Anda di halaman 1dari 7

SANG WAKIL RAKYAT

Oleh : Linda Safitri

“Jangan mendekat!!!!”

Seorang terlihat berlari ke belakang sebuah rumah yang sangat kecil di pinggiran kota
metropolitan. Seorang dengan baju serba hitam berjalan di belakangnya dengan
tatapan memangsa.

“Hahahahaha, kau dikaruniai mata dan kecerdasan yang sangat luar biasa oleh Tuhan
itu jangan disia-siakan, jangan di guanakan untuk mencampuri urusan orang lain”.
Seorang dengan baju hitam itu mulai mengeluarkan suara paraunya, khas suara umur
yang telah memasuki setengah abad.

“Sebenarnya apa tujuanmu ke sini?” Tanya pemuda itu dengan nada gemetar dan
ketakutan.

“Mau apa lagi? Kau sudah terlalu banyak mengetahui tentangku dan kau yang
memaksaku untuk melakukan ini” Laki-laki paruhbaya itu menodongkan pisau dapur
yang dibawanya.

“Kumohon sadarlah, kau sudah melampaui batas!!!! Lupakan semua uang dan
seluruh duniamu itu, segera serahkan dirimu dan memohonlah agar mereka
meringankan hukuman.” Suara pemuda itu terdengar putus asa.

“Lebih baik kau diam dan berhentilah mengeluarkan tenagamu untuk suatu hal yang
sia-sia!!! Segeralah temui ajalmu!!!” Lelaki paruh baya itu semkain mendekatkan
pisaunya pada sang pemuda.

“Tidak… Tolong aku…. Dasar laki-laki gila kau, dasar psikopat” Pemuda itu
merancau sambil berlari. Namun percuma saja dia berlari, lelaki paruhbaya itu
dengan mudah menangkapnya.
“Maafkan aku, jika saja kecerdasanmu itu tidak kau gunakan untuk mencampuri
urusan orang lain, semua ini tidak akan terjadi” senyum seringai lelaki paruh baya itu
mengembang penuh arti.

**********

“Bagaima keadaan korban?”

“Siapakah pelaku pembunuhan tersebut?”

“Apakah identitas korban sudah di ketahui?”

“Apakah motif pelaku pembunuhan?”

Pertanyaan semacan itu terus saja bergulir pasca di temukanya mayat di depan
gedung yang selama ini dianggap menggangu oleh para tikus berdasi. Seseorang yang
berperawakan tinggi besar yang diketahui merupakan detektif handal mulai
menjawab pertanyaan para wartawan.

“Hasil otopsi menunjukan bahwa korban meninggal akibat 27 tusukan yang mendarat
di seluruh tubuhnya, korban merupakan seorang warga sipil yang tinggal dipinggiran
kota, sampai saat ini belum diketahui siapa pelaku dan apa motif dibalik kasus ini”.

*********

Penyidik KPK sanagt resah dengan teror yang baru saja terjadi. Para penyidik KPK
menduga dalang di balik peristiwa ini adalah para koruptor proyek pengadaan KTP
Elektronik, dugaan ini diperkuat dengan adanya ukiran didada korban yang bertiskan
“KALIAN SELANJUTNYA!!!”.

“Jangan gentar, semua ini hanya ancaman. Tidak perlu takut, kita harus tetap
menyelidiki kasus korupsi E-KTP ini”. Pemimpin penyidik KPK mulai menyakinkan
anggotanya

‘Tapi bagaimana bila kita benar-benar akan menjadi korban selanjutnya?” Salah satu
anggota menyanggah pernyataan pemimpinya.
“Tidak munafik saya juga memiliki perasaan yang sama. Tapi bila kita berhenti
disini, siapa yang akan menangkap tikus-tikus gendut yang telah menghabiskan uang
rakyat itu?” Pernyataan sang pemimpin mulai meyakinkan anggotanya.

“Kita harus tetap fokus untuk menangkap para koruptor itu, kita akan menyerahkan
kasus ini sepenuhnya pada penyidik kepolisian” Lanjut pemimpin itu.

**********

Para detektif dari kepolisin mulai menyelidiki TKP. Setelah dilakukan penyidikan
beberapa jam ditemukan jejak sepatu berlumpur. Setelah di selidiki lebih lanjut
sepatu tersebut merupakan sepatu keluaran desainer terkenal yang hanya dibuat
sebanyak 7 pasang. Detektif mulai mencari tahu data para pemilik sepatu tersebut,
dan ternyata salah satu pemiliknya adalah orang Indonesia, setelah di telusuri lebih
lanjut pemilik sepatu yang berasal dari Indonesia meruakan teman dekat dari korban
pembunuhan.

“Bagaimana ini, polisi mulai muncul disekitar rumahku?” pemilik sepatu mulai
berbicara dengan seseorang di ujung telepon.

“Tenang saja, serahkan saja dirimu. Bertahanlah satu minggu dipenjara, setelah itu
akan ku keluarkan dan aku berjanji akan memberikan semua yang kau mau”
seseorang di ujung telepon berbicara dengan suara menyeringai.

“Baiklah, kau harus menepati janjimu untuk mengembalikan orang tuaku dalam
keadan hidup” Suara pemlik sepatu terdengar putus asa.

“Tenang, orang tuamu akan baik-baik saja hahahaha!!!! Laksanakan saja semua
peritahku … tut tut tut” Terdengar suara telepon ditutup.

“Hallo hallo hallo, kurang ajar !!!!!” pemilik sepatu tersebut terlihat sangat frustasi.

Para detektif mulai memasuki rumah pemilik sepatu dengan paksa. Sepatu yang
selama ini dicari pun ditemukan dan cocok dengan jejak sepatu yang ada di TKP.
Pemilik sepatupun akhirya tertangkap dan mulai diinterogasi.
“Apakah kau mengenal orang ini?” Pemimpin detektif itu memberikan foto kepada
pemilik sepatu.

“Tidak, aku baru pertama kali meliharnya” pemilik sepatu itu menjawab dengan acuh.

“Jangan berbohong, aku telah menyelidiki latar belakangmu, bukankah dia teman
SMA-mu?” Pemimpim detektif itu menatap dengan tatapan menyelidik.

“ Baiklah kuakui dia adalah teman baikku saat SMA, dan perlu kau ketahui sampai
sekarangpun hubungan kami masih sangat baik” jawab pemilik sepatu itu dengan
tatapan meremehkan.

“Dan kenapa kau membuhuhnya?” Tanya pemimpin detektif yang mulai geram itu.

“Dia terlalu pintar saat di SMA hingga aku tidak pernah menduduki peringkat
pertama, dan karna itu setiap di akhir semester aku selalu dipukuli oleh ayahku,
sampai sekarangpun dia selalu saja mengganggu hidupku. Dia selalu saja sukses
entah dimanapun dia berkarir, dia terlalu sombong, dia selalu saja dengan mudahnya
berganti-ganti pekerjaan” pemilik sepatu itu terlihat sangat marah.

“ Bukanya dia seorang pengangguran ?” Tanya pemimpin detektif dengan nada


penasaran.

“Kau tidak tahu saja hahahhaha, dia adalah hacker paling hebat diseluruh negeri ini”
tatapan pemilik sepatu itu sangat meremehkan.

Pemimpin detektif itu berdiri dari kursinya dan segera meninggalkan ruang
interogasi.

**********

“Cari disemua tempat, cari dengan teliti” Pemimpin detektif itu memerintah para
detektif lain.

Semua detektif terlihat sangat frustasi, setelah dicari berjam-jam mereka tidak
mendapatkan apapun dari rumah yang sangat sederhana milik korban pembunuhan.
Salah satu detektif sangat penasaran dengan lukisan yang sangat aneh di dinding.
Detektif itu mulai meraba lukisan, tiba-tiba lukisan tersebut mengeluarkan cahaya
seperti pada layar desktop yang menunjukan angka-angka seperti kode.

“Hey kemarilah, ada yang aneh dengan lukisan ini?” Pangilnya kesalah satu detektif
yang ahli dam bidang IT.

“Ada apa?” Tanyanya sambil beralan menghampiri rekanya.

“Lihatlah!” Tunjuknya ke lukisan itu.

“Ini sangat aneh, tunggulah akan coba kupecahkan kodenya” Jawabnya dengan nada
serius.

Setelaah beberapa jam detektif yang ahli dalam bidang IT itu tidak juga berhasil
memecahkan kode itu, bahkan tim detektif sudah meminta bantuan kepada tim yang
benar-benar ahli dalam bidangnya. Akhirnya mereka pulang dengan tangan hampa.

Malam harinya sang pembunuh mulai beraksi karena dia mendengar berita bahwa
diperkirakan ada ruang tersembunyi di rumah sang korban. Sang pembunuh meminta
bantuan kepada orang-orang yang dianggap ahli dalam bidang IT. Selama berjam-jam
mereka mencoba memecahkan kode itu, namun hasilnya tetaplah nihil. Sang
pembunuh itu mulai frustasi, dia sangat takut bila kejahatanya diketahui dan dia akan
dihukum dipenjara yang sangat sempit dan sangat dingin dan yang terparah adalah di
hokum gantung. Akhirnya sang pembunuhpun pulang dan membanting semua
peralatan rumah yang dilihatnya.

“Kamu kenapa sayang?” Tanya istri sang pembunuh itu dengan mata berkaca-kaca.

“Tidak usah ikut campur kau, lebih baik kau siapkan semua baju dan keperluanku
besok aku akan pergi keuar negeri!!!” Pembunuh itu menjawab dengan tatapan yang
sangat dingin.
“Baiklah….” Istri pembunuh itu hanya bisa menuruti perkataan suaminya tanpa ada
sanggahan apapun, karena dia tahu bahwa perangai suaminya itu sangatlah buruk saat
dia sedang marah.

Keesokan harinya sang pebunuh telah meninggalkan negri tercinta ini. Di sisi lain tim
detektif serta tim IT mulai mencoba memecahkan kembali kode-kode itu. Enam jam
berlalu, kode- kode itu akhirnya berhasil di pecahkan. Dan tiba-tiba ada pintu yang
terbuka

“Yes berhasil, kemarilah” Salah satu tim IT berhasil memecahkan kode itu

“Ruang apa ini, saya tidak menyangka didalam rumah yang begitu sederhana ada
ruangan yang sangat besar, mewah, dan sangat canggih” Tanya salah satu detektif
dengan tatapan terkejut.

“Sepertinya ini adalah tempat dimana ia bekerja” Jawab tim IT yang berhasil
memecahkan kode itu.

“Mari kita masuk, selidiki semua yang bisa dijadikan sebagai barang bukti!!!”
pimpinan detektif itu mulai memerintah.

Diketahui fakta yan sangat mengejutkan bahwa tersangka dari kasus pembunuhan itu
adalah salah satu wakil rakyat yang sangat dicintai rakyat karena perangainya yang
sangat baik di depan publik, wakil rakyat tersebut yaitu ketua DPR RI, semua bukti
terekam oleh CCTV mikro yang dipasang oleh korban di belakang rumahnya. Tim.
Ada satu fakta lagi yang sangat mengejutkan, ketua DPR RI ternyata adalah otak dari
kasus korupsi yang selama ini sangat kontroversial di Indonesia bahkan di seluruh
Negara di dunia, kasus korupsi ini merupakan kasus korupsi terbesar di Indonesia
yaitu kasus korupsi proyek pengadaan KTP Elektronik. Semua bukti ada di file yang
ada di ruang rahasia korban pembunuhan, benar kata teman baik korban bahwa
korban adalah orang yang snagt cerdas. Bahkan penyidik KPK pun belum mampu
memecahkan kasus korupsi itu. Akhirnya teman dari korban pembunuhan dibebaskan
karena terbukti tidak bersalah, sepatu yang dipakai merupakan sepatu yang diberikan
oleh ketua DPR RI itu dan data pemilik sepatu telah direkayasa, teman korban
dipaksa untuk mengakui semua kejahatan karena orangtuanya diculik dan diancam
akan dibunuh apabila tidak menuruti kemauan ketua DPR RI itu. Orang tua dari
teman korban itu telah ditemukan dalam keadaan selamat di vila milik ketua DPR RI
itu.

Penyidik kpk segera mengambil alih kasus pembunuhan yang telah merambah
kekasus korupsi ini, para penyidik KPK baru mengetahui bahwa selama ini yang
mengirimkan informasi-informasi mengenai kasus korupsi proyek pengadaan KTP
Elektronik adalah korban pembunuhan yang mayatnya di letakan di depan gedung
KPK.

Penyidik KPK segera mengeluarkan surat perintah enangkapan untuk ketua DPR RI
itu. Para penyidik KPK segera melakukan penangkapan kerumah yang sangat mewah
milik ketua DPR RI itu, namun hasilnya nihil. Menurut kesaksian dari sang istri,
ketua DPR RI itu telah melarikan ke luar negeri. Setelah pencarian lebih dari
setengah bulan, akhirnya ketua DPR RI itu tertangkap di salah satu kota kecil di
Korea Selatan. Tertangkapnya otak dari kasus korupsi terbesar ini, merupakan berita
yang snagat menggembirakan bagi seluruh rakyat Indonesia. Setelah melakukan
sidang yang begitu panjang, akhirnya ketua DPR RI itu di tetapkan sebagai tersangka
utama, satu-persatu penikmat uang korupsi itu terkuak dan diberiakan hukuman
masing-masing, hukuman paling berat diberikan pada ketua DPR RI itu yaitu
hukuman gantung.
*****************

Alamat : Asrama Sultan, Jl. Bumi Manti, Gg. M. Said, Kampng Baru, Kedaton,

Bandar lampung 35145

E-mail : safitrilinda538@gmail.com

No. telepon : 082281946080

Anda mungkin juga menyukai