Tugas Bahasa Indonesia (KAMELIA)
Tugas Bahasa Indonesia (KAMELIA)
NAMA : Kamelia
KELAS : X AP 1
JURUSAN : Perhotelan
KENDARI
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
Akan tetapi manusia tidak menyadari bahwa setiap hari pasti manusia
menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X semester ganjil, dan mengetahui apa
makna kajian dalam laporan hasil observasi tentang sampah.
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga
untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang
rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan
atau ditolak atau buangan”. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum
memiliki nilai ekonomis.
Sampah yang harus dikelola tersebut meliputi sampah yang dihasilkan dari:
1) Rumah tangga
2) kegiatan komersial: pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel,
restoran, tempat hiburan.
3) fasilitas sosial: rumah ibadah, asrama, rumah tahanan/penjara, rumah
sakit, klinik, puskesmas
4) fasilitas umum: terminal, pelabuhan, bandara, halte kendaraan umum,
taman, jalan,
5) Industri
6) hasil pembersihan saluran terbuka umum, seperti sungai, danau,
pantai.
B. Macam-macam Sampah
Sampah pada pada umumnya dapat di bagi menjadi tiga bagian, yaitu ;
1. Sampah Organik
Sampah organik (biasa disebut sampah basah) dan sampah
anorganik (sampah kering). Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan
penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan
dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan
mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah tangga sebagian
besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung,
sayuran dll.
a. Pencemaran air
Pencemaran air ini dapat ditimbulkan dari limbah pabrik,
maupun sampah rumah tangga. Limbah pabrik dan limbah rumah
tangga yang mencemari air ini dapat menurunkan kualitas air.
Karena warna, rasa, pH dan kandungan air tersebut sudah sangat
jauh berbeda dengan air yang tidak tercemar, sehingga air yang
sudah tercemar oleh limbah sama sekali tidak bisa digunakan
untuk keperluan hidup manusia sehingga keadaan ini bisa
mengakibatkan berkurangnya pasokan air bersih untuk
kelangsungan hidup.Penggunaan pestisida yang berlebihan juga
merupakan tindakan pencemaran, karena sisa-sisa pestisida yang
berupa endapan akan mengalir menuju ke sungai yang akhirnya
akan membunuh ikan-ikan yang ada di sungai tersebut.
b. Pencemaran udara
Masih seputar pabrik. Biasanya pabrik yang memproduksi
suatu barang, pasti akan memiliki sisa bahan baku pemroduksian
yang sudah tidak berguna lagi, sehingga pihak pabrik akan
membakarnya. Selain itu dalam proses pemroduksian terkadang
suatu pabrik juga memerlukan proses pembakaran. Pada kedua
proses tadi, yakni pembakaran sampah, dan pembakaran saat
memproduksi suatu barang pasti keduanya menghasilkan asap dari
pembakaran tersebut. Asap tersebutlah yang mengakibatkan
pencemaran udara. Selain karena warnanya yang menggangu
penglihatan, bau nya juga sangat tidak sedap untuk dihirup
sehingga mengganggu proses pernapasan.
Selain pabrik, asap juga dapat ditimbulkan oleh kendaraan.
Menurut penelitian terbaru, asap putih yang dihasilkan oleh
kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin lebih
berbahaya ketimbang kendaraan yang menggunakan bahan bakar
solar, padahal kendaraan yang berbahan bakar solar asapnya
berwarna hitam, namun ini tidak terlalu berbahaya bagi
pernapasan, hanya warna asapnya yang sangat mengganggu
proses penglihatan.
Yang tidak kalah berbahaya lagi adalah asap rokok. Seperti
yang diberitakan dihealth.india setelah melakukan percobaan
selama 5 minggu, asap rokok itu jauh lebih berbahaya 16 kali lipat
ketimbang asap yang ditimbulkan oleh kendaraan. Hal ini
disebabkan karena asap yang ditimbulkan rokok dapat
menimbulkan partikel-partikel halus yang berlipat-lipat terus
jumlahnya yang nantinya akan mengendap di dalam paru-paru.
c. Pencemaran Tanah
Salah satu jenis sampah yang paling besar pengaruhnya dalam
pencemaran tanah adalah sampah plastik, hal ini disebabkan
karena sampah plastik membutuhkan minimal waktu 20 tahun
untuk terurai, bahkan sejenis botol plastik dan bahan-bahan plastik
lainnya yang lebih tebal membutuhkan waktu 100 tahun bahkan
lebih. Bayangkan saja jika 1 orang saja membuang 1 sampah
plastik per harinya, maka bisa dipastikan ada 250 jutaan sampah
plastik yang di hasilkan negara Indonesia. Dan sampah itu baru
bisa menghilang setelah 100 tahun, namun belum sampai 100
tahun, keesokan harinya sudah ada 250 juta sampah lagi, dan itu
terus bertambah setiap harinya. Jadi sudah tidak bisa dibayangkan,
seberapa banyak sampah yang telah mengotori bumi ini.
2. Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui
seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari
bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian
zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang
sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol,
botol, tas plsti. Dan botol kaleng. Kertas, koran, dan karton merupakan
pengecualian. Berdasarkan asalnya, kertas, koran, dan karton termasuk
sampah organik. Tetapi karena kertas, koran, dan karton dapat didaur
ulang seperti sampah anorganik lain (misalnya gelas, kaleng, dan plastik),
maka dimasukkan ke dalam kelompok sampah anorganik.
3. Sampah B3
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah setiap limbah
yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat
atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup dan
atau membahayakan kesehatan manusia.Jenis limbah B3, yaitu :
Sampah
Sampah kini menjadi hal yang tidak asing lagi dikalangan masyarakat,
sampah itu limbah masyarakat yang dihasilkan dari aktivitasnya setiap hari, mulai
dari sampah yang paling ringan hingga yang paling susah di uraikan. Oleh karena itu,
sampah sering diabaikan masyarakat, sehingga mengakibatkan sampah yang
terkumpul atau menumpuk pada tempat yang tidak semestinya. Sampah yang
menumpuk dapat mengganggu aktivitas manusia dan akan mengakibatkan
pencemaran tanah serta udara.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya,
dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.
Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka
sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya. Sampah mempunyai ciri-ciri, yaitu
berbau tidak sedap, mengganggu pandangan, polusi udara, serta pencemaran tanah,
dihasilkan oleh manusia setiap hari.
Biang dapat diartikan sebagai asal mula atau penyebab terjadinya suatu
masalah atau kejadian. Pencemaran Lingkungan yaitu masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
Dengan adanya sampah tersebut, sebaiknya dapat juga dimanfaatkan dengan
cara mengelompokkan atau mengakumulasikan sampah organik dan sampah non
organik. Dengan dibedakannya jenis sampah kita dapat menggunakannya kembali
berdasarkan jenisnya, seperti non organik seperti plastik dapat didaur ulang dan dapat
dijadikan barang baru, sedangkan organik dapat kita manfaatkan menjadi pupuk
organik.
Seharusnya tumpukan sampah tersebut tidak berada di depan alun-alun dan
dipinggir jalan, tetapi dikumpulkan pada tempat tertentu untuk pengelompokkannya,
agar tidak mengganggu semua aktivitas manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatuproses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam
tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.Sampah dapat
berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase
yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi
biasa dikaitkan dengan polusi.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur,
dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu
waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Upaya
yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengatasi masalah sampah yang saat ini
mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari masyarakat adalah pemberian pajak
lingkungan yang dikenakan pada setiap produk industri yang akhirnya akan menjadi
sampah. Industri yang menghasilkan produk dengan kemasan, tentu akan
memberikan sampah berupa kemasan setelah dikonsumsi oleh konsumen.
3.2 Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan
menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan
sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih
menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka
para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya. Dengan segala kerendahan
hati penulis menyadari dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan,
oleh karena itu penulis berharap mohon koreksi, saran dan keritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan mudah-mudahan hal ini dapat
menjadi motifasi bagi kami untuk terus-menerus melakukan perbaikkan dan
pengembangan pada masa-masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://arumsn.blogspot.com
http://indonesiaberkaryadalambisnis.blogspot.com
http://www.muroielbarezy.com/2012/09/berapa-lamakah-sampah-bisa-terurai.html
http://www.isomwebs.com/search/makalah-kerusakan-lingkungan-akibat-sampah