Anda di halaman 1dari 20

IMPLEMENTASI SISTEM KOMUNIKASI NIRKABEL PADA

ADING PINTAR MENGGUNAKAN nRF24L01+

I. LATAR BELAKANG
Ikan patin merupakan satu diantara jenis ikan air tawar yang bersifat
nokturnal dan termasuk dalam golongan catfish yang banyak dibudidayakan di
Indonesia khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan. Menurut (Akbar, 2016) faktor
yang mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan patin diantaranya adalah frekuensi
pemberian pakan dan kualitas air yang meliputi suhu dan derajat keasaman (pH).
Mahyuddin (2010) menjelaskan bahwa frekuensi pemberian pakan ikan patin
dilakukan sebanyak 4 kali sehari, yaitu pagi, siang, sore dan malam. Dimana, pada
malam hari, ikan patin memiliki nafsu makan yang tinggi, sehingga porsi pakan
yang diberikan lebih banyak (Kordi, 2005). Menurut Mahyuddin (2010) apabila
pemberian pakan ikan patin tidak sesuai dengan kebutuhan, maka pertumbuhan ikan
patin akan lambat dan membuat ukuran ikan menjadi tidak seragam. Ikan patin
merupakan ikan yang dapat bertahan hidup di perairan dengan pH berkisar antara 5-9
dengan suhu optimum berada di kisaran 25-32 ºC (Khairuman, 2008). Kondisi suhu
dan pH harus selalu dikontrol, suhu dan pH air yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
dapat mengakibatkan gangguan pada sistem reproduksi dan pertumbuhan ikan (Fran
dan Akbar, 2013).
Sistem yang telah ditawarkan oleh Bagus Prasetyo pada tahun 2013 adalah
Ading Pintar yang kemudian diperbaiki fiturnya pada tahun 2015. Sistem ini dapat
membantu petani dalam pemberian pakan ikan secara otomatis dan terjadwal serta
dilengkapi dengan sistem pengukuran suhu dan pH air kolam. Namun, pembacaan
waktu sistem dengan waktu sebenarnya masih terdapat selisih 9 detik dalam sehari.
Disamping itu, pada saat hari sedang hujan, namun waktu pemberian pakan telah
tiba, Ading Pintar tetap melakukan pemberian pakan ke kolam. Padahal pada saat
hari hujan, sifat ikan cenderung bersembunyi di dasar kolam, sehingga hal tersebut
membuat pemberian pakan menjadi terbuang begitu saja. Jika hal tersebut dibiarkan,
maka petani ikan patin akan mengalami kerugian. Pada tahun 2016, Harnawan dkk
melakukan pengembangan pada sistem kendali Ading Pintar dengan mengganti

1
mikrokontroler ATMega 16 dengan Modul Arduino Mega 2560 dan modul
pembacaan waktu DS1307 dengan DS3231 untuk memperbaiki pembacaan waktu
pada sistem. Tetapi dalam pengaplikasiannya, petani masih harus ke kolam untuk
memonitor keadaan suhu dan pH. Sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat
mengirimkan data kepada petani secara nirkabel.
Penelitian yang dilakukan Gani pada tahun 2017 yang berjudul Rancang
Bangun Alat Pemberi Pakan Ikan Nila Otomatis Berdasarkan Pemilihan Waktu dan
Berat dengan Pemantauan Menggunakan nRF24L01+. Sistem pemberi pakan ikan ini
bekerja secara otomatis dan dilengkapi dengan sistem komunikasi wireless yang
dapat menginformasikan jumlah pakan yang dikeluarkan oleh sistem kepada pemilik
kolam. Namun sistem ini masih belum dilengkapi dengan sistem pengukuran kualitas
air seperti suhu dan pH. Di tahun yang sama, Harnawan dan Suryajaya (2017) juga
melakukan penelitian yang berjudul Sistem Monitoring dan Kendali Nirkabel untuk
Optimalisasi Kinerja Ading Pintar, Penebar Pakan Ikan Pintar, Pendukung Budidaya
Ikan. Sistem ini merupakan simulator Ading Pintar yang dapat berkomunikasi jarak
jauh dan jarak dekat secara nirkabel dengan sistem slave yang akan menampilkan
informasi pemberian pakan serta pengukuran suhu dan pH, hanya saja sistem ini
masih berupa simulator dengan output berupa indikator LED dan belum
diimplementasikan langsung pada Ading Pintar. Sehingga untuk memperbaiki
kinerja Ading Pintar, maka sistem komunikasi nirkabel tersebut perlu
diimplementasikan secara langsung pada Ading Pintar.
Dalam penelitian ini akan diimplementasikan suatu sistem komunikasi
nirkabel pada Ading Pintar menggunakan modul nRF24L01+. Sistem ini dapat
berkomunikasi dengan Ading Pintar sebagai sistem kendali dan sistem monitoring.
Sistem kendali pada Ading Pintar berupa pemilihan mode pemberian pakan yang
terdiri dari mode ready dan sleep. Pada mode ready, Ading Pintar akan bekerja
sesuai dengan waktu yang telah disetting. Sedangkan pada mode sleep, fungsi Ading
Pintar dalam memberikan pakan dinonaktifkan untuk sementara waktu hingga mode
pemberian pakan dikembalikan pada mode ready. Mode sleep dibuat untuk
menghindari pemberian pakan oleh Ading Pintar pada saat hujan dan ketika pakan
telah habis. Adapun pada sistem monitoring, parameter suhu dan pH air kolam dapat

2
dipantau secara nirkabel oleh petani. Dengan demikian, jika petani ingin mengetahui
parameter suhu dan pH air kolam, petani cukup memonitoring dari rumah jaga yang
berada di sekitar kolam tanpa harus pergi ke kolam.

II. PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dibuat suatu rumusan
masalah, yaitu :
1. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem komunikasi nirkabel pada
Ading Pintar?
2. Bagaimana cara mengendalikan mode pemberian pakan pada Ading Pintar
secara nirkabel dalam budidaya ikan patin?
3. Bagaimana cara memonitoring suhu dan pH air kolam secara nirkabel dalam
budidaya ikan patin?

III. TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengimplementasikan sistem komunikasi nirkabel pada Ading Pintar.
2. Mengendalikan mode pemberian pakan Ading Pintar secara nirkabel dalam
budidaya ikan patin.
3. Memonitoring suhu dan pH air kolam secara nirkabel dalam budidaya ikan
patin.

IV. MANFAAT PENELITIAN


Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Meminimalisir kerugian petani akibat pemberian pakan oleh Ading Pintar
saat hujan.
2. Membantu pekerjaan petani dalam memperoleh informasi suhu dan pH air
kolam. Sehingga petani tidak perlu lagi ke kolam, tetapi cukup memonitoring
hasil pembacaan Ading Pintar melalui rumah jaga.

3
V. TINJAUAN PUSTAKA
5.1 Ikan patin
Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan satu diantara ikan air tawar yang
banyak tersebar di perairan Indonesia dan termasuk dalam kategori hewan nokturnal,
yaitu aktif pada malam hari. Ikan patin menyukai tempat-tempat yang agak gelap,
teduh dan dangkal. Menurut Kordi (2005), ikan patin memiliki nafsu makan yang
tinggi pada malam hari.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan patin adalah
frekuensi pemberian pakan. Frekuensi pemberian pakan ikan patin yaitu 3 sampai 4
kali sehari. Jika pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari, yaitu pada pagi,
siang dan sore hari, maka jumlah pakan yang diberikan pada sore hari lebih banyak.
Namun, jika pemberian pakan dilakukan sebanyak 4 kali sehari, yaitu pada pagi,
siang, sore dan malam hari, maka jumlah pakan yang diberikan pada malam hari
porsinya lebih banyak. Jumlah pakan yang diberikan dalam budidaya ikan patin
perhari yaitu 3-5% dari bobot total ikan yang dipelihara (Kordi, 2005).

Ikan patin (Pangasius sp.) (Kordi, 2005)

Menurut Kordi (2005), hal lain yang juga mempengaruhi keberhasilan


budidaya ikan patin selain frekuensi pemberian pakan adalah kualitas air. Kualitas air
harus selalu dijaga agar dapat memenuhi kebutuhan optimal ikan patin. Suhu optimal
pada budidaya ikan patin berkisar 25 – 33 ºC. Sedangkan pH optimal adalah 7-8,5.
Seiring semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
era modern ini, banyak teknologi yang telah berhasil dibuat untuk mendukung
keberhasilan budidaya ikan patin. Satu diantaranya adalah Ading Pintar.

4
5.2 Ading Pintar
Ading Pintar merupakan suatu paket teknologi yang berfungsi sebagai
pemberi pakan ikan secara otomatis dan terjadwal dengan menggunakan modul RTC
(Real Time Clock) DS3231 sebagai modul pengatur waktunya. Ading Pintar juga
dapat mengukur suhu dan pH air kolam secara real time yang dapat langsung dilihat
pada LCD 16x2 karakter (Harnawan, 2016). Ading Pintar bekerja berdasarkan waktu
yang telah disetting. Ketika waktu pemberian pakan telah tiba, maka penakar dan
pelontar akan aktif secara bersamaan. Pakan yang sebelumnya telah dimasukkan ke
dalam penampung perlahan-lahan bergerak menuju penakar. Penakar bekerja sesuai
dengan waktu yang telah terkalibrasi setiap putarannya. Kemudian pelontar bersiap
untuk melontarkan pakan dengan memanfaatkan dorongan air dari pompa yang
bertekanan tinggi sehingga pakan bisa terlontarkan ke kolam. Hal tersebut dilakukan
secara continue (Prasetyo, 2015). Bentuk fisik Ading Pintar ditunjukkan pada
Gambar 2.

Ading Pintar (Harnawan, 2016)

Keterangan gambar :
1. Panel instrumen pengontrol
Berfungsi sebagai tempat komponen elektronika Ading Pintar.
2. Penampung pakan ikan (Hopper)
Berfungsi sebagai penampung sementara pakan sebelum dilontarkan.
3. Penakar (Screw Conveyor/Extruder)
Berfungsi untuk mendorong pakan yang berasal dari Hooper menuju pelontar.
4. Pelontar pakan ikan (Blower/High Pressure Pump)
Berfungsi sebagai pelontar pakan menuju kolam.

5
5. Kaki penyangga
Berfungsi sebagai penahan Ading Pintar.

Diagram elektronika Ading Pintar terdiri dari komponen-komponen


elektronika seperti mikrokontroler ATMega 16, LCD, modul RTC, sensor suhu dan
sensor pH. Diagram elektronika Ading Pintar ditunjukkan pada Gambar 3.

Diagram elektronika Ading Pintar (Prasetyo, 2015)

Harnawan dan Suryajaya (2017) telah membuat suatu simulator ading pintar
yang dapat berkomunikasi secara nirkabel dengan sistem slave. Fungsi ading pintar
dalam memberikan pakan serta monitoring suhu dan pH disimulasikan dalam suatu
simulator dengan keluaran indikator LED. Sedangkan sistem slave berfungsi sebagai
sebuah sistem yang dapat menampilkan hasil pengukuran dan aktivitas pemberian
pakan yang dilakukan oleh ading pintar secara nirkabel. Sistem komunikasi ading
pintar dengan sistem slave ditunjukkan pada Gambar 4.

Sistem komunikasi ading pintar dengan sistem slave


(Harnawan & Suryajaya, 2017)

6
Proses pemberian pakan serta pengukuran suhu dan pH air kolam yang
dikerjakan oleh Ading Pintar tidak terlepas dari peran suatu komponen yang
mengendalikan kerja Ading Pintar, yaitu mikrokontroler.

5.3 Mikrokontroler
Mikrokontroler merupakan otak dari suatu komponen elektronika yang dapat
mengendalikan kerja dari suatu sistem, sama halnya dengan mikroprosesor pada
komputer. Di dalam sebuah mikrokontroler terdapat memori dan pin I/O yang sudah
terkemas dalam suatu IC (Integrated Circuit). Mikrokontroler memiliki kemampuan
yang programmable serta memiliki fitur lengkap diantaranya yaitu, ADC (Analog to
Digital Converter) internal, EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-
Only Memory) internal, komunikasi serial dan lain-lain. Pada sistem elektronika
Ading Pintar digunakan 2 buah mikrokontroler yaitu Arduino Uno dan Arduino
Mega 2560 (Arduino, 2018).

(a) (b)
(a) Arduino Uno (b) Arduino Mega 2560 (Arduino, 2018)

Spesifikasi Arduino Uno dan Arduino Mega 2560 dapat dilihat pada Tabel 1.

Spesifikasi Arduino Uno dan Arduino Mega 2560.


No Spesifikasi Arduino Uno Arduino Mega 2560
1 Chip mikrokontroler ATMega 328P ATMega 2560
2 Tegangan operasi 5V 5V
Tegangan input
3 7V - 12V 7V - 12V
(rekomendasi)
4 Interval tegangan input 6V - 20V 6V - 20V
14 buah, 6 diantaranya 54 buah, 15 diantaranya
5 Pin I/O Digital
menyediakan PWM menyediakan PWM
6 Pin input Analog 6 buah 16 buah
7 Arus DC per pin I/O 20 mA 20 Ma
8 Arus DC pin 3.3V 50 mA 50 mA

7
No Spesifikasi Arduino Uno Arduino Mega 2560
256 KB, 8 KB telah
32 KB, 0.5 KB telah
9 Memori flash digunakan untuk
digunakan untuk bootloader
bootloader
10 SRAM 2 KB 8 KB
11 Clock speed 16 Mhz 16 Mhz
12 Dimensi 68.6 mm x 53.4 mm 101.5 mm x 53.4 mm
13 Berat 25 gram 37
Sumber: Arduino.cc, 2017
Perintah yang diberikan oleh mikrokontroler ke sistem sensor atau aktuator
pada Ading Pintar kemudian ditampilkan ke dalam sebuah modul penampil. Satu
diantara modul penampil yang digunakan adalah LCD Keypad Shield.

5.4 LCD Keypad Shield


LCD Keypad Shield merupakan modul LCD (Liquid Cristal Display)
berukuran 16x2 karakter yang di dalamnya terdapat 6 buah Push Button, yaitu menu
up, down, left, right, select dan reset. Modul ini dibuat oleh ITead Studio untuk
menyediakan interface yang memungkinkan pengguna untuk memilih menu ataupun
membuat pilihan pada LCD.

LCD keypad shield (Itead.cc, 2018)


Dalam pengoperasiannya, modul ini memerlukan tegangan masukan sebesar
5 volt DC dengan konsumsi arus 40 mA. Modul ini memiliki header yang sesuai
dengan pin pada arduino uno sehingga keduanya dapat langsung diintegrasikan.
Konfigurasi pin LCD Keypad Shield dapat dilihat pada Tabel 2.
Deskripsi Pin LCD Keypad Shield.
No Pin Fungsi
1 A0 Button (select, up, right, down and left)
2 D4 DB4
3 D5 DB5
4 D6 DB6

8
No Pin Fungsi
5 D7 DB7
6 D8 RS (Data or signal display selection)
7 D9 Enable
8 D10 Backlight control
Sumber: (Itead.cc, 2018)
Data hasil pengukuran yang ditampilkan pada LCD dapat ditransmisikan ke
sistem lain agar dapat dimonitoring dari jarak dekat ataupun jarak jauh dengan
menggunakan sistem komunikasi nirkabel.

5.5 Komunikasi Nirkabel


Komunikasi nirkabel merupakan suatu metode pentransmisian data dari satu
tempat ke tempat lain tanpa menggunakan kabel penghubung (Rafiudin, 2006). Salah
satu sistem yang bekerja menggunakan komunikasi nirkakbel adalah radio. Radio
merupakan suatu teknologi yang biasa digunakan sebagai pengirim sinyal tanpa
menggunakan kabel penghubung. Gelombang radio bekerja dengan menggunakan
teknik modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik) yang
terdapat pada setiap tingkatan frekuensi dalam spektrum gelombang elektromagnetik
(Rafiudin, 2006). Frekuensi gelombang radio pada spektrum elektomagnetik dapat
dilihat pada Gambar 7.

Gelombang
Mikro

Frekuensi gelombang radio pada spektrum elektromagnetik


(Hartono, 2011)

Menurut Hartono (2011), gelombang radio memiliki parameter fisis yang


saling mempengaruhi satu sama lain. Parameter tersebut adalah frekuensi dan

9
panjang gelombang. Hubungan antara frekuensi dengan panjang gelombang pada
transmisi gelombang radio dinyatakan pada Persamaan 1.
𝑐
𝑓= … (1)
𝜆
Keterangan :
f = Frekuensi gelombang (Hz)
c = Cepat rambat gelombang cahaya (3x108 m/s)
λ = Panjang gelombang (m)

Proses perambatan gelombang radio mulai saat dipancarkan hingga sampai


pada penerima disebut propagasi gelombang radio. Saluran transmisi yang digunakan
pada gelombang radio dapat berupa fisik, yaitu sepasang konduktor dan nonfisik
yaitu udara. Gambaran propagasi gelombang radio pada media udara dan kabel dapat
dilihat pada Gambar 8 (J, Herman, 1986).

Udara

Kabel

Propagasi gelombang radio (J, Herman, 1986)

Gelombang radio yang terpancar dari pemancar sampai dapat diterima pada stasiun
penerima dapat melalui beberapa metode, antara lain :
a. Terpantul balik oleh bumi (Ground Waves).
b. Terpantul balik oleh lapisan ion atau ionosfir (Sky Waves).
c. Secara Langsung (Line of Sight / Surface Wave).

Satu diantara komponen elektronika yang memanfaatkan pancaran


gelombang radio adalah modul nRF24L01+. Modul nRF24L01+ merupakan suatu
modul komunikasi nirkabel single chip produksi Nordic Semiconductor yang
memanfaatkan frekuensi pita gelombang radio 2.4 GHz ISM (Industrial, Scientific

10
and medical). Dalam komunikasinya, modul ini menggunakan antarmuka SPI (Serial
Peripheral Interface) dengan tegangan kerja 3-3.6 V serta dapat berkomunikasi
hingga jarak 1 Km di ruang terbuka. Modul nRF24L01+ mendukung kecepatan
transfer data hingga mencapai 2 Mbps dengan beberapa pilihan opsi lainnya yaitu
250 Kbps, 1 Mbps, dan 2 Mbps. Setiap komunikasi pada Ading Pintar memerlukan
minimal 2 modul nRF24L01+ yang berfungsi sebagai modul penerima dan pengirim
sinyal. Bentuk modul nRF24L01+ dapat dilihat pada Gambar 9 (Nordic, 2014).

Bentuk modul nRF24L01+ (Nordic, 2017)

VI. METODE PENELITIAN


6.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus
2018 di Laboratorium Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

6.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
(1) Laptop yang telah terinstal software Arduino IDE.
(2) Ading Pintar.
(3) Sistem Slave.
(4) Adaptor 9 volt DC.

11
(5) Modul nRF24L01+.

6.3 Tahapan Penelitian


Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Harnawan dan Suryajaya (2017) yang telah membuat simulator
Ading Pintar yang dapat berkomunikasi dengan sistem slave secara nirkabel. Namun
dalam penelitian ini sistem komunikasi nirkabel tersebut akan langsung
diimplementasikan pada Ading Pintar sehingga dapat berkomunikasi secara nirkabel
dengan sistem slave. Gambar 10 merupakan gambaran sistem yang akan dibuat.

Modul nRF24L01+ dan


Antena eksternal

Komunikasi nirkabel antara Ading Pintar dengan sistem slave

Tahapan penelitian yang akan dilakukan untuk merealisasikan penelitian ini


ditunjukkan pada Gambar 11.

Tahapan penelitian

12
6.3.1 Integrasi Modul nRF24L01+ pada Ading Pintar
Integrasi modul nRF24L01+ pada Ading Pintar bertujuan agar Ading Pintar
dapat berkomunikasi secara nirkabel dengan sistem slave. Modul nRF24L01+
bekerja pada tegangan 3,3 volt DC. Oleh karena suplai tegangan pada ading pintar
adalah 8 volt DC, maka diperlukan sebuah modul DC to DC Converter untuk
menurunkan tegangan 8 volt DC menjadi 3,3 volt DC agar dapat menyuplai tegangan
pada modul nRF24L01+. Kemudian untuk memaksimalkan jarak komunikasi modul
nRF24L01+ yang terpasang pada Ading Pintar dengan yang terpasang pada sistem
slave, diperlukan sebuah antena eksternal yang diletakkan di bagian hopper Ading
Pintar. Diagram blok integrasi modul nRF24L01+ pada Ading Pintar ditunjukkan
pada Gambar 12.

Diagram blok integrasi modul nRF24L01+ pada Ading Pintar


Keterangan :
= Integrasi modul nRF24L01+ pada Ading Pintar

Konfigurasi pin modul nRF24L01+ yang akan diintegrasikan dengan Arduino


Mega 2560 pada Ading Pintar terdapat pada Tabel 3.
Tabel Konfigurasi Pin Modul nRF24L01+ pada Ading Pintar
Pin Modul nRF24L01+ Pin Arduino Mega 2560 pada Ading Pintar
3 (CE) 7
4 (CSN) 8
5 (SCK) 52
6 (MOSI) 51
7 (MISO) 50

6.3.2 Pembuatan program


Program yang dibuat pada penelitian ini terdiri dari 2 bagian, yaitu program
pada Ading Pintar dan sistem slave.

13
a. Program pada Ading Pintar
Pada penelitian ini akan dilakukan modifikasi program pada Ading Pintar.
Ading Pintar yang sebelumnya hanya bekerja sesuai dengan waktu yang telah
disetting akan dikembangkan dengan menambahkan sistem komunikasi nirkabel
agar dapat berkomunikasi dengan sistem slave. Selain itu juga ditambahkan
mode pengendali pemberian pakan yang dilakukan oleh Ading Pintar, yaitu
mode ready dan sleep. Program dimulai dengan menginisialisasi LCD, keypad,
RTC, relay, sensor suhu dan sensor pH. Kemudian Ading pintar menunggu
waktu pemberian pakan yang telah diinput menggunakan keypad. Selama ading
pintar menunggu waktu pemberian pakan tiba, Ading Pintar terus menunggu
sinyal yang dikirimkan oleh sistem slave. Sinyal yang diterima akan diproses
dan kemudian kembali diinisialisasi. Pemberian pakan akan aktif bekerja jika
hasil inisialisasi data yang dikirimkan oleh sistem slave merupakan mode ready
dan akan nonaktif jika mode yang diterima adalah sleep.
Selain fungsi pemberian pakan, fungsi Ading Pintar dalam mengakuisisi
data suhu dan pH juga dikembangkan. Proses akuisisi data dilakukan secara
otomatis atau manual. Proses akuisisi data secara otomatis dilakukan Ading
Pintar dengan mengirimkan hasil pengukuran setiap 30 menit. Sedangkan pada
proses akuisisi data secara manual dilakukan ketika Ading Pintar mendapatkan
perintah untuk mengakuisisi data dari sistem slave. Flowchart program pada
Ading Pintar ditunjukkan pada Gambar 13.
b. Program pada sistem slave
Program pada sistem slave yang sudah ada hanya berfungsi untuk
memonitoring kerja Ading Pintar. Dalam penelitian ini akan dimodifikasi
program pada sistem slave agar Ading Pintar dapat dikendalikan secara nirkabel
oleh sistem slave. Program dimulai dengan menginisialisasi LCD, led dan modul
nRF24L01+. Sistem slave bekerja sebagai media pengendali dan monitoring
nirkabel Ading Pintar. Hasil akuisisi data pengukuran suhu dan pH yang diterima
dari Ading Pintar akan ditampilkan pada LCD Keypad Shield pada sistem slave.
Mode pemberian pakan yang dikerjakan oleh Ading Pintar dipilih melalui
menu pada sistem slave dengan menggunakan keypad. Mode pemberian pakan

14
yang terpilih kemudian dikirimkan dan akan dikerjakan oleh Ading Pintar. Proses
tersebut dilakukan seacara berulang. Flowcart program sistem slave ditunjukkan
pada Gambar 14.

Flowchart program pada Ading Pintar


Keterangan :
= Program modifikasi pada Ading Pintar

15
Flowchart program pada sistem slave
Keterangan :
= Program modifikasi pada sistem slave

16
6.3.3 Pengujian sistem
Pengujian sistem terdiri dari 3 bagian, yaitu pengujian jarak komunikasi
antara Ading Pintar dengan sistem slave, pengujian pengiriman suhu dan pH Ading
Pintar dan Pengujian sistem kendali mode pemberian pakan.
a. Pengujian jarak komunikasi antara Ading Pintar dengan sistem slave
Pengujian ini dilakukan dengan 2 kondisi yang berbeda, yaitu tanpa
halangan dan dengan diberi halangan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
mengetahui jarak maksimum dan optimal bagi kedua sistem untuk berkomunikasi
dengan baik. Pada kondisi tanpa halangan, pengujian dilakukan di ruang terbuka
dengan menempatkan Ading Pintar pada posisi diam dan sistem slave pada posisi
yang dapat dipindah tempatkan. Pengujian dilakukan dengan mengirimkan
sejumlah karakter dari sistem slave dan diterima oleh Ading Pintar, kemudian
Ading Pintar mengirimkan balik karakter tersebut dan diterima oleh sistem slave.
Pengambilan data dilakukan setiap jarak 2 meter. Sedangkan pada kondisi diberi
halangan, pengujian yang dilakukan sama dengan pengujian pada kondisi tanpa
halangan yang berbeda hanyalah Ading Pintar ditempatkan di dalam ruangan
sedangkan sistem slave berada di luar ruangan. Hasil pengujian yang baik
diindikasikan dengan data yang dikirimkan pada sistem slave sama dengan data
yang diterima oleh Ading Pintar.
b. Pengujian pengiriman suhu dan pH oleh Ading Pintar
Pengujian ini dilakukan dengan mengirimkan perintah pengukuran suhu
dan pH oleh sistem slave ke Ading Pintar. Kemudian Ading Pintar mengirimkan
balik hasil pengukuran suhu dan pH oleh sensor ke sistem slave. Pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah data pengiriman suhu dan pH yang
dikirimkan oleh Ading Pintar sama dengan yang diterima pada sistem slave.
c. Pengujian sistem kendali mode pemberian pakan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem slave dapat
bekerja dengan baik dalam mengendalikan mode pemberian pakan Ading Pintar
secara nirkabel. Pengujian dilakukan dengan menginputkan menu pemberian
pakan pada sistem slave. Harapan dari pengujian ini adalah ketika mode yang
diinput oleh sistem slave adalah ready, maka Ading Pintar bekerja pada mode

17
ready Sedangkan jika mode yang diinputkan adalah sleep, maka Ading Pintar
bekerja pada mode sleep.
d. Pengujian sistem termodifikasi
Pengujian final bertujuan untuk menguji keseluruhan kinerja sistem yang
telah dikembangkan pada Ading Pintar dan sistem slave. Pengujian ini dilakukan
dengan menguji kerja Ading Pintar selama 1 minggu di Laboratorium
Instrumentasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat. Adapun parameter yang
akan diuji adalah ketepatan pembacaan waktu pemberian pakan dengan waktu
yang telah di inputkan pada Ading Pintar, pengiriman hasil pengukuran suhu dan
pH oleh Ading Pintar dan pengujian kendali pemberian pakan serta pengukuran
suhu dan pH oleh sistem slave.

6.3.4 Implementasi sistem pada kolam ikan patin


Setelah semua pengujian berjalan dengan baik, maka sistem ini kemudian
akan diiplementasikan pada kolam ikan patin. Parameter pengujian pada kolam ikan
patin yang dilakukan sama dengan pengujian sistem termodifikasi yang dilakukan di
Laboratorium. Hasil dari pengujian ini kemudian akan dianalisa dan dibahas di
laporan akhir penelitian ini. Pengimplementasian sistem pada kolam ikan patin
ditunjukkan pada Gambar 15.

Rumah Jaga

Ading Pintar

Kolam Ikan
Patin

Implementasi sistem pada kolam ikan patin

18
VII. JADWAL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dalam waktu 4 bulan seperti yang terlihat pada Tabel
4.
Jadwal Penelitian
Bulan ke
Kegiatan
1 2 3 4
Penyiapan alat dan bahan X
Integrasi Modul nRF24L01+ pada Ading Pintar X
Pembuatan perangkat lunak X
Pengujian sistem X X
Implementasi sistem pada kolam ikan patin X

VIII. DAFTAR PUSTAKA


A. A. Harnawan, Y.A. Nazari, R. Ardiansyah, Rahmat, Akhmadi, 2016. Penerapan
ADING (Automatic Feeding) Pintar Pada Kelompok Pembudidaya Ikan
Sekitar Sungai Irigasi di Kecamatan Martapura. Jurnal Pengabdian pada
Masyarakat MEDITEG, Vol 1 No. 1.
A.A. Harnawan, Suryajaya. 2017. Sistem Monitoring Dan Kendali Nirkabel Untuk
Optimalisasi Kinerja Ading Pintar, Penebar Pakan Ikan Pintar, Pendukung
Budidaya Ikan. Laporan Akhir Penelitian Terapan Unggulan Perguruan
Tinggi. Universitas Lambung Mangkurat.
Akbar, J. 2016. Pengantar Ilmu Perikanan dan Kelautan (Budi Daya Perairan).
Lambung Mangkurat University Press. Banjarmasin.
Arduino. 2018. Arduino Mega 2560 Rev 3. Datasheet.
Arduino. 2018. Arduino Uno Rev 3. Datasheet.
B. Prasetyo, A.A Harnawan, 2013. “ADING” PINTAR (Automatic Feeding) Penebar
Pakan Ikan Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMega16 dengan Teknologi RTC
sebagai Peralatan Pendukung Budidaya Perikanan. Laporan
Pertanggungjawaban Kegiatan Pre-Mentoring Program 2013, RAMP IPB.
B. Prasetyo, A.A Harnawan, I. Sugriwan, 2015. Perancangan Ading Pintar
“Automatic Feeding” Penebar Pakan Ikan Pintar Berbasis Mikrokontroler
ATMega16 Dengan Teknologi RTC Sebagai Peralatan Pendukung Budidaya

19
Perikanan. Laporan Skripsi, Program Studi Fisika FMIPA Universitas
Lambung Mangkurat.
Fran, S & Akbar, J. 2013. Kebutuhan dan Pola Makan Ikan Sepat Siam (Trichogaster
pectoralis) dari Berbagai Tingkat Energi Protein Pakan dan Implikasinya pada
Pertumbuhan dan Efisiensi. Laporan Hibah Penelitian Fundamental Dikti.
Gani, dkk. 2017. Rancang Bangun Alat Pemberi Pakan Ikan Nila Otomatis
Berdasarkan Pemilihan Waktu Dan Berat Dengan Pemantauan Menggunakan
NRF24L01+. Jurnal Mahasiswa TEUB. Vol 5, No 2.
Hartono, R & Purnomo, A. 2011. Wireless Network. D3 TI FMIPA UNS.
I Tead Studio. 2018. Arduino 1602 LCD Shield. Datasheet.
J, Herman. 1986. Teori Propagasi. Bandung: STT Telkom.
Khairuman. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi. Agro Media Pustaka.
Jakarta.
Kordi, M. G. H. 2005. Budidaya Ikan Patin : Biologi, Pembenihan dan Pembesaran.
Yayasan Pustaka Nusatama, Yogyakarta
Mahyuddin, K. 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Patin. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nordic, 2014. nRF24L01+ + Single Chip 2.4 GHz Transceiver. Datasheet.

Purbo W Onno, dkk. 2008. Jaringan Wireless di Dunia Berkembang. Jakarta.


Rafiudin, R. 2006. Sistem Komunikasi Data Mutakhir. Penerbit Andi Yogyakarta.
Yogyakarta.

20

Anda mungkin juga menyukai