KAJIAN TEORI
yang satu menjadi sebab dari peristiwa lainnya, yang satu menjadi akibat dan yang
hubungan sebab akibat Antara berbagai peristiwa dalam alam dan dalam hidup
a. Sebagai bahan atau objek material yang hendak dikaji oleh ilmu, dimana hukum
atau hubungan sebab akibat itu menjadi sorotan dan kajian dalam ilmu.
b. Hukum ilmiah juga menjadi tujuan atau hasil akhir dari ilmu.
Sesungguhnya hukum atau hubungan sebab akibat tersebut sudah ada dan ilmu
pengetahuan bertugas untuk menyingkapkan hukum yang sudah ada didalam alam ini
solving.
a. Lebih pasti. Dibandingkan dengan hipotesis, hukum ilmiah bersifat lebih pasti,
dimana dugaan dalam hipotesis sudah terbukti benar dengan didukung oleh fakta
dan data yang tak terbantahkan dan terdapat hubungan langsung tanpa terkecuali
sendirinya akan lebih umum atau universal juga keberlakuannya. Hukum bersifat
dua peristiwa dengan demikian, sejauh merupakan hukum ilmiah, siapapun akan
sepakat dan menyetuji bahwa memang benar ada hubungan sebab akibat Antara
c. Punya daya terang yang lebih luas. Hal yang paling membedakan hukum dengan
hipotesis adalah bahwa hukum memiliki daya terang yang lebih luas. Dengan
hukum, peristiwa dialam ini yang tadinya terlihat hanya berdiri sendiri menjadi
semakin jelas bahwa memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Berkat adanya
hukum, manusia secara bebas dapat meramalkan berbagai peristiwa tertentu yang
belum terjadi dan dapat merencanakan hidupnya secara lebih pasti dan teratur.
bahwa variasi kebetulan secara bertahap tunduk pada hukum kemudian menjadi
mantap dalam pola-pola yang regular lalu selanjutnya dapat dipahami. Hal ini terjadi
secara kontinu. Pada penemuan dan perumusan hipotesis tidak dapat bicara tentang
a. Karena alam selalu berkembang. Perkembangan ini bertahap dari kosmos kepada
yang sama. Hal ini berarti alam mengandung kebetulan atau irregularitas.
Selain kebetulan, pemunculan regularitas atau hukum alam dapat pula dipahami
dalam konteks kontinuitas. Kontinuitas merupakan kenyataan dasar dari setiap benda.
Kontinuitas sudah ada sejak permulaan, atau ketika benda-benda belum terbentuk
Kontinuitas merupakan unsur yang penting dalam perkembangan alam atau benda-
benda tertentu, yakni kontinuitas dari chaos kepada formation of habits, dari
perkembangan dari zaman ke zaman. Maka dari itu, ilmuan melihat ilmu pengetahuan
sebagai proses, suatu penelitian yang hidup tanpa henti. Banyak hal yang belum
diketahui yang mengundang perhatian. Karena itu ilmuwan tidak akan pernah
Subana (2011: 124) kesuksesan ilmu pengetahuan adalah afinitas Antara budi
manusia dengan alam, karena pikiran manusia dengan alam selalu berhubungan satu
sama lain. keberhasilan ilmu pengetahuan dalam memilih hipotesis juga merupakan
akibat dari fakta bahwa pikiran manusia berjalan bersamaan dengan alam. Ilmuan
yang baik adalah ilmuan yang selalu mengecek hipotesisnya dengan melakukan
observasi yang sungguh-sungguh pada fakta, serta berani mengungkapkan secara jujur
kekeliruannya.
6. Dari Hukum Menuju Teori
Sumardjono (2012: 98) fungsi dari teori adalah untuk menjelaskan hukum ilmiah.
Oleh karena itu Antara hukum dan teori saling berkaitan dengan erat. Perbedaan
diantara hukum dan teori, yaitu: hukum lebih bersifat empiris dan harus diperiksa dan
ditolak berdasarkan fakta empiris. Teori lebih merupakan pandangan umum yang sulit
a. Teori merupakan upaya tentative untuk membangun hubungan yang cukup luas
a. Jika kita menerima teori tersebut sebagai suatu hal yang benar, maka kita dapat
membuktikan bahwa hukum yang harus dijelaskan juga benar dengan sendirinya.
b. Teori menjelaskan hukum dengan memberi pernyataan yang jauh lebih dikenal
Bill Newton-Smith telah mengidentifikasi 8 ciri teori ilmiah yang mampu digunakan
untuk memberikan penjelasan dengan baik, yang digunakan acuan dalam memilih
waktu sebelumnya.
d. Inter-theory support. Suatu teori seharus terintegrasi dan memberikan dukungan
e. Smootness. Jika suatu teori tidak sesuai dengan fenomena yang dijelaskan
h. Simplicity. Teori yang simpel lebih baik dari pada teori yang rumit.
7. Pembahasan
antara peristiwa tertentu dengan peristiwa lainnya. Satu peristiwa terjadi, peristiwa
yang lain pasti terjadi atau menyusul atau peristiwa yang satu terjadi, peristiwa yang
ditemukan sebagai hubungan sebab akibat, yaitu bahwa ternyata peristiwa yang satu
menjadi sebab dari peristiwa yang lain atau bahwa yang satu menjadi akibat dan yang
lain menjadi sebabnya. Ilmu pengetahuan mengkaji atau meneliti hubungan sebab
akibat antara berbagai peristiwa dalam alam dan dalam hidup manusia. Hubungan ini
dianggap sebagai suatu hubungan yang bersifat pasti karena satu peristiwa terjadi
yang lain dengan sendirinya akan menyusul atau pasti telah terjadi sebelumnya.
mengungkapkan hubungan sebab akibat antara peristiwa yang satu dengan peristiwa
yang lain, lanjutan dari hipotesis yang telah mendapat status yang lebih pasti sifatnya
karena telah terbukti benar dengan didukung oleh fakta dan data yang tidak
bersifat lebih pasti, kebenarannya bersifat sementara atau tidak definitif selalu ada
sebuah hukum ilmiah. Terbukti benar bahwa ada hubungan langsung tanpa terkecuali
antara peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain. Dengan kata lain, dalam bentuk
hipotesis masih merupakan sebuah dugaan bahwa ada hubungan sebab akibat antara
A dan B, dalam bentuknya sebagai hukumhubungan sebab akibat itu terbukti benar.
Jika A terjadi maka B pun pasti terjadi dan terbukti ada hubungan sebab akibat antara
keduanya. Sebaliknya, jika A terjadi dan B hanya kadang-kadang saja itu berarti
Hubungan ini merupakan sebuah hukum ilmiah tidak hanya terjadi pada kasus
partikular, yaitu antara dua peristiwa khusus dalam kurun waktu dan tempat tertentu.
Melainkan, berlaku untuk semua peristiwa sejenis lainnya kapan dan dimana saja.
Hubungan sebab akibat diungkapkan, hukum ilmiah dengan sendirinya akan terjadi.
Hukum ilmiah siapapun akan sepakat dan menyetujui bahwa memang benar ada
hubungan sebab akibat antara peristiwa sejenis yang satu dengan yang lainnya. Kedua
sifat diatas, belum cukup untuk menentukan dengan jelas batas antara hipotesis
dengan hukum, yang paling membedakan antara hukum dan hipotesis adalah
bahwa hukum mempunyai daya terang yang jauh lebih jelas. Dengan hukum ilmiah,
yang lainnya. Hukum yang memberi penjelasan mengenai hubungan antara peristiwa
yang dikaji agar bisa dimengerti dan masuk akal. Hubungan sebab akibat yang
bersifat pasti dan deterministik bukannya meniadakan kebebasan manusia. Dengan
kata lain penjelasan yang diberikan hukum ilmiah jauh lebih memuaskan karena
dengan penjelasan itu manusia tahu bahwa ada hubungan terkait yang erat antara satu
Ilmuan alam tunduk pada hukum (regularitas dan uniformitas), dan karena itu alam
kebetulan secara bertahap tunduk pada hukum dan pada giliranya akan menjadi
mantap dari pola-pola yang reguler dan karena itu dapat dipahami. Hal ini terjadi
secara kontinue, kontinuitas membuat peristiwa dan benda semakin lama semakin
lampau dunia berkembang dan tumbuh ke arah hukum, ketetapan dan regularitas.
Selain kebetulan, kemunculan regularitas atau hukum alam dapat pula dipahami
dalam konteks kontinuitas, kontinuitas merupakan kenyataan dasar dari setiap benda.
Dengan unsur kebetulan potensialitas itu menampakan diri dalam bentuk-bentuk yang
lebih spesifik maka kontinuitas sudah ada sejak permulaan, atau ketika benda-benda
dengan kebiasan tertentu. Maka ada kontinuitas dari situasi baru, spontanitas, dan
orisinalitas arkhe kepada kebiasaan. Tahap ini disebut dengan apa yang disebut oleh
peirce dengan the formation of habit pad benda-benda. Maka kontinuitas merupakan
unsur yang penting dalam perkembangan alam atau benda-benda tetentu yakni
kenyataan pengetahun itu sendiri. Hal ini disebabkan karena pemikiran menusia selalu
ilmuan atau pun dalam fikiran komunitas ilmuan. Metode ilmu pengetahuan juga
ditemukan sekarang merupakan hasil dari usaha yang panjang dari ilmu pengetahuan.
Ilmuan melihat ilmu pengetahuan sebagai proses, suatu penelitian hidup tanpa henti.
Proposisi-proposisi ilmiah yang diterima pada suatu waktu tertentu tidak lebih dari
prestasi.
Dasar dari kesuksesan ilmu pengetahuan adalah afinitas antara diri manusia
dan alam. Keberhasilan ilmu pengetahuan dalam memilih hepotesis juga merupakan
akibat dari fakta bahwa fikiran manusia bekerja bersamaan dengan alam. Pengetahuan
manusia terjadi karena kategori-kategori tertentu dalam akal budi manusia yang
ilmu pengetahuan berangkat dari kepercayaan dasar bahwa budi menusia memiliki
pengetahuan berkembang karena insting budi atau intuisi budi yang langsung
Hukum dan teori ada kaitan yang sangat erat, namun demikian ada perbedaan
yang besar diantara keduanya, hukum lebih bersifat empiris dan harus diperiksa dan
ditolak berdasarkan fakta empiris. Sebaliknya, teori lebih merupakan pandangan
umum yang sulit diperiksa langsung secara empiris. Teori terutama di maksudkan
sebagai huimpunan pengetahuan yang meliputi banyak kenyataan dan hukum yang
sudah diketahui dan diperiksa berdasarkan kenyataan empiris jadi teori mencakup
pula hukum. Fungsi teori upaya relatif untuk membangun hubungan yang cukup luas
hubungan satu sama lain, sehingga hukum–hukum tersebut dapat dipahami dan masuk
akal. Jika kita menerima teori tersebut sebagai benar maka kita dapat membuktikan
bahwa hukum yang harus dijelaskannya juga benar dengan sendirinya. Dalam hal