SEMARANG 2017 1. Jelaskan pesan KWN “Jangan Pernah Lelah Untuj Mencintai Indonesia” ! Jawab : Maksud pesan tersebut yang merupakan kutipan pidato dari presiden Jokowi pada Hari Pahlawan kemarin. Kalau dilihat dari konteksnya pesan itu disampaikan agar segenap elemen bangsa untuk tidak pernah lelah mencintai Indonesia. Ingat, dengan keringat dan darah para pahlawan yang telah membuka jalan bagi kita. Oleh karena itu setiap elemen masyarakat untuk bersatu padu menempuh jalan perubahan demi masa depan Indonesia yang berdaulat dan juga selalu optimis dalam merajut persatuan di tengah perbedaan yang ada. 2. Analisislah apakah ketentuan pasal 31 telah dilaksanakan ? Jawab : Sesuai dengan pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat dan mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. alam pasal ini menegaskan bahwa Negara dalam hal ini harus memberikan perhatian khusus pada dunia pendidikan di Indonesia. Bahkan dalam salah satu ayat dalam pasal ini mengatakan bahwa pemerintah harus memeberikan anggaran setidaknya 20% dari APBN Negara. Memang pemerintah telah membuktikannya dengan menyisihkan anggaran, namun entah mengapa potret pendidikan kita masih jauh dari kata memuaskan. Lebih memprihatinkan lagi bila mengetahui banyak gedung-gedung sekolah yang tidak layak untuk dijadikan tempat belajar. Di samping perkembangan yang semakin maju ini, Indonesia harus memiliki kesadaran untuk memajukan kualitas pendidikan agar tidak ketinggalan dengan negara-negara lain yang lebih maju. 3. Kenapa pengembangan IPTEK di Indonesia harus menjunjung tinggi nilai agam dan persatuan bangsa ? Jawab : Dalam konstitusi Undang-undang Dasar 1945 telah mengatur mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang tercantum dalam pasal 31 ayat (5) yakni “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Hasil amandemen keempat konstitusi tersebut mengatur mengenai tanggung jawab bagi pemerintah dan bangsa untuk memajukan IPTEK demi persatuan dan kesejahteraan bangsa. Sebuah tanggung jawab yang besar tentunya mengingat betapa pentingnya IPTEK dalam kemajuan industri suatu bangsa. Apalagi ditambah dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama, persatuan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. 4. Analisislah apa yang dapat ditawarkan Indonesia kepada dunia di era globalisasi ? Jawab : Gerbang era globalisasi Dunia telah terbuka, khususnya sejak awal millennium lalu, yang ditandai dengan menisbinya batas-batas wilayah antar negara di dunia dalam segala aspek sumber daya. Bangsa indonesia, Seperti hal nya bangsa-bangsa lain, Dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan (Inovasi) sebagai akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi dan transportasi, tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetisi yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Peluang bisa menjadi stimulus khusus bagi berkembangnya produksi dalam negeri. Para pemilik UKM bisa mengenalkan produk unik yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia kepada negara lain di seluruh penjuru dunia. Peluang luar biasa ini bisa menjadi kekuatan besar bagi pengusaha swasta untuk memajukan usahanya sampai keluar negeri. Kita sudah sering menyimak banyak berita yang mengabarkan kesuksesan pengusaha Indonesia dalam memasarkan produknya sampai ke berbagai negara. Indonesia juga bisa menjual potensi alamnya kepada negara lain yang membutuhkan. Potensi alam yang luar biasa ini belum tentu dimiliki oleh negara lain. Indonesia mempunyai tanah yang sangat luas untuk bercocok tanam dan lautan yang sangat luas untuk menangkap ikan. Potensi tersebut bisa memakmurkan rakyat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi jika di kelolah dengan baik. Setelah memasuki persaingan pasar yang cukup kompetetif, Indonesia bisa meningkatkan kemakmuran rakyatnya. Sebagai salah satu produsen raksasa yang memanfaatkan potensi alam melimpah, Indonesia mempunyai peluang besar untuk memenangkan persaingan global. 5. Buatlah narasi tentang identitas nasional Indonesia berdasarkan teori De Ventos ! Jawab : Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya, The Power of Identity, mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu faktor primer, faktor pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif. Faktor pertama, mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi bangsa Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah serta bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan masing-masing. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal inilah yang dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika. Faktor kedua, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara dan bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat dinamis. Pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan negaranya. Dalam hubungan ini sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa, serta langkah yang sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia. Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa merupakan bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah merupakan bahasa resmi negara dan bangsa Indonesia. Demikian pula menyangkut biroraksi serta pendidikan nasional telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun sampai saat ini masih senantiasa dikembangkan. Faktor keempat, meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat dominan dalam mewujudkan faktor keempat melalui memori kolektif rakyat Indonesia. Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia. 6. Analisislah mengapa ISIS dapat dikategorikan sebagai representasi dari politik identitas ? Jawab : ISIS dikategorikan sebagai representasi dari politik identitas dikarenakan ISIS menyatakan bahwa mereka adalah sebuah negara Islam dimana mereka menciptakan sebuah rezim kekhalifahan dengan ketua mereka (Abu Bakar Al Baghdad) sebagai khalifahnya. ISIS mengklaim kendali agama , politik, dan militer atas semua muslim diseluruh dunia, dan keabsahan semua keamiran, kelompok, negara, dan organisasi tidak diakui lagi setelah kekuasaan khalifah meluas dan pasukannya tiba diwilayah mereka. Namun ISIS sering kali bersifat negatif ditandai dengan sifat mereka yang eksklusif, sering kali menggunakan Bahasa kekerasan dan menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan mereka yaitu terciptanya negara islam dengan mereka (ISIS) sebagai poros pemerintahannya. 7. Analisislah apakah tujuan negara Indonesia sudah sesuai dengan teori yang ada ? Jawab : Pada hakikatnya, tujuan negara disesuaikan dengan pandangan hidup rakyat dan landasan pandangan hidup yang bersumber pada nilai-nilai luhur bangsa tersebut. Tujuan negara secara umum adalah mewujudkan kesejahteraan umum dan kebaikan bersama. Dalam rumusan singkat berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun 1945, negara Indonesia bercita-cita mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV adalah “...melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Sehingga dapat disimpulkan tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 tersebut sudah sesuai dengan teori yang ada. 8. Apakah Indonesia sebagai negara telah menjalan kan fungsinya ? Jawab : Indonesia sebagai negara dalam menjalankan fungsinya telah dilaksanakan dengan baik, dimana Indonesia telah menyelenggarakan penertiban dengan adanya sifat memaksa dan adanya apartus pemaksa seperti polisi, jaksa, hakim dan tentara. Disamping itu Indonesia juga telah mengusahakan kesejahteraan warga negaranya dengan adanya pembenahan infrastruktur dari jalan hingga fasilitas umum. Dalam aspek lain Indonesia telah menegakkan keadilam dimana semua warga negara harus menaati semua peraturan hokum yang berlaku dan aspek terakhir Indonesia pun telah menyelenggarakan pertahanan dengan adanya angkatan bersenjata yang baik sehingga negara Indonesia aman dari serangan teroris. 9. Analisislah apakah Indonesia termasuk negara demokrasi, jika diuji menurut teori Meriam Budiardjo ? Jawab : Indonesia telah memasuki tahap baru dalam demokrasinya. Setelah sekitar 32 tahun di bawah bayang-bayang demokrasi semu, warga negara Indonesia dapat mengecap indahnya ”fasilitas premium” demokrasi yaitu kebebasan berpendapat serta pemilihan umum langsung (sejak 2004). Demokrasi yang merujuk pada hukum sendiri merupakan bentuk dari demokrasi konstitusional. Indonesia merupakan sebuah Rechtstaat (negara hukum), bukan Machtstaat yang merupakan negara dengan berdasarkan kekuasaan saja. Demokrasi Konstitusional sendiri memiliki ciri tersendiri, yaitu terbatasnya kekuasaan pemerintah serta tidak dibenarkannya tindakan sewenang-wenang pemerintah kepada masyarakat. Kedua hal itu termaktub secara gamblang dalam konstitusi, yang menjadi acuan bagi pemerintah. Ciri tersebut memiliki nafas yang sama dengan pernyataan Lord Acton, “power tends to corrupt, absolute power corrupts absolutely” (manusia yang memiliki kekuasaan cenderung akan menyalahgunakannya, dan apabila manusia memiliki kekuasaan yang absolut atau tidak terbatas, tentunya akan disalahgunakan”. Pemisahan dan/ pembagian kekuasaan, sehingga kekuasaan tidak terpusat hanya pada satu lembaga atau individu, dalam prakteknya di Indonesia dapat dilihat melalui tiga lembaga negara utama yang berperan dalam menjalankan roda pemerintahan, yaitu eksekutif (presiden), legislatif (DPR dan MPR) serta yudikatif (MA). Di sisi lain, demokrasi sendiri sudah tidak lagi terbatas dalam konteks sistem pemerintahan. Namun juga sudah masuk ke ranah politik, yaitu sistem politik yang tercermin utamanya dalam pemilu yang bebas. Dalam proses implementasinya di Indonesia, pemilu presiden diadakan secara langsung, di mana masyarakat berhak untuk memilih langsung presidennya untuk satu periode jabatan selama 5 tahun. Hal tersebut beriringan dengan Pembukaan UUD 1945 serta Pancasila sila ke-4, yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. 10. Bagaimana persepsi anda tentang pelaksanaan hukuman mati di Indonesia ? Jawab : Pelaksanaan hukuman mati di Indonesia yang masih berjalan sampai sekarang sebenarnya melanggar HAM terutama hak untuk hidup, namun adanya hukuman mati itu perlu agar memberikan efek jera terhadap pelanggar peraturan yang mengganggu stabilitas keamanan negara dan kesejahteraan rakyat. 11. Apakah korupsi dapat dikategorikan sebagai pelanggaran atas HAM ? Jawab : Korupsi dapat dikategorikan sebagai pelanggaran atas HAM karena mengambil hak orang lain, sehingga menyebabkan hak atas penghidupan yang layak bagi diri dan keluarganya terambil oleh para koruptor tersebut. 12. Apakah pembiaran kemiskinan dan kebodohan sebagai suatu tindakan melanggar HAM ? Jawab : Pembiaran kemiskinan dan kebodohan merupakan pelanggaran HAM karena kita mengambil hak atas penghidupan yang layak bagi diri dan keluarganya, itu disebabkan orang yang dalam kemiskinan jangankan untuk punya rumah untuk ditinggali, makan pun terkadang tidak, karena tidak adanya uang untuk membeli makanan. Sama halnya dengan kemiskinan, pembiaran akan kebodohan juga merupakan pelanggaran HAM karena Ha katas pendidikannya terambil, dan dengan pemberantasan kebodohan di negara ini, kemiskinan pun lama kelamaan akan menghilang.