Disusun oleh:
1. Dena Lubnah Habibah 1800001006
2. Hilda Wulandari 1800001015
3. Neng Fitriyana 1800001019
4. Siska Amelia 1800001033
5. Siti Lina Maulani 1800001035
6. Yulia Febriyanti 1800001045
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Psikologi yang berjudul “Karakteristik
psikologis yang harus dimiliki perawat” ini sesuai dengan rencana. Makalah ini disusun
dengan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada.
1. Ibu Novy Yulianty, S.Psi, M.Psi, Psikolog sebagai Dosen mata kuliah Psikologi ,
yang telah memberikan penjelasan kepada kami mengenai tata cara melakukan dan
menyusun makalah.
2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moriil maupun materiil.
3. Rekan – rekan yang telah berbagi informasi.
4. Dan semua pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
kritik dan saran membangun dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan karya kami
selanjutnya.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
A. BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................................... 2
B. BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11
B. Saran ....................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari
upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Keperawatan adalah ilmu yang
berkenaan dengan masalah-masalah fisik, psikologis, sosiologis, budaya dan spiritual
dari individu. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu
baik buruknya mutu dan citra rumah sakit. Oleh karena itu kualitas pelayanan
keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin.
Seorang perawat profesional dalam melaksanakan tugasnya memberikan
pelayanan yang baik kepada individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat harus
dapat bekerjasama dengan pihak – pihak lain yang berkaitan dengan tugasnya. Seperti
dengan pasien, teman sejawat, profesi lain yang terkait dan instansi. perawat
mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan asuhan keperawatan seoptimal
mungkin dengan pendekatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual sesuai
kebutuhanpasien.
Oleh karena itu, perawat diharapkan memiliki kemampuan untuk
menyesuaiakan diri dengan lingkungan kerja, seperti pasien, rekan perawat dan
dengan profesi lain yang berhubungan langsung dalam menjalankan pekerjaan.
Misalnya penyesuaian dengan pasien, perawat harus benar – benar sensitif terhadap
perubahan kondisi pasien akibat suatu penyakit, harus memahami keberadaan pasien
sehingga sabar dan tetap menjaga etika dan moral.
Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan menjaga
mutu pelayanan kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah
gabungan dari ilmu kesehatan dan seni merawat (care), suatu gabungan humanistik
dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi, dan ilmu
sosial.
Oleh karena itu penting sekali dikembangkan berbagai usaha untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diberbagai aspek. Salah satu aspek
yang coba dikaji disini adalah perilaku perawat terhadap pasien. Perawat sebagai
ujung tombak pelayanan di rumah sakit tentunya mempunyai kualitas kepribadian
berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Perbedaan kualitas kepribadian perawat akan mempengaruhi cara perawat dalam
Makalah Psikologi | 1
berinteraksi memberikan pelayanan, dimana akan berdampak pada tingkat kepuasan
pasien.
Kepribadian perawat sebagai pelanggan internal (pelaku pelayanan)
mempunyai pengaruh terhadap pola perilakunya terutama dalam memberikan
pelayanan kepada pasien agar memuaskan. Karena perawat senantiasa dua puluh
empat jam bersama pasien maka sikap dan perilaku perawat berpengaruh terhadap
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ilmu psikologi dan ilmu keperawatan?
2. Bagaimana hubungan psikologi dengan keperawatan?
3. Bagaimana peran perspektif psikologi keperawatan?
4. Apa tugas seorang perawat kaitannya dengan psikologi keperawatan?
5. Apa kepribadian seperti apa yang harus dimiliki perawat?
6. Bagaimana perkembangan psikologi keperawatan saat ini?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui pengertian ilmu psikologi dan ilmu keperawatan.
2. Untuk mengatahui hubungan psikologi dengan keperawatan.
3. Untuk mengetahui peran perspektif psikologi keperawatan.
4. Untuk mengetahui tugas seorang perawat kaitannya dengan psikologi keperawatan.
5. Untuk mengetahui kepribadian seperti apa yang harus dimiliki perawat.
6. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan psikologi keperawatan saat ini.
Makalah Psikologi | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Psikologi | 3
Sepulangnya dari Inggris, Florence Nightingale melanjutkan hasil perawatannya
tersebut sebagai dasar pengembangan intervensi selanjutnya. Florence Nightingale
dibangga – banggakan oleh masyarakatnya dan orang – orang mengumpulkan dana
untuk diberikan kepadanya. Lalu Florence Nightingale menggunakan dana tersebut
untuk membangun Sekolah Keperawatan Nightingale di London.
Perkembangan dunia sains keperawatan terus berlanjut pesat hingga
memunculkan batasan batasan intervensi dan tindakan keperawatan yang profesional.
Didukung dengan perkembangan dari dunia kedokteran juga, mempengaruhi
perkembangan dunia keperawatan. Dunia keperawattan juga terus memperbaharui
asuhan keperawatannya demi memberbaikii kualitas layanan keperawatan yang
diberikan pada klien.
Makalah Psikologi | 4
Penggunaan psikologi dalam keperawatan dalam lingkup lain seperti keluarga
juga perlu diperhatikan. Pada keluarga, psikologi digunakan keperawatn dalam
mengkaji situasi keluarga tehadap responnya terhadap anggota keluarga yang sakit,
peran keluarga, masalah keluarga yang menyertai, kondisi perekonomian, dan lain
sebagainya yang dapat berdampak pada kondisi sakit pasien.
Dukungan keluarga, peran pasien dalam keluarga, kondisi ekonomi, dan lainnya
yang berhasil dikaji oleh perawat bisa menjadi dasar penguat atau memberikan solusi
dan semangat pada pasien untuk lebih berjuang lagi dengan kondisi sakitnya. Proses
ini dilakukan dengan pendekatan psikologis dari hati ke hati oleh perawat.
Psikologi dalam hubungan dengan teman sejawat juga perlu dilakukan untuk
memahami tugas masing – masing dan saling membantu demi terciptanya budaya
kerja yang baik untuk pemberian pelayanan pada pasien yang terbaik juga. Selain itu
psikologi juga digunakan keperawatan dalam interaksid engan tenaga kesehatan
lainnya dalam kolaborasi treatment dengan tujuan yang baik untuk pasien.
Penggunaan psikologi dalam interaksi ini akan memuncuklak proses kolaborasi yang
kondusif dan tidak ada ego antar tenaga kesehatan karena mengutamakan tujuan
kesehatan yang terbaik bagi pasien.
Makalah Psikologi | 5
5. Berorientasi pada pelayanan menggunakan keahliannya demi pemenuhan
kebutuhan pasien.
6. Pelayanan yang diberikan pada pasien berdasarkan kepada kebutuhan yang
bersifat objektif.
7. Mengetahui yang terbaik untuk pasien dan memiliki ototnomi dalam
mempertimbangkan tindakan.
8. Membentuk perkumpulan profesi.
9. Mempunyai kekuatan dan status dalam bidang keahliannya dan pengetahuan
yang dianggap khusus.
10. Bersikap profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan,
wewenang, dan prinsip – psinsip keilmuan.
Makalah Psikologi | 6
Sedangkan komunikasi nonverbal terdiri dari : sikap tubuh, perilaku,
kontak mata, raut wajah, senyum, dan lainnya. Komunikasi non verbal ini biasa
disebut dengan 5S atau Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun.
3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara klien dengan perawat
Rasa saling percaya antara klien dengan perawat akan tercipta apabila
kedua peran diatas sudah dilakukan dengan baik. Rasa percaya ini akan
mempermudah proses pemberian asuhan keperawatan karena klien menjadi
sangat kooperatif. Menanamkan rasa percaya tersebut merupakan bentuk
pendekatan secara psikologis.
4. Memberikan motivasi pada klien
Apabila ketiga tahap peran perawat diatas sudah dilakukan, maka
perawat dapat memberikan dukungan atau motivasi untuk klien dan keluarga
dalam bentuk berupa sikap menghibur agar klien tertawa, memberikan keyakinan
pada klien terhadap kesembuhannya, memberi keyakinan pada klien terhadap
suatu treatment tertentu yang mendukung kesembuhan, memotivasi klien untuk
berani ketika mendapatkan tindakan, dan juga memotivasi pikiran positif lainnya.
1. Perawat selalu ada 24 jam di Rumah sakit dan merupakan tenaga kesehatan
paling dekat dengan pasien. Perawat harus meluangkan waktu disisi pasien pada
waktu waktu tertentu dan mendorong klien untuk menceritakan apa yang
dirasakan, baik itu tentang keluhan rasa sakit, perasaan terkait masalah keluarga,
dan keluhan lainnya yang menjadi pikiran.
2. Perawat memberikan nasehat yang sekiranya membantu disertai komunikasi dan
sentuhan terapeutik untuk menenangkan klien dan sebagai sikap dukungan.
3. Perawat memberikan penjelasan terhadap apa yang dikeluhkan sebagai suatu
proses penyembuhan yang bertahap agar klien lebih menerima keadaannya dan
juga bersabar terhadap proses penyembuhan.
4. Perawat bisa mengajarkan teknik – teknik relaksasi atau teknik perubahan
perilaku dan mendorong pikiran dan sikap klien ke arah positif dalam
menyelesaiakan masalah/ keluhannya. Misal apabila klien mengeluh nyeri tak
Makalah Psikologi | 7
juga hilang, perawat bisa mengajarkan teknik nafas dalam, guided imagery,
massage, dan teknik lainnya untuk mengatasi hal tersebut. Hal tersebut mampu
membuat klien menjadi lebih tenang, rileks, dan juga secara biologis mampu
mengurangi respon nyeri.
5. Perawat menanamkan semangat dan motivasi yang tinggi pada klien bahwa
kesembuhan atas penyakitnya bisa dia dapatkan. Semangat dan motivasi ini bisa
berupa kata – kata dengan nada yang semangat, ceria dan juga disertai dengan
bahasa non verbal seperti gerakan, tersenyum, dan tatapan yang meyakinkan.
E. Kepribadian Perawat
Seorang perawat profesional harus memiliki kepribadian yang baik. berikut beberapa
kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang perawat :
1. Keadaan fisik
Sabagai seorang perawat, kita harus bisa menjaga dan merawat kesehatan tubuh
kita sendiri sebelum merawat orang lain.
2. Penampilan yang menarik
Didepan pasien kita harus berpenampilan yang rapi,tidak mungkin kan, kalau
kita berpenampilan di depan pasien berantakan, yang ada pasien malah tidak mau
di rawat oleh kita. Pasien pasti akan berpersepsi, bagaimana perawat itu merawat
kita,sedangkan perawat itu saja tidak bisa merawat diri dia sendiri.
3. Kejujuran
Perawat harus mengatakan apa adanya tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan pasien. tidak boleh ada yang di tutup-tutupi.
4. Keriangan
Perawat harus menunjukkan sikap riang,bahagia.jangan tunjukkan sikap jutek di
depan pasien, pasien pasti akan takut melihat muka kita yang seperti itu.
5. Berjiwa sportif
Perawat harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila mengalami
kesalahan, perawat harus mengevaluasinya lagi dan introspeksi diri.
6. Rendah hati dan Murah hati
Apabila perawat bertemu dengan pasien,perawat harus menunjukkan sikap ramah
dan bantu pasien apabila ada yang memerlukan bantuan.
7. Dapat dipercaya
Makalah Psikologi | 8
Perawat harus bisa menjaga privasi pasien. jangan suka mengumbar kekurangan
pasien sekalipun dengan teman sejawat.
8. Loyalitas
Sesama perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.
9. Pandai menimbang perasaan.
Perawat dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien harus
memiliki sikap ini supaya tidak menambah beban pikiran pasien.
10. Pandai bergaul
Salah satu contohnya : perawat menyapa pasien apabila bertemu
11. Keramahan,simpati,dan kerja sama
Perawat harus bisa menunjukkan sikap ramah dan simpatinya terhadap pasien,
hal ini di harapkan supaya pasien merasa nyaman dengan kita dan akhirnya si
pasien mudah di ajak kerja sama dengan kita.
12. Rasa humor
Selain itu, kita juga harus memiliki rasa humor, setidaknya dengan memberikan
sedikit humor kepada pasien mampu mengurangi beban pikirannya.
13. Sopan santun
Sebagai seorang perawat, kita harus menghormati yang lebih tua dari kita
sekalipun itu pasien. tidak hanya dengan yang lebih tua dengan teman sejawat
atau yang umurnya di bawah kitapun,kita juga harus tunjukkan sikap ini.
Makalah Psikologi | 9
Hubungan psikologis pada faktor penurunan konsidi fisik inilah yang menjadi
landasan penggunaan psikologi keperawatan dalam manajemen pemberian layanan di
Rumah sakit atau pada klien dengan kondisi sakit. Penerapan psikologis sebagai
suatu bentuk terapi dalam keperawatan ini juga diakui dalam dunia kesehatan secara
keseluruhan dan juga bisa diterapkan oleh dokter. Terapi psikologis ini dikenal juga
sebagai terapi komplementer atau terapi alternatif yang mendukung terapa utama
yaitu medis.
Penjelasan diatas sudah mencakup semua peran psikologi dalam keperawatan dan
juga keperawatan itu sendiri terhadap keilmuan psikologi yang ada. Penerapan
psikologi dalam keperawatan sangat diperlukan untuk senantiasa memantau pasien
dari proses kesakitannya secara bio, psiko, sosio, spiritual, dan kulturan.
Selain itu, psikologi juga digunakan dalam mengkaji keluarga pasien dan juga
pemberian asuhan pada keluarga. Keperawatan memiliki peranan pemberian
pelayanan dalam empat konsep paradigma yang sudah diutarakan yaitu manusia,
kesehatan, keperawatan,d an lingkungan. Dengan begitu, target pemberian layanan
keperawatan di tempat layanan kesehatan dilakukan oleh perawat tidak hanya tertuju
pada pasien saja melainkan juga terhadap keluarga, dan lingkungan pasien.
Perawat mengkaji permasalahan yang ada pada diri pasien, keluarga, dan
lingkungan untuk mewujudkan kesehatan yang diinginkan. Paradigma tersebut
menjadi dasar praktik keperawatan profesional. Psikologi digunakan dalam proses
interaksi untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan menjalin hubungan yang saling
percaya pada keluarga dan pasien, perawat dapat memodifikasi perilaku, lingkungan,
dan faktor faktor yang mempengaruhi kesehatan. Sehingga didapatkan proses
perawatan yang holistik dan memuaskan. Semoga artikel mengenai psikologi
keperawatan ini mampu memberikan pemahaman lebih bagi Anda dam bermanfaat.
Makalah Psikologi | 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikologi merupakan keilmuan yang sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.
Psikologi berawal dari filsafat keilmuan yang ada pada zaman Aristoteles. Aritoteles
mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa. Aristoteles melihat psikologi sebagai ilmu
yang mempelajari tentang kehidupan. Jiwa merupakan suatu bentuk adanya
kehidupan dimana dimiliki oleh semua makhluk hidup.
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan
ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat
harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus
dapat memahami masalah yang dihadapi oleh pasien, selain itu seorang perawat dapat
berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk
memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku peduli atau kasih sayang.
B. Saran
Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh
pasien, dan mempunyai perilaku yang peduli terhadap pasien.
Makalah Psikologi | 11
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Psikologi | 12