Anda di halaman 1dari 16

Percobaan 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK 1

“ ANALISIS KUALITATIF UNSUR UNSUR DALAM SENYAWA ORGANIK “

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

1. IKE ASTIYANDANI (170332614568)


2. TEGUH SURYA PAJRIN (170332614513)
3. YUSRON RISQY MAULANA (170332614543)

OFFERING I

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN MALANG
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
A. TUJUAN PERCOBAAN
- Dapat melakukan uji untuk menentukan unsur unsur yang terkandung dalam
suatu senyawa organik.

B. DASAR TEORI

Senyawa adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan


pembentuknya. Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih
melalui reaksi pembentukan. Senyawa organik atau senyawa karbon adalah suatu
senyawa yang unsur-unsur penyusunya terdiri dari atom karbon dan atom-atom
hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor (Riswiyanto, 2009).

Analisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari


susunan persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel.
Umumnya suatu reaksi kimia merupakan suatu perubahan dari suatu senyawa atau
molekul menjadi senyawa atau molekul lain.

Ada dua jenis model analisis, yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis
kualitatif membahas mengenai identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau
senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan
analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur (Vogel,
1985).

Analisis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu


unsur kimia dalam cuplikan yang tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu
cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya
dalam larutan.Dalam metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa
pereaksi,di antaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik ( Miessler,1991 ).

Ada suatu cara yang relatif sederhana untuk menentukan secara kualitatif apakah
dalam suatu senyawa terdapat nitrogen, belerang atau halogen. Dalam metode ini,
senyawa organik yang tidak diketahui diuraikan (didekomposisi) dengan
menggunakan logam natrium, sehingga nitrogen, belerang atau halogen penyusun
senyawa tersebut berturut turut diubah menjadi natrium sianida, natrium sulfida, atau
natrium halida. Senyawa senyawa anorganik ini kemudian diuji dengan cara seperti di
bawah ini :

Untuk menguji nitrogen, larutan direaksikan dengan besi (II) dan besi (III). Jika
terdapat sianida, akan terbentuk endapan biru gelap (biru prusia) yang ditunjukkan
dengan persamaan reaksi:

18 CN-(aq) + 3 Fe+2 (aq) + 4 Fe+3(aq) → Fe[Fe(CN)6]3(s)


Biru

` Untuk menguji adanya belerang, ditambahkan ion timbal. Jika terdapat belerang,
akan dihasilkan endapan timbal sulfida yang berwarna hitam atau coklat, menurut
persamaan reaksi:

Pb+2(aq) + Na2S(aq) → PbS(s) + 2 Na+(aq)


Hitam

Untuk halogen, digunakan uji standar perak nitrat, dan terjadi reaksi:

Ag+(aq) + NaX(aq) → AgX(s) + Na+(aq) ( X = Cl, Br, I)

Dengan mengamati warna endapan dan kelarutannya dalam larutan amonia, kita dapat
menentukan apakah halogen tersebut klorida, bromida, atau iodida.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Tabung reaksi pireks
 Penjepit tabung
 Kertas tisu
 Pemanas spiritus
 Beaker glass 100 ml
 Kaca pengaduk
 Corong
 Kertas indikator
 Kertas saring
Bahan :
 Larutan besi(II) amonium sulfat jenuh
 Tembaga(II) oksida
 Logam natrium
 Sampel
 Serbuk sukrosa
 Etanol
 Asam asetat
 Larutan timbal asetat 0,15 M
 Larutan asam sulfat 3 M
 Larutan perak nitrat
 Larutan natrium hidroksida 6 M
 Larutan besi(III) klorida 5%
 Air kapur
 Kertas kobalt klorida
 Larutan kalium fluorida 5 M
 Larutan asam nitrat encer
 Larutan ammonia

D. PROSEDUR PERCOBAAN DAN HASIL PENGAMATAN


No. Langkah Percobaan Hasil Pengamatan
Uji untuk karbon dan hidrogen.
Campuran ½ sendok sukrosa dan
½ sendok CuO kering.

 Dimasukkan ke dalam tabung


reaksi tahan panas
1.  Dihubungkan tabung tersebut
dengan tabung berisi air kapur
(dengan selang plastik)
 Dipanaskan tabung yang berisi
campuran sukrosa dan CuO
 Diamati kedua tabung  Air kapur menjadi keruh,
 Diuji tabung berisi campuran terbukti mengandung unsur
yang telah dipanaskan, dengan karbon
kertas saring yang telah  Pada dinding tabung campuran
dibasahi dengan kobalt klorida lembab dan ketika diuji dengan
(keadaan kering) kertas kobalt klorida, terjadi
Hasil perubahan kertas dari biru
menjadi merah muda. Terbukti
ada H2O

Uji peleburan sampel dengan


menggunakan logam natrium.

Sampel yang telah dilebur


dengan logam natrium.  Ditambah etanol 5 tetes dan
 Ditambah etanol tetes demi tidak ada gas yang terbentuk
tetes hingga gelembung gas
berhenti
 Diuapkan kelebihan etanol
dengan hotplate
 Didinginkan  Volume air dingin 17 ml
2.
 Dipindahkan campuran ke
gelas beaker dan ditambah 15
ml – 20 mlair dingin
 Dihaluskan gumpalan dengan
kaca pengaduk
 Dipanaskan campuran hingga
mendidih Filtrat = larutan tidak berwarna
 Disaring Residu = endapan hitam

Hasil

Uji untuk belerang


3. Filtrat percobaan 2
 Diambil sedikit
 Dimasukkan ke tabung reaksi
 Diasamkan dengan asam asetat  Larutan tidak berwarna
glasial
 Ditambah beberapa tetes
larutan timbal asetat
 Diamati endapan  Timbul endapan putih
 Tidak mengandung belerang
Hasil

Uji untuk nitrogen


Filtrat percobaan 2
 Diambil sedikit
 Dimasukkan ke tabung reaksi
 Diatur pH agar 13. (pH > 13 pH = 13
ditambah H2O4 encer, pH < 13
ditambah NaOH encer)
 Ditambah 2 tetes larutan jenuh
besi(II) ammonium sulfat dan 2
tetes larutan kalium fluorida
5 M)
4.
 Dididihkan 30 detik
 Didinginkan
 Ditambah 2 tetes larutan
besi(III) klorida 5%
 Ditambah H2O4 3 M tetes demi
2 tetes
tetes sambil dikocok hingga
endapan besi hidroksida tepat
larut (dihindari kelebihan asam)
Hijau gelap
 Diamati perubahan warna
Mengandung nitrogen
Hasil

Uji untuk halogen


5. Filtrat percobaan 2
 Diambil sedikit
 Dimasukkan ke tabung reaksi
 Diasamkan dengan HNO3 encer 20 tetes
 Dididihkan selama 2 menit di Mengubah lakmus biru menjadi
almari asam jika nitrogen/ merah
belerang teridentifikasi
 Ditambah beberapa tetes
AgNO3 3 tetes

 Diamati warna endapan Endapan berwarna kuning


Mengandung I
Hasil

E. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Analisa unsur yang dilakukan terbagi menjadi 5 tahap, yaitu uji untuk kandungan
karbon serta hidrogen, uji peleburan sampel, uji untuk belerang, uji untuk nitrogen,
dan uji untuk halogen.
1. Uji untuk karbon dan hidrogen
Bahan awal yang dibutuhkan adalah sukrosa seujung sendok yang
dicampur dengan seujung sendok CuO kering. Fungsi penambahan CuO ini
adalah sebagai oksidator. Sementara pada tabung lain dimasukkan air kapur.
Kedua tabung tersebut dihubungkan dengan selang plastik dan tabung yang
berisi campuran dipanaskan di atas lampu spiritus.
C12H22O11(s) + 24CuO(s) → 12CO2(g) + 11H2O(l) + 24Cu(s)

Pada tahap ini, karbon dan hidrogen yang ada akan teroksidasi menjadi gas
CO2 dan cairan H2O. Gas CO2 yang terbentuk akan mengalir melewati selang
plastik dan mengakibatkan kekeruhan pada air kapur disertai terbentuknya
gelembung gas.

CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)

Sementara H2O yang terbentuk akan menempel pada dinding tabung


campuran bagian dalam sehingga membuatnya lembab. Untuk membuktikan
bahwa H2O memang ada, maka diuji dengan kertas saring yang telah ditetesi
dengan larutan kobalt klorida dan telah dikeringkan dalam oven. Kertas kobalt
klorida yang telah dikeringkan dalam oven berwarna biru, jika kertas kobalt
klorida tersebut berubah warna menjadi merah muda ketika ditempelkan pada
dinding bagian dalam tabung, dipastikan H2O terbentuk.

Sesuai dengan teori yang ada dan hasil pengamatan yang telah dilakukan
maka disimpulkan bahwa unsur karbon dan hidrogen terdeteksi.

2. Uji peleburan sampel dengan menggunakan logam natrium


Penggunaan logam natrium pada tahap ini adalah untuk mendekomposisi
unsur unsur yang ada pada suatu sampel khususnya untuk unsur nitrogen,
belerang, dan halogen.Sehingga nitrogen, belerang atau halogen penyusun
senyawa tersebut berturut turut diubah menjadi natrium sianida, natrium sulfida,
atau natrium halida.
CN-(aq) → NaCN(aq)
S2-(aq) → Na2S(aq)
X(aq) → NaX(aq)
Sampel yang telah didekomposisi dengan logam natrium kemudian ditetesi
etanol hingga gas tidak terbentuk kembali. Kelompok kami menggunakan 5 tetes
etanol, akan tetapi sebenarnya dari tetesan pertama, gas memang tidak
terbentuk.kemudian dipanaskan dengan hotplate hingga sampel kering untuk
menguapkan kelebihan etanol. Didinginkan kembali sampel kemudian
dipindahkan sampel ke gelas beaker dan ditambah 17 mL akuades. Dihaluskan
gumpalan yang terbentuk agar unsur unsur yang diinginkan larut dengan
sempurna. Dilakukan pemanasan sampel hingga mendidih kemudian disaring.
Pada proses penyaringan ini, dihasilkan filtrat berupa larutan tidak berwarna
sementara residu berupa endapan berwarna hitam.Filtrat yang terbentuk ini
kemudian dibagi tiga bagian, masing masing untuk uji belerang, uji nitrogen, dan
uji halida.
3. Uji untuk belerang
Sampel yang berupa filtrat tidak berwarna hasil percobaan 2 diasamkan
dengan asam asetat glasial. Pada penambahan asam asetat glasial, belum terjadi
perubahan pada sampel, kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan timbal
asetat dan terbentuklah endapan berwarna putih. Dari hasil yang didapatkan ini,
maka dapat disimpulkan bahwa sampel tidak mengandung belerang, karena jika
memang sampel memang mengandung belerang, maka terbentuk endapan hitam
atau coklat bukan endapan putih.
4. Uji untuk nitrogen
Sampel berupa filtrat tidak berwarna hasil penyaringan percobaan 2
diatur pHnya agar sama dengan 13. Jika terlalu asam maka ditambahkan natrium
hidroksida encer, dan jika terlalu basa maka ditambahkan asam sulfat encer. Tetes
demi tetes ditambahkan dan diuji pHnya menggunakan kertas indikator.setelah
itu, ditambahkan 2 tets larutan jenuh besi(II) ammonium sulfat dan 2 tetes larutan
kalium fluorida 5M.
Setelah diberi perlakuan di atas, kemudian dididihkan secara cepat
hingga 30 detik, selanjutnya didinginkan. Diberi perlakuan kembali dengan
penambahan 2 tetes larutan besi(III) klorida 5%. Penambahan beberapa senyawa
tersebut dimasudkan agar terbentuk endapan yang diinginkan, dimana warna
endapan berwarna biru tua.
18 CN-(aq) + 3 Fe+2 (aq) + 4 Fe+3(aq) → Fe[Fe(CN)6]3(s)
Kemudian ditetesi dengan H2O4 3M perlahan lahan dengan syarat tidak
boleh kelebihan asam karena endapan yang diinginkan dapat larut kembali,
karena pada dasarnya, penambahn senyawa ini adalah untuk mempermudah
pengamatan endapan.Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa
warna yang terbentuk adalah hijau gelap. Hal ini kemungkinan karena kurang
dalam penambahan asam sulfat sehingga endapan biru tua kurang dapat teramati,
tetapi dapat disimpulkan sampel mengandung nitrogen karena warna bagian
tengah endapan mendekati warna biru tua.
5. Uji untuk halogen
Sampel berupa filtrat tidak berwarna hasil penyaringan percobaan 2
diasamkan terlebih dahulu (sekitar 20 tetes), diuji dengan kertas lakmus untuk
membuktikan asam tidaknya. Pada pengecekan menunjukkan lakmus biru
Ketika ditetesi sampel tersebut berubah menjadi merah.setelah itu dididihakn
dengan tujuan menghilangkan kandungan nitrogen dan sulfur.
Jika telah selesai pemanasan, sampel ditambah larutan AgNO3 dan
terbentuk endapan kuning.
Ag+(aq) + NaX(aq) → AgX(s) + Na+(aq)
Endapan ini kemudia diuji dengan amonia untuk memastikan unsur halogen
tersebut Cl, F, atau I. Pada percobaan kelompok kami ini, endapan tidak larut
ketika ditambah ammonia. Sehingga dapat disimpulkan sampel mengandung
unsur I.
Ag+(aq) + NaI(aq) → AgI(s) + Na+(aq)
Kesimpulan kandungan unsur secara keseluruhan:
Hasil pengamatan
No. Unsur
Ada Tidak ada
1 Karbon 
2 Hidrogen 
3 Belerang -
4 Nitrogen 
5 Halogen  (I)

F. KESIMPULAN
- Unsur unsur yang ada pada sampel adalah karbon, hidrogen, nitrogen, dan
halogen (unsur I)

G. DAFTAR PUSTAKA
- Missler,G.L dan Tarr,D.A. 1991. Inorganic Chemistry. Prentik.Hal Inc :
London.
- Tim KBK Organik. 2019. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Universitas
Negeri Malang : Malang.
- Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro, Edisi
Kelima. Kalman Media Pustaka : Jakarta.
LAMPIRAN

Uji untuk halogen

Uji untuk nitrogen


Uji untuk karbon dan hidrogen
Uji peleburan sampel dengan logam natrium

Anda mungkin juga menyukai