Anda di halaman 1dari 7

Analisa Data

No
Data Etiologi pathflow
Data
1 DS : pasien mengatakan nafsu Ketidakseimbangan GGK
makan berkurang , makan nutrisi dari tubuh Sekresi protein terganggu
sedikit terasa penuh mual Sindrom uremia
,pusing, tidak muntah Ggn keseimbangan asam basa
DO : pasien hanya makan ¼ Produksi asam lambung naik
porsi dari menu yang disajikan Nausea, vomitus
lingkar perut : 88 cm Ketidakseimbangan nutrisi dari
Lingkar kepala : 57 cm tubuh
Lingkar lengan : 25 cm
Tinggibadan : 160 kg
IMT : 20,7 (berat badan
normal)
ureum : 243 mg/d
Kreatinine : 12,2 mg/dl
Hemoglobin : mg/dl

3 DS : selama sakit dimandikan Intoleransi aktivitas GGK


oleh keluarga 2x perhari Sekresi eritropoitis turun
dibantu oleh keluarga dan Produksi HB turun
perawat , pasien mengatakan Oksihemoglobi turun
lemas dan pusing Suplai o2 kasar turun
DO : pasien terlihat lemas Intoleransi aktivitas
HB : 10,3

4 DS : pasien mengatakan Nyeri akut COP menurun


kadang nyeri badan, dirasakan Suplai o2 jaringan menurun
terus menerus, Metabolisme anaerob
Asam laktat naik
DO : skala nyeri 3 (0-10) Fatigue, nyeri sendi
TD: 160/90 nyeri
N: 80x/menit

C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi dari tubuh
2. Intoleransi aktivitas b.d penurunan produksi energi dari anemia
3. Nyeri akut
D. Perencanaan
No Intervensi
Dx. Kep Tujuan Rasional
Data Keperawatan
Ketidakseimbangan NOC : 1. Kaji frekuensi mual, 1. Penting untuk
nutrisi kurang dari v Nutritional Status : food and durasi, tingkat mengetahui
kebutuhan tubuh Fluid Intake keparahan, faktor karakteristik mual
v Nutritional Status : nutrient frekuensi, dan faktor-faktor
Intake presipitasi yang yang menyebabkan
v Weight control
menyebabkan mual. Apabila
Kriteria Hasil :
mual. karakteristik mual
v Adanya peningkatan berat
dan faktor
badan sesuai dengan tujuan 2. Anjurkan pasien penyebab mual
v Berat badan ideal sesuai
makan sedikit demi diketahui maka
dengan tinggi badan
sedikit tapi sering. dapat menetukan
v Mampumengidentifikasi
kebutuhan nutrisi intervensi yang
3. Anjurkan pasien
v Tidak ada tanda tanda diberikan.
untuk makan selagi
malnutrisi
hangat 2. Makan sedikit demi
v Menunjukkan peningkatan
fungsi pengecapan dari sedikit dapat
4. Delegatif
menelan meningkatkn intake
pemberian terapi
v Tidak terjadi penurunan nutrisi.
antiemetik :
berat badan yang berarti
3. Makanan dalam
 Ondansentron 2×4
kondisi hangat
(k/p)
dapat menurunkan
rasa mual sehingga
 Sucralfat 3×1 CI
intake nutrisi dapat
ditingkatkan.

4. Antiemetik dapat
digunakan sebagai
terapi farmakologis
dalam manajemen
mual dengan
menghamabat
sekres asam
lambung.

2 Intoleransi aktivitas NOC : - NIC : Activity Therapy


Energy conservation Activity Therapy 1. Mengkaji setiap aspek
Self Care : ADLs 1. Kolaborasi dengan
klien terhadap terapi
Kriteria Hasil : latihan yang
tim kesehatan lain
1. Berpartisipasi dalam dierencanakan.
untuk
aktivitas fisik tanpa disertai
peningkatan tekanan darah, merencanakan , 2. Aktivitas yang teralau
nadi dan RR monitoring program berat dan tidak sesuai
2. Mampu melakukan aktivitas aktivitasi klien. dengan kondisi klian
sehari hari (ADLs) secara dapat memperburuk
mandiri 2. Bantu klien memilih toleransi terhadap
aktivitas yang latihan.
sesuai dengan
kondisi. 3. Melatih kekuatan dan
irama jantung selama
3. Bantu klien untuk aktivitas.
melakukan
aktivitas/latihan fisik 4. Mengetahui setiap
secara teratur. perkembangan yang
muncul segera setelah
4. Monitor status terapi aktivitas.
emosional, fisik dan
social serta spiritual 5. EKG memberikan
klien terhadap gambaran yang akurat
latihan/aktivitas. mengenai konduksi
jantung selama
5. Monitor hasil istirahat maupun
pemeriksaan EKG aktivitas.
klien saat istirahat
dan aktivitas (bila 6. Pemberian obat
memungkinkan antihipertensi
dengan tes toleransi digunakan untuk
latihan). mengembalikan TD
klien dbn, obat digitalis
6. Kolaborasi untuk mengkoreksi
pemberian obat kegagalan kontraksi
antihipertensi, obat- jantung pada
obatan digitalis, gambaran EKG,
diuretic dan diuretic dan
vasodilator. vasodilator digunakan
untuk mengeluarkan
kelebihan cairan.

3 Nyeri akut NOC : IC Label : Pain 1. Untuk mengetahui


 Pain Level, Management
 pain control, tingkat nyeri pasien
1. Kaji secara
 comfort level
Setelah dilakukan tinfakan keperawatan komprehensip 2. Untuk mengetahui
selama …. Pasien tidak mengalami nyeri, terhadap nyeri
dengan kriteria hasil: tingkat
 Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab termasuk lokasi, ketidaknyamanan
nyeri, mampu menggunakan tehnik karakteristik,
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, dirasakan oleh
mencari bantuan) durasi, frekuensi,
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang kualitas, intensitas pasien
dengan menggunakan manajemen nyeri
 Mampu mengenali nyeri (skala, nyeri dan faktor
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) presipitasi 3. Untuk mengalihkan
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri perhatian pasien dari
berkurang
 Tanda vital dalam rentang normal 2. Observasi reaksi rasa nyeri
 Tidak mengalami gangguan tidur ketidaknyaman
secara nonverbal 4. Untuk mengetahui
apakah nyeri yang
3. Gunakan strategi dirasakan klien
komunikasi berpengaruh
terapeutik untuk terhadap yang
mengungkapkan lainnya
pengalaman nyeri
dan penerimaan 5. Untuk mengurangi

klien terhadap factor yang dapat

respon nyeri memperburuk nyeri


yang dirasakan klien
4. Tentukan pengaruh
pengalaman nyeri 6. untuk mengetahui

terhadap kualitas apakah terjadi

hidup( napsu pengurangan rasa

makan, tidur, nyeri atau nyeri yang

aktivitas,mood, dirasakan klien

hubungan sosial) bertambah.

5. Tentukan faktor 7. Pemberian “health

yang dapat education” dapat

memperburuk mengurangi tingkat

nyeriLakukan kecemasan dan

evaluasi dengan membantu klien

klien dan tim dalam membentuk

kesehatan lain mekanisme koping

tentang ukuran terhadap rasa nyer

pengontrolan nyeri
8. Untuk mengurangi
yang telah
tingkat
dilakukan
ketidaknyamanan

6. Berikan informasi yang dirasakan klien.

tentang nyeri
9. Agar nyeri yang
termasuk
dirasakan klien tidak
penyebab nyeri,
bertambah.
berapa lama nyeri
akan hilang,
10.Agar klien mampu
antisipasi terhadap
menggunakan teknik
ketidaknyamanan
nonfarmakologi
dari prosedur dalam
memanagement
7. Control lingkungan nyeri yang
yang dapat dirasakan.
mempengaruhi
respon 11.Pemberian analgetik
ketidaknyamanan dapat mengurangi
klien( suhu rasa nyeri pasien
ruangan, cahaya
dan suara)

8. Hilangkan faktor
presipitasi yang
dapat
meningkatkan
pengalaman nyeri
klien( ketakutan,
kurang
pengetahuan)

9. Ajarkan cara
penggunaan terapi
non farmakologi
(distraksi, guide
imagery,relaksasi)

10. Kolaborasi
pemberian
analgesic

E. Implementasi
5. Implementasi Keperawatan
No .
Tgl / Hari /
Dx Tindakan Keperawatan Paraf
Jam
Kep
1 Menganjurkan untuk makan sedikit tapi
sering
menganjurkan pasien untuk makan selagi hangat

3 mengkaji skala, lokasi dan karakteristik


nyeri

2,3 mengkaji ttv


3 Menganjurkan untuk relaksasi nafas dalam
saat nyeri muncul

3 membantu klien untuk melakukan aktivitas/latihan


fisik secara teratur.

1 Mengobservasi adanya mual muntah

3 Mengkaji ulang skala, lokasi dan


karakteristik nyeri
3 Mengobservasi ttv

F. Catatan perkembangan pasien


Evaluasi keperawatan
Tgl/hari/jam No Catatan perkembangan pasien Paraf
diagnosa
1 S: pasien mengatakan mual
O: tampak lemas, TD:
Makan habis ½ porsi
A: ketidakseimbangan nutrisi
P: lanjutkan intervensi :
Anjurkan pasien makan sedikit demi
sedikit tapi sering.

Anjurkan pasien untuk makan selagi


hangat

Kolaborasi pemberian terapi


antiemetik

2
S: pasien mengatakan masih lemas
O: pasien nampak lemas
A: intoleransi aktifitas belum
teratasi
P:lanjutkan intervensi :
- anjurkan untuk istirahat
- bantu tirah baring pasien

3 S: pasien mengatakan masih terasa


nyeri badan, berkurang sedikit saat
rileks
O: skala nyeri: 2 (0-10)
21.00 WIB TD:
N:
Tampak rileks

A: Nyeri belum teratasi


P: lanjutkan intervensi :
- kaji skala, lokasi dan karakteristik
nyeri
Ajarkan teknik relaksasi

Anda mungkin juga menyukai