2018 I. Tujuan 1. Menganalisis kandungan dalam air ledeng yang menyebabkan bekas kecoklatan pada dinding kamar mandi dan kerak pada panci. 2. Menurunkan kadar kandungan dalam air ledeng. II. Permasalahan III. Hipotesis Dalam persyaratan kualitas air minum harus sesuai dengan ketentuan yang tertuang di dalam peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 dimana syarat- syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau dan setiap komponen yang terkandung dalam air minum harus sesuai dengan yang ditetapkan. Salah satu komponen kimia yang umumnya ada dalam air minum adalah zat besi (Fe) dan mangan (Mn). Oleh sebab itu, kandungan besi (Fe) dan mangan (Mn) sangat besar kemungkinan mencemari air minum di wilayah rencana penelitian kami yaitu sumber air minum di perkotaan. IV. Alat dan Bahan Alat yang digunakan antara lain adalah : 1 set spektrofotometer UV-Vis, 10 buah labu ukur 10 mL, 1 buah pipet volum 10 mL, Bol pipet, Kufet dan tutupnya, Pipet tetes, spektrofotometer Spektronik 20, Gelas kimia 100 ml, Buret mikro 10 ml, Pipet ukur 10 ml / 5 ml, Pipet tetes, Kuvet Rak kuvet. Sedangkan bahan yang digunakan antara lain : sampel air ledeng dan larutan asam salisilat, KIO4, MnSO4.H2O, HNO3 1 : 3. V. Cara Kerja a. Persiapan Bahan yang Dipakai Bahan yang digunakan antara lain : sampel air ledeng dan larutan asam salisilat, KIO4, MnSO4.H2O, HNO3 1 : 3. Analisis kadar Fe dilakukan dengan menyiapkan sampel air ledeng yang mengandung Fe3+ dan asam salisilat yang konsentrasinya masing-masing 2 × 10-3 M, dan disiapkan juga 10 buah labu ukur 10 mL. Kemudian, analisis kadar Mn dilakukan dengan menyiapkan 5 ml larutan sampel yang mengandung Mn2+ 1000 ppm, 20 ml HNO3 1:3 dan 0,1 gram KIO4. b. Preparasi Sampel Sebelum pengambilan sampel air, wadah sampel air yang digunakan diusahakan sebersih mungkin. Botol yang berisi sampel kemudian ditempatkan pada boks berisi es dan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis. Preparasi sampel untuk analisis kadar Fe yaitu mengisi labu ukur pertama dengan larutan sampel air ledeng, dan 9 labu ukur yang lainnya dibuat larutan fraksi mol asam salisilat (X) 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ; 0,5 ; 0,6 ; 0,7 ; 0,8 ; dan 0,9. Sedangkan untuk analisis kadar Mn dengan memipet 5 ml larutan sampel yang mengandung Mn2+ 1000 ppm, dimasukan dalam gelas kimia 100 ml, ditambahkan 20 ml HNO3 1:3 dan 0,1 gram KIO4. Kemudian larutan dididihkan hingga Mn (II) teroksidasi sempurna, didinginkan, dan dimasukan dalam labu takar 100 ml kemudian menanda bataskan. Dari larutan tersebut dipipet 1, 2, 3, 4, 5 ml kedalam labu 25 ml, dan ditambah aquades hingga tanda batas. Kemudian dibuat larutan blanko dari larutan sampel dan dibuat larutan sampel dengan memipet 2 ml sampel, diperlakukan sama seperti standar diencerkan dalam labu 100 ml. c. Pembuatan Kurva Kalibrasi Penentuan kadar Fe dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis dengan mencari panjang gelombang maksimum dari setiap larutan pada 350-700 nm, dan diukur serapannya pada setiap panjang gelombang maksimum yang diperoleh. Lalu, dihitung harga Y pada setiap panjang gelombang untuk semua larutan. Kemudian dibuat kurva hubungan antara Y dengan X untuk setiap panjang gelombang yang diberikan. Kemudian dicari harga n untuk kompleks [M(asa)n]3+ yang ada dalam larutan. Penentuan kadar Mn dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri spektronik 20 dengan mencari panjang gelombang maksimum dari 470-600 nm. Lalu diukur absorban semua larutan pada panjang gelombang maksimum. Kemudian menghitung [Mn2+] dalam sampel. d. Pengukuran Analit Pengukuran kadar Fe3+ dan Mn2+ dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linier yang didapat dari kurva antara absorbansi dan konsentrasi. e. Penurunan Kadar Fe3+ dan Mn2+ dalam Air Ledeng Telah dilakukan pengukuran kadar Fe3+ dan Mn2+ dalam sampel air ledeng menggunakan metode Spektrofotometri. Kemudian dilakukan filtrasi atau penyaringan menggunakan saringan keramik. Kemudian dilakukan pengukuran kadar Fe3+ dan Mn2+ sesudah difiltrasi. Selanjutnya dilakukan penghitungan persentase removal terhadap kadar besi dan mangan dengan rumus : 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐹𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐹𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 ∑𝑝 % = × 100% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐹𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙
VI. Data Pengamatan
Penentuan kadar Fe3+ dalam air ledeng X 𝝀 maksimal Ameas Y n 1 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 Penentuan kadar Mn2+ dalam air ledeng Lar 𝝀 maksimal Ameas Y n 1 2 3 4 5 VII. Daftar Rujukan Febrina, Laila., dan Ayuna, Astrid. 2014. Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik. Jurnal Teknologi Volume 7 (1) : 35-44. Khaira, Kuntum. 2013. Penentuan Kadar Besi (Fe) Air Sumur dan Air PDAM dengan Metode Spektrofotometri. Jurnal Saintek Vol. 5 (1) : 17-23. Osaaa Site. 2018. Laporan Penentuan Kadar Mn metode Spektrofotometri. https://www.osaaa999.com/2018/02/laporan-penentuan-kadar-mangan- spektrofotometri.html (Diakses pada tanggal 4 Desember 2018). Tim Dosen Kimia Anorganik. 2018. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. Semarang : Fmipa Unnes.