Anda di halaman 1dari 3

Uji minuman

Formulir Uji Organoleptik PENELITIAN KONSUMSI MINUMAN SERBUK


HERBAL EFFERVESCENT DARI EKSTRAK DAUN YAKON(Smallantus
sonchifolius)SEBAGAI ALTERNATIF PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Fakultas Farmasi
Universitas Surabaya 2019
Nama panelis : Nama produk : Minuman
Effervescent
No. Hp : No. Sampel :
Uji Hedonik
DAYA BUIH (Nilai : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 )
KECEPATAN LARUT (Nilai : 1 2 3 4 5 6 7 8 9)
WARNA MINUMAN (Nilai : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 )
AROMA DAUN (Nilai : 1 2 3 4 5 6 7 8 9)
RASA ASAM (Nilai : 1 2 3 4 5 6 7 8 9)
RASA MANIS (Nilai : 1 2 3 4 5 6 7 8 9)
AROMA TASTE (Nilai : 1 2 3 4 5 6 7 8 9)
Keterangan:
1. amat sangat tidak suka 2. sangat tidak suka
3. tidak suka 4. agak tidak suka
5. biasa 6. agak suka
7. suka 8. sangat suka
9. amat sangat suka

Komentar : ..................................................................................................................
............ ........................................................................................................................
...... ..............................................................................................................................
Terimakasih

Prosedur Analisis Fisikokima


1. Kelarutan dalam air
Bahan sebanyak 2 gram dimasukkan kedalam 80 ml air dan diaduk
hingga larut, kemudian disaring menggunakan kertas saring yang telah
diketahui bobotnya. Kertas saring berisi residu dikeringkan ke dalam oven
bersuhu 105oC selama 3 jam. Selanjutnya didinginkan dalam desikator dan
ditimbang hingga diperoleh bobot akhir yang konstan Bagian yang tidak
larut (%) = W1-W2 x 100 W Kelarutan (%) = 100 – bagian yang tidak larut
Keterangan : W = bobot sampel (gram) W1= bobot kertas saring + residu
tidak larut air W2= bobot kertas saring awal
2. Waktu larut
Kelarutan diukur dengan menghitungwaktu larut yang diperlukan oleh
granul untuk satu ukuran saji (serving size) menggunakan gelas piala 500
ml. Granul/serbuk pertakaran saji 5 gram dilarutkan kedalam 200 ml air
dalam gelas ukur bersamaan dengan dimulainya perhitungan waktu dengan
menggunakan stopwatch. Granul dikatakan larut sempurna jika reaksi
effervescent telah selesai. Kelarutan granul dinyatakan dalam menit.
3. Densitas kamba (Muchtadi dan Sugiyono 1995)
Densitas diukur dengan cara menimbang sampel sebanyak 2-3 gram,
kemudian dimasukkan kedalam gelas ukur 10ml, diketuk-ketukkan
sebanyak 25 kali kemudian dibaca volumenya. Densitas kamba = bobot
sampel (gram) : volume sampel (ml)
4. Nilai pH (AOAC 1995)
Pengukuran nilai pH dilakukan dengan menggunakan pH-meter.
Sebelum digunakan, alat distandarisasikan menggunakan buffer pH 4.00 dan
pH 7.00. Sampel minuman sebanyak 200 ml diletakkan kedalam gelas piala.
Elektrode pH meter dicelupkan kemudian pH dibaca.
5. Volume buih
Volume buih diukur dengan menghitung banyak buih dalam suatu
takaran saji. Lima gram granul dimasukkan kedalam gelas ukur 1000ml, lalu
ditambahkan air sebanyak 200 ml. kemudian volume buih dihitung
menggunakan rumus: Volume buih (%) = volume buih awal x 100 volume
air + sampel
6. Derajat wana Pengukuran derajat warna menggunakan Chromameter CR-
310.
Prinsip pengujian ini adalah warna yang diperoleh berdasarkan daya
pantul sampel terhadap cahaya yang diberikan oleh chromameter. Cahaya
yang diberikan akan dipantulkan oleh sampel yang kemudian ditangkap oleh
sensor dan diterjemahkan ke dalam warna maupun campuran warna
kromatik dengan simbol C, L dan oHue. Nilau oHue yang diperoleh dari
metode Hunter harus berada dalam bentuk nilai derajat radian agar dapat
diinterpretasikan kedalam bola imajiner Munsell (Models 2003).

Anda mungkin juga menyukai