MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
ETIKA PROFESIONAL
1
1.1 Pengertian Kode Etik Guru
Kode Etik merupakan norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-
guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas
profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara.
Kode etik guru berasal dari dua kata yaitu Kode dan Etik. Kode artinya tanda
yang disetujui dengan maksud tertentu. Sedangkan Etik itu berasal dari bahasa
yunani yaitu “ethos” yang memiliki arti watak, adab, cara hidup. Guru diartikan
sebagai orang yang pekerjaannya sebagai pengajar. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kode etik guru pada dasarnya tidak lain dari sejumlah nilai dan norma yang
mengatur dan mengarahkan tentang bagaimana seorang guru dapat
mengekspresikan diri dengan mempertegas kedudukan dan peranannya sekaligus
untuk melindungi profesinya
Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau
aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik
menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam
standart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan
untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
Pasal 28 menyatakan bahwa "Pegawai Negeri Sipil mempunyai kode etik sebagai
pedoman sikap, tingkah laku perbuatan di dalam dan di luar kedinasan". Dalam
Penjelasan Undang-undang tersebut dinyatakan dengan adanya Kode Etik ini,
Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat
mempunyai pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan
tugasnya dan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Selanjutnya dalam Kode Etik
Pegawai Negeri Sipil itu digariskan pula prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab pegawai negeri. Dari uraian ini dapat di simpulkan,
bahwa kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam
melaksanakan tugas dan dalam hidup sehari- hari.
2
Dalam hal kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya
memuat larangan-larangan kepada para anggotanya untuk melakukan
perbuatan-perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya. Kode
etik juga sering mengandung peraturan-peraturan yang bertujuan
membatasi tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur bagi para anggota
profesi dalam berinteraksi dengan sesama rekan anggota profesi.
3. Untuk meningkatkan mutu profesi
Mutu ataupun kualitas profesiolisme seseorang hanya mungkin dapat
dicapai jika adanya aturan-aturan keguruan yang jelas. Di dalam kode etik
guru digariskan mengenai tugas dan tanggung jawab apa saja yang mesti
diemban dan dilaksanakan. Dengan memahami visidan misi serta tugas-
tugas yang semestinya diemban dan dilaksanakan. Dengan memahami visi
dan misi serta tugas-tugas yang semestinya diemban maka seorang guru
pada akhirnya juga akan mangarah pada peningkatan mutu profesinya.
Seorang guru yang profesional dituntut untuk terus menerus memahami
dan meningkatkan mutu profesinya. Peningkatan mutu profesi dapat
dilakukan melalui pendidikan lanjutan, pendidikan kedinasan, diklat-
diklat, penataran dan lain sebagainyaUntuk meningkatkan mutu profesi
kode etik juga memuat norma-norma dan anjuran agar para anggota profesi
selalu berusaha meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.
3
1.3 Hak dan Kewajiban Guru
1.3.1 Hak Guru
Guru merupakan jabatan professional, maka setiap guru harus mengetahui
dengan benar hak dan kewajibannya selaku tenaga professional. Menurut Undang-
Undang Guru da Dosen Nomor 14 tahun 2015, pasal 14 ayat (1) menegaskan bahwa
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru memiliki hak sebagai berikut:
1. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial.
2. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.
3. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
kekayaan intelektual.
4. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
5. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
6. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan
kaidah Pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan
tugas.
8. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.
9. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan
pendidikan.
10. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi, dan/atau
11. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
4
1.4 Kode Etik Guru
Guru menyadari, bahwa Pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, bangsa dan negara, serta kemanusiaan pada umumnya. Guru
berjiwa Pancasila dan setia pada UUD 1945, turut bertanggung jawab atas
terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Rebuplik Indonesia terpanggil
untuk menunaikan karyanya dengan dasar-dasar sebagai berikut:
1. Guru berbakti membina peserta didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangunan yang ber-Pancasila.
Maksud dari rumusan ini, guru harus mengabdikan dirinya secara ikhlas
untuk menuntun dan mengantarkan anak didik seutuhnya,baik jasmani
maupun rohani, baik fisik maupun mental agar menjadi insan pembangunan
yang menghayati dan mengamalkan serta melaksanakan berbagai
aktivitasnya dengan mendasarkan pada sila-sila dalam Pancasila. Guru
harus membimbing anak didiknya ke arah hidup yang selaras, serasi dan
seimbang
2. Guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
Berkaitan dengan item ini, maka guru harus mampu mendesainprogram
pengajaran sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap dirianak didik.
Yang lebih penting lagi guru harus menerapkankurikulumsecara benar,
sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak didk.
3. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan
dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik
Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah, maksudnya bagimana
guru itu dapat menciptakan kondisi-kondisi optimal, sehingga anak itu
marasa belajar, harus belajar, perlu dididik dan perlubimbingan usaha
menciptakan suasana kehidupan sekolah bagaimana dimaksud di atas, akan
menyangkut dua hal, yaitu:
a) Yang berkaitan dengan proses belajar-mengajar di kelas secara
langsung.
b) Menciptakan kehidupan sekolah dalam arti luas, yakni meliputi
sekolah secara keseluruhan.
4. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang pendidikan
Maksudnya guru sebagai aparat departemen pendidikan dan kebudayaan
dan pelaksanaan langsung kurikulum dan proses belajar mengajar, harus
memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan
oleh pemerintah mengenai bagaimana manangani persoalan-persoalan
pendidikan. Dengan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan itu, diharapkan proses pendidikan berjalan lancar sehingga bisa
menopang pelaksanaan pembangunan bangsa secara integral.
5
5. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu
organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya
Dalam pertemuan itu dibicarakan berbagai program yangbermanfaat,
terutama bagaimana upaya meningkatkan mutu organisasitersebut.
Peningkatan mutu organisasi profesional itu, di samping untuk melindungi
kepentingan anggota (para guru) juga sebagai wadahkegiatan pembinaan
dan peningkatan mutu profesionalisme guru.
REFERENSI
https://ilmu-pendidikan.net/profesi-kependidikan/guru/hak-dan-kewajiban-
profesi-seorang-guru
https://inanesia.com/fungsi-dan-manfaat-kode-etik-guru/
Sardiman A.M.2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.PT Raja Grafindo
Persada:Jakarta
http://repository.uin-suska.ac.id/4440/3/BAB%20II.pdf