OLEH KELOMPOK 2 :
1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Metode Serta Turunan dalam Perhitungan Pendapatan
Nasional.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak dan sumber-sumber lainnya sehingga memperlancar kami dalam pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami mengetahui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat deselesaikan dengan sangat sempurna.
Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Metode Serta Turunan dalam
Perhitungan Pendapatan Nasional ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Penulis
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita
ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan
masih banyak sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna
menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan
perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan memberikan pendapatan
nasional bagi Negara.
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang dihasilkan
suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang
sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur
keberhas ilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat
kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat
dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.
Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya
dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai
contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya,
tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah
garis kemiskinan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan
nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian berbagai sektor
yang terdapat pada suatu negara dalam periode satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya
kesenjangan pendapatan antar daerah di Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah
terjadi dapat disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu
daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah.
3
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar nelakang yang disampaikan pada paparan diatas, adapun beberapa
permasalahan yang dapat diangkat, yaitu :
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, adapun beberapa tujuan yang
ingin dicapai, yaitu :
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pendapatan Nasional adalah nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang
diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode dengan menggunakan faktor produksi
yang berada dalam wilayah perekonomian tersebut (Case & Fair, 1996). Pendapatan Nasional
juga merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur laju pembangunan
dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu.
5
2.2 Konsep Pendapatan Nasional
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan maupun instansi asing yang terkait, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah
suatu negara atau domestik tersebut. Contohnya seperti perusahaan X dari Jepang yang
mempunyai cabang di Indonesia, hasil berupa barang dan jasa tersebut termasuk ke
dalam GDP. Barang yang dihasilkan termasuk modal yang belum diperhitungkan, maka
bersifat bruto atau kotor.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan produk barang dan
jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu
tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara
tersebut yang berada di luar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang
menjual pakaian di Malaysia, hasil berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.
Net National Product adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang
pengganti modal.
6
d) Pendapatan Nasional Netto / Net National Income (NNI)
Disposible Income yaitu pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli
barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi
investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB) merupakan jumlah
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk warga negara suatu negara, baik yang berada di
dalam negeri maupun yang ada di luar negeri. Pengertian ini sering disebut konsep
kewarganegaraan.
Sedangkan Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB)
merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk yang berada di dalam
7
wilayah hukum suatu negara, tanpa memperhatikan apakah penduduk tersebut warga negara dari
negara yang bersangkutan. Pengertian ini sering disebut sebagai konsep kewilayahan.
Contoh :
Mobil – mobil yang dihasilkan oleh FORD (Perusahaan milik Amerika) dari pabrik yang berada
di Prancis masuk ke dalam GNP Amerika, tetapi tidak masuk kedalam GDP Amerika.
Dari uraian mengenai hal-hal yang membedakan pendapatan nasional dan pendapatan
pribadi, dapatlah diringkas sifat hubungan diantara kedua konsep tersebut. Hubungan tersebut
adalah seperti yang diringkas di bawah ini :
Pendapatan Nasional
Dikurangi :
Ditambah :
1. Pembayaran pindahan
= Pendapatan Pribadi
8
2.5 Pendapatan Nasional Bruto dan Netto
Dalam harga pasar, sesuatu barang adalah termasuk nilai penyusutan (depresiasi). Maka
dengan demikian : Produk Nasional Netto = Produk Nasional Bruto – Depresiasi
Nett Output merupakan VA yang diciptakan dalam suatu proses produksi. Sehingga
metode ini menjumlahkan VA yang diwujudkan oleh perusahaan di berbagai lapangan usaha
dalam perekonomian.
Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku pada
tahun tersebut. Sedangkan harga tetap yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang
seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.
Dari nilai atas dasar harga yang berlaku ke nilai atas dasar harga konstan dapat terjadi
apabila :
Apabila tingkat harga tidak mengalami perubahan, maka peningkatan daya beli sama
dengan peningkatan pendapatan.
Apabila tingkat harga meningkat persis sama dengan peningkatan pendapatan nominal
yang diperoleh, maka daya beli konsumen tidak berubah.
Apabila tingkat harga naik, tetapi kenaikan dibawah kenaikan pendapatan, maka daya
beli yang diperoleh konsumen naik lebih rendah daripada kenaikan pendapatan
nominalnya
9
Apabila tingkat harga meningkat lebih dari kenaikan pendapatan nominalnya, maka daya
beli yang diperoleh konsumen akan menurun.
Apabila terjadi penurunan tingkat harga, maka daya beli akan meningkat dengan
prosentase yang lebih tinggi daripada prosenpase kenaikan pendapatan nominalnya.
Barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian dapat dinilai dengan dua cara,
yaitu dengan menggunkan harga pasar dan dengan menggunakan harga faktor. Suatu barang
dikatakan dinilai dari harga pasar apabila penghitungan nilai barang itu menggunkan harga yang
dibayar oleh pembeli. Sedangkan apabila suatu barang dikatakan dinilai dari harga faktor apabila
jika penghitungna nilai barang menggunakan harga faktor produksi untuk memproduksi barang
tersebut. Hubungan diantara harga pasar dan harga faktor dapat dinyatakan secara persamaan
dibawah ini :
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendapatan Nasional adalah nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang
diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode dengan menggunakan faktor produksi
yang berada dalam wilayah perekonomian tersebut (Case & Fair, 1996). Pendapatan Nasional
juga merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur laju pembangunan
dan perkembangan tingkat kesejahteraan suatu negara dari waktu ke waktu. Dalam analisis
makroekonomi selalu digunakan istilah “ pendapatan nasional ” atau “ national income “ dan
biasanya istilah itu dimaksudkan untuk menyatakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam
suatu negara. Dengan demikian dalam konsep tersebut istilah pendapatan nasional adalah
mewakili arti Produk Domestik Bruto atau Produk Nasional Bruto.
Terdapat beberapa konsep dalam pendapatan nasional, yaitu produk nasional bruto,
produk domestik bruto, produk nasional netto, Pendapatan nasional netto, Pendapatan
perseorangan dan pendapatan yang siap dibelanjakan.
3.2 Saran
Terima kasih atas antusiasme dari pembaca yang sudi menelaah isi makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi dari judul makalah ini. Kami sangat berharap para pembaca sudi
memberikan saran kritik kepada kami agar dalam penulisan makalah berikutnya dapat lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
11
Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Makroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-pengertian-dan-konsep-pendapatan-nasional/ (diakses
08 februari 2019)
http://ilmuandinformasi.blogspot.com/2014/04/perbedaan-antara-gnp-dan-gdp.html
(diakses 08 februari 2019)
http://alqudsy95.blogspot.com/2016/02/perhitungan-pendapatan-nasional.html (diakses
08 februari 2019)
12