Contoh :
-Antibiosis
Antibiosis adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda spesies,
dimana salah satunya dapat menghambat pertumbuhan dan kehidupan yang
lainnya.
Hubungan antara makhluk hidup disebut sebagai hubungan antibiosis jika salah
satu organisme mengeluarkan sekret kimiawi yang mampu merusak bahkan
membunuh makhluk hidup yang lainnya. Interaksi ini dapat menyebabkan salah
satu organisme lebih unggul dalam persaingan untuk mendapatkan kebutuhan
makanan atau organisme yang satu mengeluarkan zat yang dapat mematikan
organisme yang lainnya.
Sebagai contohnya, adanya jamur penicillium sp yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri dan jamur yang ada di sekitar. Jamur ini mengeluarkan zat
kimia berupa antibiotika yang disebut penicillin. Pohon-pohon tertentu akan
mengeluarkan zat kimia berupa alelopati, sehingga tumbuhan lain tidak dapat
hidup di bawahnya. Misal, di bawah pohon kamboja sedikit dijumpai rumput.
-Simbiosis
Simbiosis adalah bentuk interaksi yang erat antara dua individu/spesies yang
berbeda jenis. Mahluk hidup yang bersimbiosis disebut simbion. Interaksi
tersebut ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Simbiosis dalam
suatu ekosistem dikelompokkan menjadi tiga, yaitu simbiosis parasitisme,
simbiosis komensalisme, dan simbiosis mutualisme.
-Parasitisme
Parasitisme ad alah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis, yang
satu untung dan yang lain dirugikan. Contohnya benalu dengan inangnya.
Benalu mampu berfotosintesis karena memiliki zat hijau daun, tetapi benalu
menyerap air dari inangnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan inang yang
ditumpangi menjadi terganggu karena kebutuhan air untuk fotosintesis berkurang
sehingga makanan yang dihasilkan sedikit. Jika benalu makin tumbuh dan
berkembang, maka inang dapat mengalami kematian.
Lingkungan abiotik mencakup keadaan fisika dan kimia di sekitar individu yaitu suhu
udara, radiasi matahari, kelembaban, tanah air.
a. Udara : Suhu udara berperan penting dalam menunjukkan species pada saat
tertentu tiap-tiap individu mempunyai batasan suhu maksiamal, optimal dan
minimal organisme dapat hidup pada suhu -200 sampai 100 derajat celsius (
bacteri dan ganggang ). Suhu berengaruh pada proses kimia di dalam tubuh
organisme yang berlangsung pada kisaran sempit, sehingga organisme
berusaha untuk memperoleh suhu optimum.
b. Radiasi matahari : Terutama tumbuhan dalam fotosintesis. Hasil fotasintesis
berupa karbohidrat yang selanjutnya digunakan oleh organisme konsumen (
herbivora ). Tumbuhan tidak sama dalam memerlukan sinar matahari baik kualitas
maupun kuantitas. Disamping itu penyebaran sinar matahari di bumi juga tidak
sama.
e. Tanah : Tanah dapat dipandang sebagai media tumbuh untuk hewan dan
tanaman serta tempat tinggal. Keadaan tanah dipengaruhi oleh PH, tekstur, struktur
dan kundungan garam mineral.
f. Air : Air merupakan komponen terbesar dari organisme, air diperlukan untuk
melarutkan zat padat agar dapat diserap secara optimum dan keseimbangan tubuh.
Air juga merupakan keseimbangan pada proses alam dalam proses daur hidrologis.
Keadaan air dipengaruhi oleh faktor –faktor, antara lain; (salinitas, derajat
kemasaman/PH)
h. Iklim : Iklim / musim / cuaca merupakan hasil interaksi antara komponen abiotik
dan terkait dengan kesuburan tanah serta penyebaran tumbuhan dan hewan.
c. Interaksi Biotik dengan Abiotik : Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk
ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran
energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau
tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri
khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong
terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi proses kecepatan transparasi uap air dari daun,
yaitu:
1) Temperatur udara, makin tinggi temperature , kecepatan transprasi akan semakin tinggi.
2) Instensitas cahaya matahari, semakin tinggi intesitas cahaya matahari yang diterima daun,
maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.
3) Kelembaban udara
4) Kandungan air tanah.
Di samping itu, transpirasi juga dipengaruhi oleh faktor dalam tumbuhan di antaranya adalah
banyaknya pembuluh, ukuran sel jaringan pengangkut, jumlah, dan ukuran stomata.
b. Kapilaritas Batang
Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem)
tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler.
Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem mengikuti prinsip kapilaritas. Daya
kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul air dengan air dan adhesi antara
molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik kohesi maupun adhesi ini menimbulkan
tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara bersambungan.
c. Tekanan Akar
Akar tumbuhan menyerap air dan €taram mineral baik siang maupun malam. Pada malam
hari, ketika transpirasi sangat rendah atau bahkan nol, sel-sel akar masih tetap menggunakan
energi untuk memompa ion – ion mineral ke dalam xilem. Endodermis yang mengelilingi stele
akar tersebut membantu mencegah kebocoran ion - ion ini keluar dari stele.
Akumulasi mineral di dalam stele akan menurunkan potensial air. Air akan mengalir masuk
dari korteks akar, menghasilkan suatu tekanan positif yang memaksa cairan naik ke xilem.
Dorongan getah xilem ke arah atas ini disebut tekanan akar (roof pressure). Tekanan akar juga
menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang berlebih pada malam hari
melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada
ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun
kecil herba (tumbuhan tak berkayu) dikotil.
Beberapa faktor yang yang dapat menyebabkan terjadinya daya hisap daun dan daya tekan
akar adalah sebagai berikut:
1. Tekanan akar: berdasarkan fakta bahwa jika batang tanaman dipotong dan kemudian
dihubungkan dengan selang manometer air raksa, maka air di dalam selang itu akan terdorong
ke atas oleh tekanan yang berasal dari akar.
2. Kapilaritas: merupakan gejala yang timbul akibat interaksi antara permukaan benda padat
dengan benda cair yang menyebabkan gangguan terhadap bentuk permukaan cairan yang
semula datar, misalnya di dalam pipa yang kecil, permukaan cairan menjadi naik, karena cairan
tersebut ditarik oleh dinding bagian dalam pipa oleh gaya adhesi
3. Sel pemompa: pergerakan vertikal air dari akar ke daun adalah karena adanya peranan
sel-sel khusus yang berfungsi memompa air ke atas, hal ini dibuktikan dengan adanya hasil
penelitian, dimana pergerakan vertikal air sebagian besar melalui bagian yang mati dari
tanaman (pembuluh xilem dan dinding sel), bukan melalui bagian sel-sel yang hidup.
4. Kohesi: penyerapan vertikal air dalam tanaman dapat dijelaskan dengan tiga elemen atau
konsep kohesi yaitu: adanya perbedaan potensi air antara tanah dan atmosfer sebagai tenaga
pendorong, adanya tenaga hidrasi dinding pembuluh xilem yang mampu mempertahankan
molekul air terhadap gravitasi dan adanya gaya kohesi antara molekul air yang menjaga
keutuhan kolom air dalam pembuluh xilem
3.Ikhtisar Reproduksi
a. Reproduksi Vegetatif Alami dan Vegetatif Buatan – Kali ini garda pengetahuan akan
membahas mengenai vegetatif alami dan vegetatif buatan. Reproduksi vegetatif atau
aseksual adalah perkembangbiakan secara tidak kawin, individu baru berasal dari bagian-
bagian tubuh induknya. Reproduksi vegetatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Reproduksi Vegetatif Alami dan Vegetatif Buatan:
1) Vegetatif alami
Jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami pada tumbuhan adalah sebagai berikut.
b) Spora
Individu baru terbentuk dari spora yang dihasilkan oleh induknya. Tiap spora bisa tumbuh
menjadi individu baru. Perkembangbiakan dengan spora terjadi pada alga, jamur, lumut, dan
paku-pakuan.
d) Umbi
Umbi adalah bagian tanaman yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi
dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
f) Tunas
Tunas adalah tumbuhan yang tumbuh dari batang yang berada di dalam tanah. Umumnya,
individu baru tumbuh tidak jauh dari induknya sehingga tumbuhan yang berkembang biak
dengan tunas membentuk rumpun. Contoh: pisang, bambu, dan tebu.
g) Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuhnya tidak pada batang, misalnya di daun. Contoh:
cocor bebek, cemara, dan sukun.
2) Vegetatif buatan
Vegetatif buatan terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:
a) Mencangkok, hanya bisa dilakukan pada tumbuhan yang berkambium (dikotil). Contoh: jeruk,
mangga, belimbing, dan jati.
b) Menyambung atau mengenten, dengan tujuan menyambung dua jenis tanaman yang
berbeda sifatnya, biasanya dilakukan pada pucuk tanaman. Contoh: singkong karet dengan
singkong biasa.
c) Menempel atau okulasi, yaitu menggabungkan dua jenis tanaman yang berbeda sifatnya
dengan menggunakan lapisan kulitnya (pada mata tunas). Contoh: jeruk bali dengan jeruk
limau.
Melalui perkawinan itulah terjadi peleburan sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina dan
membentuk individu baru yang memiliki sifat perpaduan dari kedua induknya.
b). Mujair
Mujair jantan mendorong-dorong ekor pasangannya untuk merangsang mujair betina menetas.
Mujair betina bertelur 20 – 30 butir dan warnanya kuning jingga. Mujair betina berbalik arah dan
memasukkan telur tersebut ke dalam mulutnya. Mujair jantan berenang di depan mujair betina
sambil mengibaskan ekornya. Bintik pada sirip dubur jantan menyerupai telur.Mujair betina
mengira bintik tersebut adalah telur sehingga terus menyodok sirip ekor mujair jantan. Pada
saat itu mujair jantan memancarkan sperma dan membuahi telur dalam mulut mujair betina.
Setelah mengerami telur di dalam mulut selama 7 – 14 hari kemudian mujair betina melepaskan
anaknya di dalam air. Jika terancam bahaya anak mujair kembali masuk ke mulut induknya
untuk berlindung.
b). Paus
Masa kehamilan 9 – 10 bulan. Embrio di dalam rahin memperoleh makanan dari tubuh
induknya melalui tali plasenta. Paus menyusui anaknya selama 7 – 12 bulan.