BANDUNG
Disusun guna memenuhi salah satu nilai mata pelajaran Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN)
Disusun Oleh:
Sanjaya
BANDUNG
2018-2019
LEMBRAN PENGESAHAAN
PT PINDAD ( PERSERO)
MENYETUJUI
PEMBIMBING PERUSAHAAN / INSTANSI
(GUNAWAN)
MENGETAHUI,
PENGEMBANGAN ORGANISASI
SITI NURFITIYANA N
PENGEMBANGAN KEPEMMIMPINAN
i
3.2 MESIN FRAIS BOR :
4.1 BIODATA 1
4.2 BIODATA 2
4.3 BIODATA 3
4.3.1PENGERTIAN MESIN
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
1.4 Waktu Pelaksanaan
5.1. Kesimpulan
5.2 Saran
7. Daftar Pustaka
8 .Lampiran
4
Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja
sehingga aman pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut
cekam. Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu cekam rahang tiga dan cekam
rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah serentak
sehingga pada saat kita menggerakan satu kunci penggerakanya,maka ketiga
rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita menggerakan
kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak satu persatu.
1 Kepala lepas :
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebalah kanan dari mesin bubut,
Yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada saat
mengerjakan. Benda kerja yang berukuran panjang, kemungkinan bengkok
sangat besar sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu kepala tetap
dan kepala lepas ini beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah center
putar, untuk menopang benda kerja, agar tidak terjadi gesekan, Handwill,
pengunci poros,pengunci alas.
2 Alas mesin
Alas mesin berfungsi untuk tempat kedudukan kepala lepas,tempat
kedudukan eretan dan tempat kedudukan peyangga diam.
3 Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakuka proses pemakanan pada
benda kerja, dengan cara menggerakan ke kiri dan ke kanan sepanjang meja
Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan
melintang dan eretan atas dan dudukan pahat.
11
diantara kedua pusatnya.Karena pemotongan tegak lurus terhadap sumbu
putaran maka kereta luncur harus dikunci pada bangku pembubut untuk
mencegah gerakan aksial.
3. Pembubutan Tirus
Ada beberapa standar ketirusan dalam praktek komersial. Berikut ini adalah
yang umum digunakan:
1. Tirus Morse, banyak digunakan untuk tagkai gurdi,leher, dan pusat pembubut.
Ketirusanya adalah 0,0502 mm/mm 5,02%).
2.Tirus Brown dan sharp, digunakan dalam memfris spindel mesin: 0,0417
mm/mm (4,166%).
3.Tirus jarno dan Reed, digunakan oleh beberepa pabrik pembubut dan
perlengkapan penggurdi kecil. Semua system mempunyai ketirusan 0.05 mm/mm
( 5,000%), tetapi diameternya berbeda.
14
3. Pasang label pada plastik yang sudah di sediakan dan sudah
disesuaikan ukuranya
4. Masukan komponen sesuai dengan indeks (jumlah tiap satu
plastiknya)
5. Steples sebanyak 5 komponen dengan ukuran no 10
6. Setelah setiap 5 komponen disteples dengan ukuran kecil gabungan
Setiap 5
17
3.5 BRAKE CYLINDER
3.5.1 LANGKAH PENGUJIAN "BG 12”
1. Menyediakan Komponen
2. Cincin pegas dan pelat pembawa pada batang torak kemudian diikat
dengan pen
3. Dipasang membran pada torak kemudian tutup dengan tutup torak
selanjutnya diikat dengan cincin pegas dan mur
4. Pasang silinder pada Rangka kemudian permukaan bagian dalam silinder
diolesi dengan Grease TOTAL MULKS EP 2A
5. Pasangkan hasil operasi 30 pada hasil operasi 40
6. Pasang pegas pada hasil operasi 50 pasang tutup silinder
Pada hasil operasi diatas tekan sampai rapat
Kemudian dipasang Baud dan Ring dan Mur kemudian lepaskan tekanan,
Masukkan udara kedalam silinder untuk
7. Pasang hasil operasi 20 kedalam hasil operasi 60 dengan menekan
Ring sampai posisi ring bisa di masukkan ke dalam cowakan
Pada pada tabung pelurus kemudian lepaskan tekanan pada ring
8. Pengujian:
Masukkan udara dengan tekanan 7 bar
9. Bersihkan dengan air sabun kemudian disemprot dengan udara kering
10.Tutup lubang nepple dengan plastik pelindung
11.Priksa visual
12.Pasang name plate (drivet)