Rumah sakit X berdiri pada tanggal 10 Juni 2008, berupa Rumah Bersalin “X” didirikan oleh Bonar, sebagai ketua pendiri yayasan. Surat izin operasional dari dinas kesehatan propinsi jawa barat No.2341/KS030/XI/2008 tanggal 13 november 2008 dan dirjen yankes depkes RI pusat No.0674/YANKES/RSKS/2008 tanggal 22 mei 2008. Pada tahun 2010 jumlah tempat tidur (TT) berubah dari 13 TT menjadi 47 TT, dan mulai dibuat kamar operasi. Kemajuan lain yang telah diraih adalah pada tahun 2012 sampai sekarang jumlah tempat tidur mencapai 52 TT.
Status dan Kedudukan Rumah Sakit
Status Rumah Sakit X adalah rumah sakit umum swasta, dibawah naungan yayasan. Berkedudukan pada Jl. Ahman Bekasi dan berdiri diatas lahan seluas 3.050 M2 dan luas bangunan mencapai 1.780 M2.
Visi, Misi, Tujuan, dan Motto Rumah Sakit
Visi rumah sakit adalah “Menjadi Rumah Sakit yang Mengutamakan Mutu Pelayanan Kesehatan bagi Kepuasan Pelanggan”. Misi rumah sakit adalah: 1. Mengelola pelayanan kesehatan secara professional 2. Memuaskan pelanggan melalui pelayanan kesehatan yang kompetitif dan terjangkau. 3. Meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. 4. Dapat bekerja dengan institusi terkait.
Tujuan Rumah Sakit
Tujuan didirikannya Rumah Sakit X adalah untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat melalui peningkatan mutu pelayanan.
Motto Rumah Sakit
Motto rumah sakit adalah “Kesehatan Anda adalah Kebanggaan Kami”. Fasilitas Rumah Sakit 1. Rawat Jalan: a. Poli Kebidanan dan Kandungan b. Poli Bedah Urologi c. Poli Bedah Orthopedi d. Poli Bedah Urologi e. Poli Anak f. Poli Penyakit Dalam g. Poliklinik THT h. Poli Mata i. Poli Syaraf j. Poli Akupuntur Medik k. Poli penyakit Kulit dan Kelamin 2. Dokter Jaga 24 Jam 3. Rawat Inap: a) VIP b) Kelas Utama c) Kelas I (Satu) d) Kelas II (Dua) e) Kelas III (Tiga) f) Perinatologi 4. Kamar Bedah 5. Kamar Bersalin 6. USG 7. Klinik Fisiotherapy 8. Klinik Laboratorium 9. Apotik dan Depo 10. Rontgen 11. Jadwal Praktik Dokter: a. UGD : 24 Jam b. Poliklinik Umum : 08.00 – 14.00 c. Poliklinik Spesialis : 08.00 – 14.00 (pagi) 17.00 - 21.00 (sore) Tarif : TARIF No RUANGAN KELAS TT (Rp/Hari) FASILITAS 1 Kelas Utama Utama 1 Rp. 350.000 AC, TV, Kulkas, Bedside Locker, Sofa, Dispenser, Kamar Mandi Dan Wastafel
Proses registrasi pasien yang ada dalam rumah sakit sebagai berikut :
1. Proses Registrasi Pasien Baru dan Lama Rawat Jalan
Jika pasien adalah pasien baru (dewasa, anak, dan ibu hamil) datang ke bagian registrasi maka pasien harus menyerahkan KTP dan bagian registrasi akan mengisi data sosial pasien ke dalam Lembar Poliklinik sesuai data-data pasien yang ada di KTP, sedangkan jika pasien adalah pasien lama, bagian registrasi akan meminta Kartu pasien. Jika pasien termasuk pasien jaminan asuransi/perusahaan maka harus menyerahkan kartu asuransi. Jika Kartu Asuransi tersebut bisa digesek, lalu bagian registrasi akan menggesek kartu tersebut dan dicetak (print out), tetapi kalau tidak bisa di gesek, maka bagian registrasi akan meminta foto kopi dari Kartu Asuransi pasien yang asli dan status pasien adalah pasien jaminan asuransi. Setelah bagian registrasi mengisi data sosial pasien kemudian bagian registrasi akan mencatat data kunjungan pasien baru atau lama tersebut ke buku registrasi pasien rawat jalan dan memberikan penomoran pada nomor rekam medik pasien (untuk pasien baru) pada lembar poliklinik. Kemudian bagian registrasi akan membuat kartu pasien yang berisi nomor rekam medik, nama serta alamat pasien. Setelah itu pasien menunggu untuk dipanggil menuju Poliklinik yang dituju dan bagian registrasi akan memasukan lembar poliklinik beserta form asuransi, hasil cetakan atau foto kopi kartu asuransi asli pasien tersebut, dan slip jasa dokter ke dalam berkas rekam medik, kemudian berkas rekam medik akan diberikan kepada perawat poliklinik. Kemudian pasien akan berobat ke dokter. Setelah itu perawat poliklinik akan mencatat diagnosa penyakit pasien, tindakan dan obat apa saja yang diberikan untuk pasien di berkas rekam medik dan membawa berkas rekam medik kembali ke bagian registrasi untuk disimpan/diarsip serta memberikan slip jasa dokter ke pasien dan pasien akan menuju bagian kasir.
2. Proses Registrasi Pasien Baru dan Lama Rawat Inap
Setelah pasien (dewasa, anak, dan ibu hamil) konsultasi ke dokter dan diharuskan rawat inap maka pasien akan diberikan Slip Permintaan Rawat Inap 2 rangkap. Rangkap 1 diberikan ke kasir dan rangkap 2 diberikan ke pasien setelah diisi oleh kasir. Kemudian pasien datang ke bagian kasir untuk memilih kelas perawatan yang diambil dan membayar uang muka sebagai deposit. Kasir akan memberikan Lembar Surat Pernyataan Rawat Inap (SPRI) 1 rangkap untuk pasien, yang telah ditandatangani pasien dan kasir sebagai bukti rawat inap pasien untuk dimasukkan ke berkas rekam medik pasien oleh bagian registrasi. Setelah itu, bagian registrasi akan mengisi Lembar Masuk dan Keluar (lembar rawat inap), kemudian bagian registrasi akan mengganti status pasien menjadi pasien rawat inap (ranap) dan mencatat data pasien tersebut ke dalam buku registrasi pasien rawat inap, setelah itu bagian registrasi akan memberikan rekam medik kepada perawat poliklinik yang akan mengantarkan berkas rekam medik tersebut ke perawat bagian rawat inap.
3. Proses Registrasi Pasien Rujukan
Pasien (dewasa, anak, dan ibu hamil) datang atas rujukan dari dokter pribadi, puskesmas atau rumah sakit lain dengan membawa Lembar Surat Rujukan (rekam medik) sebelumnya. Jika pasien rujukan adalah pasien baru, maka proses registrasinya sama dengan pasien baru lainnya, begitu pula jika pasien adalah pasien lama maka proses registrasi sama dengan pasien lama lainnya dan jika pasien rujukan termasuk pasien jaminan asuransi/perusahaan, maka harus menyerahkan kartu asuransi. Pasien rujukan pada umumnya akan menuju dokter spesialis. Jika pasien rujukan datang kurang dari pukul 14.00 dan dokter yang dituju sedang bertugas maka pasien bisa langsung menuju poliklinik dan dokter yang dibutuhkan, sedangkan jika pasien rujukan datang lebih dari pukul 14.00 dan tujuannya adalah dokter spesialis, tetapi dokter spesialis sedang tidak bertugas maka pasien tersebut akan diserahkan ke bagian UGD terlebih dahulu untuk diperiksa dan di diagnosa ulang agar menemukan kecocokan diantara diagnosa dokter UGD dengan rekam medik sebelumnya dan dokter UGD akan melakukan konfirmasi dengan dokter spesialis yang terkait dengan penyakit pasien. Setelah proses diagnosa selesai, jika pasien tidak diharuskan rawat inap, maka pasien langsung ke kasir untuk membayar jasa dokter, tetapi jika pasien diharuskan rawat inap (proses registrasi sama dengan registrasi rawat inap), maka dokter spesialis akan memberikan Slip Permintaan Rawat Inap dan pasien akan memberikan slip tersebut ke bagian kasir dan kasir akan memberikan SPRI (Surat Pernyataan Rawat Inap) yang akan diberikan pasien ke bagian registrasi (status pasien menjadi pasien rawat inap), kemudian bagian registrasi akan mengisi Lembar Masuk dan Keluar mengenai data pasien rujukan tersebut. Setelah itu, lembar tersebut akan dimasukan kedalam berkas rekam medik yang kemudian diberikan kepada perawat UGD yang akan mengantarkan berkas rekam medik tersebut ke perawat bagian rawat inap.
4. Proses Registrasi Pasien Medical Check Up (MCU) Paket Pribadi
Pasien MCU terbagi menjadi pasien MCU pribadi dan rekanan. Proses registrasi MCU pribadi dimulai ketika pasien datang ke bagian registrasi dan ingin melakukan MCU paket. Jika pasien adalah pasien baru maka proses registrasi sama dengan pasien baru lainnya dan jika pasien adalah pasien lama maka proses registrasi sama dengan pasien lama lainnya. Bagian registrasi akan mencatat MCU paket yang dipilih oleh pasien di lembar MCU dan kunjungan pasien MCU pribadi akan dicatat ke dalam buku registrasi rawat jalan dan buku registrasi khusus MCU. Kemudian bagian registrasi akan mengantar berkas rekam medik (MCU) tersebut ke perawat poliklinik menuju dokter yang khusus menangani medical check up. Dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien dan mengeluarkan Surat Pengantar Laboratorium (lab)/Radiologi (ro) atau SPL/R untuk pasien bawa ke lab/ro. Setelah konsultasi di dokter MCU, pasien akan menuju lab/ro dengan membawa SPL/R, bagian lab/ro akan mencatat kunjungan pasien berdasarkan nomor urut dan hasil lab/ro diberikan ke registrasi untuk diambil pasien 1 sampai 2 hari dari hari pemeriksaan, sedangkan slip tagihan lab/ro diberikan ke pasien untuk pasien bawa ke kasir. Pasien akan melakukan pembayaran di Kasir dan Kasir akan memberikan bukti pembayaran tagihan MCU (lab/ro) yang berguna untuk pasien mengambil hasil MCU (lab/ro) dikeesokan hari. Bagian lab/ro akan memberikan hasil lab/ro pasien ke bagian registrasi dan bagian registrasi akan memberikan ke dokter MCU untuk didiagnosa lebih lanjut. Kemudian setelah didiagnosa, hasil MCU (lab/ro) tersebut kembali diberikan ke bagian registrasi dan bagian registrasi akan menambahkan keterangan- keterangan hasil diagnosa dari dokter MCU, setelah itu hasil MCU (lab/ro) siap diambil oleh pasien.
5. Proses Registrasi Pasien MCU Paket Rekanan
Proses registrasi MCU rekanan dimulai ketika pasien datang ke bagian registrasi dengan membawa Surat Keterangan (SK) dari perusahaan yang sudah bekerjasama dengan rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan cek lab/ro. Kemudian bagian registrasi mencatat kunjungan pasien kedalam buku registrasi khusus MCU. Pada sistem yang berjalan, pasien MCU paket rekanan tidak mendaftarkan diri dengan menggunakan nomor rekam mediknya (jika pasien lama), begitu pula jika pasien adalah pasien baru tidak harus registrasi terlebih dahulu. Kemudian bagian registrasi akan memasukkan Surat Keterangan dari perusahaan kedalam rekam medik MCU dan akan mengantar berkas tersebut ke perawat poliklinik. Setelah itu pasien akan dipanggil untuk menuju dokter yang khusus menangani medical check up. Dokter MCU akan melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien dan mengeluarkan Surat Pengantar Laboratorium (lab)/Radiologi (ro) atau SPL/R untuk pasien bawa ke lab/ro. Setelah konsultasi di dokter MCU, pasien akan menuju lab/ro dengan membawa SPL/R, bagian lab/ro akan mencatat kunjungan pasien berdasarkan nomor urut. Setelah pasien diperiksa, pasien boleh langsung pulang. Tagihan MCU (lab/ro) akan diberikan ke bagian kasir untuk dikirim ke perusahaan, sedangkan hasil MCU (lab/ro) diberikan ke bagian registrasi dan bagian registrasi akan memberikan ke dokter MCU untuk didiagnosa lebih lanjut. Kemudian setelah didiagnosa, hasil MCU (lab/ro) tersebut kembali diberikan ke bagian registrasi dan bagian registrasi akan menambahkan keterangan- keterangan hasil diagnosa dari dokter MCU, setelah itu hasil MCU (lab/ro) diberikan ke bagian kasir. Kemudian bagian kasir akan mengirim hasil beserta tagihan MCU (lab/ro) pasien ke perusahaan tempat pasien bekerja. 6. Proses Pelayanan Informasi Pasien atau pengunjung datang ke bagian registrasi untuk mencari informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan rumah sakit. Lalu bagian registrasi akan mencari informasi- informasi yang dibutuhkan oleh pasien atau pengunjung dan memberikannya langsung kepada pasien atau pengunjung. III. FUNGSI-FUNGSI TERKAIT DALAM PROSES BISNIS Fungsi terkait yang berhubungan dengan proses bisnis registrasi pasien dan pelayanan informasi adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Pelayanan Informasi
Fungsi ini terkait dalam hal memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pasien atau pengunjung yang ingin menjenguk keluarganya yang dirawat. Informasi yang paling sering ditanyakan yaitu mengenai informasi jadwal praktik dokter, letak ruangan/kamar rawat inap pasien yang dirawat, tarif jasa dokter, tarif kamar rawat inap, dan fasilitas rumah sakit. b. Fungsi registrasi atau pendaftaran. Fungsi registrasi terkait dalam hal penerimaan pasien pertama kali di bagian registrasi. Dalam tahapan registrasi ini akan didapatkan data pasien yang akan dimasukan kedalam berkas rekam medik pasien. Rekam medik inilah yang kemudian akan digunakan sebagai referensi kondisi pasien, pencatatan berbagai diagnosa dan tindakan yang terlibat dengan pasien selama di rumah sakit. Secara langsung fungsi ini terlibat dalam proses rawat jalan pada pemberian informasi dan pendaftaran untuk konsultasi ke poliklinik tertentu. c. Fungsi rawat jalan dan rawat inap. Fungsi ini terkait ketika pasien selesai melakukan proses registrasi. Setelah itu pasien akan mendapatkan pelayanan rawat jalan yaitu pasien menuju poliklinik yang telah dipilih untuk konsultasi dengan dokter umum/spesialis kemudian jika pasien diharuskan rawat inap oleh dokter, maka pasien melakukan prosedur untuk rawat inap dirumah sakit. d. Fungsi Kasir Fungsi kasir terkait dalam hal registrasi pasien rawat jalan dan rawat inap. Dalam proses registrasi rawat jalan, ketika pasien selesai konsultasi maka akan diberikan slip jasa dokter oleh perawat poliklinik untuk dibawa ke kasir dan untuk registrasi rawat inap, pasien akan diberi informasi mengenai pilihan kelas dan kamar yang tersedia, serta biaya jenis kelas yang dipilih. Selain itu, kasir menangani proses rawat inap saat pasien akan keluar dari rumah sakit dalam hal penyelesaian urusan administrasi pasien rawat inap.
IV. DOKUMEN DAN LAPORAN YANG DIBUTUHKAN
Laporan yang dibutuhkan di rumah sakit pada perancangan subsistem registrasi pasien dan pelayanan informasi adalah sebagai berikut : a. Lembar Poliklinik Rawat Jalan Umum b. Slip jasa dokter rawat jalan c. Lembar Surat Rujukan d. Form Jaminan Asuransi/Perusahaan e. Slip Permintaan Rawat Inap f. Surat Pernyataan Rawat Inap g. Lembar Masuk dan Keluar Rawat Inap Umum h. Catatan poliklnik i. Lembar Hasil Medical Check Up (MCU) j. Laporan kunjungan pasien per shift k. Laporan harian dan bulanan kunjungan pasien rawat jalan dengan jaminan l. Laporan harian dan bulanan kunjungan pasien rawat inap dengan jaminan m. Laporan kunjungan pasien UGD emergency false.
V. ANALISIS CRITICAL SUCCESS FACTOR
CRITICAL SUCCESS FACTOR RUMAH SAKIT Setiap bidang usaha tentunya memiliki faktor-faktor yang berbeda yang dapat membawa mereka menuju kesuksesan. Pada rumah sakit x, faktor-faktor yang menentukan sukses atau tidaknya adalah sebagai berikut : Menyediakan fasilitas yang maksimal. Pihak rumah sakit menyediakan fasilitas yang maksimal mengenai kelengkapan peralatan medis yang menunjang rumah sakit tersebut, baik di ruang poliklinik maupun di ruang rawat inap dan juga kelengkapan di fasilitas lainnya yang dapat membuat pasien merasa nyaman, seperti ruang tunggu, kafetaria, letak ATM yang mudah dijangkau dan toilet yang bersih. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien selama berada di rumah sakit. Menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pihak rumah sakit menyediakan SDM yang berkualitas yaitu pekerja-pekerja yang melayani pasien, seperti dokter, perawat, dan staf lainnya, dimana profesionalisme kerja menjadi syarat utamanya. Menyediakan Inventory obat yang paling banyak dibutuhkan pasien. Pihak rumah sakit menyediakan inventory obat yang paling banyak dibutuhkan pasien terkait dengan perencanaan dan perhitungan kebutuhan obat, pengelolaan dan pemantauan obat yang baik dalam hal ketersediaan, kelengkapan dan kualitas/mutu obat serta ketanggapan dalam pemenuhan obat ke pasien. Perencanaan inventory obat dapat dilakukan dengan melakukan Analisis ABC dan Analisis Indeks Kritis ABC untuk menentukan tingkat prioritas masing-masing obat serta mempermudah dalam pengelolaan penyimpanan inventory obat tersebut. Kemudian juga dilakukan perhitungan EOQ dan ROP untuk menentukan jumlah, waktu dan intensitas pemesanan yang tepat ke PBF pada saat item mencapai titik pemesanan kembali, sehingga pengelolaan dan pemantauan ketersediaan, kelengkapan dan kualitas obat dapat dipastikan terpenuhi dan terjaga dengan baik yang secara otomatis akan mendukung kecepatan dalam pemenuhan obat yang dibutuhkan oleh pasien. Obat yang mahal dan jarang dibutuhkan pasien lebih baik dikurangi persediannya. VI. KESIMPULAN Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada rumah sakit diperoleh hasil bahwa informasi yang dibutuhkan dalam perancangan subsistem pelayanan informasi dan registrasi pasien adalah sebagai berikut : 1. Informasi petugas/karyawan yang melayani registrasi, rekam medik dan pelayanan informasi untuk pasien. 2. Informasi profil pasien. 3. Informasi jaminan asuransi/perusahaan yang bekerja sama dengan rumah sakit. 4. Informasi jadwal dokter jaga (UGD), dokter umum, spesialis, dan tarif konsultasi dokter. 5. Informasi kelas dan ruangan rawat inap serta tarifnya. 6. Informasi jenis Medical Check Up (MCU) Paket dan tarifnya. 7. Informasi fasilitas yang dimiliki oleh rumah sakit. Dengan demikian apabila informasi tsb diatas di rancang dengan baik, maka akan mempermudah dan meningkatkan kinerja pelayanan informasi dan registrasi pasien.