Anda di halaman 1dari 10

ESSAY

PENGANTAR ARSITEKTUR
SEMESTER GANJIL

Disusun oleh:
Yosephine Mishell – 00000029197
AR100-A

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA


TANGERANG, GADING SERPONG
2018-2019
TERMINOLOGI ARSITEKTUR

Pengertian Arsitektur

Arsitektur bersal dari kata archi dan techton. Arsitektur sendiri merupakan ilmu merancang
bangunan yang dijalankan oleh sebuah individu atau kelompok yang berdasarkan dari ide setiap
individu. Hasil bangunan yang mengunakan ilmu ini biasanya memiliki aturan serta kaidah-kaidah.
Tanpa adanya ilmu ini, maka dunia akan terbengkalai dan berantakan karena lingkungan sekitar
menjadi tidak tertata rapih. Awal mula adanya arsitektur yaitu berasal dari tradisi masyarakat berupa
bangunan primitive, dimana didalam bangunan itu telah dibuat sebuah pembagian-pembagian ruangan
didalamnya. Adanya ilmu ini bertujuan untuk menaungi dan mewadahi manusia dan aktivitasnya,
memiliki kekokohan yang memberikan rasa aman, nyaman dan memiliki bentuk tegar dan melindungi,
serta memiliki keindahan. Untuk orang yang mendalami ilmu / menempuh pendidikan dibidang ini
biasanya disebut arsitek.

Tujuan Arsitektur

Didalam mempelajari ilmu ini, kita semmua mampu memahami adanya sebuah makna tertentu
dibalik lahirnya sebuah bangunan. Makna-makna yang ada diantaranya dapat berupa seperti:

1. Memberikan rona/ pembedaan bagi kegiatan-kegiatan tertentu


Beberapa bangunan biasa di bangun untuk mengingatkan kepada sang penguna akan
konteks perilaku yang harus dilakukan ketika berada di suatu tempat atau ruangan.
Biasanya dalam mengingatkan seseorang akan berperilaku dibutuhkan rona fisik.
Contoh, ketika kita berada dikerajaan, kita bisa membedakan bagaimana kita harus
berperilaku dan berpakaian dengan unsure kemewahan yang terdapat dari bangunan
kerajaan tersebut.
2. Mengingatkan tentang suatu kejadian
Suatu bangunan juga di bangun untuk mengingatkan suatu kejadian. Bisa kita lihat
contoh dari point ini yaitu lawang sewu yang berada di kota Semarang. Gedung ini
merupakan gedung tua bekas peningalan Belanda. Gfedung ini merupakan saksi bisu
dari pertempuran pahlawan Indonesia melawan penjajah Belanda
3. Menyatakan kekuasaan atau status
Untuk point ini, kita dapat melihat perbedaanya dari bangunan rumah biasa dengan
keraton atau kerajaan. Desain gedungnya untuk perumahan biasa pasti di buat
sederhana, namun untuk keraton atau kerajaan, pastinya bangunan itu di desain
secara mewah, serta diberikan ukiran-ukiran untuk menambah kesan mewah karena
yang menempatinya adalah orang yang memiliki kedudukan tinggi.
4. Mendukung keyakinan kosmologis
5. Menayampaikan informasi
6. Menetapkan identitas pribadi atau kelompok
sebuah karya arsitektur juga mampu menetapkan identitas pribadi penggunanya.
Karya arsitektur ini bisa di contohkan seperti baju. Baju yang manusia kenakan akan
memancarkan identitas pribadi si pemakainya. Contohnya pakaian antara bangsawan
dengan rakyat biasa. Pakaian seorang bangsawan akan menunjukan kemewahan dan

1|Page
Pengantar Arsitektur - Yosephine Mishell
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
elegan. Sedangkan pakaian masyarakat biasa pastinya memperlihatkan kesan
sederhana. Atau bisa juga pakaian yang banyak hiasannya/ mainannya menunjukan
penggunanya yang pastinya anak-anak dan pakaian yang perniknya polos
menunjukan pengunanya itu adalah kalangan dewasa.
7. Mengkiaskan system nilai

2|Page
Pengantar Arsitektur - Yosephine Mishell
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
KAJIAN PERILAKU DALAM ARSITEKTUR

Pendahuluan

Dalam ilmu arsitektur, pola perilaku dan lingkungan merupakan sebuah ikatan yang erat
hubungannya. Pola perilaku disini menunjukan manusia serta aktivitasnya sehari-hari, seperti
berinteraksi dengan sesamanya maupun lingkungan sekitarnya. Dalam melakukan proses
perancangan bangunan, biasanya para arsitek mengunakan kajian atau referensi berupa penyelidikan
mengenai hubungan lingkungan dan perilaku manusia yang akan menggunakan bangunan yang akan
ia rancang tersebut. Untuk lebih spesifiknya, hubungan lingkungannya itu bisa berupa keadaan ilkim
atau cucaca di area yang akan ia bangun, atau sepi dan ramainya area tersebut. sedangkan untuk pola
perilaku, bisa berupa seperti interaksi antar masyarakat di lingkungan tersebut, adat istiadat serta gaya
hidup si pemakai bangunan, dan lain sebagainya.

Teori lingkungan perilaku dalam arsitektur ini di bagi menjadi tiga bagian yang berhubungan
satu sama lain. Tiga diantaranya yaitu setting/ tempat, kelompok pemakai, serta konsep perilaku.
Contoh dari teori lingkungan perilaku yang umum kita ketahui itu biasanya bisa kita liat di mall atau
tempat umum lainnya yang biasanya menyediakan toilet bagi orang lanjut usia. Dalam hal ini, seorang
arsitek sudah menggunakan teori lingkungan perilaku, Karena ia sudah memikirkan bahwa harus ada
pebedaan luas ruangan yang dibutuhkan antara orang lanjut usia dengan toilet orang dewasa biasa.
Biasanya orang yang lanjut usia membutuhkan ruang gerak yang luas dikarenakan ia menggunakan
kursiroda mungkin atau membutuhkan banyak tempat pegangan untuk menopang tubuhnya berjalan.
Sehingga toilet orang lanjut usia biasanya dibuat ukurannya lebih besar serta banyak besi untuk
mereka agar dapat berpegangan ketika berjalan.

Setting/ tempat

Pada bagian setting atau tempat, terdapat yang namanya lingkungan hidup. Lingkungan hidup
sendiri terdiri dari dua jenis yaitu lingkungan alam serta lingkungan binaan. Kedua jenis lingkungan ini
merupakan lingkungan yang sama-sama kita tinggali dan dapat kita rasakan, amun perbedaanya yaitu,
lingkungan alam merupakan lingkungan yang telah ada dialam tanpa adanya campur tangan manusia,
namun lingkungan binaan merupakan lingkungan yang sudah dibentuk, dikelola, dan ditentukan
kondisinya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Tujuan manusia membuat lingkungan binaan
agar hidupnya itu lebih efektif dan mudah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Lingkungan binaan ini
bisa muncul karena bertambahnya penduduk, oleh karena bertambah banyaknya penduduk, maka
semakin besar juga kebutuhan manusia yang harus terpenuhi. Contoh lingkungan binaan adalah
apartemen. Apartemen di bangun karena penduduk yang semakin bertambah banyak namun lahan
pembangunan rumah dan untuk pemenuhan kebutuhan manusia terbatas, sehingga dibangunlah
apartemen untuk menampung penduduk agar bisa tinggal didalamnya, dan tempat-tempat yang
harusnya dijadikan pemukiman bisa menjadi tempat sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia.

Pembagian wilayah

Pembagian wilayah didalam suatu bangunan biasanya mengunakan teori prosemik. Prosemik
merupakan jarak interaksi yang efektif, dimana prosemik ini merupakan studi yang mempelajari posisi
tubuh dan jarak antar tubuh. Menurut Edward Hall, prosemik ini terdiri dari empat jarak yaitu ada jarak
3|Page
Pengantar Arsitektur - Yosephine Mishell
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
intim (fase dekat: 0,00 - 0,15m fase jauh: 0,15 - 0,50m), personal ( fase dekat: 0,50 – 0,75m fase jauh:
0,75 -1,20m), social (fase dekat: 1,20 – 2,10m fase jauh: 2,10 – 3,60m),dan public (fase dekat 3.60 -
7,50m fase jauh: >7,50m).

Berdasarkan jarak-jarak yang ada tersebut, maka dibuatlah pembagian wilayah atau ruang
yang terdiri dari dua hal, yaitu privasi dan teritori. Privasi merupakan tempat yang opsional bagi
penggunanya.biasanya tempat privasi ini mengontrol kegiatan interaksi seseorang, dimana tempat
privasi ini bisa dibuat terbuka ketika orang tersebut ingin selalu berinteraksi dengan orang yang berada
di sekitarnya, namun juga bisa di buat tertutup dikarenakan orang tersebut lebih ingin menyendiri.
Untuk wilayah teritori, dia bersifat lebih luas. Teritori biasanya dikuasai oleh individu atau kelompok,
ditandai secara konkrit atau simbolik, memiliki sifat mempertahankan. Contoh dari teritori ini dapat kita
ambil contohnya dari pemukiman di perumahan-perumahan. Biasanya seseorang menandai teritorinya
dengan pagar rumah maupun tembok rumah yang di tinggikan.

Contoh antara prifasi dan teritori bisa kita lihat dari rumah beserta halamannya yang luas.
Bangunan rumahnya itu menandakan ruangprivasi pemilik rumah. Karena ketika ia masuk kedalam
rumah, otomatis ia tidak mampu atau tidak akan berinteraksi lagi dengan masyarakat sekitar rumahnya
tersebut. untuk menandai teritori rumahnya, ia menggunakan pagar sebagai pembatas wilayahnya.
Untuk privasi terbuknya, ia menggunakan halamannya tersebut sebagai privasi yang terbuka untuk
bercengkrama bersama dengan tetangga-tetangganya.

Persepsi Lingkungan

Untuk point in, terdapat yang namanya kepadatan dan kessakan. Apa perbedaan dari
kepadatan dan kesesakan? Kepadatan merupakan jumlah orang perunit, sedangkan kesesakan
merupakan sesuatu yang dirasakan seseorang akibat adanya kepadatan. Biasanya kesesakan ini
muncul diakibatkan karena tingkat privasi yang belum terpenuhi/ sempurna. Sebuah bangunan yang
akan di bangun harus memperhatikan hal kesesakan dan kepadatan di dalam pembangunannya.
Ketika sebuah ide bangunan telah di dapatkan sesuai dengan privasi yang diharapkan dan dibangun
sampai bangunan itu jadi seutuhnya, maka bangunan itu akan memasuki tahap isolasi social, dimana
orang-orang akan mask didalamnya untuk menguji apakah sudah sesuai dengan privasi yang di
harapkan. Jika pada tahap isolasi social ini di dapatkan hasilnya mengalami kesesakan maka,
bangunan tersebut harus di perbaiki hingga akhirnya ia tidak mengalami kesesakan kembali.

Pemetaan Kognitif Perkotaan

Kevin Lynch memberikan teori image of the city dimana didalam teori ini terdapat tiga citra kota,
yaitu identitas yang menonjol, elemen kota, dan makna unsure bagi pengamat. Menutur Kevin Lynch
tiga citra kota ini biasanya dapat berpola seperti monument, perkotaan/pedesaannya, dan lain-lain.

4|Page
Pengantar Arsitektur - Yosephine Mishell
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
GUNA DAN CITRA

Pendahuluan

Guna dqan citra merupakan dua unsur dalam karya arsitektur. Guna dan citra merupakan
suatu kesatuan yang tak dapat terpisahkan. Dengan adanya guna dan citra, sebuah karya arsitektur
tidak hanya harus selalu dijelaskan dengan kata-kata, namun dapat dilihat dan dirasakan.

Guna

Guna dalam sebuah karya arsitektur artinya sebuah karya arsitektur dapat dirasakan
keberadaanya bagi sang pengguna dan ketika karya arsitektur itu dapat dirasakan maka ia bisa di
mengerti keberadaanya/ bisa di ketahui keberadaanya. Contoh rumah yang kita tinggali, rumah itu
berguna karena melindungi kita dari cuaca dunia. Rumha juga mampu memberikan kenyamanan serta
rasa aman.

Citra

Citra sendiri merupakan unsur dalam karya arsitektur yang hanya merupakan sebuah
gambaran atau kesan penghayatan yang menangkap arti bagi seseorang. Citra dimata seseorang
dapat berbeda-beda. Contoh dari citra itu bisa kita ambil seperti pakaian. Pakaian yang kita kenakan
sehari-hari selain berguna untuk menutupi dan melindungi tubuh, pakaian juga bisa menjadi penentu
identitas pemakainya. Dengan begitu, contoh pakaian ini juga berlaku dalam karya arsitektur seperti
rumah hunian. Rumah hunian seseorang yang mewah dan megah menunjukan identitas pribadi si
penghuninya.

5|Page
Pengantar Arsitektur - Yosephine Mishell
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
PERAN STRUKTUR DAN KONSTRUKSI DALAM ARSITEKTUR

Pengertian Struktur dan konstruksi

Struktur merupakan alat untuk mewujudkan gaya-gaya eksternal menjadi mekanisme


pemikulan beban internal untuk menopang serta memperkuat suatu konsep arsitektural. Dalam konteks
ini, dapat dijelaskan bahwa keberadaan struktur dipergunakan untuk menopang dan memperkokoh
sebuah bangunan agar tidak terganggu dengan gaya eksternal seperti hembusan angin, badai, hujan,
gempa bumi dan lain-lain. Sedangkan konstruksi sendiri itu merupakan kegiatan membangun sebuah
karya arsitektur dimana saat bangunan itu telah jadi seutuhnya, bangunan itu terdiri dari kumpulan
struktur-struktur.

Jenis beban

1. Beban statis
Beban statis merupakan beban yang tetap, baik arahnya maupun besar bebannya. Beban
statis terdiri dari beban hidup dan mati.
a) Beban mati
Beban mati itu contohnya adalah beban struktur dan elemen gedung. Beban ini
dikatakan beban mati karena ia tak bergerak maupun berpindah tempat. Dimasukan
dalam beban statis karena mereka hanya memiliki satu gaya tekanan yaitu turun ke
tanah.
b) Bebam hidup
Contoh dari beban hidup yaitu, penggunaan dan lingkungan. Dimasukan kedalam
beban hidup karena beban tersebut bergerak dan berpindah tempat. Walaupun
mereka berpindah dan bergerak namun besar bebannya serta arah bebannya tetap
sama sehingga masuk kedalam gaya statis
2. Beban dinamis
beban dinamis adalah beban yang berubah-ubah besar bebannya, bekerja pada waktu-waktu
tertentu saja. Contoh dari beban ini adalah angin dan gempa bumi. Dapa dimasukan kedalam
golongan beban dinamis karena gempa bumi tidak pernah konstan besar bebannya, dan
hanya terjadi atau muncul dalam waktu-waktu tertentu saja sedangkan angin walaupun ia
terjadi disetiap saat namun, besar bebannya tidak pernah konstan oleh sebab itu ia masuk
kedalam kategori beban dinamis.

Hubungan struktur dan arsitektur

Struktur didalam arsitektur digunakan sebagai penentu bentuk sebuah bangunan. Lalu sebagai
prinsip yang mengatur, contohnya seperti pada parkiran, di tentukan bahwa pilar-pilar struktur harus di
taruh dengan teori aritmatika seperti penempatan pilar-pilar setiap jarak dua mobil. Sehingga parkiran
pun menjadi teratur juga bentuknya. Serta bentuk alami sebagai analogi structural. Biasanya struktur
bangunan dapat terinspirsi dari bentuk-bentuk alam. Contohnya seperti Sydney opera house yang
terinspirasi dari kulit/cangkang kerang.

Fungsi struktur

6|Page
Pengantar Arsitektur - Yosephine Mishell
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
1. tanggapan terhadap gaya luar
maksud dari point ini adalah sebuah struktur melindungi bangunannya dengan menjaga
bangunan itu supaya tetap bisa berdiri dan terlindung dari gaya angin, gaya gempa bumi dan
lainnya.
2. Struktur sebagai penyalur beban
Point ini menjelaskan bahwa struktur yang dibentuk ini menyalurkan beban yang ada seperti
contohnya pada gedung bertingkat, beban pada lantai di atas lantai dasar disalurkan antar
struktur sehingga beban tersebut tersalur kedalam tanah sehingga getaran-getaran yang timbul
karena beban akan tersalur kebawah tanah.
3. Struktur melawan gaya gravitasi

7|Page
Pengantar Arsitektur - Yosephine Mishell
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
ESTETIKA BENTUK

Pendahuluan
Estetika bentuk dalam arsitektur dapat dicapai dari adanya pergerakan dalam ruang dan
harmonisasi. Harmonisasi sendiri terdiri dari dua bagian inti yaitu skala dan proporsi serta prinsip-prisip
penyusunan.
Pengertian skala dan proporsi
Skala merupakan perbandingan ukuran antara suatu standarts referensi dengan suatu ukuran
yang lain. Biasanya skala bangunan itu dapat dibandingkan dengan manusia, maupun dengan
maketnya. Untuk proporsi sendiri, proporsi adalah kecocokan atau keselarasan suatu bangian dengan
bagian lainnya, maupun dengan keseluruhan bagian. Sebuah proporsi dan skala merupakan suatu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan karna mereka ini didalam tingkatan yang sama.
Proporsi
1. Proporsi material
Karakteristik material mampengaruhi strukturnya. Ketika materialnya berkarakter lentur, mka
strukturnya akan melengkung-lengkung, atau berkelok-kelok. Karakteristik material ini
mempengaruhi kekuatan stukturnya.
2. Proporsi struktur
3. Proporsi pabrikan
Memiliki bentuk yang sama dan seukuran semua. Contohnya batu bata. Mereka semua
memiliki ukuran yang sama karena telah melalalui proses pabrikan. Selain batu bata bisa juga
kramik, atau kaca.
Teori-teori proporsi
1. Golden section
Merupakan rasio antar dua bagian dari sebuah garis atau dua buah ukuran suatu gambar
bidang dinama bagian yang lebih kecil dibandingkan dengan bagian yang lebih besar adalah
sama dengan perbandingan yang besar terhadap keseluruhannya. Contohnya adalah misalkan
terdapat sebuah kubus didalam kubus. Perbandingan antara kubus yang didalam dengan
kubus yang berada di luar harus sama perbandingannya. Contoh perbandingannya misalkan
kubus dalam 1:2 maka kubus yang diluar harus 2:4 atau 3:6 dan seterusnya.
2. Penataan klasik
Menggunakan teori geometri dalam perhitungan membangun sebuah bangunan. Bergaya
arsitektur romanisme.

8|Page
Pengantar Arsitektur - Yosephine Mishell
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
3. Teori Renaisance
Menggunakan gara arsitektur Yunani dan Romawi. Condong menggunakan kolom-kolom-
pilar-pilar dan cornice. Biasanya menggunakan bentuk pilar Dorik, Lonik, Korintia, dan lain
sebagainya. Bentuk denahnya sistematik biada berpola kotak-kotak (simetris)dan teratur.
Menggunakan lengkungan setengah lingkaran sebagai atap.
4. Modular
Dasar perhitungan proporsinya bedasarkan aktivitas manusia serta terdapat sentuhan teori
golden section disini. Dikembangkan teori ini oleh Le Cobusier.

9|Page
Pengantar Arsitektur - Yosephine Mishell
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

Anda mungkin juga menyukai