DISUSUN OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan judul
Pusat Pertanggungjawaban Keuangan.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen yang diberikan oleh Ibu Dr. Enni Safitri, SE, MM, Ak, CA. Kami
berharap kepada para pembaca dapat memberikan saran dan masukan.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih atas perhatian dan kesediaannya.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Beberapa alasan yang baik menjelaskan sistem pengendalian hasil keuangan dalam
organisasi.
1. Tujuan keuangan merupakan tujuan terpenting dalam organisasi yang berorientasi
laba. Keuntungan dan arus kas memberikan return untuk investor dan diantara
pengukuran utama yang berasal dari luar digunakan untuk mengevaluasi keuntungan
perusahaan.
2. Pengukuran keuangan memberikan sebuah ringkasan pengukuran kinerja dengan
menghitung semua efek dari seluruh inisiatif operasi pada berbagai tingkat yang
memungkinkan berbagai pasar, produk/jasa, atau aktivitas dalam satu (atau
beberapa) pengukuran. Pengukuran keuangan mengingatkan karyawan bahwa
berbagai inisiatif operasi yang mereka lakukan, seprti inisiatif untuk memperbaiki
waktu respons, tingkat produk cacat, keandalan pengiriman, atau tingkat kepuasan,
hanya bermanfaat bagi organisasi apabila hasilnya mampu memperbaiki kinerja
keuangan. Oleh karena pengukuran keuangan adalah pengukuran komprehensif
ringkasan kinerja, mereka memberikan sesuatu yang relatif mudah, terstandarisasi,
dan murah bagi organisasi untuk mengevaluasi hasil dari berbagai inisiatif
operasional tanpa perlu memperoleh dan mengevaluasi secara rumit dan mendetail
dari tiap-tiap inisiatif.
3. Banyak pengukuran keuangan sudah relatif tepat dan objektif. Mereka umumnya
memberikan keunggulan pengukuran yang signifikan lebih dari informasi yang
subjektif atau kualitatif dan masih banyak lagi alternatif lain yang bersifat kuantitatif
(seperti pengukuran kualitas atau kepuasan konsumen). Arus kas-pengukuran
keuangan yang sederhana-relatif mudah untuk diobservasi dan diukur.
Pusat pertanggungjawaban keuangan adalah pusat tanggung jawab ketika tugas itu
didefinisikan paling tidak dalam istilah khusus keuangan. Ada empat tipe dasar dari pusat
pertanggungjawaban keuangan, yaitu pusat investasi, pusat laba, pusat pendapatan, dan pusat
biaya.
Pusat Investasi
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang dipegang oleh manajer yang
bertanggung jawab baik untuk laporan laba rugi maupun posisi keuangan line items yang
dibuat untuk menghasilkan return akuntansi (laba) dan investasi yang dibuat untuk
menghasilkan return tersebut. Sebuah perusahaan adalah sebuah pusat investasi, sehingga
manajer tertinggi pada sebagian besar organisasi, seperti chief executive officer (CEO)
dievaluasi sebagai manajer pusat pertanggungjawaban. Jadi, manajer dari beberapa cabang,
kelompok operasi, dan divisi besar menjadi organisasi yang terdesentralisasi.
Pusat Laba
Pusat Pendapatan
Pusat Biaya
Pertanyaan penting untuk menjawab hal ini adalah: “yang mana manajer harus
pertanggungjawabkan; untuk bagian laporan keuangan yang mana?” pilihan-pilihan ini
sangatlah penting karena mempengaruhi perilaku manajer unutk memperhatikan ukuran
dimana mereka bertanggungjawab. Dari sudut perilaku, jawaban dasar dari pertanyaan di atas
sangat to the point, yakni secara terang-terangan mengharapkan para manajer dapat
bertanggung jawab untuk macam-macam item yang anda ingin mereka berikan perhatiannya.
Pada tingkat yang luas, struktur pusat pertanggungjawaban keuangan kebetulan sama
dengan otoritas para manajer. Area-area otoritas yang didefinisikan oleh struktur dan
kebijakan organisasi yang mendefinisikan hak dan kewajiban manajer untuk membuat
keputusan tertentu. Keputusan mengenai struktur organisasi tidak perlu mendahului
keputusan-keputusan mengenai jenis-jenis pusat pertanggungjawaban yang seharusnya
digunakan; keputusan struktur pertanggungjawaban mungkin yang pertama kali diputuskan.
Harga transfer memiliki beberapa tujuan organisasi dan tujuan-tujuan tersebut sering
kali bertentangan. Salah satu tujuan dari harga transfer adalah untuk menyediakan sinyal
ekonomi yang tepat, sehingga mampu memengaruhi manajer untuk membuat keputusan yang
baik. Secara khusus, harga seharusnya dipengaruhi oleh keputusan penjualan dan pembelian
manajer pusat laba mengenai berapa banyak produk atau jasa yang ditawarkan atau dibeli
secara internal.
Harga transfer dan urutan pengukuran laba seharusnya memberikan informasi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja baik untuk pusat laba maupun manajer mereka.
Harga transfer secara langsung berhubungan dengan laba, baik dari penjualan maupun
pembelian entitas.
Harga transfer dapat ditentukan secara sengaja dengan memindahkan laba antara
lokasi perusahaan. Tujuan ini berhubungan dengan penghematan pajak.
Beberapa tujuan harga transfer ini sering mengalami pertentangan. Kecuali dalam
keadaan yang langka, manajer dipaksa untuk membuat pengorbanan karena tidak ada satu
pun metode harga transfer yang melayani semua tujuan dengan baik. Campur tangan harga
transfer melemahkan manfaat dari desentralisasi. Harga transfer mengurangi kebebasan pusat
laba dan menyebabkan kompleksitas dan penundaan dalam pengambilan keputusan, serta
juga meningkatkan biaya organisasi, terutama dalam hal manajemen waktu yang dibutuhkan
untuk meninjau fakta-fakta dari situasi.
Harga transfer ini juga memperbolehkan penjualan pusat laba untuk memperoleh
keuntungan dalam internal perusahaan. Harga transfer ini juga menyediakan perkiraan harga
transfer yang dapat digunakan pada situasi dimana harga pasar kompetitif tidak ada.
Dalam penentuan harga transfer berdasarkan biaya, terdapat berbagai pilihan tipe
biaya yang digunakan sebagai dasar: biaya sesungguhnya atau biaya standar. Tipe biaya
manapun yang dipilih, biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga transfer
dapat direkayasa dengan salah satu dari tiga metode biaya: full costing, variable costing,
activity based costing.
Variasi
Salah satu variasi harga transfer yang lain, yaitu berdasarkan biaya marjinal ditambah
biaya lump-sum tetap. Biaya lump-sum ini dirancang untuk mengkompensasi pusat laba
penjualan untuk mengikat beberapa kapasitas tetap untuk memproduksi produk yang
ditransfer secara internal. Masalah utama dengan metode biaya marjinal ditambah biaya
lump-sum adalah bahwa manajer yang terlibat harus menetapkan sebelumnya biaya lump-sum
berdasarkan perkiraan kapasitas bahwa setiap pelanggan internal akan membutuhkannya pada
periode yang akan datang.
Harga transfer dengan tarif ganda, dimana pusat laba penjualan dikreditkan dengan
harga pasar, tetapi pusat laba pembelian membayar hanya biaya produksi marjinal (atau
penuh). Harga transfer dengan tarif ganda memiliki dua keuntungan dasar, yaitu :
Para manajer baik dari pusat laba penjualan dan pembelian menerima petunjuk
ekonomi yang tepat untuk pengambilan keputusan mereka,
Memastikan bahwa transaksi internal akan berlangsung, sehingga memungkinkan
untuk mempertahankan proses produksi yang terintegrasi secara vertikal.
Bagaimanapun juga, harga transfer dengan tarif ganda memiliki kelemahan, yaitu :
Harga transfer dengan tarif ganda dapat menghancurkan insentif internal yang
tepat dari entitas ekonomi.
Sering sulit untuk menjelaskan kepada manajer pusat laba bagaimana
penghitungan ganda telah melebih-lebihkan keuntungan pusat laba mereka,
namun keuntungan tersebut kadang-kadang menyebabkan manajer pusat laba
menuntut kompensasi yang sepadan.
Zumwald AG, yang berkantor pusat di Cologne, Jerman dengan direktur perusahaan
yang bernama Mr Rolf Fettinger adalah sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual
berbagai sistem pencitraan diagnostik medis, alat uji biomedis dan instrumentasi. Total
pendapatan tahunan lebih dari 3 miliar.
Mengenai biaya komponen yang dipertaruhkan, Display Technologies Plc jauh lebih
kompetitif dibandingkan Heidelberg. Heidelberg tidak mampu menurunkan harga produknya
di bawah biaya tawaran terendah karena akan menghancurkan ROIC. Dengan cara yang
sama, Mr Bauer tidak ingin membeli tampilan dengan tingkat harga di atas pasar.
Harga transfer adalah harga produk atau jasa yang dijual secara internal di dalam
perusahaan antar pusat tanggung jawab. Harga transfer penting karena harga transfer
memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan
timbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. Transfer harga juga
membantu pengukuran kinerja manajer dari terjadinya jual beli antar pusat tanggungjawab.
Masalah dalam kasus tersebut adalah ISD yang membeli sistem tampilan dari pemasok
eksternal, bukan pemasok internal. ISD membeli sistem tampilan dari Display Technologies
Plc yang merupakan pemasok eksternal dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan
harga pemasok internal yaitu Heildeberg division dengan harga yang lebih tinggi. Dari hal
ini, timbul masalah, manajer divisi Heildeberg marah kepada manajer divisi ISD karena tidak
membeli atau tidak memasok barang dari divisi Heildeberg. Alasan dari manajer divisi ISD
tidak memasok barang dari divisi Heildeberg karena harga transfer nya lebih mahal
dibandingkan dengan harga transfer dari pemasok eksternal. Oleh karena itu, terjadi
perselisihan antar divisi. Alasan manajer divisi memberikan harga transfer yang lebih mahal
karena jika manajer divisi heildeberg memberikan harga transfer murah maka divisi
heildeberg akan hilang dari pasar. Untuk itu, direktur perusahaan harus mengambil suatu
keputusan untuk penyelesaian masalah antar divisi perusahaan tersebut. Menurut kelompok
kami, masalah tersebut muncul disebabkan oleh : Kurangnya kerjasama antara divisi untuk
membuat keputusan yang menguntungkan Zumwald. Jadi setiap divisi harus mementingkan
keuntungan keseluruhan yang diperoleh perusahaan Zumwald AG tanpa mementingkan
keuntungan antar divisi.
Keputusan dalam suatu perusahaan harus selalu dibuat dengan memikirkan manfaat
yang diperoleh perusahaan secara keseluruhan. Untuk Zumwald, keputusan yang harus
dipentingkan adalah meminimalkan biaya keseluruhan dan memaksimalkan keuntungan.
Menurut kelompok kami, penyelesaian untuk kasus tersebut adalah sebaiknya divisi ISD
memasok barang atau membeli sistem tampilan dari pemasok internal yaitu dari divisi
Heildeberg. Karena jika memasok barang dari divisi heildeberg, keuntungan akan diperoleh
tidak hanya untuk divisi-divisi perusahaan tetapi keuntungan akan diperoleh untuk
perusahaan Zumwald AG secara keseluruhan. Jika dihitung-dihitung, perusahaan akan lebih
untung jika memasok barang dari pemasok internal atau dari divisi heildeberg karena dengan
membeli sistem tampilan dari Heidelberg division akan memberikan kontribusi yang baik
untuk divisi Heidelberg dan juga untuk divisi ECD. Keuntungan yang diperoleh perusahaan
Zumwald secara keseluruhan akan lebih menguntungkan jika membeli dari divisi Heidelberg.
Biaya variabel untuk Heidelberg (Biaya tetap tidak relevan jika digunakan untuk keputusan
tingkat perusahaan). Jadi divisi Heidelberg mendapatkan kontribusi (90,000). Selain itu divisi
ECD juga mendapatkan kontribusi sebesar dari (9000 didapat dari setengah). Keuntungan
yang diperoleh perusahaan Zumwald AG dari total kontribusi divisi adalah Zumwald juga
perlu mempertimbangkan hubungan baik dengan Borgadus NV yang merupakan pemasok
terbesar sebelum menerima tawaran lain. Misalnya, jika ada penawaran strategis atau lebih
menguntungkan bagi perusahaan Zumwald jika memasok dari Borgadus NV, maka mereka
dapat mempertimbangkan menerima kesepakatan dengan Bogardus dalam rangka untuk
meningkatkan hubungan kepada pemasok agar dapat terjalin hubungan yang erat dengan
pemasok besar seperti Bogardus NV namun jika memang menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan Zumwald AG. Komunikasi antar divisi juga harus terjalin dengan baik agar antar
divisi tidak terjadi pertikaian atau salah paham antar divisi. Antar divisi harus mengutamakan
keuntungan yang diperoleh perusahaan secara keseluruhan bukannya mementingkan
keuntungan antar divisi tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pusat pertanggungjawaban keuangan adalah salah satu elemen utama dari sistem
pengendalian hasil keuangan. Definisi dari pusat pertanggungjawaban keuangan merupakan
hal yang penting karena mereka memberikan sinyal kepada manajer mengenai hal-hal dalam
laporan keuangan yang harus diperhatikan. Sering kali manajer bertanggung jawab untuk hal-
hal dalam laporan keuangan melebihi otoritas tidak langsung yang mereka miliki karena
akuntabilitas memberdayakan mereka untuk memengaruhi tindakan yang tidak menjadi
otoritas mereka.
Harga produk dan jasa yang ditransfer dari satu entitas organisasi sering kali
menyebabkan masalah dalam pengukuran kinerja keuangan entitas. Namaun, dalam situasi
yang jarang terjadi ketika ada persaingan sempurna pasar eksternal untuk perdagangan
barang dan jasa secara internal, tidak adanya pendekatan harga transfer dapat menuntun
manajer pusat laba untuk membuat keputusan yang optimal dilihat dari perspektif perusahaan
dan secara simultan memberikan informasi yang bagus untuk evaluasi. Insentif untuk
memindahkan laba antara lokasi perusahaan dan wilayah hukum pajak yang berbeda
menyebabkan pertimbangan tambahan harga transfer. Metode harga transfer berbasis harga
pasar atau biaya penuh dan variasinya adalah hal yang biasa digunakan, tetapi beberapa
perusahaan juga menggunakan harga transfer yang dinegosiasi. Tidak ada metode yang
paling dominan dalam seluruh pengaturan karena masing-masing memiliki kekuatan dan
kelemahan.
DAFTAR PUSTAKA
Merchant, Kenneth A., dan Wim A. Van Der Stade. 2018. Sistem Pengendalian Manajemen
Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat