Anda di halaman 1dari 6

1.

Lakukan wawancara terhadap mahasiswa yang telah melaksanakan praktikum


pembuatan sediaan infus NaCl (untuk mahasiswa kelas C mewawancarai
mahasiswa kelas D, sementara mahasiswa kelas G mewawancarai mahasiswa
kelas H) Terkait dengan tahapan pembuatan sediaan infus NaCl termasuk
pembebasan pyrogen. Buatlah urutan tahapan pengerjaan dalam bentuk bagan atau
skema dan cantumkan nama responden yang di wawancarai beserta nrpnya!
Jawab :

1 Kalibrasi botol infus 102 ml (di ruang kelas E)

2 Bersihkan meja ruang kelas C dengan menyemprot alkohol 70%, lap dengan
kasa steril, nyalakan api spirtus
3 Tara kaca arloji (3)
(1,  8 cm ) untuk NaCl, (1, 5 cm) untuk tutup NaCl, (1,  8cm) untuk
Norit. Ditimbang NaCl dan Norit berturut – turut 1,35 gram dan 150 mg di
kaca arloji dengan timbangan mg. NaCl ditutup dengan kaca arloji.
4 NaCl 1,35 g dilarutkan dalam 20 ml aqua pro injeksi (gelas ukur 25 ml) di
beaker glass 250 ml ad larut, kemudian ditambahkan aqua pro injeksi 100
ml (dengan gelas ukur 100 ml) ke dalam beaker glass .
5 Larutan NaCl dituang kedalam gelas ukur 250 mL lalu diaddkan hingga 140
mL dengan aqua pro injeksi.
6 No. 4 di cek pHnya dengan indicator universal  hasil pengamatan : pH = 7
7 No. 5 ditambah aqua pro injeksi ad 150 ml pada gelas ukur 250 ml.
8 No. 6 dipindah ke erlenmeyer 250 ml, diberi tanda dengan spidol
9 No.7 ditambah norit, dipanaskan pada api bebas, sambil diaduk dengan
pengaduk dan diukur suhunya dengan termometer.
10 Setelah mencapai suhu 70-80C, dipertahankan 10 menit.
11 No. 9 setelah 10 menit, diangkat dan dibawa ke meja praktikum, diamkan
selama 5 menit.
12 No. 10 setelah 5 menit, dilihat apakah terjadi pengurangan volume.
13 No. 11 bila terjadi pengurangan volume, tambahkan aqua pro injeksi ad
tanda, kemudian disaring dengan corong dan kertas saring rangkap 2 dan
diusahakan semua norit pindah ke kertas saring rangkap 2 (usahakan sambil
menuang sambil terus diaduk) ke erlenmeyer 250 ml baru.
14 Beri tanda pada filtrat di erlenmeyer 250 ml. Corong yang berisi kertas saring
rangkap 2 masih akan dipakai lagi (letakkan di erlenmeyer, tutup dengan kaca
arloji  8 cm).
15 No. 13 dipanaskan pada suhu 70-80C, dipertahankan 10 menit.
16 Setelah 10 menit, diangkat dan dibawa ke meja praktikum, diamkan 5 menit.
17 Setelah 5 menit, dilihat apakah terjadi pengurangan volume.
18 No. 16 bila terjadi pengurangan volume, maka ditambah aqua pro injeksi ad
tanda (tanda ke-2).
19 No. 17 disaring dengan corong kertas saring rangkap 2, tampung di
erlenmeyer 250 ml baru.
20 No. 18 selanjutnya disaring dengan membran filter 0,45 𝜇m (kertas saring
dengan corong) ke dalam botol infus ad tanda (102 ml). Sisanya disaring ke
erlenmeyer 250 ml baru.
21 Tutup botol infus dibilas dengan sisa sediaan infus agar bebas pirogen dengan
cara dialiri larutan NaCl dari erlmenyer dan ditampung dibeaker glass.
22 Tutup karet botol infus, digetar-getarkan agar tidak menambah volume
sediaan dan digunakan untuk menutup botol infus.
23 Botol infus ditali sampai 2x (ditali mati), kemudian bungkus rangkap 2
(kertas perkamen). (dilakukan di ruang E)
24 Lakukan sterilisasi akhir dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit
+ waktu kesetimbangan 20 menit. (dilakukan di ruang E)
25 Sediaan dikemas dengan pemberian etiket dan brosur, masukkan ke dalam
wadah sekunder. (dilakukan di ruang E)

Responden : BELLA NATALIA (110115203) KP H


2. Pada proses pembuatan sediaan infus NaCl, larutan yang telah ditambahi norit
harus dipanaskan pada suhu 70-80 oC selama 10 menit, apakah tujuan dilakukan
pemanasan tersebut ?
Jawab :
Pemanasan suhu 70-80 oC selama 10 menit dilakukan karena karbon aktif bekerja
maksimal dan efektif pada suhu 70-80oC. Penambahan norit berfungsi sebagai
adsorben/penjerap yang akan menarik partikel-partikel asing juga pirogen dan
mempertahankan kejernihan sediaan.
3. Saat proses pembuatan infus NaCl ketika menuang cairan ke dalam corong +
kertas saring rangkap dua ( ditampung dalam enlenmeyer) harus selalu diaduk
sambal cairan dituang. Mengapa proses penuangan harus selalu disertai dengan
pengadukan?
Jawab :
Disertai dengan pengadukan supaya seluruh norit dapat keluar dan
terjerap/terperangkap di kertas saring.
4. Setelah dipanaskan selama 10 menit, larutan NaCl yang telah mengandung norit
tersebut kemudian didiamkan selama 5 menit pada meja praktikum. Apakah fungsi
dilakukan tahapan tersebut?
Jawab :
Untuk mengetahui apakah ada terjadi pengurangan volume, bila terjadi
pengurangan volume maka ditambah aqua pro injeksi add tanda.
5. Proses pembuatan sediaan infus NaCl melibatkan penyaringan berulang kali,
mengapa pada proses pembuatan harus dilakukan penyaringan berulang kali?
Jawab :
Penyaringan di lakukan 2 kali dengan kertas saring 2 rangkap dan 1 kali dengan
kertas saring 1 rangkap untuk memastikan sediaan bebas dari kontaminan dan
membuat filtrat menjadi jernih.
6. Buatlah secara skematik teknik pembebasan pyrogen yang saudara ketahui !
Jawab :
Teknik pembebasan pyrogen :
1. Untuk alat / zat yang tahan terhadap pemanasan ( jarum suntik, alat suntik dll.)
dipanaskan pada suhu 2500 selama 30 menit

2. Untuk aqua p.i ( air untuk injeksi ) bebas pirogen :


a. Dilakukan oksidasi :
§ Didihkan dengan larutan H2O2 1 % selama 1 jam.
§ 1 liter air yang dapat diminum, ditambah 10 ml larutan
KMnO4 0,1 N dan 5 ml larutan 1 N, disuling dengan wadah gelas,
selanjutnya kerjakan seperti pembuatan Air untuk injeksi.
b. Dilakukan dengan cara absorpsi :
Saring dengan penyaring bakteri dari asbes. Lewatkan dalam kolom
Al2O3 Panaskan dalam Arang Pengabsorpsi 0,1 % ( Carbo adsorbens 0,1%
pada suhu 600 selama 5 – 10 menit ( literatur lain 15 menit ) sambil sekali-
sekali diaduk, kemudian disaring dengan kertas saring rangkap 2 atau dengan
filter asbes.

3. PTM : 139
Pirogen dapat dipindahkan dari suatu larutan melalui destilasi dan ini merupakan
metode paling tua untuk memperoleh air bebas progen, dasar untuk memperoleh
atau memproduksi parenteral volume besar bebas pirogen dalam skala besar.
Ultrafiltrasi sampai 100 KD adalah alat yang efektif dari penyaringan endotoksin
yang mempunyai BM kira-kira 20 KD tetapi pada kenyataannya ukuran agregat
paling kurang 1000 KD. Osmosa balik juga efektif memindahkan partikel samapai
1 nm, meliputi endotoksin. Disisi lain, norit aktif, serat asbes dan polipropilen atau
politeffiber atau permukaan, seluruhnya efektif menyerap pirogen, utamanya
melalui interaksi hidrofobik. Pirogen atau endotoksin yang diadsorbsi dalam
permukaan lebih sulit untuk di pindahkan. Permukaan elestomerik seperti pada
segel dan penutup tidak dapat dipanaskan. Pirogen disini disyaratkan untuk
dipindahkan melalui pembilasan dengan air apirogenik. Banyak permukaan logam
atau gelas dapat diolah secara kimia, kebanyakan bahan pengoksidasi seperti
peroxid atau permanganat menjadi efektif. Sterilisasi panas kering tidak efektif,
tekanan pada 20 psig disyaratkan selama paling kurang 5 jam untuk
menghancurkan kebanyakan endotoksin. Metode depirogenisasi ini di pilih untuk
permukaan adalah panas kering pada suhu sekitar 160-250oC paling kurang 30
menit kondisi yang baik yang telah diset. Pengolah ini mengasumsikan bahwa
peralatan pada bagian permukaan dapat dipanaskan, dan tentu saja sangat sedikit
produk yang dapat diolah dengan cara ini. Wdah gelas, setelah pencucian dengan
air untuk injeksi, dikeringkan dan dipanaskan di bawah kondisi aliran laminar
pada oven berkesinambungan suhu 250oC atau lebih tinggi. Kondisi ini meliputi
kombinasi pengeringan, oksidasi dan pembakaran untuk menghancurkan bahan
pirogen.
4. SDF : 46-47
Pirogen dipindahkan dari air dengan destilasi, pirogen tidak menguap. Destilasi
bebas pirogen dikumpulkan dalam wadah steril dan bebas pirogen. Air untuk
injeksi, ketika dikumpulkan dalam wadah bebas pirogen dan steril, harus
digunakan kurang dari 24 jam untuk sediaan produk parenteral yang disterilkan
pada periode ini. Jika air untuk injeksi disimpan untuk waktu lebih panjang, air
untuk injeksi dapat disimpan dalam wadah bebas pirogen dan steril pada suhu 5-
80oC suhu dimana mikroorganisme tidak akan tumbuh, kemungkinan
menghilangkan pirogen. Pirogen dapat dihilangkan dari wadah logam dan gelas
melalui panas kering. Ketika metode tidak praktis untuk ukutan wadah atau bukan
metode pilihan untuk alat-alat pada panas kering, pirogen dapat dihilangkan
melalui pembilasan wadah dengan baik dengan air untuk injeksi bebas pirogen,
pirogen larut air, dipindahkan melalui pembilasan yang diulang.
5. RPS 18th : 1850
Pirogen dapat dihancurkan melalui pemanasan pada temperatur tinggi. Prosedur
yang direkombinasikan untuk depirogenasi gelas dan peralatan adalah pemanasan
pada suhu 250oC selama 45 menit. Telah dilaporkan bahwa 650o selama 1 menit
atau selama 4 jam diharapkan dapat menghancurkan pirogen. Hal itu dipastikan
bahwa pencucian yang teliti dengan deterjen akan menjadikan wadah gelas bebas
pirogen jika dilindungi selama proses produksi dan penyimpanan dari kontaminasi
pirogen berat. Putaran autoklaf biasa tidak bisa melakukan hal ini. Pemanasan
dengan alkali kuat dan atau larutan oksidasi akan menghancurkan pirogen. Suatu
metode yang digunakan untuk memindahkan pirogen dari larutan adalah adsobsi
dalam bahan adsortif. Namun, karena fenomena adsorbsi juga dapat menyebabkan
pemindahan selektif dari bahan kimia dari larutan dan filtrat dapat dikontaminasi
dengan bahan, metode ini dibatasi penggunaannya.
7. jelaskan apa yang anda ketahui tentang PIROGEN! Uraikan minimal dalam 1
paragraf !
Jawab :
Pirogen berasal dari kata Pyro dan Gen artinya pembentuk demam /
panas. Pirogen merupakan substansi yang mampu menyebabkan demam terutama
dari bakteri gram negatif yang terdiri atas suatu senyawa kompleks lipopilisakarida.
Pada saat ini endotoksin diketahui merupakan pirogen yang paling kuat, namun
kehadiran pirogen lain dalam suatu sediaan perlu diperhitungkan, karena manusia
tidak hanya respon terhadap endotoksin tetapi juga pirogen yang lain (Suwandi,
1988).
Pirogen adalah Zat yang terbentuk dari hasil metabolisme mikroorganisme (
bangkai mikroorganisme ) berupa zat eksotoksin dari kompleks Polisacharida yang
terikat pada suatu radikal yang mengandung unsur Nitrogen dan Posfor, yang dalam
kadar 0,001 – 0,01 gram per kg berat badan, dapat larut dalam air, tahan pemanasan,
dapat menimbulkan demam jika disuntikkan. (reaksi demam setelah 15 menit
sampai 8 jam). Pirogen bersifat termolabil. Larutan injeksi yang pemakaiannya
lebih dari 10 ml satu kali pakai, harus bebas pirogen.

Anda mungkin juga menyukai