Pendahuluan
Pendahuluan
1
RANGKAIAN AC R-L PARALEL
Arus bolak-balik (AC/alternating current) adalah arus listrik di mana
besarnya dan arah arusnya berubah-ubah secara bolak-balik. Bentuk ngelombang
dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini
memungkinkan pengaliran energy yang paling efisien. Berikut adalah gambaran
gelombang sinusoida.
Rangkaian R-L paralel, sifat dari rangkaian paralel adalah terjadi percabangan
arus dari sumber (i) menjadi dua, yaitu arus yang menuju induktor (iL) dan arus
yang menuju resistor (iR). Sedangkan tegangan jatuh pada induktor (vL) dan
resistor (vR) sama besar dengan sumber tegangan (v).
Hubungan paralel (sejajar) antara resistor (R) dan induktor (L) dalam
rangkaian arus bolak-balik. Pada kenyataannya hubungan demikiandapat pula
merupakan hubungan yang mewakili suatu peralatan elektronik, misalnya sebuah
oven dengan tusuk daging yang berputar (motor dengan resistor pemanas yang
dihubungkan paralel).
2
Diagram bentuk gelombang memperlihatkan aliran arus dan tegangan.
Kedua ujung terminal dari resistor (R) dan induktor (L) terdapat tegangan.
𝑣 = 𝑣𝑚 sin 𝑤𝑡
Berbeda dengan rangkaian seri, oleh karena arus yang mengalir melalui
resistor dan induktor terjadi perbedaan fasa, untuk itu hubungan arus (i) dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan kuadrat berikut :
𝑖 2 = 𝑖𝑅 2 + 𝑖𝐿 2
Sehingga
𝑖 = √𝑖𝑅 2 + 𝑖𝐿 2
𝑌 = √𝐺 2 + 𝐵𝐿2
1 1 2 1 2
√
= ( ) +( )
𝑧 𝑅 𝑋𝐿
𝑅. 𝑋𝐿
𝑍=
√𝑅2 + 𝑋𝐿 2
Di mana
1
𝑌=
𝑍
1
𝐺=
𝐿
3
1
𝐵𝐿 =
𝑋𝐿
Sehinggga besarnya perbedaan sudut fasa (𝜑) antara resistor (R) terhadap
impedansi (Z) adalah
𝑣 1
𝑍= =
𝑖 𝑌
1
𝑅=
𝑌𝑐𝑜𝑠𝜑
Atau reaktansi induktif (XL) terhadap sudut fasa (𝜑) dapat ditentukan
dengan persamaan berikut ini,
1
𝑋𝐿 =
𝑌𝑠𝑖𝑛𝜑
Atau daya hantar reaktif dari induktor (L)
𝐵𝐿 = 𝑌 𝑠𝑖𝑛𝜑
Besarnya sudut fasa (𝜑) dapat dihitung dengan segitiga tangensial
𝑅
𝑡𝑎𝑛𝜑 =
𝑋𝐿
Atau
𝑖𝐿
𝑡𝑎𝑛𝜑 =
𝑖𝑅
i iR iL
R L
AC
4
PERCOBAAN RANGKAIAN R-L PARALEL
A. Tujuan Praktikum
i iR iL
R L V
AC A A
5
8. Menghitung besarnya nilai R, XL.
9. Mengubah rangkaian seperti pada gambar di bawah ini, dengan nilai R dan
XL tetap. Setelah rangkaian yang tersusun disetujui oleh dosen
pembimbing, menghubungkan rangkaian dengan catu daya.
R L
A V
AC
6
KESIMPULAN
Pada Rangkaian R-L paralel, sifat dari rangkaian paralel adalah terjadi
percabangan arus dari sumber (i) menjadi dua, yaitu arus yang menuju induktor
(iL) dan arus yang menuju resistor (iR). Sedangkan tegangan jatuh pada induktor
(vL) dan resistor (vR) sama besar dengan sumber tegangan (v). Besarnya
impedansi rangkaian AC paralel R-L dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
𝑅. 𝑋𝐿
𝑍=
√𝑅2 + 𝑋𝐿 2
𝑣 1
𝑍= =
𝑖 𝑌
7
DAFTAR PUSTAKA
Mulud, HarijonoTeguh dan Dwiyana Hendrawati. 2009. TEKNIK LISTRIK II.
Semarang: Politeknik Negeri Semarang
www.wikipedia.org/rangkaian paralel
www.ilmufisika.blogspot.com/rangkaian arus bolak-balik
www.dunia-listrik.blogspot.com
www.scribd.com/doc/ArusBolakBalik.html