Anda di halaman 1dari 5

No Dok : PJIS/IK-OPR/BL/11

INSTRUKSI KERJA Revisi : 00


Tgl Berlaku : 03 Januari 2019
PT. PUSAKA JAYA TROUBLE SHOOTING BOILER
INTI SERVIS
Halaman : 1 Dari 5

INSTRUKSI KERJA
TROUBLE SHOOTING BOILER

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan step by step cara pengoperasian Boiler dengan benar, aman dan
terkendali. Operator Boiler dan personal yang terkait akan diberikan penjelasan / guidance secara terperinci
supaya mempunyai kesamaan persepsi konsep pengoperasian Boiler dan peralatan pendukung yang termasuk
didalamnya.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini hanya berlaku di area Boiler dan Instruksi kerja dilaksanakan oleh operator Boiler.

3. Definisi
Trouble Shooting Boiler adalah cara penanggulangan masalah Abnormal yang terjadi pada saat Boiler beroperasi.

4. Referensi
Manual Operating Rules for Boiler Operation.

5. Tanggung Jawab
a. Setiap pekerja yang mengetahui/mengidentifikasi adanya penyimpangan dari SOP, peraturan-peraturan dan
prosedur terkait harus melaporkan kepada atasannya.
b. Atasan yang bersangkutan harus melakukan tindakan perbaikan terhadap semua ketidak sesuaian yang timbul
dari operasi/kegiatan sehari-hari.
c. Bila hal ini tidak dapat diselesaikan oleh atasan yang bersangkutan, maka harus dilaporkan ke Ass. Manager &
Manager untuk rekomendasi tindakan perbaikan selanjutnya.

6. Prosedur Kerja
No Item Kerja Langkah Kerja Standar Nilai
1 Kebocoran a. Penyebab Terjadinya :
Pada Pipa • Kandungan kualiatas air yang tidak sesuai standar;
Boiler • Terjadi Abrasi pada pipa;
b. Akibat yang dihasilkan :
• Ampere Induced Draft Fan (IDF) naik, kadar gas buang
berubah;
• Terdapat suara bedesis pada pipa yang bocor ( jika
kebocorannya besar );
• Pemakaian make up feed water semakin besar;
• Tenanan ruang bakar naik.
c. Prosedur Penanganan :
• Matikan pembakaran (supply batubara dan supply angina
dari Primary Air Fan dan Secondary Air Fan;
• Tutup valve main steam ke turbine;
• Matikan supply air pengisi Boiler (Boiler Feed Water Pump); ±0,1 MPa
• Buka draint superheater dan exhaust valve;
• Tetap hidupkan Induced Draft Fan untuk menghisap
kebocoran pada furnance untuk dibuang melalui chimney.
2 Melting Pasir a. Penyebab Terjadinya :
Furnace • Kualitas pasir yang kurang bagus pada temperature
tertentu;

Dok ISO 9001:2015


No Dok : PJIS/IK-OPR/BL/11
INSTRUKSI KERJA Revisi : 00
Tgl Berlaku : 03 Januari 2019
PT. PUSAKA JAYA TROUBLE SHOOTING BOILER
INTI SERVIS
Halaman : 2 Dari 5

• Pembakaran yang tidak sempurna;


b. Akibat yang dihasilkan :
• Terjadian penggumpalan/plugging pada pasir furnace;
• Terjadinya penurunan temperature furnace;
c. Prosedur penanganan :
• Hentikan pembakaran dan shut down unit;
• Matikan semua fan dan tutup damper;
• Tutup inlet damper (HLA10AE001) Primary Air Fan;
3 Coal Feeder Trip a. Penyebab terjadinya :
• Kesalahan pada sistem elektrikal atau interlock system ;
• Masalah pada sistem mekanikal;
b. Akibat yang dihasilkan :
• Pressure dan temperature main steam cepat turun;
• Pressure furnace semakin vacuum (minus);
• Oxygen content meningkat;
c. Prosedur penanganan :
• Turunkan beban secara bertahap;
• Tambahkan kecepatan coal feeder yang masih running dan
perhatikan pressure furnace;
• Periksa batubara pada belt coal feeder , hubungi personil
maintenance untuk pengecekan kondisi coal feeder;
• Jika masalah sudah selesai, naikan beban seperti semula.
4 Outlet Coal a. Penyebab terjadinya :
Feeder Pluging • Kondisi batubara lembab;
• Kemungkinan ada batubara atau sampah berukuran
besar yang terbawa masuk ke area coal feeder;
b. Akibat yang dihasilkan :
• Pressure dan temperature main steam cepat turun;
• Pressure furnace semakin vacuum (minus);
• Oxygen content meningkat;
c. Prosedur penanganan :
• Turunkan beban secara bertahap;
• Tambahkan kecepatan coal feeder yang masih running dan
perhatikan pressure furnace;
• Bongkar coal feeder/cute bunker, kemudian pukul atau
dorong dengan stick besi panjang pada hole cute bunker
sampai aliran batubara lancar;
• Jika masalah sudah selesai, naikan beban seperti semula.
5 Level Drum a. Penyebab terjadinya :
High- High • Tidak tepatnya pengaturan control valve feed water (flow feed
(+200 mm) water selisih terlalu besar diatas 20T/H dengan flow miain
steam);
• Terjadi perubahan tekanan secara tiba- tiba dari tekanan
normal menjadi rendah;
• Saat release pressure dengan buka exhaust main steam header.

Dok ISO 9001:2015


No Dok : PJIS/IK-OPR/BL/11
INSTRUKSI KERJA Revisi : 00
Tgl Berlaku : 03 Januari 2019
PT. PUSAKA JAYA TROUBLE SHOOTING BOILER
INTI SERVIS
Halaman : 3 Dari 5

b. Akibat yang dihasilkan :


• Teperatur main steam cepat turun ;
• Terjadi carry over silica ke sudut-sudut turbine;
• Terjadi MFT sehingga Boiler Trip;
c. Prosedur penanganan :
• Kurangi pembukaan control valve feed water;
minimal level drum
• Buka emergency blowdown valve atau intermitten blowdown dan
+50 m
tutup kembali blowdown valve;
• Tutup valve feedwater ke desuperheater.
6 Level Drum a. Penyebab terjadinya :
Low-Low • Adanya kebocoran pada pipa water wall, economizer,
(-200 mm) superheater;
• Tidak tepatnya pengaturan control valve feed water (flow feed
water selisih terlalu besar diatas 20 t/h dengan flow main
steam);
• Terjadinya kenaikan pressure main steam yang mendadak
karena beban berkurang drastis.
b. Akibat yang dihasilkan :
• Terjadi overheating pada pipa waterwall yang
mengakibatkan pecahnya pipa;
• Terjadi MFT sehingga Boiler trip.
c. Prosedur penanganan : Level 0 mm
• Buka control valve feed water, normalkan level;
• Kurangi load Boiler;
• Jika pressure feed water rendah, maka informasikan segera
kepada kepala regu (KARU) turbin untuk strat satu unit
lagi boiler feed water pump;
• Periksa boiler jika ada kebocoran water wall, superheater,
economizer, jika terjadi kebocoran yang besar maka segera
lakukan shutdown boiler.
7 Temperature a. Penyebab terjadinya :
Main Steam • Overfiring (terlalu banyak bahan bakar);
Tinggi • Excess air terlalu tinggi;
• Pipa Boiler di Water Wall terjadi Slagging dan Foiuling;
• Temperature control desuperheater failure;
b. Akibat yang dihasilkan :
• Overheating pada pipa Boiler;
• Terjadi overheating pada sudut Turbine;
c. Prosedur penanganannya :
• Kurangi flow batubara;
• Perhatikan pembukaan valve control Temp. desuperheater,
jika control valve rusak buka jalur by pass desuperheater;
• Turunkan beban secara bertahap;
• Periksa level air di Steam Drum;

Dok ISO 9001:2015


No Dok : PJIS/IK-OPR/BL/11
INSTRUKSI KERJA Revisi : 00
Tgl Berlaku : 03 Januari 2019
PT. PUSAKA JAYA TROUBLE SHOOTING BOILER
INTI SERVIS
Halaman : 4 Dari 5

8 Temperature • Koordinasikan dengan pihak maintenance jika terjadi


Main Steam kondisi abnormal.
Turun a. Penyebab terjadimya :
• Pengurangan flow batubara secara signifikan;
• Valve control desuperheater terjadi abnormal level steam drum
high;
b. Akibat yang dihasilkan :
• Terjadi carry over silica ke turbin dan sebuan steam basah
ke turbine;
c. Prosedur penanganannya :
• Tambah flow batubara, kemudian kurangi flow feed water;
• Tutup penuh valve desuperheater;
• Kurangi beban secepatnya, jika temperatur dibawah
400˚C, maka segera lakukan emergency stop;
• Buka valve drain main steam turbine dan drain superheater.
9 Main Steam a. Penyebab terjadinya :
Pressure terjadi • Perubahan nilai kalori batubara;
Fluktuasi • Flow batubara tidak stabil;
• Desuperheater flow tidak stabil;
• Gangguan Boiler master control;
b. Akibat yang dihasilkan :
• Beban turbine tidak stabil;
• Temperature main steam tidak stabil;
• Level steam drum tidak stabil;
c. Prosedur penanganannya :
• Posisikan manual Boiler master control;
• Buka exhaust valve superheater jika over pressure, jika pressure
low lakukan pembuangan beban bertahap;
10 Temperature Bed a. Penyebab terjadinya :
Mencapai • Sumbat pada nozzle burner;
1000°C • Bukaan damper Primary Air Fan ke burner terlalu besar;
• Tekanan fuel terlalu rendah;
• Masalah pada Spark Igniter;
b. Akibat yang dihasilkan :
• Pipa Water Wall Overheating;
• Refactory boiler cepat rontok;
• Temperature main steam cepat naik.
c. Prosedur penanganannya :
• Menambahkan bed material (pasir silica atau bottom ash);
• Menambahkan bukaan damper Primary Air Fan dan
Secondary Air Fan;
• Membuka venting steam drum;
• Menambahkan bukaan valve desuperheater.
11 Burner tidak a. Penyebab terjadinya :
mau menyala • Sumbat pada nozzle burner;

Dok ISO 9001:2015


No Dok : PJIS/IK-OPR/BL/11
INSTRUKSI KERJA Revisi : 00
Tgl Berlaku : 03 Januari 2019
PT. PUSAKA JAYA TROUBLE SHOOTING BOILER
INTI SERVIS
Halaman : 5 Dari 5

• Bukaan damper Primary Air Fan ke burner terlalu besar;


• Tekanan fuel terlalu rendah;
• Masalah pada Spark Igniter;
b. Akibat yang dihasilkan :
• Temperature bed tidak bisa naik;
• Boiler tidak bisa running;
c. Prosedur penanganannya :
• Periksa nozzle dan lakukan cleaning;
• Tutup valve return fuel untuk menaikkan tekanan fuel;
• Tutup sedikit damper angin Primary Air Fan ke IKndbox;
12 Primary Air Fan a. Penyebab terjadinya :
Trip • Interlock Primary Air Fan Aktif.
• Terjadi overload pada Primary Air Fan;
• Menekan Emergency Stop Primary Air Fan;
b. Akibat yang dihasilkan :
• Tekanan ruang bakar low-low (Vacuum);
• Terjadi penumpukan batubara karena pasir tidak bisa
Bubbling;
• Pressure dan temperatur main steam turun drastis;
• Level steam drum tinggi;
c. Prosedur penanganannya :
• Stop manual Secondary Air Fan dan coal feeder (Jika MFT
tidak aktif);
• Kurangi beban secepatnya, manualkan feed water valve;
• Buka valve drain main steam;
• Hubungi pihak maintenance jika kondisi abnormal;

Dok ISO 9001:2015

Anda mungkin juga menyukai