Anda di halaman 1dari 13

PERKERETAAPIAN DAN TEMPA,COR PT PINDAD (PERSERO)

BANDUNG

Disusun guna memenuhi salah satu nilai mata pelajaran Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN)
Disusun Oleh:

Afrialdi Putra Ambadar

Ridwan Dimas Pratama

Sanjaya

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN

TEKNIK MEKANIK INDUSTRI

SMK ANGKASA LANUD HUSEIN SASTRANEGARA

BANDUNG

2018-2019
LEMBRAN PENGESAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT PINDAD ( PERSERO)

MENYETUJUI
PEMBIMBING PERUSAHAAN / INSTANSI

(GUNAWAN)

JUNIOR MENEGER PROD 1 ska

MENGETAHUI,

A.n VP. HUMAN CAPITAL DAN

PENGEMBANGAN ORGANISASI

SITI NURFITIYANA N

MANAGER PEMBELAJARAN DAN

PENGEMBANGAN KEPEMMIMPINAN
i
3.2 MESIN FRAIS BOR :

3.2.1 PENGERTIAN FRAIS BOR


3.2.2 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
3.2.3 LANGKAH KERJA MESIN FRAIS BOR
3.3 MESIN GERINDA :
3.3.1 PENGERTIAN MESIN GERINDA
3.3.2 FUNGSI UTAMA MESIN GERINDA
3.3.3 KELEBIHAN SERTA KEKURANGAN MESIN GERINDA
3.3.4 BAGIAN UTAMA MESIN GERINDA
3.3.5 MESIN GERINDA SEBAGAI ALAT POTONG ( TOOL GRIDING MACHINE)
3.4 PERAKITAN ISOLATING COCK :
3.4.1 FUNGSI ISOLATING COCK
3.4. 2 LANGKAH KERJA ISOLATING COCK
3.5 BRAKE CYLINDER :
3.5.1 FUNGSI BRAKE CYLINDER
3.5.2 LANGKAH KERJA BRAKE CYLINDER
3.6 BRAKE COUPLING :
3.6.1 FUNGSI BRAKE COUPLING
vi

BAB IV URAIAN KHUSUS

4.1 BIODATA 1

4.1.1 PENGERTIAN MESIN

4.1.2 LANGKAH KERJA

4.2 BIODATA 2

4.2.1 PENGERTIAN MESIN

4.2.2 LANNGKAH KERJA

4.3 BIODATA 3

4.3.1PENGERTIAN MESIN

4.3.2 LANGKAH KERJA

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

5.2 SARAN

5.2.1 SARAN UNTUK SEKOLAH

5.2.2 SARAN UNTUK ADIK KELAS

5.2.3 SARAN PT PINDAD PERSERO

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
vii

DAFTAR GAMBAR

2.1 SISTEM REM UDARA TIPE G


3.1 ISOLATNG COCK
3.2 BRAKE CYLINDER
3.3 BRAKE COUPLING
3.4 MESIN GERINDA
3.5 MESIN BUBUT
3.6 MESIN BOR RADIAL

viii
1.4 Waktu Pelaksanaan

1.5 Sistematika Penulisan

3. BAB II Sejarah Perusahan

2.1 Sejarah Umum Perusahaan


2.1.1 Visi Perusahaan
2.1.2 Misi Perusahaan
2.2 Tata Tertib Perusahaan
2.3 Struktur Organisasi

4. BAB III Kajian Teori :

Teori Yang Berhubungan Di Tempat PKL

5. BAB IV Uraian Khusus :

4.1. Orientasi Lapangan


4.1.1 Objektif Kegiatan
4.1.2 Uraian pekerjaan

6. BAB V Kesimpulan Dan Saran :

5.1. Kesimpulan
5.2 Saran

7. Daftar Pustaka

8 .Lampiran

4
Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja
sehingga aman pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut
cekam. Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu cekam rahang tiga dan cekam
rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah serentak
sehingga pada saat kita menggerakan satu kunci penggerakanya,maka ketiga
rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita menggerakan
kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak satu persatu.

1 Kepala lepas :
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebalah kanan dari mesin bubut,
Yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada saat
mengerjakan. Benda kerja yang berukuran panjang, kemungkinan bengkok
sangat besar sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu kepala tetap
dan kepala lepas ini beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah center
putar, untuk menopang benda kerja, agar tidak terjadi gesekan, Handwill,
pengunci poros,pengunci alas.
2 Alas mesin
Alas mesin berfungsi untuk tempat kedudukan kepala lepas,tempat
kedudukan eretan dan tempat kedudukan peyangga diam.
3 Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakuka proses pemakanan pada
benda kerja, dengan cara menggerakan ke kiri dan ke kanan sepanjang meja
Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan
melintang dan eretan atas dan dudukan pahat.

3.1.4 MACAM-MACAM PENGERJAAN MESIN BUBUT


1. Membubut lurus :
Pada pembuatan memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros
benda kerja,sedangkan untuk pembubutan yang datar ini pada benda
kerja.Dalam pembubutan otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur
kearah.

11
diantara kedua pusatnya.Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu
putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk
mencegah gerakan aksial.

3. Pembubutan Tirus
Ada beberapa standar ketirusan dalam praktek komersial. Berikut ini adalah
yang umum digunakan:

1. Tirus Morse, banyak digunakan untuk tagkai gurdi,leher, dan pusat pembubut.
Ketirusanya adalah 0,0502 mm/mm 5,02%).

2.Tirus Brown dan sharp, digunakan dalam memfris spindel mesin: 0,0417
mm/mm (4,166%).

3.Tirus jarno dan Reed, digunakan oleh beberepa pabrik pembubut dan
perlengkapan penggurdi kecil. Semua system mempunyai ketirusan 0.05 mm/mm
( 5,000%), tetapi diameternya berbeda.

4. Pena tirus, digunakan sebagai pengunci ketirusannya 0,0208 mm/mm (2,083%).

1.1 KIT INNER PART DISTRIBUTOR VALVE

1.1.1 ALAT BAHAN YANG DIGUNAKAN


1. Plastik ukuran 12 x 20 dan 16 x 20
2. Label komponen
3. Komponen distributor valve
4. Staples ukuran no 3 dan 10
5. Staples ukuran no 3 dan 10
1.1.2 LANGKAH KERJA :
1. Siapkan plastik beserta label sesuai ukuran (ukuran plastik
disesuaikanDengan ukuran komponen
2. Siapkan masing masing plastik,label,dan komponen sebanyak 10
buah (jika pengisian dilakukan dalam kelipatan)

14
3. Pasang label pada plastik yang sudah di sediakan dan sudah
disesuaikan ukuranya
4. Masukan komponen sesuai dengan indeks (jumlah tiap satu
plastiknya)
5. Steples sebanyak 5 komponen dengan ukuran no 10
6. Setelah setiap 5 komponen disteples dengan ukuran kecil gabungan
Setiap 5

3.2 MESIN FRAIS BOR


3.2.2 ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :
1. Jangka sorong
2. Micrometer
3.3 MESIN GERINDA

3.3.1 Pengertian mesin gerinda


Mesin Gerinda adalah suatu alat ekonomis untuk menghasilkan
bahan dasar benda kerja dengan permukaan kasar maupun yang
permukaan halus untuk mendapatkan hasil dengan ketelitian yang
tinggi. Mesin Gerinda dalam pengoprasionalan nya menggunakan
mata gerinda, jadi mesin gerinda merupakan salah satu jenis mesin
perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya
berjumlah sangat banyak yang mana digunakan untuk kemampuan
dalam penggunaan untuk mengasah maupun untuk alat potong
benda kerja.
Pada prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar
bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan,
penajaman, pengasahan, pemolesan, maupun pemotongan Untuk
sejarah penggunaan batu gerinda sebagai alat pengikis mulai
dipergunakan di dalam pembuat batu gerinda yang mana ini
pertama kali digunakan pada zaman besi dan perunggu.
15
9.Meja mesin Tempat dudukan benda kerja yang akan di gerinda
10.Kepala utama Bagian yang menghasilkan gerak putar batu
gerinda dan gerakan pemakanan

1.3.4 MESIN GERINDA SEBAGAI ALAT POTONG ( TOOL GRIDING


MACHINE)
Mesin ini hanya digunakan untuk pekerjaan
presisi,yaitu menajamkan ( mengasah) berbagai jenis
cutting tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain
lain juga digunakan memperhalus ( finishing) bentuk
silinder, dan surface dari benda kerja yang mengharuskan
ketelitian.
3.4 PERAKITAN ISOLATING COCK
3.4.1 FUNGSI ISOLATING COCK
Berfungsi sebagai kran udara pada brake system
 Isolating cock LH3-1” type L yang digunakan pada kereta penumpang
(KE-P-12”)
 Isolating cock LH3-1” type R yang digunakan pada kereta penumpang
(KE-P-12”)
 Isolating cock LH3-1.1/4” type L yang digunakan pada kereta
penumpang (KE-P-12”)
 Isolating cock LH3-1.1/4” type R yang digunakan pada kereta
penumpang (KE-P-12”)
3.4. 2 LANGKAH KERJA ISOLATING COCK
1. Menyediakan komponen pos 1 sd pos 19
2. Bus (pos 4.) diberi locktite pasang pada rumah (pos 4.)
3. Pen (pos 19) diberi locktite kemudian pasang pada
Penutup (pos 18) dipres sampai kedap udara
4. Pasang O-ring pada (pos 11) pada bola segen pada (pos 2),
Masukan pada hasil operasi 20 kemudian ditutup oleh
Hasil operasi 30 kencangkan dengan momen puntir

17
3.5 BRAKE CYLINDER
3.5.1 LANGKAH PENGUJIAN "BG 12”
1. Menyediakan Komponen
2. Cincin pegas dan pelat pembawa pada batang torak kemudian diikat
dengan pen
3. Dipasang membran pada torak kemudian tutup dengan tutup torak
selanjutnya diikat dengan cincin pegas dan mur
4. Pasang silinder pada Rangka kemudian permukaan bagian dalam silinder
diolesi dengan Grease TOTAL MULKS EP 2A
5. Pasangkan hasil operasi 30 pada hasil operasi 40
6. Pasang pegas pada hasil operasi 50 pasang tutup silinder
Pada hasil operasi diatas tekan sampai rapat
Kemudian dipasang Baud dan Ring dan Mur kemudian lepaskan tekanan,
Masukkan udara kedalam silinder untuk
7. Pasang hasil operasi 20 kedalam hasil operasi 60 dengan menekan
Ring sampai posisi ring bisa di masukkan ke dalam cowakan
Pada pada tabung pelurus kemudian lepaskan tekanan pada ring
8. Pengujian:
Masukkan udara dengan tekanan 7 bar
9. Bersihkan dengan air sabun kemudian disemprot dengan udara kering
10.Tutup lubang nepple dengan plastik pelindung
11.Priksa visual
12.Pasang name plate (drivet)

3.2 GAMBAR BRAKE CYLINDER


18
3.6 BRAKE COUPLING
3.6.1 FUNGSI BRAKE COUPLING :
Digunakan sebagai sistem rem yang berkerja sebagai penyambung
Untuk mengalirkan udara dari 1 gerbong ke gerbong yang lain.

3.3 GAMBAR BRAKE COUPLING


CARA PENGUJIAN BRAKE COUPLING :
13.Menyediakan komponen
14.Masukan Pengikat pipa pada pipa rem Karet kemudian diberi lem,Nosel
diberi lem selanjutnya dipasang pada pipa karet kemudian diikat dengan
pengikat pipa
15.Masukan Pengikat pipa pada hasil operasi 20 kemudian diberi lem pada
pipa rem karetnya,kepala coupling diberi lem pasang pada pipa rem karet
kemudian diikat oleh pengikat pipa
16.Diperiksa
-Visual
-Tekanan Uji Min 13 bar ( udara) selama 3’
17.Dimasukan ke dalam selubung palstik
Ukuran Brake Coupling sesuai kebutuhan diantaranya :
1 .L 800 mm
2 .L 720 mm
3. L 620 mm
19
BAB V
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
Pada kegiatan PRAKERIN Di PT.PINDAD (Persero) selama 2 bulan ini,
para peserta didik ditugas fungsikan stasiun kerja Mesin potong
dimana memiliki tanggung jawab untuk melakukan pemotongan
bahan baku kedalam beberepa ukuran yang diinginkan agar dapat
memudahkan stasiun kerja selanjutnya dalam pembentukan pola
komponen yang nantinya menjadi sebuah produk barang setengah
jadi dalam bentuk komponen komponen perkerataapian seperti
komponen brake coupling ,brake cylinder, isolating cock dan
sebagainya
Pada kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa pentingnya kerja sama
dan saling mendukungnya setiap stasiun kerja pada sebuah rantai
proses produksi agar dapat menghasilkan sebuah produk yang
berkualitas.
1.2 SARAN
1.2.1 SARAN UNTUK SEKOLAH
1. Sekolah harus lebih tegas terhadap kehadiran Sekolah
2. Sekolah harus memberikan penekanan dan keterampilan yang
di perolehnya secara maksimal
3. Sekolah harus menambahkan waktu Pkl karena Pkl kami terlalu
sebentar
1.2.2 SARAN UNTUK PT PINDAD PERSERO
1.2.3 Kepada bapak pembimbing atau pegawai PT Pindad untuk tidak
bosan memberi pengarahan terhadap kami atau adik kelas kami
yang sudah menjalankan pkl atau belum
1.2.4 SARAN UNTUK ADIK KELAS
1. Tetap semangat menjalankan sekolah manfaatkan waktu sebaik
baiknnya agar tidak menyesal setelah lulus sekolah
2. Untuk adik kelas yang akan melaksanakan PKL pada tahun
berikutnya, harus bisa menjaga nama baik diri sendiri maupun
nama baik sekolah dan mentaati peraturan yang sudah di
berlakukan di tempat pkl
3. Manfaatkan waktu sebaik baiknya saat melaksanakan PKL.
20

Anda mungkin juga menyukai