DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1 :
Tiara Della Ramadhani
Umiani
Vitri Febriyanti
Wandriauni Pangestuti
Sri Rahmawanti
Delvita Azhari
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Program Kota Sehat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu
dengan tangan terbuka kami menerima kritik dan saran pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Program Kota Sehat ini
dapat memberikan manfaat kepada pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..…2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang………………………………………………………………...4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian …………...……………………………………………………..…5
B. Etiologi …………………...…………………………………………………..5
C. Patofisiologi ……………………..…………………………………………....7
D. Manifestasi Klinik ……………...………...…………………………………..8
E. Komplikasi ……………………………………………………….………….10
F. Pemeriksaan Diagnostik……………………………………………………..12
G. Penatalaksanaan ………………………………………………….………….13
H. Asuhan Keperawatan ………………………………………………………..14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .………………………………………………………………...20
B. Saran ……………...……………………………………………………...…20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…………21
BAB II
Jika merujuk pada Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Kesehatan tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat, healthy city didefinisikan
sebagai suatu kondisi kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk
dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan
dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah.
WHO (1997) mendefinisikan terdapat sebelas komponen kota sehat yang
berkualitas yaitu lingkungan fisik yang aman dan bersih, ekosistem yang stabil,
dukungan masyarakat yang kuat dan tidak eksploitatif, partispasi dan kontrol
masyarakat yang kuat, pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, air, tempat
tinggal dan pekerjaan yang aman, akses untuk mendapatkan fasilitas dan pengalaman
serta interaksi dan komunikasi dengan masyarakat luas, ekonomi perkotaan yang
innovatif, mendorong interkoneksitas dari berbagai aspek budaya dan keturunan
dengan berbagai individu dan kelompok, rukun terhadap berbagai karakteristik
masyarakat, ketersediaan akses pelayanan kesehatan dengan masalah kesehatan
masyarakat dan terakhir adalah status kesehatan yang tinggi.
c. Meyediakan air bersih termasuk yang layak minum sehingga kebutuhan air
minum yang bersih dan aman dapat dinikmati penduduk dan penyakit saluran
percernaan seperti thypoid dan diare dapat dicegah.
a. Penataan ruang kota yang serasi sehingga tersedia ruang terbuka hijau yang
dapat dimanfaatkan untuk sebagai tempat bermain dan tercapai keserasian
antara bangunan, penghuni dan lingkungan hidup serta tempat kerja yang
dapat memberikan rasa nyaman, aman dan sehat.
c. Penataan dan pengelolaan pasar serta fasilitas pendukungnya secara baik dan
benar sehingga pasar tidak menjadi tempat perkembangbiakkan vektor,
sumber sampah dan kerawanan sosial lainnya serta nyaman dikunjungi oleh
orang yang membutuhkan.
b. Adanya jaminan pelayanan kesehatan bagi setiap warga negara sesuai dengan
pilihannya dan keikutsertaan dalam pendanaan dalam bentuk jaminan
pelayanan kesehatan masyarakat.
d. Setiap warga dapat mencari kehidupannya secara aman. Bayi dan anak-anak
dapat tumbuh dan berkembang secara wajar. Disamping itu orang tua dapat
menikmati hari tua dengan fasilitas yang tersedia dan dapat meningkatkan
kualitas kehidupan usia tua yang berdaya guna.
e. Adanya fasilitas untuk keperluan ibadah dan sosial yang kondusif untuk
semua pemeluk agama dan kepercayaan.
b. Tersedianya akomodasi dan sarana untuk makan dan minum yang nyaman,
aman dan sehat di kawasan wisata.
c. Tersedianya objek wisata yang aman, nyaman dan sehat dan memberi kesan
kenangan khusus.
g. Adanya sarana angkutan dari dan menuju kawasan pariwisata yang aman,
nyaman dan sehat.