Ginjal memiliki korteks ginjal di bagian luar yang berwarna coklat terang dan
medula ginjal di bagian dalam yang berwarna coklat gelap. Korteks ginjal mengandung
jutaan alat penyaring disebut nefron. Setiap nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus.
Medula ginjal terdiri dari beberapa massa-massa triangular disebut piramida ginjal
dengan basis menghadap korteks dan bagian apeks yang menonjol ke medial. Piramida
ginjal berguna untuk mengumpulkan hasil ekskresi yang kemudian disalurkan ke tubulus
kolektivus menuju pelvis ginjal.
Ginjal mendapatkan darah yang harus disaring dari arteri. Ginjal kemudian akan
mengambil zat-zat yang berbahaya dari darah. Zat-zat yang diambil dari darah pun diubah
menjadi urin. Urin lalu akan dikumpulkan dan dialirkan ke ureter. Setelah ureter, urin
akan ditampung terlebih dahulu di kandung kemih. Bila orang tersebut merasakan
keinginan berkemih dan keadaan memungkinkan, maka urin yang ditampung dikandung
kemih akan di keluarkan lewat uretra. Tiga proses utama akan terjadi di nefron dalam
pembentukan urin, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Pembentukan urin dimulai
dengan filtrasi sejumlah besar cairan yang hampir bebas protein dari kapiler glomerulus
ke kapsula Bowman. Kebanyakan zat dalam plasma, kecuali protein, di filtrasi secara
bebas sehingga konsentrasinya pada filtrat glomerulus dalam kapsula bowman hampir
sama dengan plasma. Awalnya zat akan difiltrasi secara bebas oleh kapiler glomerulus
tetapi tidak difiltrasi, kemudian di reabsorpsi parsial, reabsorpsi lengkap dan kemudian
akan dieksresi.
ii
Kolik renal adalah nyeri pinggang hebat yang datangnya mendadak, hilang-
timbul (intermitten) yang terjadi akibat spasme otot polos untuk melawan suatu
hambatan. Perasaan nyeri bermula di daerah pinggang dan dapat menjalar ke seluruh
perut, ke daerah inguinal, testis, atau debris yang berasal dari ginjal dan turun ke ureter.
iii
ini biasanya berlangsung 1-4 jam tetapi dapat bertahan lebih lama
lebih dari 12 jam pada beberapa kasus.
Pada fase terakhir ini, nyeri hilang dengan tiba-tiba, cepat, dan
pasien merasakan kelegaan.Kelegaan ini bisa terjadi secara spontan
kapanpun setelah onset. Pasien kemudian dapat tidur, terutama jika
diberikan analgesik. Fase ini berlangsung 1,5 3 jam
Kolik renal adalah nyeri yang terjadi akibat regangan kapsul ginjal. Regangan
kapsul ini dapat terjadi karena pielonefritis akut yang menimbulkan edema, obstruksi
yang mengakibatkan hidronefrosis atau tumor ginjal. 4
iv
Etiologi paling umum adalah melintasnya batu ginjal. Bertambah parahnya
nyeri bergantung pada derajat dan tempat terjadinya obstruksi; bukan pada keras,
ukuran, atau sifat abrasi batu ginjal. Bekuan darah atau fragmen jaringan juga dapat
menyebabkan hal yang sama. Kolik karena bekuan darah, trauma, neoplasma dari ginjal
dan traktus urinarius, perdarahan setelah biopsi
renal perkutan, kista renal, malformasi vaskular renal, nekrosis papilar, TB, dan infark
pada ginjal. Kolik sesungguhnya terjadi karena refluks vesikoureteral.
a. Batu Ginjal
v
Kalau obstruksi bersifat parsial, perubahan-perubahan yang
sama terjadi, namun pada derajat yang lebih ringan dan waktu yang lebih
lama. Serabut saraf nyeri pada renal umumnya saraf simpatis preganglion
yang mencapai kordaspinal T-11 sampai L-2 melalui dorsal nerve roots.
Transmisi sinyal nyeri terjadi melalui traktus spinotalamikus asenden. Pada
ureter bagian bawah, sinyal nyeri juga didistribusikan melalui saraf
genitofemoral dan n. ilioinguinal. N. erigentes, yang mempersarafi
ureter intramural dan kandung kemih, bertanggung jawab untuk beberapa
gejala kandung kemih .
Ureter bagian atas dan pelvis renal: Nyeri dari batu ureter bagian atas
condong untuk menjalar ke area pinggang dan area lumbar. Di sisi
kanan, hal ini bisa disalahartikan dengan kolelitiasis atau kolesistisis.
Di sisi kiri, diagnosis banding meliputi pankreatitis akut,
ulkus peptikum dan gastritis.
Ureter distal: Nyeri pada daerah ini menjalar ke lipat paha, testikel
pada pria maupun labia mayor pada wanita karena nyeri ini dialihkan
melalui n. ilioinguinal atau n.genitofemoral. Jika batu berada di
ureter intramural, gejala yang muncul mirip dengan sistitis atau
uretritis. Gejala ini meliputi nyeri suprapubis, urgensi, disuria, nyeri
pada ujung penis, dan terkadang berbagai gejala GI seperti diare dan
tenesmus. Gejala ini bisa disalahartikan dengan penyakit inflamasi
pelvis, ruptur kista ovarium.
vi
edema di tempat obstruksi berperan terhadap perkembangan nyeri melalui
aktivasi kemoreseptor dan peregangan ujung saraf bebas submukosa. Mual
dan muntah sering dikaitkan dengan kolik renal akut dan terjadi setidaknya
pada 50% pasien. Mual disebabkan oleh jalur persarafan yang umum dari
pelvis renal, lambung, usus melalui serabut saraf aferen vagal dan sumbu
celiac.
b. Bekuan Darah
DAFTAR PUSTAKA
Price S. A. & Wilson, L. M. (2006). Pathophysiology: clinical concepts of disease process 6th
ed. New York:Mosby
vii