidak benar.

cracks Crack sebenarnya ada beberapa Pada baja dan baja paduan,
macam, seperti berikut ini : gunakan roda gerinda kecil
a. Longitudinal crack untuk menghilangkan
Retak yang berjalan di arah retak retak. Hilangkan
sumbu las. Dapat ditemukan di hanya jumlah logam yang
las atau logam dasar. dibutuhkan untuk
Penyebabnya adalah karena menghilangkan retak.
pendinginan yang cepat. Untuk semua jenis logam,
b. Transverse crack menggunakan small rotary
Retak yang mengarah ke dalam tungsten carbide untuk
las, melintang terhadap arah las menghapus retak. Jangan
sumbu. gunakan roda gerinda pada
c. Crater crack bahan nonferrous. Pada
Retak yang biasanya berbentuk saat perbaikan,
“X” yang ditemukan di crater. penambahan logam
Retak ini termasuk “hot cracks” pengisi secukupnya untuk
d. Throat crack mencocokkan kontur las
Retak longitudinal yang berada di yang berdekatan.
area “weld throat”
e. Toe crack
Retak yang terjadi pada metal
dasar yang di awali dari “toe of
the weld”
f. Root crack

2
Retak yang terjadi di daerah
“root”
g. Underbead crack
Retak yang terjadi pada logam
berdekatan dengan HAZ yang
tidak leleh.
h. Hot crack
Retak pad alas yang terjadi
selama pemadatan.
i. Cold crack
Retak yang terjadi pada logam
yang telah mengalami pemadatan.

surface porosity porositas dapat terjadi pada bagian Hilangkan porositas yang
manapun dari las. Linear porosity terisolasi atau porositas
biasanya ditemukan di bagian tunggal dengan rotary tool.
bawah, di sepanjang dinding Dan untuk porositas linier
samping, atau di persimpangan las. gunakan grinding. Lalu las
kembali sampai bagian
terdalam dari daerah
gerinda.

berikut beberapa cacat las yang ditemukan :

Gambar kerusakan Perbaikan


Digouging kemudian dilas kembali

3
Ditambahi las.

b. pressure test tangki ballast no.1 (P/S) dan ballast no.3 (P/S)
pressure test berfungsi untuk mengetahui kebocoran pada hasil las an. Langkah surveinya
sebagai berikut :
 Untuk bangunan baru, sebelumnya harus dilakukan Scantling Check, Welding Check
dan Visual Check terlebih dahulu. Konstruksi di sekitar tangki pada setiap block harus
diperiksa dan sudah disetujui oleh pihak BKI.
 Kalibrasi alat Pressure Test (Pressure gauge atau Dial gauge)
 Permukaan alur las dibersihkan dari cat, debu, kotoran dari dalam maupun luar agar
saat Pressure Test berlangsung bisa dideteksi tempat kebocoran pada pengelasan.
 Mengisi udara pada tangki hingga tekanan lebihnya 0,2 bar (ditunjukkan pada pressure
gauge) 12 jam sebelum dilakukan inspeksi.
 Karena pengecekan menggunakan media air sabun maka komposisi air dan sabun harus
sesuai.
 Memastikan semua penembusan / penetrasi pipa, main hole harus sudah terpasang.
 Setelah diberi tekanan di bagian dalam, dari bagian luar dilakukan penyemprotan
menggunakan air sabun. Fungsinya untuk mengetahui area yang mengalami kebocoran
karena jika ada tempat yang bocor akan keluar gelembung sabun.
 Jika ditemukan bagian yang bocor maka selanjutnya diberi tanda agar dilakukan
pengelasan ulang didaerah yang bocor tersebut.

Gambar 3-indikator tekanan pada kotak vakum


Gambar 2-indikator tekanan pada tangki

c. vaccum test fr. 147-159


test yang berfungsi untuk mengecek kebocoran pada pelat. Perbedaan fungsi dibanding
dengan pressure test adalah pada vaccum test digunakan untuk mengecek sisi lambung kapal
(hanya satu sisi dari tangki).
Langkah surveinya adalah :

4
 periksa indikator tekanan, tekanan harus lebih rendah (vakum) dari tekanan udara
sekitar. Seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3 hal itu berarti tekanan dalam kotak
vakum adalah 0.2 bar < 1 bar (tekanan udara sekitar).
 Jika terdapat gelembung yang keluar dari hasil las an di dalam kotak vakum, maka
terdapat kebocoran. Hasil las yang bocor harus digouging dulu lalu dilas kembali.

2. Survei Tahunan KM Pertiwi Nusantara : checking akhir replating pelat.


Survey tahunan adalah survey periodik yang dilaksanakan tiap tahun sesuai tanggal jatuh
temponya dengan rentang waktu (time window) 3bulan sebelum dan sesudah jatuh tempo. Item
survei meliputi sistem otomasi / kendali jauh seperti halnya sistem otomasi mesin penggerak
utama dan item-item sebagai berikut :
a. PEMERIKSAAN LAMBUNG
 Lambung di atas garis air beserta alat penutupannya (geladakcuaca, ambang dan
tutup palka, palka kecil, pintu kedap cuaca danjendela cahaya, pipa udara, pipa duga
beserta penutupannya,ventilasi udara beserta penutupannya, kubu-kubu berikut
lubangpembebasan dan pagar, tingkap sisi dan jendela termasukpenutupannya, pintu
muat dan bukaan lainnya yang sejenis padalambung, ruang muat, geladak kedua,
ruang mesin dll, skaper, pipapembuangan dan katup, bangunan atas, rumah geladak,
dan alatpenutupannya, kondisi umum tiang mast, dudukan batang derek,dan pondasi
kran).
 Perlengkapan jangkar dan peralatan tambat
 Semua pintu kedap air pada sekat kedap air (bila ada)
 Efisiensi dari sistem pengoperasian manual dan atau otomatis daripintu anti
kebakaran (bila ada)
 Perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan jalan penyelamatandarurat
b. PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI MESIN DAN LISTRIK
 Mesin utama dan perlengkapannya
 Mesin bantu dan generator listrik
 Kompresor, pompa, peralatan pemindah panas, dll
 Sistem poros dan baling-baling (poros antara, poros baling-balingdan sistem
kekedapan sejauh memungkinkan).
 Katup-katup laut
 Jalan penyelamatan darurat
 Semua susunan pencegahan bahaya kebakaran dan peledakan.
 Semua peralatan utama dan bantu dari kemudi termasukperlengkapan dan sistem
kontrolnya.
 Peralatan komunikasi antara anjungan, ruang kontrol kamarmesin, dan ruang mesin
kemudi.
 Pemeriksaan eksternal terhadap bejana tekan termasuk katupkeamanan dan
manometer (bila ada)
 Pemeriksaan eksternal terhadap ketel uap dan perlengkapantermasuk peralatan
pengaman (bila ada)
 Sumber tenaga listrik utama dan darurat, papan hubung danperalatan listrik lainnya
(termasuk alat kontrol dan peralatanpemindah).
 Mesin-mesin geladak
c. PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN
 Kendali jarak jauh untuk penghentian kipas angin, instalasi mesinserta suplai bahan
bakar di dalam kamar mesin

5
 Alat penutup ventilasi, ruang cerobong gas buang, jendela cahaya,koridor dan
terowongan
 Sistem pemadam kebakaran, deteksi asap besertaperlengkapannya

Pemeriksaan saat itu adalah survei final.Jadi hasil inspeksi meliputi hasil las replating baik,
tidak terdapat cacat las. selain itu sudah melalui test kebocoran.
catatan surveyor : saat undocking dicheck lagi apakah masih ada kebocoran di titik yg lain untuk
memastikan kepada owner bahwa kapal bebas dari bocor.

3. Survei Antara Ferry Potre Koneng


Item survei :
a. Pemeriksaan tangki ballas. Dikarenakan ballas pada kapal tidak menggunakan air laut
melainkan menggunakan ballast tetap, maka pemeriksaan dilakukan pada bobot ballas tetap
tersebut. Ballast menggunakan beton-beton. Sehingga perlu diperiksa ulang apakah berat
keseluruhan beton sesuai dengan data yang disertifikat.
b. Pemeriksaan pelat bottom dan lambung. Ditemukan 3 titik kebocoran pada pelat bottom,
sehingga harus direplating.
c. Pemeriksaan penebalan pelat pada daerah sea chest. Tebal pelat sea chest harus memenuhi
rumus di bawah ini :

d. Pemeriksaan ramp door, ditemukan pelat-pelat pada ramp door sudah korosi dan deformasi.
Maka harus direplating.
e. Pemeriksaan vent pipe cover yang ada di car deck. Semua cover pada vent pipe harus dapat
ditutup rapat untuk mencegah air laut masuk ke dalam tangki, dan mampu juga dibuka.
f. Pemeriksaan pintu kedap air. Karet pada pintu harus baik, jika tidak maka harus diganti baru.
Dan pintu harus dapat ditutup rapat.
g. Pemeriksaan di dalam kamar mesin. Terdapat pelanggaran rules, yakni :
 Vent pipe tangki ballast merupakan pipa plastic yang lentur, harus diganti dengan steel
pipe.
 Katup untuk tangki bahan bakar adalah katup screw biasa, maka harus diganti dengan
quick stoping valve sesuai rules BKI.

Anda mungkin juga menyukai