Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis univariat. Metode
deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang dimulai dengan mengumpulkan
data menganalisis data dan menginterpretasikannya. Bertujuan untuk
mendeskripsikan apa yang terjadi sebagaimana mestinya pada saat penelitian
dilakukan. Penelitian ini akan mendeskripsikan masalah yang terjadi pada 5 keluarga
binaan di Kampung Jengkol RT 001/RW 003, Desa Jengkol, Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

3.2 Populasi Pengumpulan Data


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota keluarga binaan di
Kampung Jengkol RT 001/RW 003, Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.

3.3 Sampel Pengumpulan Data


Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam hal ini yang
menjadi sample adalah 12 orang anggota kluarga dari lima keleuarga binaan di
Kampung Jengkol RT 001/RW 003, Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten, yaitu keluarga Tn. Sukraja, Ny. Rasmani, Tn. Fajar, Ny.
Yana dan Tn. Ramlan.

3.4 Penentuan Instrumen Pengumpulan Data


Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh penelitian dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan mudah. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
kuesioner.
Dalam penelitian ini sebelumnya dilakukan presurvey denga teknik
wawancara untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan keluarga binaan mengenai
masalah kesehatan yang terdapat pada keluarga nya yang kemudian kami kumpulkan
data dan kami angkat sebagai area masalah dalam langkah diagnosis komunitas.
Selanjutnya kami lakukan survey dengan teknik wawancara dengan kuesioner sebagai
instrumen untuk pengumpulan data. Selain itu, dilakukan juga observasi langsung ke
rumah dan lingkungan keluarga binaan untuk memperoleh data yang lebih lengkap.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam hal ini yang menjadi
sampel adalah empat keluarga binaan di Desa Jengkol, Kecamatan Kresek,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.

3.5 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan di Kampung Jengkol RT 001/RW 003, Desa
Jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara terpimpin. Interview jenis ini dilakukan
berdasarkan pedoman – pedoman kuesioner yang telah disiapkan secara menyeluruh
sebelumnya. Sehingga interviewer hanya membacakan pertanyaan – pertanyaan
tersebut kepada responden pada keluarga binaan. Pertanyaan – pertanyaan di dalam
kuesioner tersebut disusun sedemikian rupa sehingga mencakup variabel – variabel
yang berkaitan. Keuntungan dari wawancara terpimpin ini antara lain:

1. Pengumpulan dan pengolahannya dapat berjalan dengan cermat dan teliti


2. Hasilnya dapat disajikan kualitatif maupun kuantitatif
3. Interviewer dapat dilakukan oleh beberapa orang, karena adanya pertanyaan –
pertanyaan yang uniform.

Sedangkan kelemahan wawancara jenis ini antara lain pelaksanaan wawancara


menjadi kaku, dalam artian pada saat interview selalu dibayangi pertanyaan –
pertanyaan yang sudah tersusun. Disamping itu interview menjadi terlalu formal,
sehingga hubungannya dengan responden kurang fleksibel.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili


dalam sampel penelitian, yang memenuhi syarat sebagai sampel yaitu :

 Bersedia untuk menjadi responden


 Merupakan anggota keluarga binaan di Desa Kemuning
 Usia  13 tahun
 Sehat jasmani dan rohani

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat


mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian,
yaitu :

 Tidak bersedia menjadi responden


 Usia < 13 tahun

Tabel 3.1 Pengumpulan Data

No. Tanggal Kegiatan


1. Selasa, 12 Maret Datang dan perkenalan dengan kepala dan staf
2019 puskesmas Kresek. Pengumpulan data program
wajib dan laporan penyakit dari puskesmas.
2. Rabu, 13 Maret 2019 Perkenalan dengan kader. Mengunjungi daerah
binaan dan membina sambung rasa dengan
keempat keluarga binaan.
3. Kamis, 14 Maret Pengumpulan data dari masing-masing keluarga
2019 binaan. Observasi rumah keluarga binaan.
Membuat kuesioner pre-survey untuk menentukan
pengambilan masalah.
4. Jumat, 15 Maret Melakukan presurvey ke keluarga binaan.
2019 Melakukan diskusi kelompok untuk menentukan
area masalah dari masing-masing keluarga binaan.
5. Sabtu, 16 Maret Diskusi kelompok untuk membuat latar belakang
2019
6. Minggu, 17 Maret Diskusi kelompok untuk membuat tinjauan
2019 pustaka, kerangka teori, kerangka konsep, definisi
operasional dan membuat kuesioner survey
7. Senin, 18 Maret Mengunjungi keluarga binaan untuk melakukan
2019 survey
8. Selasa, 19 Maret Mengolah data yang diperoleh dari masing-
2019 masing keluarga binaan
9. Rabu, 20 Maret 2019 Menganalisis data dari hasil wawancara dan
kuesioner. Melakukan diskusi kelompok dan
bimbingan dengan drg. Trully
10. Kamis, 21 Maret Melanjutkan pembuatan laporan dengan kelompok
2019
11. Jumat, 22 Maret Melanjutkan laporan dan melakukan diskusi
2019 kelompok dengan drg. Trully
12. Sabtu, 23 Maret Berpamitan dengan kepala dan staf puskesmas
2019 Kresek untuk kembali ke Jakarta.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data


Untuk pengolahan data mengenai “Pengetahuan Faktor Risiko ISPA pada
Keluarga Binaan Kampung Jengkol RT 001/RW 003 Desa Jengkol, Kecamatan
Kresek, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten” digunakan cara manual dan bantuan
software pengolahan data menggunakan Microsoft Word. Untuk menganalisa data-
data yang sudah didapat adalah dengan menggunakan analisa univariat.

Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk mengenali setiap


variabel dari hasil penelitian. Analisa univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan
data sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi
yang berguna. Peringkasan tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik.

Pada diagnosis dan intervensi komunitas ini, variable yang diukur adalah :

 Pengetahuan Faktor Risiko ISPA pada keluarga binaan


 Usia responden
 Tingkat Pendidikan formal pada keluarga binaan
 Pekerjaan responden
 Status ekonomi keluarga binaan
 Pengalaman responden dalam pernah atau tidak mengalami penyakit yang
disebabkan karena tidak mencuci tangan dengan baik dan benar
 Informasi melalui media massa mengenai pengetahuan mencuci tangan
dengan baik dan benar

Anda mungkin juga menyukai