KARAKTERISTIK DIODA
NIM : 16302241032
A. TUJUAN
1. Mengamati karakteristik arus-tegangan pada 2 dioda bias maju dan bias mundur
2. Menunjukkan hubungan I-Vd pada 2 dioda saat panjar maju dan saat panjar mundur
3. Membandingkan grafik I-Vd saat dengan multimeter+Osiloskop, dan Multimeter
B. DASAR TEORI
Dioda semikonduktor dibuat dengan cara menyambungkan bahan
semikonduktor tipe p dan tipe n. Pada saat terjadi sambungan antara tipe p dan tipe n,
hole pada bahan p dan elektron pada bahan n disekitar sambungan akan berkombinasi.
Hole dan elekton yang berkombinasi ini saling meniadakan, sehingga daerah disana
kosong dari pembawa muatan dan terbentuk daerah pengkosongan. (Tim Fakultas
Teknik UNY, 2003: 38)
Anoda Katoda
I = (Vs-Vd)/R
Pada saat bias maju, maka hole di P-N didorong ke N oelh kutub + baterai,
elekton bebas di N didorong ke P oleh kutub baterai, dan potensial penghalang diperkecil
sehingga timbul arus maju (forward current) dari pembawa muatan mayoritas.
P N
I
+ -
[Type here]
Pada saat bias balik hole di P ditarik oleh kutub-kutub baterai menjauhi sambunga,
sehingga daerah muatan ruang dan potensial penghalang menjadi lebih besar. Ini
mengakibatkan tidak adanya arus listrik dari pembawa muatan miyoritas, yang ada adalah arus
listrik yang sangat kecil yang disebabkan oleh pembawa muatan minoritas. Semi konduktor
tipe P memiliki muatan pembawa minoritas elektron bebas, sedangkan tipe N memiliki muatan
pembawa minoritas hole. Muatan minoritas ini mendapat bias maju dari baterai sehingga
mengalirkan arus balik/arus jenuh balik. Arus ini tergantung suhu, karena hole yang ada pada
tipe N hanya diperoleh dari energi termal.
P N
I=0
- +
C. METODE
1. Alat dan Bahan
a. Reisitor 2200Ω
b. Power Supply
c. Multimeter
d. Catu Daya
e. Project Board
f. Dioda
g. Osiloskop
h. Probe
D. Data Percobaan
a. Tabel data dioda bias maju dan mundur dengan Osiloskop
1) Dioda 1
Maju Mundur
Vs Vd I Vs Vd I
0,1 0,1 0 2 2 0
0,2 0,18 0 4 4 0
0,3 0,3 0 5 5 0
0,4 0,4 0 10 10 0
0,5 0,5 4,55E-05 15 15 0
0,6 0,5 9,09E-05 20 20 0
0,7 0,5 0,000136
0,8 0,5 0,000182
0,9 0,5 0,000227
1 0,5 0,000273
1,1 0,5 0,000273
1,5 0,5 0,000455
2 0,58 0,000682
3 0,6 0,001091
5 0,6 0,001955
8 0,6 0,003273
10 0,6 0,004182
15 0,6 0,006364
20 0,6 0,009091
2) Dioda 2
Maju Mundur
Vs Vd I Vs Vd I
0,1 0,1 0 2 2 0
0,2 0,2 0 4 4 0
0,3 0,3 0 5 5 0
0,4 0,3 0 10 10 0
0,5 0,39 4,55E-05 15 15 0
0,6 0,4 9,09E-05 20 20 0
0,7 0,4 0,000182
0,8 0,4 0,000227
0,9 0,4 0,000273
1 0,4 0,000291
1,1 0,4 0,000318
1,5 0,4 0,000455
2 0,45 0,000773
3 0,5 0,001182
5 0,5 0,002
8 0,5 0,003364
10 0,55 0,004364
15 0,6 0,006727
20 0,6 0,009091
[Type here]
Maju Mundur
Vs Vd I Vs Vd I
0,1 0,1 0 2 2 0
0,2 0,2 0 4 4 0
0,3 0,29 0 5 5 0
0,4 0,4 0,00005 10 10 0
0,5 0,4 0,000125 15 15 0
0,6 0,45 0,0002 20 20 0
0,7 0,5 0,000425
0,8 0,5 0,000475
0,9 0,5 0,00055
1 0,5 0,00075
2 0,55 0,00085
3 0,6 0,0016
5 0,6 0,002
8 0,65 0,0075
10 0,65 0,008
15 0,7 0,0125
20 0,7 0,014
2) Dioda 2
Maju Mundur
Vs V I Vs Vd I
0,1 0,1 0 2 2 0
0,2 0,2 5E-07 4 4 0
0,3 0,3 6,5E-06 5 5 0
0,4 0,4 9,5E-06 10 10 0
0,5 0,4 0,000034 15 15 0
0,6 0,4 4,85E-05 20 20 0
0,7 0,4 0,000125
0,8 0,4 0,00015
0,9 0,4 0,000175
1 0,46 0,000225
1,1 0,5 0,000275
1,5 0,5 0,00045
2 0,5 0,00065
3 0,6 0,001
5 0,6 0,001875
8 0,6 0,00325
10 0,6 0,0045
15 0,6 0,0065
20 0,6 0,00875
[Type here]
0.008
0.006
0.004
I
0.002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
-0.002
VD
Dioda 2 Dioda 1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
I
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-25 -20 -15 -10 -5 0
VD
Dioda 1 Dioda 2
[Type here]
0.016
0.014
0.012
0.01
0.008
I
0.006
0.004
0.002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
-0.002
Vd
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
I
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-25 -20 -15 -10 -5 0
Vd
[Type here]
Dari kedua pernyataan diatas terlihat perbedaan sifat antara kedua dioda,
padahal kita tahu bahwa kedua dioda merupakan dioda dengan seri yang sama. Dalam
praktikum kedua dioda juga dilakukan perlakuan yang sama, rangkaian yang sama,
hambatan yang sama. Fenomena ini mungkin terjadi karena faktor penggunaan dioda
sebelum dilakukannya praktikum ini. Sebelum praktikum, kita tidak tahu bagaimana
penggunaan masing-masing dioda, perawatannya, periode pakainya, dan sebagainya.
Itu semua akan berpengaruh pada keefisienan sebuah alat, tidak hanya dioda, sebuah
alat buatan manusia pasti akan mengalami keausan, kerusakan, sudah melebihi batas
pemakaian sehingga tidak lagi efektif.
Hasil yang didapatkan dari 2 cara yang berbeda tersebut ternyara juga
menghasilkan hasil yang berbeda, yang terlihat pada grafik hubungan Vd-I diatas.
Pebedaan sangat terlihat pada dioda 1 yang pada tegangan sumber 20V memiliki
tegangan dioda sebesar 0,7V dan arus 0,014A pada saat penggunaan alat ukur
multimeter saja, sedangkan saat penggunaan alat ukur multimeter dan osiloskop
didapatkan tegangan dioda sebesar 0,6V dan arus 0,009091A. Banyak perbedaan antara
hasil penggunaan kedua cara ukur diatas yang dapat terlihat pada grafik.
[Type here]
Hasil yang berbeda ini dikarenakan pasti adanya perbedaan skema dalam
penggunaan satu alat ukur dan dua alat ukur. Dalam penggunaan 2 alat ukur kita akan
dimudahkan, karena kita tidak harus melepas atau membongkar sebuah rangkaian, kita
hanya perlu mengawasi perubahan apa yang terjadi pada layar Osiloskop dan
Multimeter .Namun dalam penggunaan satu alat ukur kita harus membongkar pasang
suatu rangkaian, contohnya dalam pengukuran Vd, multimeter akan diparalelkan
dengan dioda untuk mendapat Vd, kemudian untuk menghitung I kita akan menseri
dioda-multimeter-resistor, ini mengakibatkan kita haru melepas salah satu kaki resistor
atau dioda dari rangkaian. Kegiatan bongkar pasang rangkain tersebut juga salah satu
faktor penyebab perbedaan data, pada saat kita bongkar-pasang rangkaian
memungkinkan aka terjadi perbedaan hasil ukur. Sebagai contoh, saat penggunaan
CRO, kabel yang tersenggol pun akan mengakibatkan perubahan gelombang yang
terlihat pada layar CRO. Perbedaan juga terjadi karena hambatan dalam alat ukur yang
bebeda tentunya saat penggunaan 1 alat ukur dan 2 alat ukur. Perbedaan juga terjadi
karena perbedaan keadaan saat pemgambilan data dengan 1 alat ukur dan 2 alat ukur.
Untuk 2 alat ukur kita akan langsung mendapatkan Vd, dan I dalam satu kali pengkuran,
sedangkan untuk penggunaan 1 alat ukur, kita harus melakukan penggantian rangkaian,
hal ini memungkinkan perbedaan hasil pengukuran. Sebagai contoh bisa dilihat saat
pengukuran tegangan sumber langsung dari catu daya PSU akan menghasilkan hasil
yang berbeda saat diukur dalam bentuk rangkaian.
F. KESIMPULAN
1. Pada saat bias maju, arus dioda akan terus naik, sedangkan tegangan dioda akan
tetap pada suatu titik. Pada saat bias mundur arus dioda akan 0, sedangkan tegangan
dioda akan sama dengan tegangan sumber.
2. Hubungan I-V pada saat bias maju dan bias mundur
Karakteristik Dioda dengan Osiloskop
& Multimeter (Maju)
0.01
0.008
0.006
0.004
I
0.002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7
-0.002
VD
Dioda 2 Dioda 1
[Type here]
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-25 -20 -15 -10 -5 0
VD
Dioda 1 Dioda 2
0.016
0.014
0.012
0.01
0.008
I
0.006
0.004
0.002
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
-0.002
Vd
[Type here]
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
I
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-25 -20 -15 -10 -5 0
Vd
3. Terjadi perbedaan hasil pada saat penggunaan 1 alat ukur(multimeter), dan 2 alat
ukur (multimeter dan osiloskop).