Analisis Tegangan
Romla Noor Hakim – Eko Santoso – Sari Melati
Program Studi Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
1
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Mengapa Mempelajari Tegangan?
Jaringan
terowongan
pada tambang 4
bawah tanah
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Model Mineralisasi vs. Mine Design vs. Insitu Stresses
5
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Tegangan Gravitasi Vertikal
50
100
Depth – h (m)
150
200
250
8
300
Tegangan Terinduksi (Induced)
10
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Penampang Umum Vein Con Gold Mine
(N.W Territories Canada)
11
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Skalar, Vektor, dan Tensor
dF 13
p op lim
dA0 dA
Konsep Tegangan
15
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
TEGANGAN (STRESS) & REGANGAN (STRAIN)
20
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Tegangan Pada
Suatu Titik
Perhatikan sebuah kubus dengan
sisi paralel dengan sumbu x, y,
dan z.
Bekerja di atas
Tegangan-tegangan yang bekerja
Bekerja di atas
bidang yang
bidang yang pada sisi kubus dapat dinyatakan
normal terhadap
normal terhadap
sumbu x sumbu x dengan:
Tiga tegangan normal sxx, syy,
dan szz
σ xx t xy Enam tegangan geser txy, tyx, tyz,
tzy, tzx, dan txz
21
• Tegangan normal szz yang bekerja pada muka Semua tegangan pada muka yang terlihat
pada gambar di samping adalah positif.
ini searah dengan arah normal kedalam,
Pada sisi bagian bawah, normal kedalam 23
sehingga dianggap positif. ke arah sumbu z positif, sehingga +szz
berarah yang sama.
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
TEGANGAN DALAM DUA DIMENSI
24
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
• Akan ditentukan tegangan
normal dan tegangan geser
yang bekerja pada sebuah
bidang yang normalnya
membentuk sudut q terhadap
sumbu x dimana sx bekerja.
• Perlu digunakan prinsip
kesetimbangan gaya dalam
sebuah segitiga yang sangat
kecil dengan tebal t. 25
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Panjang sisi segitiga:
AB = a
OA = a sin q
OB = a cos q
27
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
ΣFt = 0
t at = -sx sinq a cosq t + txy cosq a cosq t + sy cosq a sinq t - tyx sinq
a sinq t
Dari trigonometry:
1
sinθ cosθ = sin 2θ
2
cos 2θ - sin 2θ=cos2θ
σy σx
t sin2θ t xy cos2θ
2
σx σy 28
t sin2θ t xy cos2θ
2
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Persamaan – persamaan :
σx σy σx σy
σ cos2θ t xysin2θ
2 2
σx σy
t sin2θ t xycos2θ
2
t x 'y '
1
(s x s y )sin2θ t xycos2θ
2
( ) (s )
2
s x
sy x
sy 2
s1 t xy
2 4
( ) (s )
2
s x
sy x
sy 2
33
s3 t xy
2 4
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
LINGKARAN MOHR
σx σy σx σy
σ cos2θ t xy sin2θ
2 2
34
σx σy
t sin2θ t xy cos2θ
2
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Pengkuadratan persamaan yang mengandung s menghasilkan:
2 2
σx σy σx σy
σ cos2θ t xy sin2θ
2
2
2 2
σx σy σx σy 2
σx σy 2 2
σ cos 2θ 2 t xy sin2q cos 2q t xy sin 2θ
2 2 2
35
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Penjumlahan kedua persamaan hasil pengkuadratan menghasilkan:
2 2
σ σy σ σy
σ x t2 x t2xy
2 2
PERSAMAAN
LINGKARAN
(x a)2 (y b)2 R2
36
2 2
Sistem sumbuσ, t
σx σy
Titik pusat : ,0
2
2
σx σy
Jari - jari : t2xy
2
37
38
s1
s1
sn
t
n
s3
sn
s1
2a 2q
s3
s
sn
s
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
• Untuk memplot tegangan geser
pada Lingkaran Mohr, digunakan
konvensi tanda positif dan
negatif yang hanya valid untuk
keperluan presentasi grafis.
• Tegangan geser diplot positif jika
tegangan tersebut akan memutar
elemen berlawanan dengan arah
putaran jarum jam.
• Tegangan geser diplot negatif jika
tegangan tersebut akan memutar
elemen searah dengan arah
putaran jarum jam. 39
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Lingkaran Mohr merupakan metode
grafis sederhana dan cepat yang dapat
digunakan untuk:
Menentukan besar tegangan normal dan
tegangan geser pada bidang tertentu.
σx σy σx σy
σ cos2θ t xy sin2θ
2 2
σx σy
t sin2θ t xy cos2θ
2
45
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
σx σy σx σy
σ cos2θ t xy sin2θ
2 2
22 6 22 6 O 0
σ cos60 6 sin60
2 2
σ 14 4 5.196 23.196 MPa
σx σy
t sin2θ t xycos2θ
2
22 6 O O
t sin60 6 cos60
2
t 6.928 3 3.928 MPa
46
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Secara grafis: OK Dengan rumus:
s = 23.2 MPa s = 23.196 MPa
t = 3.9 MPa OK? t = -3.928 MPa
47
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
s1 = 24 MPa
Bekerja pada bidang yang normalnya bersudut 18.5O counter clockwise dari arah
bekerjanya sx (sumbu x)
ATAU
Bekerja pada bidang yang bersudut 18.5O counter clockwise dari bidang tempat
48
bekerjanya sx (Bidang A)
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
s3 = 4 MPa
Bekerja pada bidang yang normalnya bersudut 108.5O counter clockwise dari arah
bekerjanya sx (sumbu x)
ATAU 49
Bekerja pada bidang yang bersudut 108.5O counter clockwise dari bidang tempat
bekerjanya sx (Bidang A)
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Dengan menggunakan persamaan-persamaan terdahulu:
( ) (s )
2
s x
sy x
sy 2
s1 t xy
2 4
( ) (s )
2
s x
sy x
sy 2
s3 t xy
2 4
50
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
1
( )
s1,3 s x s y
2
1
4
( 2
)
s x s y t2xy
51
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
1 2t xy
2q tan
σx σy
1 2( 6)
2q tan
22 6
1 12
2q tan
16
2q1 36.87O q1 18.43O
( )
2q2 180O 36.87O q2 108.43O
52
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Secara grafis : Dari rumus :
s1 24 MPa q1 18.5O OK s1 24 MPa q1 18.43O
s3 4 MPa q2 108.5O OK s3 4 MPa q2 108.43O
53
54
8 cm
sy = 18 MPa
sx = 36 MPa
4 cm
sx = 36 MPa
txy = 12 MPa
tyx = 12 MPa
sy = 18 MPa
56
PRINCIPAL STRESS – EIGENVALUES
• Ada invariants tertentu yang berasosiasi dengan tensor, dimana nilainya tidak
bergantung kepada sistem koordinat yang dipilih, atau permukaan element dimana
tensor bekerja. Ada tiga Eigenvalues dari tensor tegangan yang disebut principal
stress.
• Sebuah eigenvector dari square matrix adalah non-zero vector, jika dikalikan dengan
matrix, menghasilkan sebuah vektor yang berbeda dengan matriks aslinya.
• Specifically, a non-zero column vector v is a right eigenvector of a matrix A if (and only
if) there exists a number λ such that Av = λv. If the vector satisfies vA = λv instead, it is
said to be a left eigenvector. The number λ is called the eigenvalue corresponding to
that vector. The set of all eigenvectors of a matrix, each paired with its corresponding
eigenvalue, is called the eigensystem of that matrix.
• An eigenspace of A is the set of all eigenvectors with the same eigenvalue, together
with the zero vector.
• The terms characteristic vector, characteristic value, and characteristic space are also
used for these concepts. The prefix eigen- is adopted from the German word eigen for
"self" or "proper". Having an eigenvalue is an accidental property of a real matrix
(since it may fail to have an eigenvalue), but every complex matrix has an eigenvalue.
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Plane Strain
2-59
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Tegangan dalam 3 Dimensi
• Tegangan-tegangan yang
bekerja pada sisi kubus dapat
dinyatakan dengan:
Tiga tegangan normal sxx, syy,
dan szz
Enam tegangan geser txy, tyx, tyz,
tzy, tzx, dan txz
2-60
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Tegangan dalam 3 Dimensi (Lanjutan)
• Jadi, kondisi tegangan pada sebuah titik dapat dinyatakan dengan matriks
tegangan [s], sebagai berikut:
sx t xy tzx
[σ] txy sy t yz
tzx t yz s z
2-61
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Transformasi Tegangan
2-63
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
tl s t lm t nl ll
t t s t l
m lm m mn m
tn t nl t mn s n ln
atau
[ t*] [σ*] [l*]
vl l x ly l z vx
v m my
m z v y
m x
vn nx ny nz vz
atau
[v *] [R ][v] 2-69
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
[R]1 [R]T
[t *] [R][t ] [t ] [R]T [t *]
dan
[l *] [R][l] [l] [R]T [l *]
sehingga
[t *] [R][t ] [R][σ ][l] [R][σ ][R]T [l *]
karena
[t *] [σ *][l *]
maka
[σ *] [R][σ ][R]T
atau dalam bentuk yang diperluas:
2-71
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Transformasi Tegangan (Lanjutan)
2-72
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Tegangan Utama
t x s x t xy tzx l x
t t sy
t yz l y
2-74
y xy
t z tzx t yz s z l z
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Tegangan Utama (Lanjutan)
σ x σp t xy tzx l x
t xy σ y σp t yz l y [0]
tzx t yz σ z σp l z
σ3p I1σ 2p I2 σ p I3 0
dimana
I1 σ x σ y σ z
(
I2 σ x σ y σ y σ z σ z σ x t xy
2
t yz2 t zx2 )
(
I3 σ x σ y σ z 2t xyt yzt zx σ xt yz2 σ yt zx2 σ zt xy
2
)
I1 = Invariant tegangan (Stress invariant) pertama
I2 = Invariant tegangan (Stress invariant) kedua
I3 = Invariant tegangan (Stress invariant) ketiga 2-76
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Tegangan Utama (Lanjutan)
adalah tiga tegangan utama, dengan urutan dari yang terbesar ke terkecil
sebagai berikut:
s1 = Tegangan utama mayor (Major principal stress)
s2 = Tegangan utama tengah (Intermediate principal stress)
s3 = Tegangan utama minor (Minor principal stress)
2-77
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Tegangan Utama (Lanjutan)
σ x σp t xy tzx l x
t xy σ y σp t yz l y [0]
tzx t yz σ z σp l z
( 2 2
l xi A A B C )
2 12
lxi =
A
( A +B +C )
2 2 2
12
2 2 2
(A +B +C
( 2 2
l yi B A B C )
2 12
( )
12
2 2 2
lyi B A B C
( 2 2
l zi C A B C )
2 12
( )
12
2 2 2
lzi C A B C
σ y σi t yz
A
t yz σ z σi
t xy t yz
B
t zx σ z σi
t xy σ y σi
C
t zx t yz
2-80
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Tegangan Utama (Lanjutan)
l x 2l x 3 l y 2l y 3 l z 2 l z3 0
2-81
σ1 σ 2 σ3 σ x σ y σ z
Kedua hal ini dapat digunakan untuk memeriksa hasil perhitungan besar
dan arah tegangan utama
2-82
Latihan 2
Tentukan besar dan arah tegangan-tegangan utama pada suatu titik jika
keenam komponen tegangan pada titik tersebut adalah
2-83
Latihan 2 (Lanjutan)
I1 σ x σ y σ z 22.0 MPa
( )
I2 σ xσ y σ yσ z σ zσ x t2xy t2yz t2zx 155.0 MPa
yang menghasilkan:
σ1 10.0 MPa
σ 2 7.0 MPa
2-84
σ 3 5.0 MPa
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Latihan 2 (Lanjutan)
2-85
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Latihan 2 (Lanjutan)
( 2
l x1 A A B C 2
)
2 12
7.857 10.843 0.7246 (cos 43.60 )
( 2
l y1 B A B C 2
)
2 12
3.012 10.843 0.2778 (cos 73.90 )
( 2
l z1 C A B C 2
)
2 12
6.839 10.843 0.6307 (cos 129.10 )
Periksa:
2-86
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Latihan 2 (Lanjutan)
2-87
Latihan 2 (Lanjutan)
( 2
l x2 A A B C2
)
2 12
0.599 1.881 0.3186 (cos 108.60 )
( 2
l y2 B A B C2
)
2 12
1.254 1.881 0.6664 (cos 131.80 )
( 2
l z2 C A B C2
)
2 12
1.268 1.881 0.6740 (cos 132.40 )
Periksa:
2-88
Latihan 2 (Lanjutan)
2-89
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Latihan 2 (Lanjutan)
( 2
l x3 A A B C2
)
2 12
3.749 6.069 0.6177 (cos 51.80 )
( 2
l y3 B A B C2
)
2 12
4.098 6.069 0.6752 (cos 132.50 )
( 2
l z3 C A B C2
)
2 12
2.446 6.069 0.4031(cos 66.20 )
Periksa:
2-90
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Latihan 2 (Lanjutan)
σ1 σ 2 σ 3 σx σy σz
10.0 7.0 5.0 7.825 6.308 7.866
22.0 MPa 21.999 MPa
2-92
HTKK429 - Mekanika Batuan – Analisis Tegangan
Referensi
Rai, M. A., Kramadibrata S., dan Wattimena R. K. 2014. Mekanika
Batuan, cetakan kedua. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Kramadibrata S. 2014. Kuliah Mekanika Batuan – Analisis
Tegangan (untuk mahasiswa ITB).
Kramadibrata S. 2012. Kuliah Mekanika Batuan – Analisis
Tegangan (untuk mahasiswa Universitas Negeri Padang).
2-93