Anda di halaman 1dari 11

Galangan Kapal

Analisis Perbaikam Alat & infrastruktur pada Galangan Kapal

Rizal Rachman

NPM. 05.2016.1.01122

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Ir. Minto Basuki, M.T

NIP.921029

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA

SURABAYA

2018


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kemurahan hati,
petunjuk, rahmat serta hikmat-Nya Galangan Kapal ini dapat selesai. Tidak lupa pula
ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah dan dosen pembimbing Bapak Dr. Ir.
Minto Basuki, M.T yang senantiasa selalu sabar membimbing saya dalam proses
pengerjaan Tugas Galangan Kapal ini. Begitu juga untuk keluarga yang senantiasa
memberikan dukungan baik material maupun moriil dan saudara-saudara yang selalu
memberikan inspirasi dan semangat untuk dapat menyelesaikan Tugas Galngan Kapal
ini sesuai dengan yang direncanakan. Serta semua pihak yang turut membantu, yang
tidak dapat dapat disebutkan satu persatu disini.

Semoga dengan adanya Makalah Galangan Kapal ini kedepannya bisa


bermanfaat bagi kawan-kawan dan mahasiswa khususnya. Namun saya juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya demi
kesempurnaan Makalah Galangan Kapal ke depannya, kritik dan saran sangat saya
harapkan. Selebihnya saya mohon maaf apabila ada penulisan kata yang salah atau
kurang berkenan. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Surabaya, 25 Desember 2018

Rizal Rachman
DAFTAR ISI
..........................................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1-1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1-1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1-1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................1-1
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................................1-2
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Landasan teori..........................................................................................................3
2.2 Konsep Perawatan....................................................................................................3
2.3 Perawatan Overhead Crane......................................................................................4
2.4 Analisa:.....................................................................................................................6
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................8
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkapalan merupakan sebuah bidang yang kompleks yang didukung oleh
banyak disiplin keilmuan dan keahlian yang berbeda dan saling melengkapi satu sama
lain. Beberapa di antara bidang tersebut adalah bidang konstruksi, desain, hingga
manajemen dan ekonomi. Masing-masing bidang keilmuan tersebut harus dipahami
oleh orang-orang yang terlibat dalam industri perkapalan sehingga menciptakan
kemajuan yang terus menerus terutama di era persaingan usaha yang semakin ketat.

Perbaikan alat dan infrastruktur juga menentukan suatu proyek dapat berjalan
dengan lancar atau tidak. Jika pengaturan proses perbaikan dilakukan secara tepat
maka proses produsi juga berjalan dengan baik

Industri galangan kapal memegang peranan yang sangat penting dalam dunia
kemaritiman. Perkembangan teknologi perkapalan yang semakin berkembang harus
dibarengi dengan pengembangan teknologi pembangunan kapal yang mumpuni,
sehingga kapal yang dibangun, selain aman dan mampu mengangkut barang dan
penumpang, juga memiliki harga yang bersaing. Selain itu, melihat visi maritim
pemerintah Indonesia saat ini yaitu menjadikan Indonesia sebagai poros maritim
membutuhkan dukungan dan sinergi dari bidang-bidang usaha di sektor maritim
terutama, yang salah satunya yakni industri galangan kapal. Industri galangan harus
mampu bersaing kualitas dan harganya dengan galangan di negara lain, terutama di
asia tenggara, sehingga visi poros maritim benar-benar dapat terwujud.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa konsep perbaikan alat dan infrastruktur pada galangan kapal?
 Apa fungsi perbaikan alat dan infrastruktur pada galangan kapal?

1.3 Tujuan Penulisan


 Mengetahui konsep perbaiakan alat dan infrastruktur galangan kapal.
 Mengetahui konsep perbaikan alat dan infrastruktur galangan kapal.
1.4 Manfaat Penulisan
Sebagai wawasan yang sangat berguna dalam menambah pengetahuan tentang
perbaikan alat dan infrastruktur pada galangan, untuk menghadapi era
globalisasi dalam dunia kerja.
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Landasan teori

Perawatan (Maintenance)

Pengertian pemeliharaan atau perawatan (maintenance) adalah suatu


kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau
memperbaikinya, sampai pada suatu kondisi yang bisa diterima. Pengertian lain
dari pemeliharaan adalah kegiatan menjaga fasilitas-fasilitas dan peralatan pabrik
serta mengadakan perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan agar tercapai suatu
keadaan operasi produksi yang memuaskan dan sesuai dengan yang direncanakan.
Sedangkan manajemen perawatan (maintenance management) adalah
pengorganisasian perawatan untuk memberikan pandangan umum mengenai
perawatan fasilitas produksi.

2.2 Konsep Perawatan


Konsep Keandalan (Reliability)

Probabilitas suatu komponen atau sistem akan beroperasi sesuai dengan


fungsi yang ditetapkan dalam jangka waktu tertentu ketika digunakan dalam
kondisi operasional tertentu. Keandalan juga berarti kemampuan suatu peralatan
untuk bertahan dan tetap beriperasi sampai batas waktu tertentu.

Konsep Pemanfaatan (Utility)

Probabilitas suatu komponen atau sistem yang rusak akan diperbaiki atau
dipulihkan kembali pada kondisi yang telah ditentukan selama periode waktu
tertentu dimana dilakukan perawatan sesuai dengan prosedur yang seharusnya.
Keterawatan suatu peralatan dapat didefinisikan sebagai pprobabilitas peralatan
tersebut untuk bias diperbaiki pada kondisi tertentu dalam periode waktu tertentu
pada kondisi tertentu dalam periode waktu tertentu.

Konsep Ketersediaan (Availability)

Ketersediaan (availability) adalah probabilitas suatu komponen atau sistem


menunjukkan kemampuan yang diharapkan pada suatu waktu tertentu ketika
dioperasikan dalam kondisi operasional tertentu. Ketersediaan juga dapat
diinterpretasikan sebagai persentase waktu operasional sebuah komponen atau
sistem selama interval waktu tertentu.

Ketersediaan berbeda dengan keandalan, dimana ketersediaan adalah


probabilitas komponen berada dalam kondisi tidak mengalami kerusakan dan
diperbaiki atau dipulihkan kembali pada kondisi operasi normalnya. Oleh karena
itu, ketersediaan sistem tidak pernah lebih kecil daripada keandalan sistem.

Ketersediaan mengandung dua komponen utama yaitu keandalan


(reliability) dan keterawatan (maintainability). Tingkat keandalan
yang rendah dapat diimbangi dengan usaha peningkatan perawatan sehingga
tingkat kecepatan aksi perawatan berpengaruh terhadap tingkat ketersediaan
sistem. Seperti halnya pada keandalan dan keterawatan, ketersediaan merupakan
probabilitas sehingga teori probabilitas dapat digunaka untuk menghitung nilai
ketersediaan.

2.3 Perawatan Overhead Crane


Perawatan dan perbaikan mesin Overhead Crane adalah material handling yang
sangat penting dilakukan tindakan program perawatan yang baik berdasarkan
rekomendasi dari manufacture / pabrik. Program perawatan ini harus terpusat pada
rencana menyeluruh dan efektif yang dilakukan secara berkala. Jika seorang
Inspektur Cranes mendeteksi komponen yang memburuk atau kondisi crane tidak
aman selama inspeksi, mereka harus memperbaiki sebelum pekerja dapat
melanjutkan kembali Crane tersebut.

Sebelum melakukan perawatan dan perbaikan, maka harus dilakukan inspeksi


terlebih dahulu, inspeksi meliputi:

Inspeksi Harian sampai Bulanan


1. Operasional fungsi dari limit switch, dengan cara jalankan crane tanpa beban pada
hook secara perlahan-lahan sampai mengenai limit switch.
2. Operasional fungsi mekanik seperti penyetelan ulang, kerusakan fungsi mekanik dll
3. Operasional komponen hidrolik dan pnuematik, pengecekan kurang kencangnya
sambungan, baut karena getaran dan kebocoran.
4. Deformasi dari Hook, pengecekan Hooks seperti retak atau terkikis.
5. Hoisting Rope, seperti kawat-kawat mulai putus, aberasi dan tidak tergulung sesuai
alur pada drum.

InspeksiBulanansampaiTahunan

1. Sambungan seperti baud, mur, pin pengunci dst, yang mungkin aus atau
kekenduran.
2. Komponen rail, beam dll, yang mungkin mengalami deformasi, retak atau
pecak atau karena kerusakan yang diakibatkan karena adanya korosi.
3. Komponen mekanik seperti Poros, bearing, pin, roda gigi, roller, pengunci dan
klem, yang mungkin mengalami aus, pecah, retak atau distorsi beban.
4. Komponen pasak, brake, pin, pengangkat, lapisan dst terhadap kotoran/kerak
yang berlebihan.
5. Komponen rope drum dan sheaves, lapisan dst terhadap kotoran/kerak yang
berlebihan.
6. Komponen motor yaitu unjuk kerja dari motor, komutator serta slip ring dan
bushes, dll.
7. Komponen Rantai dan Sproket dari kerak-kerak logam dan kotoran yang
berlebihan.
8. Komponen hooks dari keretakan yang dapat dideteksi dengan magnetik
parikel, pencelupan kedalam bahan penetran atau alat pendeteksi lainya.
Komponen komponen hooks lainya seperti baut, pin pengunci, dan pengaman.
9. Komponen pengaman beban, dan pengaman alat yang dipasang pada crane.
10. Komponen kelistrikan yang lainya seperti control dan pengawatan yang
mungkin mengalami kekenduran dan kotoran, serta pembersihan kontaktor
dari kotoran.
(Merujuk pada handbook overhead crane).
Pemeriksaan efektif keamanan sangat penting untuk perawatan overhead crane
system. Sangat penting menciptakan keamanan sesuai dengan check list segera
hentikan penggunaan crane secepatnya jika ada kesalahan, suara keras di setiap
pergerakan arah crane.

2.4 Analisa:

Perbaiikan/ penggantian bagian yang rusak dan pemeliharaan perlu dilakukan


secara berkala agar peralatan dapat digunakan dengan baik, efektif dan tidak
menyebabkan kerugian maupun kecelakaan kerja. sehingga saat mesin di gunakan,
mesin bisa dapat dijalankan tanpa adanya kendala. Ini juga berlaku pada semua alat
dan infrastruktur yang ada pada galangan.
BAB 3 PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Melalui inspeksi berkala pada peralatan dapat diketahui apakah harus diperbaiki
atau di lakukan perawatan lebih lanjut, demi pengontrolan peralatan untuk siap di
gunakan agar produksi galangan kapal berjalan dengan efektif dan tidak ada kendala
atau yang lebih buruk mengalami resiko kecelekaan kerja yang diakibatkan oleh tidak
optimalnya peralatan galangan tersebut dalam pemakaiannya.
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.indotara.co.id/pedoman-inspeksi-crane&id=532.html
 Kusuma, Y. 2012. Effective Maintenance Mangement. Pusat Pengembangan Bahan
Ajar - UMB.

Anda mungkin juga menyukai