Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah S.W.T Karena atas limpahan rahmat- Nya penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini. Semoga sholawat dan salam-Nya selalu dilimpahkan kepada Nabi
dan Rasul penutup Muhammad S.A.W, Tidak terkecuali untuk keluarganya, segenap sahabatnya
dan semua ummatnya Insya Allah kita semua berada di dalamnya. Pada kesempatan ini penyusun
tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:
1.Ibu Animah, SE.,M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Manajemen yang telah
memberikan ilmu dan masukan dalam penyusunantugas ini.
2.Kedua orang tua dan semua keluarga besar atassegala do’a, dukungan dan motivasi yang
diberikan.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Perusahaan Manufaktur dan Jasa dapat dibagi menjadi dua jenis utama
yaitu perusahaan pesanan (joborder) yang memproduksi produk atau jasa yang unik, dan perusah
aan proses yang memproduksi produk atau jasa yang relatif homogen.
Produksi dan perhitungan biaya pesanan perusahaan yang beroperasi dalam industri
berdasarkan pesanan biasanya memproduksi beberapa jenis jasa atau produk yang cukup berbeda
antara yang satu dengan yang lain. Produk khusus atau produk yang dibuat menurut pesanan
termasuk dalam kategori ini, begitu juga perusahaan yang menyediakan jasa yang berbeda kepada
setiap pelanggan. Perusahaan yang umumnya menggunakan sistem berdasarkan pesanan adalah
percetakan, konstruksi, pembuatan perabot, perbaikan mobil, dan jasa medis.
Pada sistem produksi berdasar pesanan, biaya-biaya diakumulasikan
berdasarkan pesanan kerja. Pesanan kerja (job) adalah satu unit yang berbeda atau serangkaian
unit. Sebagai contoh, misalkan tukang jahit secara bersamaan
mempersiapkan pesanan untuk baju kemeja, celana panjang, baju jas, dan jaket. Pesanan-pesanan
tersebut dapat dengan mudah diidentifikasikan atau dibedakan menurut tampilan fisiknya dan
biaya per unit dari masing-masing produk tersebut berbeda-beda, sehingga perhitungan biaya
harus dilakukan berdasarkan masing-masing pesanan.
Pendekatan untuk membebankan biaya ini dinamakan sistem perhitunangan
biaya pesanan ( job order costing system). Dalam suatu perusahaan yang
beroperasi berdasarkan pesanan, pengumpulan biaya pekerjaan menyediakan informasi penting
bagi manajemen. Sebagia contoh, harga dalam lingkungan berdasarkan pesanan sering ditetapkan
berdasarkan biaya. Hal inilah yang diterapkan suplemen
ramuan berbeda, sama halnya dengan jumlah tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan
(beberapa ramuan akan dicampur dan dikemas, sedangkan yang lain akan digiling dan diubah
menjadi tablet atau dimasukkan dalam kapsul.
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), biaya produksi
dikumpulkan atau diakumulasikan untuk setiap pesanan atau pekerjaan ( job) yang terpisah. Suatu
pesanan atau pekerjaan merupakan hasil akhir (output ) yang diidentifikasikan untuk memenuhi
pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisikembali suatu item dari persediaan. Untuk dapat
menghitung biaya berdasarkan pesanan secara mudah, maka pesanan atau pekerjaan harus dapat
diidentifikasikan secara terpisah. Oleh karena itu,harus ada perbedaan penting dalam biaya per
unit antara suatu pesanan
dengan pesanan yang lain seperti yang telah dicontohkan diatas. Oleh karena itu, kami menyusun
makalah ini tentang penghitungan biaya berdasarkan pesanan.
B.Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, kami menemukan rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini yaitu “bagaimana sistem dan cara yang menghitung biaya berdasarkan pesanan dalam
menjalankan suatu proses bisnis.
C.Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu mahasiswa diharapkan dapat:
1.Melakukan perhitungan akumulasi biaya berdasarkan pesanan ( job order costaccumu-lation).
2.Mengidentifikasi dan mempersiapkan delapan ayat jurnal akuntansi biaya dasar dalam
perhitungan biaya berdasarkan pesanan ( job order costing ).
3.Membuat kartu biaya pesanan ( job order cost sheet).
4.Menerapkan tarif overhead yang telah ditentukan dalam perhitungan biaya pesanan.
5.Mengenali berbagai bentuk kartu biaya pesanan dalam suatu bisnis atau usaha.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Karakteristik Perhitungan Biaya Pesanan
Akumulasi atau pengumpulan biaya produksi dalam suatu perusahaan biasanya
dipengaruhi oleh karakteristik dari kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan yang melaksanakan kegiatan produksi berdasarkan pesanan merubah bahan baku
menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari para pelanggannya. Adapun ciri
ciri perusahaan yang mengakumulasi biaya berdasarkan pesanan sebagai berikut:
1) Proses pembuatan produk terjadi secara terputus-putus. Jika suatu pesananselesai
dikerjakan, proses produksi dihentikan dan dimulai dengan pesanan berikutnya.
2) Produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
oleh pelanggan, sehingga antara satu pesanan dengan pesanan yang lain dapat berbeda-
beda.
3) Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan pelanggan, bukan untuk memenuhi
persediaan.
Jika suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan produksinya memenuhi ketiga kriteria di
atas, maka perusahaan tersebut akan menggunakan metode
perhitungan biaya pesanan dalam pengumpulan biaya produksinya. Secara umum
perhitungan biaya pesanan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Untuk tiap pesanan dari pelanggan disediakan Kartu Biaya Pesanan ( job cost sheet )
untuk menghitung biaya produksinya secara individual.
2) Kartu biaya pesanan tersebut berfungsi sebagai buku besar
pembantu persediaan barang dalam proses yang diisi berdasarkan bukti permintaan bahan
baku kartu jam kerja langsung, dan tarif overhead pabrik.
3) Pengakunan ke buku besar dapat dilakukan dengan rekapitulasi dari kartu biaya pesanan.
4) Biaya produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengancara membagi
jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tertentudengan jumlah unit produk
yang dihasilkan untuk pesanan yang bersangkutan.
5) Kartu biaya pesanan mengalami tiga status yaitu sebagai berkas barang dalam proses,
barang jadi, dan barang terjual.
Bagi perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, informasi biaya produksi yang
dihasilkan oleh sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan akan bermanfaat untuk:
1) Menetapkan harga jual yang akan dibebankan kepada pelanggan dan juga sebagai dasar
pengajuan proposal tender.
2) Mengevaluasi ketepatan dalam pembebanan harga taksiran.
3) Membandingkan biaya pesanan serupa yang pernah dikerjakan.
4) Menganalisis waktu penyelesaian suatu pesanan.
5) Menghitung laba atau rugi kotor untuk setiap pesanan.
6) Menentukan biaya persediaan akhir produk jadi dan barang dalam proses.
Arus bahan baku langsung dari gudang ke pabrik dipertanggungjawabkan sebagai transfer
biaya dari bahan baku ke barang dalam proses. Pencatatan penggunaan bahan baku
biasanya dilakukan dalam bentuk ikhtisar di akhir bulanatau periode, dengan jurnal sebagai
berikut:
Satu lembar bukti permintaan bahan baku dikirimkan ke Departemen Biaya, dimana semua
salinan bukti tersebut diuraikan berdasarkan nomor pesanan dan dicatat harian atau mingguan, ke
Bagian-Bagian baku dari kartu biaya pesanan. Dengan cara ini, kuantitas dan biaya bahan baku
yang digunakan dalam setiap, pesanan diakumulasi secara tepat waktu, meskipun jika ayat jurnal
umum dibuat tidak sesering itu.
Bukti permintaan bahan baku juga digunakan untuk mengeluarkan bahan baku tidak
langsung maupun perlengkapan. Jika tidak digunakan di pabrik, perlengkapan yang dipakai itu
dibebankan ke akun Beban pemasaran atau Administrasi. Jika digunakan di pabrik maka
dibebankan kea kun Pengendali Overhead Pabrik dengan jurnal sebagai berikut:
(D) Pengendalian Overhead Pabrik Rp.xxx
Jika bahan baku untuk suatu pesanan dikembalikan ke gudang karena beberapa alasan
seperti tidak terpakai (idle), tidak sesuai spesifikasi, atau cacat maka dicatat dengan jurnal sebagai
berikut:
Akibat jurnal disebut saldo beban gaji dibuku besar akan menjadi nol dan membebankan
biaya tenaga kerja langsung akun “Persediaan Barang Dalam Proses”, dan biaya tenaga kerja tidak
langsung dibebankan ke akun “Pengendali Overhead Pabrik”.