Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PSIKOLOGI

KARAKTERISTIK PSIKOLOGIS YANG HARUS


DIMILIKI PERAWAT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi


Dosen Pengampu : Novy Yulianty, S.Psi, M.Psi, Psikolog

Disusun oleh:
1. Dena Lubnah Habibah 1800001006
2. Hilda Wulandari 1800001015
3. Neng Fitriyana 1800001019
4. Siska Amelia 1800001033
5. Siti Lina Maulani 1800001035
6. Yulia Febriyanti 1800001045

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


AKPER RS EFARINA PURWAKARTA
Jln. Raya Bungursari No.1 Cibening Purwakarta
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Psikologi yang berjudul “Karakteristik
psikologis yang harus dimiliki perawat” ini sesuai dengan rencana. Makalah ini disusun
dengan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada.
1. Ibu Novy Yulianty, S.Psi, M.Psi, Psikolog sebagai Dosen mata kuliah Psikologi ,
yang telah memberikan penjelasan kepada kami mengenai tata cara melakukan dan
menyusun makalah.
2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moriil maupun materiil.
3. Rekan – rekan yang telah berbagi informasi.
4. Dan semua pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
kritik dan saran membangun dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan karya kami
selanjutnya.

Purwakarta, 20 Maret 2019

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

A. BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 2

C. Tujuan ....................................................................................................................... 2

B. BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Psikologi Dan Ilmu Keperawatan .................................................. 3

B. Hubungan Psikologi Dengan Keperawatan .............................................................. 4

C. Peran Perspektif Psikologi Keperawatan .................................................................. 5

D. Tugas Seorang Perawat Kaitannya Dengan Psikologi Keperawatan ........................ 7

E. Kepribadian Seperti Apa Yang Harus Dimiliki Perawat .......................................... 8

F. Perkembangan Psikologi Keperawatan Saat Ini ....................................................... 9

C. BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 11

B. Saran ....................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari
upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Keperawatan adalah ilmu yang
berkenaan dengan masalah-masalah fisik, psikologis, sosiologis, budaya dan spiritual
dari individu. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu faktor penentu
baik buruknya mutu dan citra rumah sakit. Oleh karena itu kualitas pelayanan
keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin.
Seorang perawat profesional dalam melaksanakan tugasnya memberikan
pelayanan yang baik kepada individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat harus
dapat bekerjasama dengan pihak – pihak lain yang berkaitan dengan tugasnya. Seperti
dengan pasien, teman sejawat, profesi lain yang terkait dan instansi. perawat
mempunyai hak dan kewajiban untuk melaksanakan asuhan keperawatan seoptimal
mungkin dengan pendekatan biologis, psikologis, sosial dan spiritual sesuai
kebutuhanpasien.
Oleh karena itu, perawat diharapkan memiliki kemampuan untuk
menyesuaiakan diri dengan lingkungan kerja, seperti pasien, rekan perawat dan
dengan profesi lain yang berhubungan langsung dalam menjalankan pekerjaan.
Misalnya penyesuaian dengan pasien, perawat harus benar – benar sensitif terhadap
perubahan kondisi pasien akibat suatu penyakit, harus memahami keberadaan pasien
sehingga sabar dan tetap menjaga etika dan moral.
Salah satu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan menjaga
mutu pelayanan kesehatan adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan adalah
gabungan dari ilmu kesehatan dan seni merawat (care), suatu gabungan humanistik
dari ilmu pengetahuan, filosofi keperawatan, kegiatan klinik, komunikasi, dan ilmu
sosial.
Oleh karena itu penting sekali dikembangkan berbagai usaha untuk
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan diberbagai aspek. Salah satu aspek
yang coba dikaji disini adalah perilaku perawat terhadap pasien. Perawat sebagai
ujung tombak pelayanan di rumah sakit tentunya mempunyai kualitas kepribadian
berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Perbedaan kualitas kepribadian perawat akan mempengaruhi cara perawat dalam

Makalah Psikologi | 1
berinteraksi memberikan pelayanan, dimana akan berdampak pada tingkat kepuasan
pasien.
Kepribadian perawat sebagai pelanggan internal (pelaku pelayanan)
mempunyai pengaruh terhadap pola perilakunya terutama dalam memberikan
pelayanan kepada pasien agar memuaskan. Karena perawat senantiasa dua puluh
empat jam bersama pasien maka sikap dan perilaku perawat berpengaruh terhadap
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ilmu psikologi dan ilmu keperawatan?
2. Bagaimana hubungan psikologi dengan keperawatan?
3. Bagaimana peran perspektif psikologi keperawatan?
4. Apa tugas seorang perawat kaitannya dengan psikologi keperawatan?
5. Apa kepribadian seperti apa yang harus dimiliki perawat?
6. Bagaimana perkembangan psikologi keperawatan saat ini?

C. Tujuan
1. Untuk mengatahui pengertian ilmu psikologi dan ilmu keperawatan.
2. Untuk mengatahui hubungan psikologi dengan keperawatan.
3. Untuk mengetahui peran perspektif psikologi keperawatan.
4. Untuk mengetahui tugas seorang perawat kaitannya dengan psikologi keperawatan.
5. Untuk mengetahui kepribadian seperti apa yang harus dimiliki perawat.
6. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan psikologi keperawatan saat ini.

Makalah Psikologi | 2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi dan Ilmu Keperawatan


Ilmu Keperawatan sudah banyak dikenal oleh masyarakat sebagai keilmuan
medis salam konsep kesehatan. Ilmu Keperawatan sendiri berasal dari zaman dahulu
dari awal mula terciptanya manusia. Keperawatan pada awalnya tercipta sebagai
suatu bentuk tindakan natural seperti kasih sayang kepada keluarga. Keperawatan
lalu dilihat menjadi sebuah profesi melalui kedatangan Florence Nightingale yang
mereformasi dunia keperawatan saat itu.
Kemudian, kedatangan Florence Nightingale saat itu juga meletakkan dasar
keperawatan sebagai sebuah profesi yang diakui. Florence Nightingale merupakan
anak dari sebuah keluarga bangsawan yang berpendidikan. Dengan semua pendidikan
dan latar belakang yang baik dari keluarganya, Florence memutuskan untuk menjadi
seorang perawat. Kemudian, Ia mendedikasikan diri dalam pelayanan kemanusiaan.
Awalnya, keluarga tidak menyetujui Florence untuk menjadi perawat karena melihat
latar belakang keluarganya. Namun demikian, Florence menunjukkan perilaku yang
sangat baik dalam merawat neneknya yang kala itu sedang sakit, sehingga orang
tuanya menyetujuinya.
Pada tahun 1854, Rusia dan gabungan negara Inggris, Prancis, dan Turki
menyatakan perang. Dalam perang tersebut, Florence Nightingale mendengar banyak
tentara yang terluka dan tenaga perawat yang ada masih kurang. Hal tersebut
membuat jumlah tentara Inggris yang mati justru lebih banyak disebabkan oleh
penyakit dan karena luka akibat perang.
Setelah itu, Florence Nightingale yang berasal dari keluarga bangsawan dan
memiliki pengaruh politik yang cukup besar, mengajak teman – temannya untuk
merawat pasukan tentara Inggris di barak prajurit. Florence Nightingale melihat
kematian tentara dikarenakan higienitas yang buruk. Lalu Florence Nightingale
memberikan instruksi pada semuanya untuk bekerja sama membersihkan barak
tentara sampai bersih, membuat ventilasi agar sinar matahari dan udara segar bisa
masuk. Dalam beberapa bulan, kematian tentara di barak tersebut menurun drastis.
Higienitas ini yang sampai sekarang masih berlaku dan digunakan oleh seleuruh
tenaga kesehatan dan rumah sakit di seluruh dunia.

Makalah Psikologi | 3
Sepulangnya dari Inggris, Florence Nightingale melanjutkan hasil perawatannya
tersebut sebagai dasar pengembangan intervensi selanjutnya. Florence Nightingale
dibangga – banggakan oleh masyarakatnya dan orang – orang mengumpulkan dana
untuk diberikan kepadanya. Lalu Florence Nightingale menggunakan dana tersebut
untuk membangun Sekolah Keperawatan Nightingale di London.
Perkembangan dunia sains keperawatan terus berlanjut pesat hingga
memunculkan batasan batasan intervensi dan tindakan keperawatan yang profesional.
Didukung dengan perkembangan dari dunia kedokteran juga, mempengaruhi
perkembangan dunia keperawatan. Dunia keperawattan juga terus memperbaharui
asuhan keperawatannya demi memberbaikii kualitas layanan keperawatan yang
diberikan pada klien.

B. Hubungan Psikologi dalam Keperawatan


Psikologi dan keperawatan saling berhubungan. Psikologi sangat dibutuhkan
dalam praktek keperawatan. Ilmu psikologi ini dapat membantu perawat dalam
mengkaji dan memberikan asuhan keperawatan secara terintegrasi dan holistik tidak
hanya meliputi kondisi fisik saja melainkan juga dari sisi psikologi pasien.
Menurut konsep kajian keperawatan yang berdasarkan pada respon bio, psiko,
sosio, spiritual, dan kultural ini psikologi masuk pada salah satu kajian profesi
keperawatan. Perawat juga perlu menggali kondisi pasien lebih dalam terhadap
kondisi fisik, sosio, spiritual, dan kultural melalui pendekatan psikologi dengan
menanamkan rasa percaya pada pasien.
Perawat mengkaji kondisi pasien dari segi psikologi untuk menjadi dasar
hubungan terapeutik dan komunikasi efektif dengan menerapkan ilmu psikologi
dalam keperawatan, perawat menjadi lebih sensitif untuk terbuka dan memahami
perasaan pasien ketika sakit, sumber – sumber penguat bagi pasien, keinginan pasien
lebih dalam, harapan , dan lainnya.
Psikologi dalam keperawatan tidak hanya diterapkan pada pasien saja namun
juga pada keluarga, rekan perawat, dan juga kolaboratif dengan tenaga medis yang
lain. Psikologi digunakan dalam beragam konteks di dunia keperawatan untuk
memberikan pelayanan yang holistik dan berkualitas, menitikberatkan pada kepuasan
pasien secara fisik dan psikologis selama menerima perawatan dalam suatu rumah
sakit.

Makalah Psikologi | 4
Penggunaan psikologi dalam keperawatan dalam lingkup lain seperti keluarga
juga perlu diperhatikan. Pada keluarga, psikologi digunakan keperawatn dalam
mengkaji situasi keluarga tehadap responnya terhadap anggota keluarga yang sakit,
peran keluarga, masalah keluarga yang menyertai, kondisi perekonomian, dan lain
sebagainya yang dapat berdampak pada kondisi sakit pasien.
Dukungan keluarga, peran pasien dalam keluarga, kondisi ekonomi, dan lainnya
yang berhasil dikaji oleh perawat bisa menjadi dasar penguat atau memberikan solusi
dan semangat pada pasien untuk lebih berjuang lagi dengan kondisi sakitnya. Proses
ini dilakukan dengan pendekatan psikologis dari hati ke hati oleh perawat.
Psikologi dalam hubungan dengan teman sejawat juga perlu dilakukan untuk
memahami tugas masing – masing dan saling membantu demi terciptanya budaya
kerja yang baik untuk pemberian pelayanan pada pasien yang terbaik juga. Selain itu
psikologi juga digunakan keperawatan dalam interaksid engan tenaga kesehatan
lainnya dalam kolaborasi treatment dengan tujuan yang baik untuk pasien.
Penggunaan psikologi dalam interaksi ini akan memuncuklak proses kolaborasi yang
kondusif dan tidak ada ego antar tenaga kesehatan karena mengutamakan tujuan
kesehatan yang terbaik bagi pasien.

C. Peran Perspektif Psikologi Keperawatan


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Perspektif diartikan sebagai suatu cata
atau metode pandang yang bisa dirasakan oleh panca indera atau juga dapat diartikan
sebagai suatu sudut pandang seseorang dalam menyikapi suatu objek yang tampak
oleh panca indera.
Menurut Schein E, 1972 dalam PPNI, 2001 menyatakan keperawatan sebagai
pemberi pelayanan profesional yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Profesional memiliki artian yang berbeda dengan amatir. Profesional terikat


seumur hidup yang merupakan penghasilan utama.
2. Perawat perlu memiliki motivasi yang kuat sebagai landasan pemilihan karir
profesionalnya dan mempunyai komitmen hidup yang mantap terhadap karirnya.
3. Keperawatan memiliki kelompok ilmu pengetahuan yang mantap serta
ketrampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan.
4. Perawat perlu profesional mengambil keputusan untuk kliennya berdasarkan
prinsip – prinsip teori yang sudah dipelajari.

Makalah Psikologi | 5
5. Berorientasi pada pelayanan menggunakan keahliannya demi pemenuhan
kebutuhan pasien.
6. Pelayanan yang diberikan pada pasien berdasarkan kepada kebutuhan yang
bersifat objektif.
7. Mengetahui yang terbaik untuk pasien dan memiliki ototnomi dalam
mempertimbangkan tindakan.
8. Membentuk perkumpulan profesi.
9. Mempunyai kekuatan dan status dalam bidang keahliannya dan pengetahuan
yang dianggap khusus.
10. Bersikap profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kemampuan,
wewenang, dan prinsip – psinsip keilmuan.

Berikut adalah peranan psikologi dalam keperawatan :

1. Terjalinnya hubungan interpersonal


Hubungan interpersonal yang baik memungkinkan pasien untuk lebih
terbuka terhadap apa yang dirasakannya dan kemudian menyampaikannya pada
perawat. Hal ini akan sangat membantu perawat untuk memberikan pilihan yang
terbaik selama masa pengobatan dan juga dapat menurunkan tingkat kecemasan.
Dengan hubungan interpersonal yang baik, klien merasa lebih senang, merasa
lebih puas terhadap pelayanan, merasa aman, klien percaya dengan semua
rencana tindakan yang akan dilakukan, klien lebih kooperatif, dan manfaat baik
lainnya.
2. Komunikasi yang baik antara perawat dan klien
Komunikasi yang baik perlu selalu dijaga. Komunikasi yang baik
bertujuan untuk mendorong klien menyampaikan keluhan yang sedang dirasakan
dan juga komunikasi yang baik membantu perawat penyampaikan rencana
tindakan yang mudah dipahami. Dalam komunikasi antara kedua pihak akan
memunculkan rasa diperhatikan yang lebih dan memberi kepuasaan pelayanan.
Komunikasi efektif terdiri dari verbal dan nonverbal.
Komunikasi verbal dilakukan dengan beberapa hal berikut :
memperhatikan intonasi suara yang halus, kata – kata yang mudah dimengerti,
dan nada suara yang tetap.

Makalah Psikologi | 6
Sedangkan komunikasi nonverbal terdiri dari : sikap tubuh, perilaku,
kontak mata, raut wajah, senyum, dan lainnya. Komunikasi non verbal ini biasa
disebut dengan 5S atau Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun.
3. Menumbuhkan rasa saling percaya antara klien dengan perawat
Rasa saling percaya antara klien dengan perawat akan tercipta apabila
kedua peran diatas sudah dilakukan dengan baik. Rasa percaya ini akan
mempermudah proses pemberian asuhan keperawatan karena klien menjadi
sangat kooperatif. Menanamkan rasa percaya tersebut merupakan bentuk
pendekatan secara psikologis.
4. Memberikan motivasi pada klien
Apabila ketiga tahap peran perawat diatas sudah dilakukan, maka
perawat dapat memberikan dukungan atau motivasi untuk klien dan keluarga
dalam bentuk berupa sikap menghibur agar klien tertawa, memberikan keyakinan
pada klien terhadap kesembuhannya, memberi keyakinan pada klien terhadap
suatu treatment tertentu yang mendukung kesembuhan, memotivasi klien untuk
berani ketika mendapatkan tindakan, dan juga memotivasi pikiran positif lainnya.

D. Tugas Seorang Perawat Kaitannya dengan Psikologi Keperawatan


Dalam tindakan pemberian asuhan keperawatan, beberapa hal berikut dilakukan
perawat terkaiit psikologi keperawatn yaitu :

1. Perawat selalu ada 24 jam di Rumah sakit dan merupakan tenaga kesehatan
paling dekat dengan pasien. Perawat harus meluangkan waktu disisi pasien pada
waktu waktu tertentu dan mendorong klien untuk menceritakan apa yang
dirasakan, baik itu tentang keluhan rasa sakit, perasaan terkait masalah keluarga,
dan keluhan lainnya yang menjadi pikiran.
2. Perawat memberikan nasehat yang sekiranya membantu disertai komunikasi dan
sentuhan terapeutik untuk menenangkan klien dan sebagai sikap dukungan.
3. Perawat memberikan penjelasan terhadap apa yang dikeluhkan sebagai suatu
proses penyembuhan yang bertahap agar klien lebih menerima keadaannya dan
juga bersabar terhadap proses penyembuhan.
4. Perawat bisa mengajarkan teknik – teknik relaksasi atau teknik perubahan
perilaku dan mendorong pikiran dan sikap klien ke arah positif dalam
menyelesaiakan masalah/ keluhannya. Misal apabila klien mengeluh nyeri tak

Makalah Psikologi | 7
juga hilang, perawat bisa mengajarkan teknik nafas dalam, guided imagery,
massage, dan teknik lainnya untuk mengatasi hal tersebut. Hal tersebut mampu
membuat klien menjadi lebih tenang, rileks, dan juga secara biologis mampu
mengurangi respon nyeri.
5. Perawat menanamkan semangat dan motivasi yang tinggi pada klien bahwa
kesembuhan atas penyakitnya bisa dia dapatkan. Semangat dan motivasi ini bisa
berupa kata – kata dengan nada yang semangat, ceria dan juga disertai dengan
bahasa non verbal seperti gerakan, tersenyum, dan tatapan yang meyakinkan.

E. Kepribadian Perawat
Seorang perawat profesional harus memiliki kepribadian yang baik. berikut beberapa
kepribadian yang seharusnya dimiliki oleh seorang perawat :
1. Keadaan fisik
Sabagai seorang perawat, kita harus bisa menjaga dan merawat kesehatan tubuh
kita sendiri sebelum merawat orang lain.
2. Penampilan yang menarik
Didepan pasien kita harus berpenampilan yang rapi,tidak mungkin kan, kalau
kita berpenampilan di depan pasien berantakan, yang ada pasien malah tidak mau
di rawat oleh kita. Pasien pasti akan berpersepsi, bagaimana perawat itu merawat
kita,sedangkan perawat itu saja tidak bisa merawat diri dia sendiri.
3. Kejujuran
Perawat harus mengatakan apa adanya tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan keadaan pasien. tidak boleh ada yang di tutup-tutupi.
4. Keriangan
Perawat harus menunjukkan sikap riang,bahagia.jangan tunjukkan sikap jutek di
depan pasien, pasien pasti akan takut melihat muka kita yang seperti itu.
5. Berjiwa sportif
Perawat harus menjalankan tugasnya dengan benar, apabila mengalami
kesalahan, perawat harus mengevaluasinya lagi dan introspeksi diri.
6. Rendah hati dan Murah hati
Apabila perawat bertemu dengan pasien,perawat harus menunjukkan sikap ramah
dan bantu pasien apabila ada yang memerlukan bantuan.
7. Dapat dipercaya

Makalah Psikologi | 8
Perawat harus bisa menjaga privasi pasien. jangan suka mengumbar kekurangan
pasien sekalipun dengan teman sejawat.
8. Loyalitas
Sesama perawat harus bisa bekerja sama dan saling membantu.
9. Pandai menimbang perasaan.
Perawat dalam menyampaikan suatu pernyataannya terhadap pasien harus
memiliki sikap ini supaya tidak menambah beban pikiran pasien.
10. Pandai bergaul
Salah satu contohnya : perawat menyapa pasien apabila bertemu
11. Keramahan,simpati,dan kerja sama
Perawat harus bisa menunjukkan sikap ramah dan simpatinya terhadap pasien,
hal ini di harapkan supaya pasien merasa nyaman dengan kita dan akhirnya si
pasien mudah di ajak kerja sama dengan kita.
12. Rasa humor
Selain itu, kita juga harus memiliki rasa humor, setidaknya dengan memberikan
sedikit humor kepada pasien mampu mengurangi beban pikirannya.
13. Sopan santun
Sebagai seorang perawat, kita harus menghormati yang lebih tua dari kita
sekalipun itu pasien. tidak hanya dengan yang lebih tua dengan teman sejawat
atau yang umurnya di bawah kitapun,kita juga harus tunjukkan sikap ini.

F. Perkembangan Psikologi Keperawatan Saat Ini


Psikologi keperawatan saat ini sudah berkembang sangat pesat bahkan sudah
merambah pada penggunaan terapi perubahan mental atau psikologis dalam
pemberian asuhan keperawatan. Respon stres, ketakutan, kecemasan, dan lainnya
pada klien sering sekali berdampak pada kondisi klinis danmemperburuk kondisi
kesehatan.
Pendekatan psikologis dengan terapi terapi seperti behavioral cognitif therapy,
meditasi, guided imagery, musik, dan lainnya sudah banyak digunakan untuk
meningkatkan kualitas kesehatan pasiend ari segi psikologis. Efek dari stres dan
kecemasan tersebut bisa berdampak buruk pada peningkatan nadi, tekanan darah,
level biomedik dalam darah lainnya, yang juga bisa berdampak pada pemercepat
kematian pada beberapa pasien dengan penyakit kronis.

Makalah Psikologi | 9
Hubungan psikologis pada faktor penurunan konsidi fisik inilah yang menjadi
landasan penggunaan psikologi keperawatan dalam manajemen pemberian layanan di
Rumah sakit atau pada klien dengan kondisi sakit. Penerapan psikologis sebagai
suatu bentuk terapi dalam keperawatan ini juga diakui dalam dunia kesehatan secara
keseluruhan dan juga bisa diterapkan oleh dokter. Terapi psikologis ini dikenal juga
sebagai terapi komplementer atau terapi alternatif yang mendukung terapa utama
yaitu medis.
Penjelasan diatas sudah mencakup semua peran psikologi dalam keperawatan dan
juga keperawatan itu sendiri terhadap keilmuan psikologi yang ada. Penerapan
psikologi dalam keperawatan sangat diperlukan untuk senantiasa memantau pasien
dari proses kesakitannya secara bio, psiko, sosio, spiritual, dan kulturan.
Selain itu, psikologi juga digunakan dalam mengkaji keluarga pasien dan juga
pemberian asuhan pada keluarga. Keperawatan memiliki peranan pemberian
pelayanan dalam empat konsep paradigma yang sudah diutarakan yaitu manusia,
kesehatan, keperawatan,d an lingkungan. Dengan begitu, target pemberian layanan
keperawatan di tempat layanan kesehatan dilakukan oleh perawat tidak hanya tertuju
pada pasien saja melainkan juga terhadap keluarga, dan lingkungan pasien.
Perawat mengkaji permasalahan yang ada pada diri pasien, keluarga, dan
lingkungan untuk mewujudkan kesehatan yang diinginkan. Paradigma tersebut
menjadi dasar praktik keperawatan profesional. Psikologi digunakan dalam proses
interaksi untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan menjalin hubungan yang saling
percaya pada keluarga dan pasien, perawat dapat memodifikasi perilaku, lingkungan,
dan faktor faktor yang mempengaruhi kesehatan. Sehingga didapatkan proses
perawatan yang holistik dan memuaskan. Semoga artikel mengenai psikologi
keperawatan ini mampu memberikan pemahaman lebih bagi Anda dam bermanfaat.

Makalah Psikologi | 10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikologi merupakan keilmuan yang sudah ada sejak zaman Yunani Kuno.
Psikologi berawal dari filsafat keilmuan yang ada pada zaman Aristoteles. Aritoteles
mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa. Aristoteles melihat psikologi sebagai ilmu
yang mempelajari tentang kehidupan. Jiwa merupakan suatu bentuk adanya
kehidupan dimana dimiliki oleh semua makhluk hidup.
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan kesabaran dan
ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit. Seorang perawat
harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai seorang perawat harus
dapat memahami masalah yang dihadapi oleh pasien, selain itu seorang perawat dapat
berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat memerlukan kemampuan untuk
memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual, teknikal dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku peduli atau kasih sayang.

B. Saran
Sebagai seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh
pasien, dan mempunyai perilaku yang peduli terhadap pasien.

Makalah Psikologi | 11
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B A (2001) Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksana Tindakan Keperawatan,


Makalah disampaikan pada Pelatihan Nasional Keperawatan Profesional Jiwa.
Company Tawsend, MC (1996) Psichiatric Mental Health Nursing
Consept to Care, Daris Company, Philadelphia.
https://dosenpsikologi.com/psikologi-keperawatan

Makalah Psikologi | 12

Anda mungkin juga menyukai