Kak Karantina
Kak Karantina
I. PENDAHULUAN
1.3. Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dengan kegiatan ini meliputi :
1. Terlaksananya Pemeliharaan Gedung / Bangunan Kantor Bertingkat Balai Karantina
Pertanian Kelas II Kantor Wilayah Kerja di Palu, Prov. Sulawesi Tengah yang meliputi
:
a. Terciptanya gedung kantor yang memenuhi syarat tata ruang dan tata
lingkungan.
b. Berfungsinya Gedung Pelayanan Karantina Pertanian Kelas II Palu secara optimal
sesuai dengan kriteria yang disyaratkan.
c. Sasaran Arsitektural dan Teknis Teknologis
a) Teridentifikasinya penyelesaian arsitektural yang dapat memberikan
1
kemudahan, kenyamanan dan keamanan pegawai/karyawan kantor dan
masyarakat yang memerlukan pelayanan petugas karantina pertanian.
b) Terwujudnya rasa kenyamanan dari perwujudan gedung kantor yang
dikembangkan (aspek tampilan).
c) Terpilihnya penyelesaian teknis teknologis yang murah, kuat dan awet
(optimal), namun tetap memberikan penyelesaian arsitektural dan
penyelesaian lingkungan (utilitas) yang baik, sehingga dapat terpeliharanya
tatanan gedung kantor yang bersih, serasi dan harmonis.
3.3. Azas-Azas
Selain dari kriteria diatas dalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas sebagai berikut :
a. Bangunan gedung pemerintah hendaknya fungsional, efisien, menarik dan tidak
berlebihan.
b. Kreatifitas desain hendaknya ditekankan pada kemampuan mengadakan sublimasi
antara fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan.
c. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan
pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.
d. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat
dilaksanakan dalam waktu pendek dan bisa dimanfaatkan secepatnya, serta
semaksimal mungkin.
e. Bangunan gedung pemerintah hendaknya ikut meningkatkan kualitas lingkungan
lokasinya.
VI. KELUARAN
Sesuai dengan latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan sasaran dalam KAK ini, maka keluaran
7
yang diharapkan dari Perencanaan DED Pembangunan Gedung Pelayanan Karantina Pertanian
Kantor Wilayah Kerja di Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu ini adalah :
Tersusunnya Detail Engineering Design (DED) Pembangunan Gedung Pelayanan Karantina
Pertanian Kantor Wilayah Kerja di Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu yang terdiri dari :
a. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya(RAB)/Bill of Quantity(BQ).
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedule).
c. Penyusunan Spesifikasi Teknis (Rencana Kerja dan Syarat-syarat).
d. Penyusunan Rencana Detail/Gambar Kerja.
e. Penyusunan Perhitungan Struktur.
Keluaran tersebut diatas disajikan dalam bentuk format laporan naskah akademis dan format
pengaturan dilengkapi dengan gambar-gambar dalam bentuk laporan cetak (print out) disertai
dengan file digital dalam bentuk media compact disc (CD).
VII. MASUKAN
7.1. Informasi
A. Dalam melaksanakan tugasnya konsultan harus mencari informasi yang dibutuhkan
selain informasi yang telah disampaikan dalam KAK. Informasi dimiliki harus termasuk
informasi dari pemerintah, swasta, dan masyakarat sebagai objek dan subjek
kawasan yang dilakukan studi.
B. Keabsahan data dan informasi dari berbagai sumber yang digunakan dalam proses
deskripsi, analisa, dan penuangan konsep serta penyusunan berbagai program pada
kegiatan Penyusunan DED Pembangunan Gedung Pelayanan Karantina Pertaanian
Kantor Wilayah Kerja di Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu ini ini menjadi bagian
tugas koreksi dari konsultan yang bersangkutan. Dan setiap kesalahan dan kelalaian
pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi juga menjadi tanggung jawab dari
pihak Konsultan.
C. Dalam hal ini informasi tambahan yang diperlukan diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Kebutuhan bangunan
a) Program ruang
b) Keinginan tentang organisasi
b. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan dengan pemakai
atau perlengkapan yang akan digunakan dalam ruang tersebut dituangkan dalam
perencanaan.
a) Keinginan tentang kemungkinan perubahan dan fungsi dituangkan dalam ruang
perencanaan.
b) Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan :
1. Air bersih :
1) Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang) – Sanitasi
2) AC
3) Pemadam kebakaran
4) Sumber yang ada dan debitnya.
1. Air hujan dan air buangan :
1) Letak saluran kota
2) Cara pembuangan keluar tapak
2. Air kotor dan sampah – Cara pengolahan :
1) Pembuangan sampah
2) Septic tank
3. Tata udara (AC) kalau ada :
1) Beban (ton ref)
2) Pembagian beban
3) Sistem yang diinginkan
4. Transportasi dalam bangunan :
1) Type dan kapasitas yang akan dipilih-interval dan waktu tunggu (waiting
time)
2) Penggunaan eskalator dan conveyor-transportasi/mobilitas penyandang
cacat
5. Penggunaan bahaya api.
8
1) Detector (jenis/type)
2) Alarm (jenis)
3) Peralatan pemadam (jenis dan kemampuan)
6. Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan – alarm (jenis)
Sistem yang dipilih
7. Jaringan listrik
1) Kebutuhan daya
2) Sumber daya dan spesifikasinya
3) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi)
8. Jaringan komunikasi (telpon, fax, telex, radio, intercom) – kebutuhan
(jumlah titik pembicaraan)
Sistem yang dipilih
7.2. Tenaga
Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan harus menyiapkan tenaga professional dalam
jumlah yang cukup dan memenuhi persyaratan yang ditinjau dari lingkup proyek maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga profesional tersebut ialah personel berlatar
belakang pendidikan Sarjana (S1) berpengalaman menangani pekerjaan sejenis.
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
1. Tenaga Ahli
2. Asisten Tenaga Ahli
3. Tenaga Pendukung.
Penyedia jasa konsultansi perencanaan diharuskan menyediakan tenaga ahli menurut
kualifikasi, klasifikasi dan senioritasnya, pengalaman sesuai bidangnya dan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang mempunyai
akreditasi disamakan dan mempunyai pengalaman cukup sesuai yang disyaratkan.
b. Membuat Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) Tenaga Ahli yang harusditulis/diketik dan
diteliti dengan benar, ditanda-tangani oleh yang bersangkutan, diketahui oleh
Pimpinan Perusahaan dan dilampiri foto copy ijazah (S1) yang dipergunakan sebagai
dasar untuk perhitungan pengalaman kerja.
c. Membuat Surat Pernyataan Kesediaan untuk ditugaskan oleh perusahaan, yang
bermaterai cukup dan dilampirkan dalam Dokumen Usulan Teknis.
d. Mobilisasi Personil Konsultan Perencana dapat disesuaikan dengan kebutuhan fisik
selama kegiatan pelaksanaan pembangunan.
KUALIFIKASI/
No. KLASIFIKASI JUMLAH
PENGALAMAN
1. Ahli
1 Teknik Bangunan Gedung-Muda 1 5 Tahun
.
2. Ahli
1 Teknik Bangunan Gedung-Muda 1 3 Tahun
2
.
3. Pelaksana Bangunan Gedung 1 3 Tahun
Secara umum dalam rangka efisiensi dan efektifitas waktu dan biaya pada pekerjaan ini,
maka pengalaman lebih tinggi dari yang diisyaratkan diatas akan lebih diutamakan.
9
a. Kegiatan Pekerjaan Pemeliharaan Gedung / Bangunan Kantor Bertingkat Balai Karantina
Pertanian Kelas II Palu ini diselesaikan dalam waktu 75 hari kalender sejak
ditandatangani Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
b. Biaya Konsultan dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui
tahapan pengadaan jasa konsultansi.
IX. PEMBIAYAAN
A. Biaya Perencanaan
1. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengikuti Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, yaitu :
1) Untuk pekerjaan standar berlaku biaya maksimum yang tercantum dalam tabel.a
s.d. d dan dihitung dengan billing rate sesuai ketentuan yang berlaku.
2) Bila terdapat pekerjaan non standar maka dihitung secara bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
3) Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) diatas adalah
dipisahkan antara Bangunan Standar dan Non Standar serta harus terbaca
dalam suatu rekapitulasi akhir yang menyebutkan angka dan huruf.
4) Besarnya biaya konsultan merupakan biaya tetap dan pasti
5) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
perencanaan yang dibuat oleh Departemen Perdagangan dan Konsultan
Perencana.
2. Biaya pekerjaan konsultan perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai
peraturan yang berlaku yang terdiri dari :
1) Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.
2) Material dan pengadaan.
3) Pembelian bahan dan ATK.
4) Biaya penyelidikan tanah.
5) Pembelian atau sewa peralatan.
6) Sewa kendaraan.
7) Biaya rapat-rapat.
8) Biaya perjalanan.
9) Jasa dan overhead perencana.
10) Pajak dan iuran daerah lainnya.
3. Pembayaran biaya konsultan perencana didasarkan pada prestasi kemajuan pekerjaan
perencana.
B. Sumber Pembiayaan
Pagu / HPS Biaya Pekerjaan Pemeliharaan Gedung / Bangunan Kantor Bertingkat Balai
Karantina Pertanian Kelas II Palu ini sebesar Rp. 82.500.000,00 (Delapan Puluh Dua
Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dibebankan pada DIPA Tahun Anggaran 2019.
X. PROSES PERENCANAAN
A. Tanggungjawab Perencanaan
a. Konsultan Perencana bertanggungjawab secara profesional atas jasa perencanaan
yang berlaku dilandasi pasal 11 Undang-undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa
Konstruksi.
b. Secara umum tanggungjawab konsultan perencana adalah minimal sebagai berikut
ini :
a) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
hasil karya perencanaan yang berlaku mekanisme pertanggungan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
b) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang ditetapkan termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dari mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi standar dan
10
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada
umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung Negara.
B. Proses Perencanaan
a. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pemberi
tugas dan tim teknis.
b. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk antara pokok yang harus
dihasilkan konsultan perencana sesuai dengan pengarahan pemberi tugas dan tim
teknis berdasarkan standar hasil perencanaan.
c. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan perencana harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan tugas adalah mengikat.
d. Hasil karya perencanaan dalam bentuk dokumen yang akan dilelangkan harus
diserahkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
XII. PENUTUP
a. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan yang telah diterima dan mencari bahan masukan (input) yang diperlukan
dalam upaya mengoptimalkan penyelesaian pekerjaan ini.
b. Berdasarkan bahan tersebut konsultan segera menyusun Program Kerja dan dibahas
bersama dengan pemberi tugas atau tim yang telah dibentuk.
Disusun oleh :
Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II
Palu,
11