Anda di halaman 1dari 7

KEJAKSAAN NEGERI PALEMBANG P-29

“UNTUK KEADILAN”

SURATDAKWAAN
NOMOR REGISTER: Pds -34/O.5.30/Ft.14/5/2018

A. IDENTITAS TERDAKWA
Nama Lengkap : MELLY AHMILA TAN. S.M.
Tempat Lahir : Bali
Umur/Tanggal Lahir : 40 Tahun / 20 Desember 1977
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Sudirman 118, Palembang ,Sumatra selatan
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Strata-1

B. PENAHANAN
- Ditahan oleh Penyidik Kepolisian Palembang dengan jenis penahanan Rutan
sejak tanggal 24 April 2018 sampai dengan 14 Mei 2018;
- Ditahan oleh Penuntut Umum dengan jenis penahanan Rutan sejak tanggal
14 Mei 2018 sampai dengan 2 Juni 2018;
- Perpanjangan penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Palembang pada
tingkat penuntutan dengan jenis penahanan Rutan sejak tanggal 2 Juni 2018
sampai dengan 22 Juni 2018;
- Ditahan oleh Hakim Pengadilan Negeri Palembang guna pemeriksaan di
Pengadilan dengan jenis penahanan Rutan sejak tanggal 28 Juni 2018
hingga sekarang.

C. DAKWAAN
KESATU-----Bahwa terdakwa MELLY AHMILA TAN selaku perencana tindak pidana
perdagangan orang, dan pengeksploitasian, pada hari Minggu tanggal 4 Februari
2018 hingga Senin tanggal 23 April 2018, dalam kurun waktu Februari hingga April
2018 bertempat di Palembang, Sumatra Selatan atau setidak-tidaknya disuatu tempat
lain bersama-sama dengan saksi ALMAZ BAIQ, dan KARTIKA LESTARI
(penuntutannya masing-masing dilakukan secara terpisah), sebagai yang
merencanakan dan/atau menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak
pidana perdagangan orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan pasal 17
Undang-undang nomor. 21 tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan
Orang, serta pasal 55 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana perbuatan itu
dilakukan Terdakwa dengan cara dan keadaan sebagai berikut:
 Bahwa terdakwa MELLY AHMILA TAN ialah seorang agen yang bekerja sebagai
penyalur pekerja bagi mereka yang sedang membutuhkan uang dan pekerjaan,
namun dalam praktiknya terdakwa memanfaatkan mereka untuk memenuhi
kantong pribadinya sendiri, dan telah berulang kali melakukan ini tanpa diketahui
oleh aparat kepolisian.
 Bahwa hari Jumat tanggal 2 Februari 2018 ALMAS BARIQ adalah seorang
karyawan yang baru saja di-PHK oleh suatu perusahaan, ALMAS BARIQ
kebingungan karena Ia tidak ada pemasukan sama sekali
 Bahwa hari Minggu tanggal 4 Februari 2018 ALMAS BARIQ pukul 16.00 WITA
menemui terdakwa MELLY AHMILA TAN dikediamannya. Disaat pertemuan
mereka ANESHA DITA datang dan ikut bergabung dalam pertemuan mereka,
dalam pertemuan tersebut yang dibahas mereka pada intinya ALMAS BARIQ
meminta bantuan untuk dicarikan pekerjaan kepada MELLY AHMILA TAN. Lalu
MELLY AHMILA TAN menawarkan pekerjaan kepada ALMAS BARIQ,
pekerjaannya berupa mencarikan wanita-wanita cantik untuk dipekerjakan sebagai
Public Relation dengan gaji Rp 1.500.000,00 dan bonus hingga Rp 8.000.000,00
serta fasilitas penunjang yang mewah. MELLY AHMILA TAN dalam hal ini tidak
menjelaskan secara spesifik pekerjaan Public Relation yang seperti apa. MELLY
AHMILA TAN menugaskan ANESHA DITA untuk menemani ALMAS BARIQ dalam
mencari wanita-wanita tersebut. ALMAS BARIQ menyetujui penawaran pekerjaan
dari MWLLY AHMILA TAN.
 Bahwa pada hari Minggu tanggal 11 Febuari 2018 ALMAS BARIQ dan ANESHA
DITA menemui NAOMI ELIJAH NUSI di kediamannya dijalan ir. Soekarno, bali
pukul 18.00 WITA yang merupakan teman SMA ALMAS BARIQ dalam pertemuan
tersebut ALMAS BARIQ dan ANESHA DITA menawarkan pekerjaan ke NAOMI
ELIJAH NUSI.
 Bahwa pada hari Sabtu tanggal 17 Febuari 2018 ALMAS BARIQ dan ANESHA
DITA mencari pekerja lagi dan mendapatkan ZIHAN AULIA yang mana merupakan
teman SMA ANESHA DITA Lalu ALMAS BARIQ dan ANESHA DITA menawarkan
hal yang sama kepada ZIHAN AULIA disebuah cafe bernama “cafe cinta” di jalan
kuta, Bali. ALMAS BARIQ menawarkan pekerjaan kepada mereka dengan janji
gaji sebesar Rp 1.500.000,00 dan bonus hingga Rp 8.000.000,00 serta fasilitas
penunjang yang mewah. Lalu ZIHAN AULIA menyetujui ajakan dari ALMAS
BARIQ dan ANESHA DITA.
 Bahwa pada tanggal yang sama hari Kamis tanggal 1 Maret 2018. ABIGAIL
YASMEEN, SHAENAZ NAUR, dan ANANDA PUTRI memberitahu ke SANDO
BARIQ yang pada intinya mereka setuju. Lalu SANDO BARIQ memberitahu ke
ayahnya via text messege yang pada intinya ABIGAIL YASMEEN, dan SHAENAZ
NAURA setuju mengenai tawaran pekerjaan tersebut.
 Bahwa pada hari yang sama Kamis tanggal 1 Maret 2018 pukul 22.00 WITA.
ALMAS BARIQ menghubungi MELLY AHMILA TAN via text massege Lalu ALMAS
BARIQ memberitaukan bahwa dia sudah mendapatkan empat orang, antara lain :
1. NAOMI ELIJAH NURI
2. ABIGAIL YASMEEN (Usia 17 tahun)
3. ZIHAN AULIA
4. SHAENAZ NAURA (Usia 16 tahun)
 Bahwa pada percakapan via text massege tanggal 1 Maret 2018 mereka
membahas yang pada intinya ALMAS BARIQ telah mendapat empat wanita cantic
yang siap untuk di pekerjakan sebagai Public Relation. MELLY AHMILA TAN pada
hari Sabtu tanggal 3 maret 2018, menyuruh ALMAS BARIQ untuk memesankan
tiket pesawat kepada wanita-wanita tersebut untuk penerbangan ke Jakarta
tanggal 7 Maret 2018.
 Bahwa pada tanggal 7 Maret 2018 ALMAS BARIQ menelfon MELLY AHMILA TAN
dan mendapatkan jawaban bahwa wanita-wanita tersebut tidak hanya
dipekerjakan sebagai Public Relation, namun juga menemani tamu-tamu orang elit
disana. Bahwa hal tersebut bertolak belakang dengan ucapan MELLY AHMILA
TAN pada saat memberi pekerjaan.
 Bahwa setelah ALMAS BARIQ menelfon MELLY AHMILA TAN, ALMAS BARIQ
menerima uang sebesar Rp 8.500.000,00 sebagai biaya tiket pesawat untuk para
wanita yang dipekerjakan serta ALMAS BARIQ, dan uang tersebut dikirim
langsung melalui rekening MELLY AHMILA ke rekening ALMAS BARIQ.
 Bahwa pada hari Rabu tanggal 7 Maret 2018 pukul 08.00 WITA ALMAS BARIQ
mendapat SMS kode boking pesawat citylink air untuk ABIGAIL YASMEEN dan
SHAENAZ NAURA
 Bahwa pada tanggal yang sama 7 Maret 2018 pukul 14.05 WITA, ABIGAIL
YASMEEN dan SHAENAZ NAURA berangkat dari bandara I Gusti Ngurah Rai
Bali. Sedangkan NAOMI ULIJAH NURI, dan ZIHAN AULIA mereka menyusul
dengan pesawat Lion Air keberangkatan pukul 15.00 WITA
 Bahwa pada tanggal yang sama tanggal 7 Maret 2018 pukul 15.30 WIB. ALMAS
BARIQ bersama mereka berlima ABIGAIL YASMEEN, SHAENAZ NAURA,
NAOMI ULIJAH NURI, dan ZIHAN AULIA sampai di bandara Soekarno-Hatta.
Lalu MELLY AHMILA TAN menghubungi ALMAS BARIQ via text massege agar
para wanita tersebut pergi ke hotel Ritz Orchad Jakarta dengan menaikki taxi dan
setelah ALMAS BARIQ selesai mengantar mereka, ia dipersilahkan untuk pulang
ke Bali. ALMAS BARIQ menyetujui hal tersebut dan meminta bayarannya kepada
MELLY AHMILA TAN.
 Bahwa pada tanggal 8 Maret 2018, ALMAS BARIQ menerima uang sejumlah Rp
6.000.000,00 sebagai hasil dari perekrutan wanita-wanita tersebut. Dengan
nominal Rp 1.500.000,00 per orangnya.
 Bahwa pada hari Kamis tanggal 8 Maret 2018 pukul 18.00 WIB MELLY AHMILA
TAN menemui kelima pekerja wanita ABIGAIL YASMEEN, SHAENAZ NAURA,
NAOMI ULIJAH NURI, dan ZIHAN AULIA di hotel tersebut, lalu MELLY AHMILA
TAN berpesan kepada mereka bahwa mereka sebelum menjadi seorang public
relation mereka harus melayani tamu-tamu elit dengan pakaian minim dan
berdandan yang cantik untuk menemani para tamu elit. ABIGAIL YASMEEN
merasa tidak terima hingga melakukan perlawanan kepada MWLLY AHMILA TAN,
karena ABIGAIL YASMEEN merasa apa yang dijanjikan oleh ALMAS BARIQ tidak
sesuai dengan kenyataan yang ada. MELLY AHMALIA TAN menampar dengan
keras secara beruntun, lalu di pukul bagian wajahnya ABIGAIL YASMEEN
membuat bengkak di bagian kanan. Bahwa setelah menjalani kegiatan tersebut
dalam beberapa hari, pada hari rabu tanggal 11 April 2018, keempat wanita
tersebut ABIGAIL YASMEEN, SHAENAZ NAURA, NAOMI ULIJAH NURI, dan
ZIHAN AULIA diberangkatkan bersama MELLY AHMILA TAN ke Palembang dari
bandara Soekarno-Hatta berangkat pukul 06.00 WIB dan sampai Palembang
pukul 09.00 WIB.
 Bahwa pada tanggal yang sama, tanggal 11 April 2018 pukul 09.30 WIB setelah
landing ABIGAIL YASMEEN, SHAENAZ NAURA, NAOMI ULIJAH NURI, dan
ZIHAN AULIA bersama MELLY AHMILA TAN pergi ke Mess yang sudah disiapkan
dijalan Jend. Basuki Rachmat, Palembang. Lantas mereka disuruh untuk tinggal
disana dan MELLY AHMILA TAN tidak mengizinkan mereka untuk meninggalkan
Mess tanpa sepengetahuan MELLY AHMILA TAN. Untuk mengantisipasi agar
ABIGAIL YASMEEN, SHAENAZ NAURA, NAOMI ULIJAH NURI, dan ZIHAN
AULIA tidak kabur, maka MELLY AHMILA TAN menyuruh mereka
menandatangani surat yang berisi larangan untuk meningggalkan Mess tanpa
seizing MELLY AHMILA TAN dan dilarang melapor apabila ia melanggar maka
akan dikenakan dengan denda sejumlah uang.
 Bahwa pada hari Jumat tanggal 13 April 2018 pukul 12.00 WIB MELLY AHMILA
TAN membawa temannya ke Mess tersebut, nama temannya adalah KARTIKA
LESTARI alias BUNDA TIKA yang merupakan seorang yang menyalurkan
pekerja-pekerja wanita untuk dijadikan wanita penghibur atau ;Pekerja Seks
Komersil (PSK). Kemudian MELLY AHMILA TAN memperkenalkan KARTIKA
LESTARI kepada ABIGAIL YASMEEN, SHAENAZ NAURA, NAOMI ULIJAH
NURI, dan ZIHAN AULIA.
 Bahwa pada hari Senin tanggal 16 April 2018, pukul 04.00 WIB lalu ABIGAIL
YASMEEN merasa tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan dengan ALMAS
BARIQ. Lalu ABIGAIL YASMEEN melaporkan ke orang tuanya bahwa ia ingin
pulang.
 Bahwa hari Selasa tanggal 17 April 2018 pukul 08.00 WIB MELLY AHMILA TAN
mendapat laporan dari KARTIKA LESTARI bahwa ABIGAIL YASMEEN
melaporkan kegiatan yang ia lakukan kepada orang tua nya dan kepada polisi
setempat.
 Pada hari yang sama tanggal 17 April 2018 pukul 09.00 WIB , MELLY AHMILA
TAN mengajak ABIGAIL YASMEEN ke satu ruangan di dekat mess, menanyakan
tentang laporan tersebut dengan ancaman beserta kekerasan. MELLY AHMILA
TAN memukuli ABIGAIL YASMEEN beberapa kali di bagian wajah dan punggung
menggunakan tangan dan sapu, lalu ABIGAIL YASMEEN berjanji akan menyuruh
orang tuanya untuk mencabut laporan kepada polisi.
 Bahwa pada hari Kamis tanggal 26 April 2018 pukul 00.05 polisi menggerebek
Club Venus dan dari hasil penggerebekan tersebut pihak kepolisian menemukan
narkotika dan kedapatan ada pekerja wanita dibawah umur yang sedang melayani
pelanggan dan pekerja dibawah umur itu ialah ABIGAIL YASMEEN dan
SHAENAZ NAURA.
 Bahwa pada tanggal 27 April 2018, MELLY AHMILA TAN melarikan diri dan
menjadi buronan
Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 jo. pasal 17 Undang-undang nomor. 21 tahun 2007 tentang
Tindak Pidana Perdagangan Orang

DAN:
KEDUA----- Bahwa terdakwa MELLY AHMILA TAN sebagai yang melakukan tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat 1 Undang-undang nomor.
35 tahun 2009 tentang Tindak Pidana Narkotika, perbuatan itu dilakukan Terdakwa
dengan cara dan keadaan sebagai berikut:

- Bahwa terdakwa MELLY AHMILA TAN ialah seorang agen yang bekerja
sebagai penyalur pekerja bagi mereka yang sedang membutuhkan uang dan
pekerjaan, namun dalam praktiknya terdakwa memanfaatkan mereka untuk
memenuhi kantong pribadinya sendiri, dan telah berulang kali melakukan ini,
terdakwa melakukan kerja sama dengan RISYAH FARAS terkait pengadaan
Narkotika di Club Venus untuk melayani para pelanggan apabila ada yang
meminta narkoba ,tanpa diketahui oleh aparat kepolisian selama ini .
- Bahwa hari Senin tanggal 23 April 2018 berdasarkan bukti CCTV MELLY
AHMILA TAN bertemu dengan seseorang pelanggan yang diketahui
identitasnya bernama GABRIEL IVAN ALDOUS di club venus di jalan Punai II
pukul 19.00 WIB dalam pertemuan tersebuat MELLY AHMILA TAN
memberikan sebuah kotak kecil kepada GABRIEL IVAN ALDOUS yang mana
kotak kecil tersebut diketehui berisi seplastik MARRY JANE (HEROINE)
- Bahwa pada keesokan harinya, hari selasa tanggal 24 April 2018 Pukul 01.00
WIB telah ditemukan GABRIEL IVAN ALDOUS menabrak pembatas jalan di
jalan DR. M Isa dan menyebabkan mobil yang ia kendarai bagian depan
penyok, dalam pemeriksaan ia mengendarai mobil dalam keadaan mabuk dan
terkena pengaruh berat dari narkoba
- Bahwa dalam keterangan saksi setelah sadar, memberitahukan kepada pihak
kepolisian bahwa dia memakai narkoba yang ia dapat dari terdakwa MELLY
AHMILA TAN
- Bahwa pada hari Kamis tanggal 26 April 2018 pukul 00.05 polisi menggerebek
Club Venus dan dari hasil penggerebekan tersebut pihak kepolisian
menemukan narkotika berjenis ganja, heroin, dan sabu masing-masing seberat
100 gram
Perbuatan terdakwa tersebut diancam pidana pengedar dan penyalur
narkoba sebagaimana diatur dalam Pasal 114 ayat 1 UU No. 35 tahun 2009
tentang Narkotika,

Palembang, 28 Juni 2018

PENUNTUT UMUM

FEBRYAN WAHYUDI, SH, MH


JAKSA MUDA NIP. 196711251996032002

ASMADILA AQIL S, SH, MH


JAKSA MUDA NIP. 197711232001122003

Anda mungkin juga menyukai