Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I (PENGERTIAN, TUJUAN DAN FUNGSI


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

OLEH

NAMA : MUADDATUL ALAWIAH


NIM : E1R015037
KELAS : B (Reguler Pagi)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2015
Soal:
1. Identifikasi sebanyak-banyaknya pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) dari berbagai sumber, kemudian lakukan analisis dalam rangka
menemukan substansi atau unsur-unsur penting yang melekat di dalamnya,
selanjutnya berdasarkan substansi atau unsur-unsur penting yang ditemukan,
rumuskanlah pengertian PKn menurut anda sendiri!
2. Ceritakan hal-hal yang sudah, sedang dan akan anda lakukan sebagai seorang
mahasiswa dalam mewujudkan tujuan PKn!
3. Berikan penilaian anda apakah kehadiran mata kuliah PKn bagi mahasiswa telah
mencerminkan fungsi yang diembannya!

Jawaban:
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menurut para ahli serta analisis
unsur-unsur penting.
a. Identifikasi pengertian PKn menurut para ahli
1) Zamroni (2001) mengemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga
masyarakat berfikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas
menanamkan kesadaran kepada generasi baru bahwa demokrasi adalah
bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga
masyarakat.
2) Merphin Panjaitan (dalam Tim ICCE UIN Jakarta, 2003) mengemukakan
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang
bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga negara yang
demokratis dan partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.
3) Soedijarto (dalam Tim ICCE UIN Jakarta, 2003) mengemukakan bahwa
Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan politik yang bertujuan
untuk membantu peserta didik menjadi warga negara yang secara politik
dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis.
4) Tim ICCE UIN Jakarta (2003) mengemukakan bahwa Pendidikan
Kewrganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan, dimana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan prilaku
politik sehingga yang bersangkutan memiliki political knowledge,
awarenesst, attitude, political efficacy, dan political participation serta
kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntngkan
bagi dirinya, masyarakat dan bangsa.
5) Kerr mengemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan
secara luas yang mencakup proses penyiapan generasi muda untuk
mengambil peran dan tanggung jawab sebagai warga negara, dan secara
khusus, peran pendidikan termasuk di dalamnya persekolahan, pengjaran dan
belajar, dalam proses penyiapan warga negara tersebut.
6) Azis Wahab mengemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan media pengajaran yang meng-Indonesiakan para siswa secara
sadar, cerdas dan penuh tanggung jawab.
7) Samsuri (2011) mengemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
diartikan sebagai penyiapan generasi muda (siswa) untuk menjadi warga
negara yang memiliki pengetahuan, kecakapan, dan nilai-nilai yang
diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam masyarakatnya.
8) Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pasal 39 ayat 2 mengemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan
kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga Negara dengan
Negara pendidikan-pendidikan pendahuluan bela Negara agar menjadi warga
Negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
9) Graham Murdock (1994) mengemukakan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan adalah hak untuk dapat berpartisipasi secara utuh dalam
berbagai pola struktur sosial, politik serta kehidupan kultural serta untuk
dapat membantu menciptakan bentuk-bentuk yang selanjutnya dengan begitu
maka memperbesar ide-ide.
10) Jack Allen mengemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan berfungsi
sebagai pegangan bagi peserta didik untuk berinteraksi dan berbuat sebagi
warga negara yang baik sekaligus paham akan hak dan kewajibannya dalam
konteks kehidupan yang demokratis
11) Wolhoff mengemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah
keanggotaan suatu bangsa tertentu yakni sejumlah manusia yang terkait
dengan yang lainnya dikarenakan kesatuan bahasa kehidupan sosial-budaya
serta kesadaran sosialnya.
12) Sudjana (2003) mengemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk diri yang
beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, untuk menjadi warga
negara yang cerdas, terampil dan berkarakter yang dilandasi oleh UUD 1945.
b. Analisis unsur-unsur penting yang ada dalam pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan menurut para ahli
1) Pendidikan Kewarganegaraan adalah mempersiapkan warga negara yang
berfikir kritis dan bertindak demokratis.
2) Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi.
3) Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan politik yang demokratis.
4) Pendidikan Kewarganegaraan adalah proses yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan.
5) Pendidikan Kewarganegaraan adalah penyiapan generasi muda sebagai
warga negara.
6) Pendidikan Kewarganegaraan adalah pengajaran yang meng-Indonesiakan
siswa.
7) Pendidikan Kewarganegaraan adalah penyiapan generasi muda menjadi
warga negara yang berpartisipasi aktif dalam masyarakat.
8) Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha membekali peserta didik menjadi
warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
9) Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan memperbesar ide-ide.
10) Pendidikan Kewarganegaraan adalah pegangan untuk berinteraksi.
11) Pendidikan Kewarganegaraan adalah kesadaran sosial.
12) Pendidikan Kewarganegaraan dapat membentuk diri yang beragam.
c. Merumuskan pengertian Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan hasil
analisis. Berdasarkan hasil analisis yang di uraikan di atas:
Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan menurut saya adalah suatu
proses pendidikan demokrasi dan politik yang dilakukan oleh lembaga
pendidikan yang senantiasa mendidik dan membina generasi muda sebagai
usaha untuk membekali generasi muda menjadi warga negara yang demokratis,
partisipan, berfikir kritis dan bertanggung jawab akan kesadaran sosial sehingga
warga negara tersebut melaksanakan hak dan kewajibannya secara seimbang
serta dapat memperbesar ide-ide, membentuk diri yang beragam dan memiliki
kemampuan dalam mengambil keputusan politik secara rasional yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara serta dapat menguntungkan bagi diri sendiri,
masyarakat dan bangsa.
3. Penilaian fungsi kehadiran mata kuliah PKn:
a. Mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelligence)
Menurut pendapat saya, saya sudah sesuai dengan fungsi PKn yang
pertama yaitu mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelligence).
Buktinya, saya sebagai mahasiswi FKIP, Universitas Mataram telah mampu
membedakan mana yang baik dan tidak baik yang harus saya lakukan untuk
kehidupan ke depannya yang lebih baik seperti rajin belajar dan menekuni
bidang yang saat ini saya tekuni dengan sungguh-sungguh. Selain itu terkait
kecerdasan spiritual, saya pernah mengikuti berbagai kegiatan bakti sosial
untuk menolong saudara-saudara kita yang membutuhkan dan melaksanakan
kewajiban saya sebaik mungkin sesuai dengan ajaran agama. Selanjutnya,
terkait dengan kecerdasan sosial, saya menghormati dan mengahargai teman-
teman tanpa membedakan latar belakang, suku, agama dan budayanya, serta
ikut bergotong royong di tengah masyarakat. Sementara itu, terkait dengan
kecerdasan emosional, saya telah mampu menanggapi segala masalah yang
menimpa saya dengan arif dan bijaksana.
b. Membina tanggung jawab warga negara (civic responsibility)
Menurut saya, saya juga sudah sesuai dengan fungsi PKn dalam
membina tanggung jawab warga negara (civic responsibility). Buktinya,
saya sebagai warga negara telah melaksanakan tanggung jawab saya dengan
melaksanakan hak dan kewajiban saya secara seimbang. Saya sebagai
mahasiswi di Universitas Mataram tidak hanya menuntut hak saya dalam
menuntut ilmu tetapi saya juga melaksanakan kewajiban saya, misalnya
dengan membayar UKT.
c. Mendorong partisipasi warga negara (civic participation)
Pada fungsi PKn yang ke tiga yaitu mendorong partisipasi warga
negara (civic participation). Menurut saya, saya juga sudah sesuai dengan
fungsi tersebut. Buktinya, dengan menjadi mahasiswi FKIP Universitas
Mataram saya menyiapkan dan membekali diri untuk menjadi seorang
pendidik yang professional dan bertanggung jawab dalam mengemban tugas
agar bisa membentuk generasi-generasi penerus bangsa yang cerdas dan
penuh dedikasi dalam membangun bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai