Anda di halaman 1dari 7

PEMBELAHAN SEL SECARA MITOSIS DAN MEIOSIS

OLEH :

NAMA : ADE SULISTIAWATI

NIM : I011181361

KELAS : A1

TUGAS GENETIKA PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2019
PEMBELAHAN SEL SECARA MITOSIS DAN MIOSIS

Sel adalah unit kehidupan strukural dan fungsional terkecil dari tubuh,
bisa dikatakan bahwa sel adalah fondasi dari suatu kehidupan. Sekelompok sel
yang memiliki fungsi yang sama akan bergabung untuk membentuk jaringan.
Jaringan-jaringan yang sama akan bergabung membangun suatu organ. dan
kemudian organ-orang tersebut akan menyusun suatu individu. Di dalam tubuh
manusia terdapat miliaran sel. Jumlah sel dalam tubuh manusia tersebut diatur
oleh pembelahan sel dan kematian sel. Pada manusia, seluruh sel membelah untuk
memperbanyak jumlahnya, kesuali pada sel testis dan ovarium. Melaui proses
pembelahan sel inilah, tubuh akan mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. Misalnya saja, bertambah tinggi, kuku dan rambut bertambah
panjang, mencapai kematangan fungsi organisme, dan sebagainya. Bukan hanya
itu, pembelahan sel juga memiliki peran dalam memperbaiki jaringan-jaringan
yang rusak.
Menurut sifat dan letak terjadinya pembelahan, pembelahan sel dibagi
menjadi dua, yaitu mitosis dan meiosis. Pembelahan meiosis lebih kompleks
dibandingkan pembelahan mitosis, karena terjadi dua kali siklus pembelahan.
Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5-10%
dari siklus sel. Mitosis adalah proses pembelahan sel somatik, sel tubuh,
sementara meiosis adalah proses pembelahan sel gamet, sel kelamin yang berupa
sperma dan ovum. Kedua macam pembelahan tersebut memiiki fase-fase
pembelahan meliputi profase, metafase, anafase, dan juga telofase.
1. Pembelahan Sel Secara Mitosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel induk yang menghasilkan
empat anak sel yang mewarisi separuh jumlah kromosom dari induknya.
Pembelahan mitosis memiliki tujuan untuk bereproduksi dengan beberapa tahapan
yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Mitosis dapat diartikan sebagai
pembelahan normal sel tubuh (sel somatis) untuk membentuk sel anakan yang
masing-masing mempunyai komplemen kromosom yang sama dengan sel
orangtua. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa proses
pembelahan mitosis terjadi pada kebanyakan sel tubuh.
Tujuan pembelahan mitosis yaitu mengganti sel-sel yang rusakatau
melakukan regenrasi, melakukan perkembangan dari satu sel menjadi banyak,
membentuk individu baru (reproduksi sel baru) pada indivisu bersel tunggal.
Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat
perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan
terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat
telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah. Secara umum, pembelahan sel
terbagi menjadi dua yaitu kariokinesis dan sitokinesis. Berikut penjelasan empat
tahap proses mitosis.
1. Kariokinesis
a. Profase
Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan
dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi
ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua
sentrosom dan membentuk benang-benang spindle, yang membentuk seperti bola
sepak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar yang kemudian membentuk
aster. Pada saat bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dua
kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid identek tersebut
bergabung pada sentromernya. Benang-benang spindel terlihat memanjang dari
sentromer (Campbell et al. 1999).
b. Metafase
Pada prose metafase masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor
dan masing-masing kinetokor dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut
kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke bagian tengah inti
membentuk keping metafase (metaphasic plate) (Campbell et al. 1999).
c. Anafase
Pada proses anafase masing-masing kromatid memisahkan diri dari
sentromer dan masing-masing kromosom membentuk sentromer. Masing-masing
kromosom ditarik oleh benang kinetokor ke kutubnya masing-masing (Campbell
et al. 1999).
d. Telofase
Telofase terjadi ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing
masing. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas
kuat dengan pewarna histologi (Campbell et al. 1999). Tahap berikutnya terlihat
benang-benang spindle hilang dan kromosom tidak terlihat (membentuk kromatin;
difuse). Keadaan seperti ini merupakan karakteristik dari interfase. Pada akhirnya
membran inti tidak terlihat diantara dua anak inti (Campbell etal. 1999).
2. Sitokinesis
Selama fase akhir pembelahan mitosis, muncul lekukan membran sel dan
lekukan makin dalam yang akhirnya membagi sel tetua menjadi dua sel anak.
Sitokinesi terjadi karena dibantu oleh protein aktin dan myosin (Campbell et al.
1999).

Gambar 1 : Pembelahan Sel Secara Mitosis

2. Pembelahan Sel Secara Meiosis


Meiosis adalah proses menghasilkan gamet yang haploid dari diploid, pada
meiosis sel mengalami dua pembelahan berurutan disebut meiosis I dan meiosis
II. Meiosis mereduksi atau mengurangi jumlah kromosom menjadi setengahnya.
Sel anakan yang dihasilkan adalah 4 sel, bukan 2 sel seperti mitosis. Dua
pembelahan meiosis dilangsungkan oleh hanya satu proses duplikasi kromosom,
sehingga hasilnya keempat sel anakan hanya memiliki separuh jumlah kromosom
induknya. Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan
nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi
pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada
meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I)
dan pembelahan II (meiosis II).
Tujuan pembelahan sel secara meiosis adalah mendapatkan individu yang
memiliki jumlah kromosom normal (46), berasal setengah dari ayah dan setengah
dari ibu. Proses meiosis terdiri dari dua tahap yaitu meiosis I ditandai dengan
terjadinya tahap profase 1 (leptoten, zigoten, pachiten, diploten, diakinesis),
metafase 1, anafase 1,dan telofase 1, serta tahap meiosis II yang ditandai dengan
terjadinya prose profase 2, metafase 2, anafase 2, dan telofase 2. Akibat adanya
dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis satu sel induk akan
menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah
kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk. Berikut penjelasan proses
meiosis.
1. Profase I
Perbedan penting antara mitosis dan meiosis terutama pada profase.
Profase 1 dibedakan menjadi beberapa stadia yaitu:
a. Leptonema
Kromatin dari nti sel induk nampak seperti benang-benang panjang yang
halus dan melingkar-lingkar.
b. Zygonema
Benang-benang kromatin berubah bentuknya dan menjadi batang-batang
kromosom. Masing-masing kromosom mencari pasanganya sendir yang sama dan
sebangun atau yang serupa (kromosom homolog). Proses berpasangan ini disebut
sinapsis.
c. Pachynema
Benang-benang kromosom menjadi lebih tebal dan jelas. Tiap benang
tampak dobel. Masing-masing kromosom dari sepasang kromosom homolog
terdir dari dua kromatid. Pada profase mitosis, kromosom-kromosom terpisah dan
tidak saling berhubungan. Dalam profase I meiosis, kromosom-kromosom
homolog berpasangan sebagai bivalen, dan inilah yang dijumpai sebagai haploid.
Pachynema merupakan stadia yang sangat penting yaitu pindah silang (crosing
over). Proses ini akan nampak jelas pada fase berikutnya.
d. Diplonema
Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya kromatid-kromatid yang
semula berpasangan membentuk bivalen. Memisahnya kromatid-kromatid paling
kuat terjadi pada bagian sentromer. Akan tetapi bagian-bagian tertentu dari
kromosom homolog tetap berdekatan dan bagian ini disebut kiasma, karena pada
tiap kiasma kromatid-kromatid yang yang menjauhkan diri itu tampak bersilang.
Di tempat persilangan (kiasma) itu kromatid-kromatid tak serupa (nonsister
chromatids) putus. Ujung-ujung dari kromatid yang putus tadi bersambungan
secara resiprok.
e. Diakinesis
Kromosom-kromosom menjadi lebih pendek. Stadium ini diakhir dengan
menghilangnya membran inti, nukleolus, dan terbentuknya spindel.
2. Metafase I
Pasangan-pasangan kromosom homolog berada di bidang ekuator.
3. Anafase I
Kromosom homolog yang mengadakan sinapsis mulai bergerak untuk
berpisah. Tiap kromosom masih tersusun atas dua kromatid yang masih
berhubungan pada daerah sentromer.
4. Telofase I.
Kromosom-kromosom tiba di kutub spindel. Membran inti dan nukleolus
terbentuk lagi. Sedangkan pada Meiosis II terdiri dari beberapa stadia seperti pada
mitosis.

Gambar 2 : Pembelahan Sel Secara Meiosis


Tabel Perbedaan Mitosis dan Meiosis secara Umum

Anda mungkin juga menyukai