Anda di halaman 1dari 3

No Dok : PJIS/IK-OPR/BL/03

INSTRUKSI KERJA Revisi : 00


Tgl Berlaku : 03 Januari 2019
PT. PUSAKA JAYA NORMAL SHUTDOWN BOILER
INTI SERVIS
Halaman : 1 Dari 3

INSTRUKSI KERJA
NORMAL SHUTDOWN BOILER

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan step by step cara pengoperasian Boiler dengan benar, aman dan
terkendali. Operator Boiler dan personal yang terkait akan diberikan penjelasan / guidance secara terperinci agar
mempunyai kesamaan persepsi konsep pengoperasian Boiler dan Auxiliary Equipment / peralatan pendukung
yang termasuk didalamnya.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini hanya berlaku diarea Boiler dan dilaksanakan oleh Operator Boiler.

3. Definisi
Normal Stop Boiler adalah mematikan Boiler sesuai dengan jadwal pemeliharaan dan dilakukan secara bertahap.

3. Referensi
Manual Operating Rules for Boiler Operation.

4. Tanggung Jawab
a. Setiap pekerja yang mengetahui/mengidentifikasi adanya penyimpangan dari SOP, peraturan-peraturan dan
prosedur terkait harus melaporkan kepada atasannya.
b. Atasan yang bersangkutan harus melakukan tindakan perbaikan terhadap semua ketidak sesuaian yang
timbul dari operasi/kegiatan sehari-hari.
c. Bila hal ini tidak dapat diselesaikan oleh atasan yang bersangkutan, maka harus dilaporkan ke Ass. Manager
& Manager untuk rekomendasi tindakan perbaikan selanjutnya.

5. Peralatan Pendukung
5.1. Alat Pelindung Diri :
a. Safety Helmet
b. Safety Shoes
c. Ear Plug

5.2. Tools:
a. Handy Talky (HT)
b. Logsheet
c. Alat Tulis
d. Thermo Gun
e. Kunci F

6. Batasan Operasi
a. Kapasitas maksimum : 85 t/h
b. Pressure Main Steam Maksimum : 9,8 Mpa
c. Temperature Main Steam : 540 °C
d. Temperature Feed Water : 215 °C
e. Temperature Bearing Motor Alarm : 90°C, Trip 110 °C

Dok ISO 9001:2015


No Dok : PJIS/IK-OPR/BL/03
INSTRUKSI KERJA Revisi : 00
Tgl Berlaku : 03 Januari 2019
PT. PUSAKA JAYA NORMAL SHUTDOWN BOILER
INTI SERVIS
Halaman : 2 Dari 3

f. Temperature Bearing Pump Alarm : 90°C, Trip 120 °C


g. Temperature winding Motor Max : 85 °C,Trip 100 °C
h. Vibrasi Max : 5,6 mm/sec
i. Ampere Motor Max : ± 85 A
j. Deaerator Level : ± 1600 mm
k. Temperature Cooling Inlet Max : 60 °C

7. Prosedur
No Item Kerja Langkah Kerja Standar Nilai
1 Pencatatan Catat dengan teliti seluruh parameter operasi
2 Pra Persiapan Shift Leader berkordinasi dengan Supervisor Operasional.
3 Pemeriksaan a. Periksa dan catat semua yang akan di perbaiki saat unit Shutdown;
dan Persiapan b. Lakukan Soot Blowing sebelum Shutdown;
Shutdown c. Pastikan semua alat komunikasi dapat digunakan;
d. Pastikan Shutdown unit sudah mendapat dari PLN;
e. Pastikan Level Coal Bunker tidak terlalu tinggi, jika unit Shutdown
± 4m
lebih dari 120 jam maka Coal Bunker harus kosong;
f. Melakukan kordinasi dengan operator Turbine dan Console Desk Pengurangan beban
untuk pengurangan beban secara perlahan; sampai 0 kW.
4 Prosedur a. Kurangi Speed Coal feeder/ flow coal no.1 dan no.2 secara bertahap
Shudown Boiler sambil me-monitor kondisi pembakaran di ruang Furnace. Atur
dengan menyesuaikan Level Coal Bunker. Lakukan penyesuaian
bukaan Governor untuk mengatur pressure main steam (jika setting
mode manual);
b. Perhatikan Temperature Main Steam ±530°C, Furnace Pressure ± -50
~ -100 Pa, Temperature Bed ±880°C dan parameter yang lainnya.
Lakukan pengaturan supply udara (Pressure windbox ±9 Kpa);
c. Atur penurunan Main Steam Temperature dan Main Steam Pressure,
pastikan turun stabil diiringi penurunan beban;
d. Turunkan Speed Coal feeder/ flow coal no.1 dan informasikan kepada
Operator lokal Boiler untuk menutup sliding gate inlet coal feeder no.1
hingga full close. Turunkan Speed Coal feeder/ flow coal no.2 sampai
beban sekitar 6 MW, turunkan speed coal feeder no.1/ flow coal hingga
10%. Jika batubara diatas belt Coal Feeder no.1 telah habis, matikan
Coal Feeder no.1;
e. Atur speed Coal feeder/ flow coal no.2 secukupnya untuk
mempertahankan beban sekitar 6 MW. Perhatikan main steam
temperature, atur kembali supply udara untuk menjaga pembakaran
dalam furnace. Turunkan speed Coal feeder/ flow coal no.2 dan imbangi
dengan penurunan beban sampai 3 MW, koordinasikan dengan
operator Boiler lokal untuk menutup Gate inlet Coal Feeder no.2.
Koordinasikan dengan operator Boiler lokal, jika diatas belt coal
feeder telah bersih dari sisa coal maka coal feeder no.2 dapat di-stop;
f. Atur supply udara kedalam furnace dan bukaan governor untuk
menatur temperature main steam ±400°C dan main steam pressure ˃ 3
Mpa;

Dok ISO 9001:2015


No Dok : PJIS/IK-OPR/BL/03
INSTRUKSI KERJA Revisi : 00
Tgl Berlaku : 03 Januari 2019
PT. PUSAKA JAYA NORMAL SHUTDOWN BOILER
INTI SERVIS
Halaman : 3 Dari 3

g. Lakukan desynchron GCB pada saat Pressure main steam ˃ 3 Mpa


atau beban sekitar 2 MW;
h. Kurangi bukaan damper SA Fan secara bertahap, hingga full close.
i. Setelah damper full close, matikan SA Fan. Kurangi bukaan damper
PA Fan dan imbangi dengan damper ID Fan sambil mengamati
Pressure Furnace ( ± -50 Pa ~ -100 Pa );
j. Jika damper PA Fan telah full close, matikan PA Fan. Kurangi
pembukaan damper inlet ID Fan hingga full close;
k. Setelah damper ID Fan full close, matikan ID Fan. Setelah Boiler stop,
jaga level drum +400 mm kemudian Boiler Feed Water Pump dapat
di-stop;
l. ESP dan Transporter dapat dimatikan setelah 8 jam Shutdown Boiler.
m. Valve Drain pada Main Steam line dan Venting Boiler dapat dibuka
setelah pressure ±0.1 Mpa;
n. Valve Drain pada Superheater, Economizer dapat dibuka setelah
pressure ±0.1 Mpa;
o. Lakukan preservasi Boiler jika Boiler shutdown lebih dari 1
minggu.

Dok ISO 9001:2015

Anda mungkin juga menyukai